Anda di halaman 1dari 23

CONTOH ASUHAN KEPERAWATAN K3

Program Alih Jenjang S1 Keperawatan

OLEH

KELOMPOK .......

.......

........

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIDYA NUSANTARA PALU

PROGRAM STUDI NERS

2019
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KESEHATAN KERJA
DENGAN APLIKASI KASUS DI KOMUNITAS PEKERJA
DI RUANGAN SEKTOR A7 DI PERUSAHAAN ROKOK
PT.“ NOJORONO” DI KABUPATEN KUDUS JAWA TENGAH

1.1 Deskripsi Kasus


Sekelompok mahasiswa keperawatan stikes hangtuah surabaya melakukan
kegiatan praktik keperawatan komunitas untuk kesehatan kerja di komunitas
pekerja di perusahaan rokok PT. NOJORONO di kabupaten kudus jawa tengah
selama 1 Bulan mulai dari tanggal 10 November 2012 sampai 10 Desember 2012.
Kami melakukan kegiatan pengkajian selama 8 hari (mulai tanggal 11-19
november) kepada para pekerja di ruangan sektor A7 yang berjumlah 100 orang,
berdasarkan data dari HRD perusahaan ini di dapat data umum sebagai berikut:

No. Karakteristik Frekuensi/ jumlah


Jenis kelamin
1. a. Laki-laki 40 orang
b. Perempuan 60 orang
Jenis pekerjaan
a. Pengelintingan 55 orang
2.
b. Pengepakan 35 orang
c. Pengawas 10 orang
Usia
a. 25-35 tahun 35 orang
3. b. 36-46 tahun 40 orang
c. 47-57 tahun 20 orang
d. 58-60 tahun 5 orang

Tingkat pendidikan
a. Tamat SD 30 orang
4.
b. Tamat SMP 45 orang
c. Tamat SMA 25 orang
5. Lama bekerja
a. 5-10 tahun 15 orang
b. 11-15 tahun 35 orang
c. 16-20 tahun 30 orang
d. 21-25 tahun 15 orang
e. > 25 tahun 5 orang

Kemudian kami melakukan pengkajian lebih lanjut terhadap masing-


masing pekerja dan juga dari HRD perusahaan sehingga didapat hasil pengkajian
sebagai berikut:

1.2 Proses Keperawatan


1.2.1 Pengkajian
A. DATA INTI
1. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Perusahaan rokok PT. NOJORONO berada di wilayah kabupaten kudus
jawa tengah dengan luas bangunan pabrik keseluruhan sebesar 1 Ha. Pabrik ini
berada di tepi jalan raya yang merupakan akses utama di kota kudus. Terdiri dari
beberapa ruangan sektor yang didalamnya terdapat berbagai macam pekerjaan
industri yang berhubungan dengan tembakau dan rokok diantaranya adalah bagian
penyortiran tembakau, penyimpanan tembakau, produksi tembakau, pelintingan
rokok, pengepakan rokok, ruang laboratorium uji tembakau, dll. Ruangan sektor
A7 merupakan salah satu ruangan di perusahan rokok PT. NOJORONO yang
terbagi menjadi beberapa bagian tugas didalamnya yaitu bagian pelintingan,
pengepakan rokok dan pengawasan.Jumlah pekerja di ruangan sektor A7
sebanyak 100 orang (perincian berdasarkan karakteristik umum ada di tabel yang
tersedia di awal) sebagaian besar bekerja adalah orang jawa 85 orang (85%) dan
berasal dari madura sebanyak 15 orang (15%).

2. Status kesehatan komunitas


Dari pengkajian (anamnesa) dan kuisioner yang dilakukan mahasiswa
langsung kepada para pekerja diruangan sektor A7 didapatkan hasil:
a. Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas
 68 orang pekerja (68%) menegeluhkan sering batuk-batuk
 15 orang (15%) pekerja mengeluhkan sering pusing
 Sisanya 17 orang (17%) tidak ada keluhan
b. Tanda-tanda vital*
 TD:
 < 110/70 mmHg : 5 orang (5%)
 110/70mmHg-130/90mmHg : 75 orang (75%)
 >130/90 mmHg : 20 orang (20%)
 Nadi:
 60-80x/menit : 90 orang (90%)
 80-100x/menit : 10 orang (10%)
 RR:
 16-24x/menit : 90 orang (90%)
 >24x/ menit : 10 orang (10%)
 Suhu tubuh:
 36,5°C-37°C : 100 orang (100%)
c. Kejadian penyakit (dalam satu tahun terakhir) *
 ISPA : 20 orang/ kasus (20%)
 PPOK : 5 orang (5%)
 Diare : 5 orang (5%)
 Batuk : 35 orang (35%)
 Demam : 15 orang (15%)
 Sisanya tidak ada laporan keluhan penyakit 20 orang (20%)
Ket: (*) : data dari klinik perusahaan pada tanggal 12 November 2012

d. Riwayat penyakit komunitas


Data diambil dari 68 orang pekerja (68%) yang mengeluhkan
sering batuk-batuk, kami melakukan pengkajian dengan memberikan
kuisioner kepada 68 pekerja tersebut, dengan hasil:

No. Karakteristik Frekuensi Presentase %


Menderita batuk berdahak minimal 30 kali
1. 20orang 29,4%
setahun, sekurang-kurangnya 2 tahun
beruntun
2. Mempunyai riwayat merokok 40 orang 58,8%
3. Terpajan langsung dengan bahan produk 68 orang 100%
Mempunyai keluarga dengan riwayat
4. 6 orang 8,82%
bronkitis dan emsifema
Sering mengalami sesak nafas saat
5. 10 orang 6,8%
aktivitas sedang (jalan cepat, naik tangga)
Pernah merasa sesak atau nafas sulit
6. 5 orang 7,35%
bahkan pada saaat istirahat
Pernah merasa sesak nafas menetap dan
7. 5 orang 7,35%
makin lama makin berat
8. Saat Batuk selalu berdahak dan beriak 45 orang 66,1%
Pernah memeriksakan ke dokter atau
tempat pelayanan kesehatan baik umum
9. maupun yang ada di perusahaan dan 5 orang 7,35%
positif dinyatakan penderita PPOK
(bronkhitis kronis, emfisema)
Pernah merasa dada terasa berat saat
10. 20 orang 29,4%
bernafas

e. Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi komunitas


Para pekerja mendapat istirahat makan siang dari peusahaan,
makan siang rutin dilaksanakan tiap pukul 13.00 WIB di kantin pabrik.

f. Pola pemenuhan cairan dan elektrolit


Selama bekerja kebutuhan cairan pekerja didapat dari
minumanyang dibawa oleh para pekerja dari rumah.
g. Pola istirahat tidur
Para pekerja mengatakan bahwa istirahat tidur mereka biasanya
dilakukan pada malam hari saat pulang bekerja karena waktu bekerja
mereka adalah 9 jam mulai pukul 8 pagi-5 sore.
h. Pola eliminasi
Saat dilakukan anamnesa kepeada para pekerja Sebanyak 35 orang
dari 55 orang (63,6%) pekerja bagian pelintingan rokok mengatakan
pernah sakit “anyang-anyangan”, hal ini ternyata disebabkan oleh 20
orang (57,1%) kurang sering minum air putih saat bekerja, 15 orang
(42,8%) menahan BAK karena jarak kamar mandi dengan ruang
pelintingan agak jauh. Sedangkan pada bagian penegepakan sebanyak
15 orang dari 35 orang pekerja (42,8%) mengeluhkan sakit “anyang-
anyangan” hal ini disebabkan karena 10 orang (66,6%) kurang sering
minum air putih saat bekerja, 5 orang (33,3%) menahan BAK karena
jarak kamar mandi dengan ruangan agak jauh.
i. Pola aktivitas gerak
Saat dilakukan anamnesa kepada para pekerja sebanyak 55 orang
dari 55 orang (100%) jumlah pekerja pelintingan rokok mengeluhkan
sering merasa pegal di daerah leher dan punggungnya. Saat dilakukan
observasi secara langsung ternyata sebanyak 30 orang (54,5%) pekerja
duduk dengan posisi duduk yang salah/ terlalu membungkuk, 25 orang
(43,5%) tidak menggerak-gerakkan badannya untuk merelaksasi
tubuhnya/ berada dalam posisi duduk yang sama dalam waktu yang
lama. Sedangkan dibagian pengepakan dari 35 orang pekerja 25 orang
(71,4%) mengeluhkan sering merasa pegal di daerah leher dan
punggungnya 10 orang (28,6%) tidak ada keluhan.Penyebabnya 15
orang (60%) duduk dengan posisi duduk yang salah, 10 orang (40%)
tidak menggerak-gerakkan badannya untuk merelaksasi tubuhnya atau
berada dalam posisi duduk yang sama dalam waktu yang lama. Untuk
bagaian pengawasan tidak ada keluhan.
j. Pola pemenuhan kebersihan diri
Saat dilakukan observasi didapatkan data sebanyak 25 orang dari
35 orang pekerja dibagian pengepakan (71,4%) tidak mencuci tangan
setelah bekerja sisanya 10 orang (28,6%) mencuci tangan tapi dengan
prosedur yang kurang benar, sedangkan sebanyak 40 orang dari 55
orang pekerja dibagian pelintingan (72,7%) tidak mencuci tangan
setelah bekerja, sisanya 15 orang (27,3%) mencuci tangan tapi dengan
prosedur yang kurang benar.
k. Status psikososial
Antar kelompok pekerja tidak pernah mengalami pertengkaran atau
perselisihan karena mereka menganggap semua pekerja saling
bersaudara karena sudah bekerja bersama dalam waktu yang lama,
antar pekerja saling membantu dan memberikan dukungan bila ada
masalah.
l. Status pertumbuhan dan perkembangan
a) Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan
Berdasarkan data dari klinik perusahaan semua pekerja
mendapatkan asuransi kesehatan, dan bisa periksa atau berobat
secara gratis di klinik tersebut tetapi data klinik perusahaan
menunjukkan:
No. Karakteristik Frekuensi Presentase (%)
Pekerja yang memeriksakan kesehatan
1. 25 orang 25%
secara rutin ke klinik
Pekerja yang memeriksakan
2. 35 orang 35%
kesehatannya saat sakit saja
Pekerja yang tidak pernah/ belum
3. pernah datang ke klinik untuk 40 orang 40%
memeriksakan kesehatannya

b) Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan


Setelah dilakukan pengkajian melalui observasi langsung kepada
100 pekerja di ruangan sektor A7 didapatkan hasil:

Jenis
No. Karakteristik Ferekuensi Presentase(%)
pekerjaan
1. Tidak menggunakan a. Pelintingan 55 orang 100%
masker saat bekerja b. Pengepakan 35 orang 100%
c. pengawasan 10 orang 100%
2. Tidak menggunakan a. Pelintingan
55 orang 100%
sarung tangan saat b. Pengepakan
35 orang 100%
bekerja c. Pengawasan
10 orang 100%

c) Pola perilaku tidak sehat dalam komunitas


Saat dilakukan observasi didapatkan data sebanyak 25 orang dari
35 orang pekerja dibagian pengepakan (71,4%) tidak mencuci
tangan setelah bekerja sisanya 10 orang (28,6%) mencuci tangan
tapi dengan prosedur yang kurang benar, sedangkan sebanyak 40
orang dari 55 orang pekerja dibagian pelintingan (72,7%) tidak
mencuci tangan setelah bekerja, sisanya 15 orang (27,3%) mencuci
tangan tapi dengan prosedur yang kurang benar.
B. DATA LINGKUNGAN FISIK
Luas bangunan pabrik rokok ini seluas 1 Ha terdiri dari ruangan
sektor A1-A7 (A1-A4: gudang tembakau, A5: laboratorium, A6: penyortiran
A7: pelintingan, pengepakan rokok), kantin, masjid, klinik, garasi untuk
angkutan perusahaan, aula perusahaan, tempat penyaringan limbah pabrik.
Sedangkan untuk ruangan sektor A7 sendiri memiliki luas bangunan 100x50
meter bentuk bangunan berupa ruangan luas yang lapang dengan meja-meja
tempat pelintingan, pengepakan dan terdapat 2 kamar mandi di dalamnya.
Jenis bangunannya permanen atap bangunan berupa genting sintesis dengan
dinding terbuat dari tembok dengan lantai dari semen/ plesteran, ventilasi di
ruangan ini berasal dari jendela –jendela kecil di atas tembok yang berjumlah
masing-masing 10 buah di kiri dan kanan sisi bangunan total 20 buah,
penerangan ruangan berasal dari pintu ruangan besar yang di buka saat jam
kerja bila menjelang sore terdapat lampu neon yang memberikan
pencahayaan diruangan ini. Kebersihan di dalam ruangan cukup rapi dan
bersih.Kondisi kamar mandi bersih tetapi jumlahnya sangat terbatas dan
jaraknya cukup jauh dari tempat pengolahan.
Pembuangan limbah perusahaan di olah dengan melakukan
penyaringan zat-zat berbahaya dengn alat penyaring yang berada di ruang
penyaringan limbah di sebelah ruangan sektor A7 (di belakang pabrik) dan
sisanya di buang disungai besar yang ada di kota kudus.

C. PELAYANAN KESEHATAN DAN SOSIAL


Di perusahaan PT. NODJORONO terdapat sebuah klinik kesehatan
yang disediakan untuk seluruh pekerja dan pegawai diperusahaan ini. Sumber
daya yang ada di klinik ini adalah terdapat 1 orang dokter umum, 2 perawat
dan 3 petugas nonmedis, fasilitas alat yang dimiliki klinik ini terdiri dari 2
kamar tidur, obat-obatan yang cukup lengkap dan memiliki 1 ambulance.
Sistem rujukan di perusahaan ini bekerja sama dengan RSUD kabupaten
kudus. Selain itu di perusahaan ini memiliki 1 kantin yang berisi barang-
barang keperluan sehari-hari para pekerja dan pegawai lokasi mini market ini
di bagian depan pabrik disamping klinik.

D. EKONOMI
Rata-rata penghasilan pekerja di ruangan sektor 7 untuk bagian
pelintingan dan pengepakan sekitar 1-1,5 juta rupiah sedangkan untuk bagian
pengawas sekitar 1,5-2 juta rupiah.

E. KEAMANAN DAN TRANSPORTASI


Sistem keamanan perusahaan cukup baik dengan adanya satpam di
setiap sektor ruangan dan juga adanya CCTV di tiap ruang produksi. Untuk
penanggulangan kebakaran terdapat alat pemadam kebakaran manual di
setiap ruangan produksi dan perusahaan ini juga memiliki 1 unit mobil
pemadam kebakaran milik perusahaan selain itu perusahaan juga bekerjasama
dengan dinas pemadam kebakaran kota untuk menanggulangi jika terjadi
masalah kebakaran. Penanggualangan polusi dengan dipasang alat blower
untuk ventilasi agar tidak terjadi polusi di dalam pabrik.

F. POLITIK DAN KEAMANAN


Perusahaan rokok PT. NODJORONO merupakan perusahaan milik
swasta yang dimiliki oleh Tn. HK.
G. SISTEM KOMUNIKASI
Sarana komunikasi yang digunakan oleh pekerja di ruangan sektor A7
sebagaianbesar menggunakan alat komunikasi telfon genggam (HP) sebagai
alat komunikasi antara pekerj, keluarga dan masyarakatnya. Sednagkan
sistem komunikasi dalam perusahaan menggunakan telfon yang ada disetiap
ruangan sektor dan apabila ada informasi atau pengumuman dari perusahaan
akan disiarkan melalui pengeras suara yang ada di setiap ruangan di
perusahaan ini. Bahasa yang digunakan untuk komunikasi antar pekerja
sehari-hari di ruangan sektor A7 mayoritas dengan menggunakan bahasa jawa
dan sebagaian kecil menggunakan bahasa madura.

H. PENDIDIKAN
Data yang didapat dari HRD perusahaan rokok PT. NODJORONO
didapatkan data tingkat pendidikan pekerja di ruangan sektor A7 adalah sebagai
berikut:

Tingkat pendidikan
a. Tamat SD 30 orang
b. Tamat SMP 45 orang
c. Tamat SMA 25 orang

Saat dilakukan pengkajian dengan kuisioner tentang pengetahuan pekerja


terhadap pentingnya penggunaan standart keselamatan kerja di perusahaan rokok
terhadap kesehatan pekerja, di dapatkan data:
 70 orang (70%) dari pekerja tidak mengetahui
 30 orang (30%) dari pekerja mengetahui

I. REKREASI
Berdasarkan data yang didapat dari perusahaan, Hari libur untuk pegawai
dan pekerja diperusahaan ini adalah tiap hari minggu, di setiap hari jum’at pagi
biasanya diadakan senam aerobik bersama oleh perusahaan yang dilakukan di
lapangan olah raga yang ada di belakang perusahaan.
Di akhir tahun biasanya juga diadakan rekreasi bersama yang di fasilitasi
oleh perusahaan yang juga dilakukan secara giliran atau gantian di tiap ruangan
sektor/ bagian produksi dalam perusahaan ini.

1.2.2 Pengolahan Data


 Komposisi pekerja berdasarkan jenis kelamin

Menurut Jenis kelamin


0% 0%

Laki-laki
Perempuan 40%
60%

Gambar; Komposisi pekerja berdasarkan jenis kelamin di ruangan sektor A7 di perusahaan rokok
PT. NOJORONO kudus jawa tengah pada tanggal 11-19 november 2012

Berdasarkan gambar tersebut, terlihat bahwa pekerja di ruangan sektor A7


di perusahaan rokok PT. GAUL yang terbanyak adalah perempuan sebanyak 60%
(60 orang) dan laki-laki sebanyak 40% (40 orang).
 Proporsi pekerja berdasarkan jenis pekerjaan

Menurut Jenis Pekerjaan


Pengawas 0%
10%

Pengepakan Pengelinting
35% an
55%

Gambar; proporsi pekerja berdasarkan jenis pekerjaan di ruangan sektor A7 di perusahaan rokok
PT. GAUL kudus jawa tengah pada tanggal 11-19 november 2012
Berdasarkan proporsi pekerja berdasarkan jenis pekerjaannya, terlihat
bahwa bahwa pekerja di ruangan sektor A7 di perusahaan rokok PT. NOJORONO
bagian yang terbanyak adalah bagian pengelintingan 55% (55 orang), bagian
pengepakan 35% (35 orang), dan bagian pengawasan 10% (10 orang).
 Komposisi pekerja berdasarkan usia

Pekerja Menurut Usia

40%
35%
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
25-35 th 36-46 th 47-57 th 58-60 th

Gambar; komposisi pekerja berdasarkan usia di ruangan sektor A7 di perusahaan rokok PT.
GAUL kudus jawa tengah pada tanggal 11-19 november 2012
Berdasarkan komposisi pekerja berdasarkan usia, terlihat bahwa bahwa
pekerja di ruangan sektor A7 di perusahaan rokok PT. NOJORONO yang
terbanyak berusia 36-46 tahun sebanyak 40 orang (40%).
 Komposisi pekerja berdasarkan tingkat pendidikan

Tingkat Pendidikan Pekerja


,0

Tamat SMA;
25% Tamat SD;
30%
Tamat
SMP; 45%

Gambar; komposisi pekerja berdasarkan tingkat pendidikan di ruangan sektor A7 di perusahaan


rokok PT. GAUL kudus jawa tengah pada tanggal 11-19 november 2012
Berdasarkan komposisi pekerja berdasarkan tingkat pendidikan, terlihat
bahwa bahwa pekerja di ruangan sektor A7 di perusahaan rokok PT. GAUL yang
terbanyak adalah tamat SMP sebanyak 45 orang (45%).
 Komposisi pekerja berdasarkan lama bekerja

Lama Bekerja

40%
30%
20%
10%
0%
5-10 th 11-15 th 16-20 th 21-25 th > 25 th

15 org 35 org 30 org 15 org2 5 org

Gambar; komposisi pekerja berdasarkan lama bekerja di ruangan sektor A7 di perusahaan rokok
PT. GAUL kudus jawa tengah pada tanggal 11-19 november 2012
Berdasarkan komposisi pekerja berdasarkan lama bekerja, terlihat bahwa
pekerja di ruangan sektor A7 di perusahaan rokok PT. NOJORONO yang
terbanyak adalah pekerja yang sudah bekerja selama 11-15 tahun sebanyak 35
orang (35%).
GAMBAR DENAH PERUSAHAAN DAN DENAH RUANGAN
SEKTOR A7 DI PERUSAHAAN ROKOK PT. GAUL
KUDUS JAWA TENGAH

A1-A2 : Gudang penyimpanan


tembakau 1-2 th
A3-A4 : Gudang penyimpanan
A5 A6 A7
tembakau 3-4 th
A5 : Laboratorium
A6 : Gudang tempat
penyortiran tembakau
A1 A3
A7 : Gudang tempat
A2 A4 pengelintingn dan pengepakan

: Lapangan olahraga

: Penyulingan limbah

: Kantin

: Klinik Kesehatan

: Musholla

: Aula perusahaan

: Sungai

: Jalan raya

: Ventilasi udara

: Tempat pengepakan

: Tempat Pengelintingan

: Pintu masuk

: Toilet
1.2.3 Analisa Data
Data yang telah kami dapat dari hasil pengkajian yang kami lakukan mulai
tanggal 11-19 november 2012, untuk menentukan diagnosa keperawatan maka
kami menyusun analisa data sebagai berikut;

NO. DATA ETIOLOGI PROBLEM

1. DS: Kurang Resiko terjadinya


 Pekerja mengatakan pengetahuan peningkatan
mengeluhkan sering batuk- pekerja tentang penyakit akibat
batuk. pentingnya K3 partikel
 Pekerja mengatakan tidak bagi kesehatan tembakau
terlalu memeperhatikan dan keselamatan (PPOK,ISPA)
pentingnya penggunaan pekerja pada pekerja
masker dan sarung tangan perusahaan rokok
DO: di ruangan sektor
 68 orang pekerja (68%) dari A7 PT.
100 pekerja di ruangan NOJORONO
sektor A7 menegeluhkan kudus jawa
sering batuk-batuk dengan tengah
perincian:
 68 orang (100%) dari 68
orang pekerja yang
sering batuk terpajan
langsung dengan bahan
produk (tembakau).
 20 orang (29,4%)dari 68
pekerja yang sering
batuk mengalami batuk
menahun sekurang-
kurangnya selama 2
tahun.
 45 orang (66,1%) dari
68 pekeja yang sering
batuk saat batuk selalu
berdahak dan beriak.
 5 orang (7,35%) dari 68
pekerja yang sering
batuk positif didiagnosa
PPOK
 20 orang (29,4%) dari
68 pekerja yang sering
batuk merasa dada berat
saat bernafas.
 Riwayat penyakit pekerja
ruangan sektor A7 dalam
satutahun terakhir; ISPA: 20
orang/ kasus (20%), PPOK:
5 orang (5%), batuk 35 orang
(35%).
 Pekerja yang tidak
menggunakan masker dan
sarung tangan di ruangan
sektor A7 sebanyak 100
orang dari 100 orang pekerja
(100%).
 70 orang (70%) dari 100
pekerja diruangan sektor A7
tidak mengetahui pentingnya
K3 bagi kesehatan dan
keselamatan mereka
 Hanya 30 orang (30%) dari
100 pekerja diruangan sektor
A7 tidak mengetahui
pentingnya K3 bagi
kesehatan dan keselamatan
mereka

2. DS: Ketidakadekuatan Perilaku


 Pekerja mengatakan jarang hygine perorangan kesehatan
melakukan cuci tangan pada pekerja cenderung
setelah melakukan beresiko pada
pekerjaannya atau sebelum pekerja
makan karena keterbatasan perusahaan rokok
kamar mandi dan fasilitas di ruangan sektor
yang kurang mendukung A7 PT.
(tidak ada sabun cuci tangan NOJORONO
di kamar mandi). kudus jawa
DO: tengah
 25 orang (71,4%) dari 35
orang pekerja dibagian
pengepakan di ruangan
sektor A7 tidak mencuci
tangan setelah bekerja.
 10 orang (28,6%)dari 35
orang pekerja dibagian
pengepakan di ruangan
sektor A7 mencuci tangan
tapi dengan prosedur yang
kurang benar.
 40 orang(72,7%) dari 55
orang pekerja dibagian
pelintingan di ruangan sektor
A7tidak mencuci tangan
setelah bekerja.
 15 orang (27,3%)dari 55
orang pekerja dibagian
pelintingan di ruangan sektor
A7 mencuci tangan tapi
dengan prosedur yang
kurang benar.

3. DS: Posisi tubuh saat Resiko cidera


 Pekerja mengatakan sering bekerja yang salah pada pekerja
mengalami pegal di daerah pada pekerja perusahaan rokok
punggung dan leher. di ruangan sektor
 Petugas klinik perusahaan A7 PT.
mengatakan telah ada NOJORONO
program senam aerobic tiap kudus jawa
jum’at pagi tetapi antusias tengah
pekerja untuk mengikuti
kurang bahkan digunakan
sebagai ajang datang
terlambat untuk bekerja
DO:
 55 orang dari 55 orang
(100%) jumlah pekerja
dibagian pelintingan rokok
di ruangan sektor A7
mengeluhkan sering merasa
pegal di daerah leher dan
punggungnya.
 30 orang (54,5%) dari
55 orang pekerja
dibagian pelintingan
rokok di ruangan sektor
A7 duduk dengan posisi
duduk yang salah/
terlalu membungkuk.
 25 orang (43,5%) dari
55 orang pekerja
dibagian pelintingan
rokok di ruangan sektor
A7 tidak menggerak-
gerakkan badannya
untuk merelaksasi
tubuhnya/ berada dalam
posisi duduk yang sama
dalam waktu yang lama.
 Pekerja yang mengikuti
senam aerobic pagi pada hari
jum’at (19 november 2012)
di ruangan sektor A7
sebanyak 60 orang (60%)
dari jumlah seluruh pekerja
di ruangan sektor A7

1.2.4 Penapisan Masalah


Dari hasil analisa data, didapatkan data yang kemudian dilakukan
penapisan masalah untuk menentukan perioritas masalah, adapun penapisan
masalah tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

No. Masalah KRITERIA Score Keterangan


Kesehatan 1 2 3 4 5 6 7 8

1. Resiko 5 5 5 5 4 3 4 3 34 Keterangan
terjadinya kriteria:
peningkatan 1.Sesuai dg
penyakit akibat peran perawat
partikel komunitas
tembakau
(PPOK,ISPA) 2.Resiko
pada pekerja terjadi/jumlah
perusahaan yang beresiko
rokok di 3.Resiko parah
ruangan sektor 4.Potensi utk
A7 PT. pend.kesehatan
NOJORONO 5.Interest utk
kudus jawa komunitas
tengah 6.Kemungkinan
berhubungan diatasi
dengan Kurang 7.Relevan dg
pengetahuan program
dan kesadaran 8.Tersedianya
pekerja tentang sumber daya
pentingnya K3
bagi kesehatan Keterangan
dan Pembobotan:
keselamatan 1. Sangat rendah
pekerja 2. Rendah
2. Perilaku 5 4 4 5 4 4 4 3 33 3. Cukup
kesehatan 4. Tinggi
cenderung 5. Sangat tinggi
beresiko pada
pekerja
perusahaan
rokok di
ruangan sektor
A7 PT.
NOJORONO
kudus jawa
tengah
berhubungan
dengan
Ketidakadekuat
an hygine
perorangan
pada pekerja

3. Resiko cidera 4 5 3 4 4 4 3 4 31
kerja pada
pekerja
perusahaan
rokok di
ruangan sektor
A7 PT.
NOJORONO
kudus jawa
tengah
berhubungan
dengan Posisi
tubuh saat
bekerja yang
salah pada
pekerja

1.2.5 Prioritas Diagnosa Keperawatan


Berdasarkan scoring di atas, maka prioritas diagnosa keperawatan
komunitas pada pekerja perusahaan rokok di ruangan sektor A7 PT. NOJORONO
adalah sebagai berikut:

No. Diagnosa Keperawatan Score


Resiko terjadinya peningkatan penyakit akibat partikel
1. tembakau (PPOK,ISPA) pada pekerja perusahaan rokok di 34
ruangan sektor A7 PT. NOJORONO kudus jawa tengah
berhubungan dengan Kurang pengetahuan pekerja dan
kesadaran tentang pentingnya K3 bagi kesehatan dan
keselamatan pekerja.
Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada pekerja
perusahaan rokok di ruangan sektor A7 PT. NOJORONO
2. 33
kudus jawa tengah berhubungan dengan Ketidakadekuatan
hygine perorangan pada pekerja.
Resiko cidera kerja pada pekerja perusahaan rokok di
ruangan sektor A7 PT. NOJORONO kudus jawa tengah
3. 31
berhubungan dengan Posisi tubuh saat bekerja yang salah
pada pekerja.

Anda mungkin juga menyukai