Anda di halaman 1dari 2

FEBRYANA NUR SAFITRI

Dermatitis Numularis DKA


anamnesis Keluhan Utama Bercak merah, basah, sangat gatal Gatal, bercak kemerahan
Onset Akut (hilang timbuh, kambuhan) Segera setelah pajanan (24-48 jam)
Lokasi/predileksi Tungkai bawah, badan, lengan, Area kontak dengan bahan alergen
punggung tangan
Durasi
Distribusi Ekstremitas Area kontak dengan alergen
(kontaktan) DKA lokalisata
Tersebar luas/generalisata  DKA
sistemik
Karakteristik ruam Awalnya papulovesikel, 0,3-1 cm, Lesi polimorfik , awalnya
bentuk uang logam, eritema, eritema,edema, vesikel, kemudian
sedikit edema, batas tegas  menjadi eksudatif dan krusta,
vesikel pecah, krusta. Ukuran apabila kronis terjadi likenifikasi,
variasi, jumlah ≥ 1 fisura, skuama
Batas tegas

Gatal (+) (+)


Faktor herediter - Riw atopik (+), Riw sebelumnya (+),
Riw alergi keluarga (+)
Faktor pemicu Kulit kering, infeksi, obat Kontak dg Alergen
Faktor risiko Usia 50-65 th (laki-laki), 15-25 Riwayat atopik, riw sama setelah
(wanita) kontak dengan alergen yang sama,
Berhubungan dengan pekerjaan
Pemeriksaan Ruam Plak mata uang (koin), lonjong, Lesi polimorfik, berbatas tegas/
fisik batas tegas, efloresensi tidak, membentuk area yang kontak
papulovesikel mudah pecah, dg alergen
oozing/madidans, krusta
Pemeriksaan khas - Membaik jika alergen dihentikan
Pemeriksaan - Patch test (+)
penunjang Tes provoasi
Tatalaksana Topikal : Hindari faktor pencetus
 kortikosteroid Topikal :
 desonid krim 0,05%  pelembab
 fluosinolon asetonid krim hidrofilik urea 10%
0,025% (max 2 mgg) vaseline
 likenifikasi &  kortikosteroid
hiperpigmentasi :  desonid krim 0,05%
betametason valerat krim  fluosinolon asetonid krim
0,1% / mometason furoat 0,025%
krim 0,1%  likenifikasi &
 kompres NaCl 0,9% (15 hiperpigmentasi :
menit) betametason valerat krim
 antibiotik topikal (infeksi) 0,1% / mometason furoat
sistemik : krim 0,1%
 antihistamin sedatif  antibiotik topikal
 klorfeniramin maleat sistemik :
3x4mg/hari (max 2 mgg)  antihistamin
 cetirizin 1x10mg/hari  hidroksisin 2x25mg/hari
(max 2 mgg) (max 2 mgg)
 antihistamin non-sedatif  loratadin 1x10mg/hari (max
loratadin 1x10mg/hari (max 2 mgg)
2mgg)  kortikosteroid (berat)
 antibiotik sistemik (luas) prednison 20mg/hari (3 hari)
FEBRYANA NUR SAFITRI

Anda mungkin juga menyukai