Bab 1 Umi
Bab 1 Umi
Bab 1 Umi
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lansia (lanjut usia) adalah usia 60 tahun. Lanjut usia atau yang sering
Lanjut usia adalah keadaan atau kondisi yang ditandai oleh kegagalan
penduduk dunia yang berusia 60 tahun atau lebih, mencapai 900 juta jiwa.
Dewasa ini, terdapat 125 juta jiwa yang berusia 80 tahun atau lebih, pada
ada hampir sebanyak 120 juta jiwa yang tinggal sendiri di Cina, dan 434
Tenggara populasi Lansia sebesar 8% atau sekitar 142 juta jiwa. Pada
tahun 2000 jumlah Lansia sekitar 5,300,000 (7,4%) dari total polulasi,
sedangkan pada tahun 2010 jumlah Lansia 24,000,000 (9,77%) dari total
WHO, 2015).
2
Pada lansia akan mengalami kemunduran fisik, mental, dan sosial. Salah
satu contoh kemunduran fisik pada lansia adalah rentannya lansia terhadap
angka prevalensi yang tinggi dan juga karena akibat jangka panjang yang
terjadi perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem
kesehatan fisik dan psikis yang pada akhirnya akan berpengaruh pada
ekonomi dan sosial lansia. Sehingga secara umum akan berpengaruh pada
meningkat menjadi 29,2% pada tahun 2025. Dari 972 juta penderita
hipertensi, 333 juta berada di negara maju sedangkan 639 juta sisanya
hipertensi di daerah urban dan rural berkisar antara 17-21%, tetapi data
mengingat bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang memasuki era
hipertensi.
A. Rumusan Masalah
Wates ?’’
5
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Puskesmas Wates.
Puskesmas Wates.
Puskesmas Wates.
Puskesmas Wates.
C. Manfaat
1. Bagi Puskesmas
2. Bagi Institusi
3. Bagi Masyarakat
yang berbeda.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Lansia
1. Pengertian Lansia
a. Sel
b. Persarafan
c. Pendengaran
kekakuan.
d. Kardiovaskuler
meningkat.
e. Respirasi
f. Muskuluskeletal
g. Gastrointestinal
h. Penglihatan
dan katarak.
i. Kulit
4. Perubahan Mental
berwibawa.
2) Kesehatan umum
3) Tingkat pendidikan
4) Keturunan (hereditas)
5) Lingkungan
5. Perubahan Psikososial
b. Kehilangan status
B. Konsep Penyakit
1. Definisi
istirahat/tenang (Kemenkes,2014)
13
(Nurarif,2015).
2. Etiologi
faktor yaitu :
a. Kelelahan
b. Keturunan
d. Proses penuaan
f. Sosial budaya
3. Manifestasi Klinis
a. Sakit kepala
14
b. Pusing
c. Lemas,kelelahan
d. Sesak nafas
e. Gelisah
f. Mual,muntah
g. Kesadaran menurun
4. Klasifikasi Hipertensi
5. Patofisiologi
6. PATHWAY HIPERTENSI
18
7. Pemeriksaan Penunjang
hipertensi adalah :
a. Pemeriksaan Laboratorium
1) Hb/Ht
2) BUN,Kreatinin
4) CT-Scan
5) EKG.
8. Diit Hipertensi
tinggi
lain – lain.
masak,vetsin,soda kue,kecap,saus
c.
20
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
1) Identitas
2) Keluhan Utama
genetik/keturunan.
b. Pemeriksaan Fisik
1) keadaan umum
2) Kesadaran
5) Sistem Pernafasan
6) Sistem Sirkulasi
7) Sistem Persyarafan
22
8) Sistem Perkemihan
9) Sistem Pencernaan
2) Pola nutrisi
3) Pola eliminasi
2. Diagnosa Keperawatan
4. Tindakan Keperawatan
Tindakan Keperawatan
No.Diagnosa Tanggal /
Tindakan Paraf
keperawatan jam
Nyeri akut b.d agen cidera 1. Lakukan pengkajian nyeri
biologis secara komprehensif
26
termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal
dari ketidaknyamanan
3. Gunakan teknik komunikasi
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
4. Kaji kultur yang
mempengaruhi respon nyeri
5. Evaluasi pengalaman nyeri
masa lampau
6. Evaluasi bersama pasien dan
tim kesehatan lain tentang
ketidakefektifan kontrol
nyeri masa lampau
7. Bantu pasien dan keluarga
untuk mencari dan
menemukan dukungan
8. Kontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan
9. Kurangi faktor presipitasi
nyeri
10. Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi, non
farmakologi dan inter
personal)
11. Kaji tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan
intervensI
12. Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
13. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
14. Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
15. Tingkatkan istirahat
16. Kolaborasikan dengan
dokter jika ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak berhasil
17. Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
Catatan
Masalah keperawatan Tanggal / jam Paraf
perkembangan
Nyeri akut b.d agen cidera S:
biologis O:
A:
P:
1. Definisi
ancaman, dan fantasi luka (Kozier & Erb, 1998, dalam Anas Tamsuri,
2012).
2. Intensitas Nyeri
3. Karakteristik nyeri
tenaga, posisi tubuh, penggunaan obat, dan apa yang diyakini klien
a. Respon fisik
parasimpatis.
b. Respon psikologis
29
terhadap nyeri yang terjadi atau arti nyeri bagi klien. Klien yang
( Tamsuri, 2012 )
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
penelitian. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus,
B. Batasan Istilah
C. Partisipan
Partisipan dalam penelitian ini yaitu dua Klien atau dua kasus dengan
1) Lokasi Penelitian
2) Waktu Penelitian
E. Pengumpulan Data
1. Wawancara
Mengadakan tanya jawab dengan pihak yang terkait: Pasien maupun Tim
2. Observasi Partisipan
secara langsung.
3. Studi Dokumentasi
Dokumentasi ini diambil dan dipelajari dari catatan medis dan perawatan
F. Analisis Data
1. Pengumpulan Data
2. Mereduksi Data
3. Penyajian Data
4. Kesimpulan
G. Etik Penelitian
penelitian.
penelitian.
penelitian.
penelitian.
pelaksanaan penelitian.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Manusia sebagai subyek pelitian memiliki privasi dan hak asasi untuk
informasi tentang drinya diketahui oleh orang lain. Prinsip ini dapat
secara luas.
(Dharma,2011)
36