Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nur kholis

No/NIS : 29/11189

Kelas : XI Agroindustri 1

Terungkap Perilaku Buruk


Sore yang sunyi dan penuh suasana duka, disitulah rifki sedang mengikuti acara proses
pemakaman mayat bapaknya, Almarhum Wagiman.

Seminggu setelah kematian ayahnya yang diduga bunuh diri akibat dikejar kejar hutang. Rifky
tetap tidak terkikis hatinya, karena dirinya sedang diselimuti rasa takut dengan kondisinya saat ini.
Ayahnya yang sering membelanya disaat ia dibully oleh teman temannya, sekarang telah tiada. Setiap
harinya rifki selalu menerima bullyan dari teman temannya di saat dia sekolah maupun di saat di
lingkungan rumah.

Kehidupan keluarga rifki tergolong masih kurang dari sejahtera. Orang tua rifki bermata
pencaharian sebagai petani. Kondisi perekonomian saat itu sangat buruk bagi para petani. Para pedagang
semena mena dalam memberikan harga pada komoditas hasil perkebunan.

Dulu sebelum Pak Wagiman meninggal kehidupannya juga penuh kesengsaraan. Kesehariaannya
dalam merawat kebunnya membutuhkan biaya yang banyak untuk pembelian pupuk, obat obatan, dan
biaya pembajakan sawah. Sedangkan hasil yang dipetik dari kebunnya harganya tidak seberapa.

Suatu hari rifki sedang akan menghadapi ujian nasional.

"Pak, bulan juli depan rifki ujian nasional, jadi semua pembayaran harus lunas, kalau belum lunas
tidak boleh ikut ujian." Kata rifki kepada bapaknya.

"Sebentar nak, bapak bingung mau cari uang dimana, bapak malu jika harus pinjam tetangga
lagi." jawab bapak.

Dan pada akhirnya pak wagiman pinjam di bank. Pak wagiman memberikan beberapa syarat
peminjaman berupa sertifikat tanah miliknya. Setelah beberapa lama pak wagiman tidak bisa melunasi
dan akhirnya dia harus menjual tanahnya.

Sekarang rifki harus lebih kuat dan tabah terhadap bullyan teman temannya. Dia dipaksa oleh
teman temannya untuk melakukan beberapa hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Dia diajak
teman temannya untuk minum minuman keras.

Pada awalnya dia hanya diajak untuk merokok tapi dia menolak.
"Rif, ayolah ngerokok dong, masa yang lain ngerokok kamu enggak, laki laki itu harus ngerokok,
jangan seperti perempuan." Kata Adam.

Rifki terpaksa harus merokok demi menghindari cacian dari teman temannya.

Lama kelamaan akhirnya rifki goyah juga. Dia terpaksa harus merokok bahkan minum minuman
keras.

Rifki mencoba mencuri tanaman dikebunnya yang sekarang dirawat ibunya. Dia melakukan hal
itu demi memenuhi paksaan temannya. Lama kelamaan kelakuan buruk teman teman rifki mulai
diketahui.

"Rifki, nanti sore kamu temui saya di ruang BK." kata gurunya diakhir pelajaran BK.

"Ya bu." jawabnya.

Di ruang BK dia tanya tanya tentang masalahnya dan kelakuan teman temannya. Dia awalnya
tidak mengatakan yang sebenarnya terjadi. Tapi kelamaan ketahuan juga.

Semenjak itu rifki selalu diawasi oleh guru guru agar dia tidak dibully oleh teman temannya lagi.

Akhirnya dia bisa tenang setiap harinya. Dia sekarang bisa belajar dengan maksimal untuk
menghadapi ujian. Untung saja kelakuan teman temannya ketahuan dengan segera.

Akhirnya dia mendapat hasil ujian nasional yang memuasakan. Selain itu dia bisa memilih
sekolah favorit dan menjauh dari teman temannya yang kelakuannya tidak baik.

Anda mungkin juga menyukai