Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH GETARAN

NAMA : ANDI IRWAN

NIM :142011814002 P

SEKOLA TINGGI ILMU KESEHATAN SITI KHADUJAH PELEMBANG

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

TAHUN 2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Getaran merupakan salah satu factor fisik yang dapat mempengaruhi seorang tenaga
kerja, bilamana pekerja tersebut bekerja dengan menggunakan alat yang dijalankan oleh
mesin. Seperti halnya kebisingan, getaran pun dapat diukur nilainya apakah sesuia atau
malah melampaui NAB yang telah ditentukan. Untuk mengukurnilai getaran pada suatu
benda (alat), kita harus menggunakan alat vibrasi meter.

Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak-balik dari
kedudukan keseimbangannya. Getaran terjadi apabila mesin atau alat yang digunakan
dijalankan oleh motor sehingga pengaruhnya bersifat mekanis.

Berdasarkan jenis pemajanannya, getaran dibedakan menjadi 2 bentuk, yaitu :

Getaran seluruh badan ( whole body vibration)

Getaran pada tangan dan lengan (hand and arm vibration)

1. Pengaruh whole body vibration memicu terjadinya :


a. Penglihatan kabur
b. Sakit kepala
c. Sakit pada persendian dan otot
d. Gemeteran (shakeness)
2. Kerusakan organ tubuh bagian dalam Pengaruh hand and arm vibration :
a. Sakit kepala
b. Sakit pada persendian dan otot lengan
c. Indera perasa pada jari-jari menurun fungsinya
d. Terbentuk noda putih pada punggung jari / telapak tangan (white finger syndrome)

Efek getaran :

a. Pengaruh getaran pada tenaga kerja


b. Gangguan kenikmatan dalam bekerja
c. Mempercepat terjadimya kelelahan
d. Gangguan kesehatan

Pengendalian getaran secara teknis :

1. menggunakan peralatan dengan intensitas getaran yang rendah (dilengkapi dengan


peredam)
2. menyisipkan damping / peredam diantara tangan dan alat
3. penempatan alat yang bergetar dengan baik
4. perawatan mesin atau alat kerja dengan baik
5. menggunakan remote control

secara administrative :

1. rotasi pekerjan
2. mengurangi jam kerja sehingga sesuai NAB yang berlaku
3. secara medis yaitu pemeriksaan berkala sesuia keperluan
4. penggunaan APD

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat ditarik dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:

1. Mengetahui Pengertian Dari Getaran

2. Mengetahui jenis-jenis getaran kerja

3. Mengetahui pengaruh getaran terhadap tenaga kerja

4. Mengetahu nilai ambang batas getaran

5. Mengetahui cara pengendalian getaran di tempat kerja


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengerian Getaran

1. Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak-balik dari
kedudukan keseimbangan (KEP-51/MEN/1999). Getaran terjadi saat mesin atau
alatdijalankan dengan motor, sehingga pengaruhnya bersifat mekanis (Sugeng
Budiono,2003:35). Getaran ialah gerakan ossilasi disekitar titik (J.M. Harrington,
1996:187). Vibrasiadalah gerakan, dapat disebabkan oleh getaran udara atau getaran
mekanis, misalnya mesinatau alat-alat mekanis lainnya (J.F.Gabriel, 1996:96). Geteran
merupakan efek suatu sumber yang memakai satuan ukuran hertz(Depkes, 2003:21).
Getaran adalah suatu factor fisik yangmenjalar ke tubuh manusia, mulai dari tangan sampai
keseluruh tubuh turut bergetar (oscilation) akibat getaran peralatan mekanis yang
dipergunakan dalam tempat kerja (Emil Salim, 2002:253).
2. getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak-balik dari
kedudukan keseimbangannya. Getaran terjadi saat mesin atau alat dijalankan dengan
motor, sehingga pengaruhnya bersifat mekanis. Getaran mekanis dibedakan berdasarkan
jenis pajanannya. Terdapat 2 bentuk yaitu:

a. Getaran seluruh badan (whole body vibration) Akibat goncangan dari mesin, kendaraan
atau traktor.
b. Getaran alat-lengan (tool-hand vibration) atau getaran pada tangan dan lengan (hand and
arm vibration).

B. Jenis-Jenis Getaran Kerja

1. Getaran Umum (Whole body vibration )

Getaran ini berpengaruh terhadap seluruh tubuh, dihantarkan melalui bagian tubuh
tenaga kerja yang menopang seluruh tubuh. Misalnya : kaki saat berdiri, pantat pada saat
duduk, punggung saat bersandar, lengan saat bersandar. Getaran ini mempunyai
frekwensi 5 – 20 Hz.
2. Getaran Setempat ( Hand arm vibration )

Getaran yang merambat melalui tangan atau lengan dari operator atal yang bergetar.
Getaran ini mempunyai frekwensi 20 – 500 Hz.

C. Pengaruh Getaran Terhadap Tenaga Kerja


1. Getaran Umum ( wbv )

Sesusai dengan tingkatnya dapat dibagi menjadi 3 macam :


a. Mengganggu kenyamanan kerja
b. Mempercepat timbulnya kelelahan kerja
c. Menimbulkan gangguan kesehatan tenaga kerja

Penentuan ke 3 macam tersebut berdasarkan 2 faktor yaitu :


a. Tingkat Accelerasi / percepatan getaran
b. Frekwensi getaran
1) Tingkat Accelerasi / percepatan getaran
a. Mengganggu kenyamanan : 0,01 – 0,1 m/d t 2
b. Mempercepat timbulnya kelelahan : 0,1 – 1,1 m/d t 2
c. Gangguan kesehatan ; 1 – 10 m/d t 2

Tingkat percepatan ini diperbolehkan dengan batas waktu tertentu misalnya :


a. 1 – 1,5 m/dt2 : 4 jam
b. 1,5 – 3 m/dt2 : 2,5 jam
c. 3 – 5 m/dt2 : 1 jam
d. 5 – 6 m/dt2 : 25 menit
e. 6,3 – 10 m/dt2 : 1 menit
diatas 10 m/dt2 sama sekali tidak diperkenankan

2) Frekuwensi getaran : berpengaruh terhadap tubuh yaitu :


a. Sumbu Z : arah kaki kepala atau sebaliknya yaitu 4 – 8 Hz
b. Sumbu X : arah depan kebelakang atau sebaliknya
c. Sumbu Y : arah kanan kekiri atau sebaliknya
d. Sumbu X dan sumbu Y yaitu : 1 – 2 Hz

3) Gangguan kesehatan yang ditimbulkan Wbv yaitu :


a. Gangguan aliran darah
b. Gangguan syaraf pusat menyebabkan kelemahan degeneratif syaraf.
c. Gangguan metabolisme/ pencernaan / pertukaran oxygen dalam paru-paru
d. Gangguan pada otot atau persendian

Gejala yang timbul yaitu pusing, ngantuk, sakit perut, mual, pegal-pegal, kaki
kesemutan. Mesin-mesin yang menghasilkan Wbv biasanya berkisar antara 1 – 20 Hz
Efek terhadap gangguan kesehatan berlangsung jangka panjang yaitu;
a. Terjadi gangguan perut : kembung, mual, kolik usus
b. gangguan penglihatan : mata berkunang – kunang
c. gangguan syaraf : insomnia, gangguan keseimbangan
d. Terjadi gangguan : pada otot / sendi
1. Getaran Setempat ( Hav )
a. Sensitivitas maximum pada frekwensi 12 – 16 Hz.
b. Gangguan kesehatan yang ditimbulkan adalah WFS ( white fingers syndrome )
c. Gangguan dapat berupa penyempiten pembuluh darah, gangguan syaraf perifer,
gangguan tulang sendi dan otot. Gejala yang timbul berupa jari-jari pucat dan
kaku, mati rasa terhadap suhu / sentuhan. Terjadinya gejala tersebut memerlukan
jangka waktu 3 – 6 tahun dengan melalui beberapa stadium yaitu :
Stadium I : Ujung jari pucat,rasa kaku pada waktu dingin atau bangun tidur.
Stadium II : Perluasan jari pucat, kesemutan, rasa kaku.
Stadium III : Gejala semakin luas disertai rasa sakit yang hebat

D. Nilai Ambang Batas Getaran


Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : KEP-51/MEN/1999
tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di tempat Kerja, untuk Getaran adalah :

Lama Pemaparan Acceleration ( m/dtk2 )


4-8 Jam 4
2-4 Jam 6
1-2 Jam 8
< 1 Jam 12

E. Cara Pengendalian Getaran Di Tempat Kerja

1. Pengendalian secara teknis

a. Menggunakan peralatan kerja yang rendah intensitasnya(dilengkapi dengan


damping/peredam).

b. Menambah/menyisipkan damping diantara tangan dan alat, misalnya membalut


pegangan alat dengan karet.

c. Memelihara/merawat peralatan dengan baik


Dengan mengganti bagian-bagian yang aus atau memberi pelumasan.

d. Meletakkan peralatan dengan teratur.


Alat yang diletakkan di atas meja yang tidak stabil dan kuat dapat menimbulkan
getaran di sekelilingnya.

e. Menggunakan remote control.


Tenaga kerja tidak terkena paparan getaran, karena dikendalikan dari jauh.

2. Pengendalian Secara Administrative

Yaitu dengan Cara mengatur waktu kerja, misalnya:

a. Merotasi pekerjaan. Apabila terdapat suatu pekerjaan yang dilakukan oleh 3 orang,
maka dengan mengacu pada NAB yang ada, paparan getaran tidak sepenuhnya
mengenai salah seorang, tetapi bergantian.

b. Mengurangi jam kerja, sehingga sesuai dengan NAB yang berlaku.


3. Pengendalian Secara Medis

Pada saat awal, dan kemudian pemeriksaan berkala setiap 5 tahun sekali. Sedangakan
untuk kasus yang berlanjut, maka interval yang diambil adalah 2-3 tahun sekali.

4. Pemakaian Alat Pelindung Diri (Apd)

Pengurangan paparan dapat dilakukan dengan menggunakan sarung tangan yang telah
dilengkapi peredam getar (busa).

F. Efek getaran terhadap tubuh tergantung besar kecilnya frekuensi yang mengenai tubuh:

a. 3-9 Hz : Akan timbul resonansi pada dada dan perut.


b. 6-10Hz : Dengan intensitas 0,6 gram, tekanan darah, denyut jantung,pemakaian
O2dan volume perdenyut sedikit berubah. Pada intensitas 1,2 gram terlihat banyak
perubahan sistem peredaran darah.
c. 10 Hz : Leher, kepala, pinggul, kesatuan otot dan tulang akan beresonansi.
d. 13-15 Hz : Tenggorokan akan mengalami resonansi.
e. < 20 Hz : Tonus otot akan meningkat, akibat kontraksi statis ini otot menjadi lemah,
rasa tidak enak dan kurang ada perhatian.

Beberapa jenis getaran dan akibatnya pada kesehatan, antara lain meliputi getaran pada
seluruh tubuh dan getaran pada lengan. Getaran seluruh tubuh biasanya dialami pengemudi
kendaraan dengan akibat yang timbul tergantung kepada jaringan manusia, seperti pada
getaran 3 — 6 Hz untuk bagian thorax (dada dan perut), pada getaran 20-30 Hz untuk bagian
kepala, dan pada getaran 100-150 Hz untuk rahang. Selain berakibat pada rasa tidak nyaman
efek getaran pada organ tubuh yang berlangsung lama, menurut beberapa penelitian dapat
menyebabkan orteoartritis tulang belakang. Getaran tangan-lengan, dapat menyebabkan
antara lain timbulnya kelainan pada peredaran darah dan persyarafan,serta kerusakan pada
persendian dan tulang-tulang.

G. Dampak Getaran Bagi Kesehatan Dan Lingkungan

Dampak getaran yang berasal dari industri berat ataupun bangunan bertingkat dengan
pancang tiang, yang cukup jauh dan dalam menusuk perut bumi, bagi kesehatan manusia
memang tak secara langsung, namun bila kita cermati fenomena yang saat ini terjadi adanya
penurunan permukaan tanah pada area prumahan perkotaan, tanpa disadari jalan dan
bangunan rumah bisa terjadi keretakan, terjadi proses keretakan akibat getaran dari atas
bumi terus berjalan dan ini akan merusak berbagai bangunan yang ada, dan secara tak
langsung akan mengganggu lingkungan yang ada dan akhirnya kesehatan manusia juga
yang akan terancam.

Sementara getaran mekanis secara langsung bisa dirasakan oleh individu atau pekerja
pada lokasi industri, yaitu melalui getaran mesin-mesin yang bekerja lalu terjadi perambatan
pada individu melalui kaki pada tanah, ataupun kontak langsung melalui tangan ( misal
sebagai operator teknis dalam industri tsersebut), dan bagi pekerja yang demikian bila terjadi
secara kontinu akan berpengaruh pada peradangan kulit, gangguan syaraf dan gangguan
persendian pada tulang.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak-balik
dari kedudukan keseimbangannya. Getaran terjadi apabila mesin atau alat yang
digunakan dijalankan oleh motor sehingga pengaruhnya bersifat mekanis.

Jenis-Jenis Getaran Kerja:

1. Getaran Umum (Whole body vibration ),

2. Getaran Setempat ( Hand arm vibration )

Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : KEP-51/MEN/1999


tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di tempat Kerja, untuk Getaran adalah :

Lama Pemaparan Acceleration ( m/dtk2 )


4-8 Jam 4
2-4 Jam 6
1-2 Jam 8
< 1 Jam 12

Cara Pengendalian Getaran Di Tempat Kerja


1. Pengendalian secara teknis

2. Pengendalian Secara Administrative


3. Pengendalian Secara Medis
4. Pemakaian Alat Pelindung Diri (Apd)

DAFTAR PUSTAKA
Aditama,Tj.Y.2006.Kesehatan dan Keselamatan Kerja.UI-Press.Jakarta
Harrington & F.S Gill. 2005.Buku Saku Kesehatan Kerja.Edisi 3. Penerbit EGCCetakan I.
Jakarta.
Sucofindo. 2001.Buku Saku K3.PT (Persero) Sucofindo. Jakarta.
Sumamur, PK. 1993. Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja.CV. Haji Masagung Jakarta.
Anies. 2005.Penyakit Akibat Kerja. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
Angraini, A. 2005.Perbedaan Tekanan Darah Tenaga Kerja pada Tingkat Getaran yang Berbeda.
Skripsi FKM-Universitas Negeri Semarang. Semarang.
S

Anda mungkin juga menyukai