Referat Drowning NAN-ATI-ALF-DAN (Bab 1-2)
Referat Drowning NAN-ATI-ALF-DAN (Bab 1-2)
PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
2.2 Epidemiologi
Gambar 2.1 Proses pertukaran udara pada kondisi normal (Armstrong et al., 2018)
Gambar 2.1 Proses pertukaran udara pada kondisi drowning (Armstrong et al., 2018)
Patofisiologi tenggelam pada air tawar dan air asin memiliki mekanisme
yang berbeda. Pada air tawar, Air akan diserap ke pernapasan ketika menangis
atau berteriak meminta tolong. Air kemudian diserap kedalam sirkulasi sehingga
terjadi hemodilusi lalu hemolisis. Oleh karena terjadi perubahan biokimiawi yang
serius yaitu penignkatan kalium plasdam dan berkurangnya natrium, terjadi
anoksia hebat pada miokardium. Perubahan tersebut dapat menyebabkan
penurunan tekanan sistol lalu dalam waktu beberapa menit terjadi fibrilasi
ventrikel. (Vij et al., 2011)
Patofisiologi tenggelam pada air asin akan memberikan banyak dampak
fisiologis karena air laut yang bersifat hipertonis. air akan diserap ke pernapasan
ketika menangis atau berteriak meminta tolong pada proses tenggelam. Air akan
masuk ke dalam jaringan alveolar paru dan mengakibatkan edema paru dan
terjadinya hemokonsentrasi pada sirkulasi pulmonal. Terjadi pertukaran elektrolit
dari paru ke darah menyebabkan kerusakan jaringan. Hilangnya air dan
meningkatnya elektrolit secara cepat menyebabkan hipernatremia dan
hiperkloremia dengan plasmolisis. Berkurangnya volume plasma (hipovolemia)
menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis sehingga terjadi hipoksia
berat. Hemokonsentrasi ini menyebabkan sirkulasi aliran darah menjadi lambat
dan anoksia pada miokardium yang menimbulkan payah jantung dan kematian
yang terjadi kurang lebih 8-9 menit setelah tenggelam. (Vij et al., 2011).
Mekanisme kematian pada korban tenggelam dapat berupa asfiksia akibat
spasme laring, asfiksia, refleks vagal, fibrilasi ventrikel (air tawar), dan edema
pulmoner (dalam air asin). (Vij, 2011)
a. Vagal inhibition
Kondisi ini biasa ditemukan di area yang dingin, kematian disini disebabkan
vagal inhibiton menyebabkan vagal nerve ending dihambat sehingga terjadi
cardiac arrest. Vagal inhibition dapat disebabkan oleh beberapa cara seperti
masuknya air ke nasofaring dan laring ataupun masuknya air dingin ke telinga
secara tiba-tiba (Vij, 2011).
b. Spasme Laring
Masuk air tiba-tiba ke laring dapat memicu spasme laring sebagai respon
untuk mencegah masuknya air kesaluran pernapasan dan dapat terjadi asfiksia
(Vij et al., 2011). Selain itu, masuknya air secara simultan akan meningkatkan
risiko muntah yang disertai dengan aspirasi dari isi gaster yang dapat
menyebabkan kerusakan alveolar. Transient laringospasme atau bronkospasme
dapat terjadi akibat terinervasinya mukosa dari orofaring dan laring oleh air.
c. Fibrilasi ventrikel
Pada peristiwa tenggelam di air tawar akan menimbulkan anoksia disertai
gangguan elektrolit. Cairan yang teraspirasi dan terdapat pada paru-paru
menghasilkan vasokonstriksi dan hipertensi yang diperantarai oleh nervus vagus.
Air tawar berpindah lebih cepat dari membran kapiler-alveoli ke mikrosirkulasi
sehingga akan mengakibatkan hemodilusi dan hemolisis. Kemudian ion kalium
intrasel akan terlepas sehingga menimbulkan hiperkalemia yang akan
mempengaruhi kerja jantung (terjadi fibrilasi ventrikel). Pemeriksaan post-mortem
ditemukan tanda-tanda asfiksia serta kadar NaCl jantung kanan yang lebih tinggi
dari jantung kiri. (Cantwell PG, et al. 2013)
d. Edema pulmoner
Pada peristiwa tenggelam di air asin, akan mengakibatkan terjadinya
anoksia dan hemokonsentrasi. Air akan ditarik dari sirkulasi pulmonal ke dalam
jaringan interstitial paru sehingga timbul edema paru, hemokonsentrasi, dan
hipovolemia. Tidak terjadi gangguan elektrolit. Pada pemeriksaan post mortem
ditemukan adanya tanda-tanda asfiksia, kadar NaCl pada jantung kiri lebih tinggi
daripada jantung kanan (Cantwell PG, et al. 2013)
Daftar pustaka
Armstrong EJ. Water-related death investigation: practical methods and forensic
applications. 1st ed. Boca Raton: CRC Press; c2011. Chapter 1,
Introduction; p. 1-26
Armstrong, E. and Erskine, K. 2018. Investigation of Drowning Deaths: A Practical
Review. Academic Forensic Pathology, 8(1), hal.8-43.
Cantwell GP, Verive MJ. 2017. Drowning. Medscape [Internet]. New York: WebMD
LLC;. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/772753-
overview. Diakses pada 19 November 2019.
Cantwell PG, Verive MJ, Shoff WH, Norris RL, Talavera F, Lang ES, et al. 2013.
Drowning. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/772753-
overview. [diakses pada 18 November 2019].
Tyler M., Richards D., Nielsen C., Saghafi O., Morse E., Carey R., Jacquet G.
2017. The epidemiology of drowning in low- and middle-income countries :
a systematic review. BMC Public Health. 17 (413); 1-7.