BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Agar dapat mengetahui arti dan makna yang terdapat dalam program ini, dan untuk
menghindari kesalahpahaman dalam pelaksanaanya, maka perlu dijelaskan pengertian pokok dari
judul tulisan ini yaitu : ”RENCANA STRATEGIS SMA ISLAM TERPADU DARUL HASAN
KOTA PADANGSIDIMPUAN”
Perencanaan sekolah adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan sekolah
yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
Perencanaan yang disusun yang selanjutnya disebut RKAS 1, memuat seperangkat putusan
prinsip-prinsip kebijakan, tujuan dan usaha-usaha untuk mencapainya yang harus diselesaikan
dalam kurun waktu 4 tahun, melalui rencana Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RAKS
2).
Dari RAKS 1 itu dijabarkan melalui program tahunan yang harus dilaksanakan dalam
jangka waktu satu tahun pelajaran, mulai tahun pelajaran 2011/2012 sampai dengan tahun
pelajaran 2015/2016, yang kita sebut Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RAKS 2).
Dampak resesi ekonomi dunia tampaknya mulai terasa. Hal ini terlihat dari pertumbuhan
ekonomi yang terus turun sejak Juli 2008, dan cenderung makin parah dalam beberapa bulan
terakhir. Coincident economic index (CEI) yang mengukur tingkat aktivitas perekonomian
terkini turun 0,7 persen pada Desember, setelah pada bulan sebelumnya juga turun 1,1 persen.
Pada Desember 2008, CEI berada pada level 105,2 yang berarti sudah lebih rendah dari level
CEI pada Desember 2007 sebesar 107. Hal ini, tentu saja sangat berpengaruh pada perekonomian
Indonesia. Resesi ekonomi ini berdampak juga pada dunia pendidikan. Banyak masyarakat
kalangan bawah merasa kesulitan untuk membiayai sekolah anak-anaknya.
Resesi ekonomi juga dampaknya sangat terasa pada keadaan kondisi sosial masyarakat
Indonesia. Di mana Indonesia saat ini sedang mengalami proses pendefinisian kembali tentang
kehidupan bersama dalam berbagai aspek, mulai dari tingkat komunitas hingga nasional sebagai
suatu bangsa. Akhir-akhir ini mulai timbul proses pembiusan rasionalitas massa yang
berlangsung secara pararel dengan penggerusan akuntabilitas publik. Di beberapa tempat
individu maupun kelompok membuat pengelompokan yang berorientasi ikatan primordial dan
tradisional. Fenomena ini tidak negatif, karena merupakan alternatif untuk menjaga keteraturan
sosial. Namun secara keseluruhan ini merupakan gambaran fragmentasi yang lebih besar dalam
masyarakat, dampaknya ialah akan timbul bermacam-macam pengertian tentang hak/ kewajiban,
dan aturan main antar kelompok mengalami kerumitan dalam usaha menumbuhkan saling
pemahaman.
Jika dikaitkan dengan kondisi sosial masyarakat di sekitar sekolah, kondisi sosialnya
sangatlah heterogen. Hal ini bisa dilihat dari berbagai komunitas penduduk yang berada di
sekitar sekolah. Penduduknya terdiri atas komunitas pegawai, TNI, POLRI, wiraswata/pedagang,
petani, dan buruh tani. Hal ini berpengaruh terhadap tingkat perekonomian yang beragam dari
tingkat ekonomi lemah, sedang dan tinggi. Tetapi secara umum masyarakat sekitar sekolah
mendukung terhadap keberadaan sekolah dan program-program sekolah, sehingga partisipasi
masyarakat mengalami peningkatan..
Keadaan politik dan keamanan di lingkungan Islam Terpadu DARUL HASAN relatif
stabil. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi cukup baik, budaya islami yang
berkembang di lingkungan sekolah sangat mendukung terhadap dunia pendidikan. Di samping
itu, pihak sekolah selalu menjalin kerja sama dengan masyarakat yang peduli dengan pendidikan
dan regulasi/kebijakan pemerintah karena pendidikan itu merupakan tanggung jawab dari semua
pihak.
2. Jumlah perpustakaan
a. 1 ruangan dengan kondisi bagus
4. Fasilitas sekolah
a. lapangan basket
b. lapangan voli
c. lapangan bulutangkis
d. lapangan upacara
e. halaman sekolah
f. kantin sekolah
g. ruang OSIS
h. ruang UKS
i. ruang Rohis
j. ruang keterampilan
k. masjid sekolah
l. ruang kantor keg. Ekstra kulikuler
m. ruang guru
n. ruang kepala sekolah
o. ruang BK
p. toilet
q. tempat parkir siswa
4.
Keuangan Sekolah
1. Biaya siswa per bulan Rp 700.000,-
2. Uang pendaftaran masuk (siswa baru) Rp 9.000.000,-
3. Uang ekstra kurikuler per semester Rp 300.000,-
5.
Manajemen dan pencitraan publik
Pn1. Pengembangan Manajemen
a. Penyusunan Rencana Kerja/Kegiatan Sekolah baru 100% melibatkan berbagai pihak. RAKS
1 dan RAKS 2 telah disusun pada awal tahun pelajaran. Penyusunan RAKS tersebut dipandang
perlu adanya perbaikan setuap tahunnya.
b. b. Pengembangan manajemen sekolah yang meliputi manajemen ketenagaan, kesiswaan,
sarana dan prasarana, keuangan, hubungan sekolah dan masyarakat telah dilakukan sesuai
dengan kemampuan dan kondisi sekolah
c. Optimalisasi pengelolaan komponen sekolah sudah memanfaatkan teknologi informasi yang
lebih canggih seperti SIM sekolah dan program PAS sehingga pengelolaan semua komponen
sekolah tersebut akan lebih mudah kredibel, lebih mudah diakses oleh berbagai pihak yang
memerlukan sebagai bahan pengambilan keputusan
d. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian dilaksanakan melalui kegiatan monitoring,
evaluasi, dan supervisi telah dilaksanakan secara periodik dan berkala. Upaya penyempurnaan
dan konsistensi masih perlu terus ditingkatkan untuk efektifitas pengawasan dan pengendalian
terutama dalam pemanfaatan teknologi informasi.
e. Pengelolaan keuangan telah dilaksanakan dengan mengacu kepada pedoman-pedoman yang
berlaku seperti penggunaan dana Rutin, BOS, Bea Siswa, BSM, dan Block Grant SSN.
Optimalisasi masih perlu diupayakan melalui pemanfaatan Teknologi Informasi agar
memudahkan akses bagi pihak yang berkompeten
f. Peranan Komite Sekolah 100% mendukung penyelenggaraan pendidikan telah dirasakan
manfaatnya sehingga program-program sekolah yang digulirkan setiap tahun dapat berjalan
sebagaimana mestinya.
g. Peran Dunia Usaha dan Dunia Industri 100%dalam mendukung program sekolah
h. Peranan alumni 100% mendukung program sekolah
Indikator :
1. Terwujudnya potensi peserta didik yang memiliki budaya dan karakter bangsa.
2. Terwujudnya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di sekolah
3. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien
4. Terwujudnya SDM pendidikan yang aktif, kreatif dan inovatif terhadap pembaharuan
pendidikan serta memiliki kemampuan dan amanah dalam menjalankan tugas
5. Terwujudnya sarana dan prasarana yang memadai
6. Terwujudnya penggalangan biaya pendidikan
7. Terwujudnya sistem penilaian yang berkesinambungan
8. Terwujudnya manajemen sekolah yang tangguh
9. Terwujudnya standar pelayanan minimal (SPM) yang memuaskan kepada masyarakat pada
umumnya dan objek pendidikan (Siswa dan orangtua) pada khususnya
10. Terwujudnya lulusan yang berprestasi dan mampu bersaing secara efektif dalam konteks
lokal, nasional bahkan dalam konteks global.
11. Terwujudnya masyarakat sekolah yang islami dan religius
Evaluasi
Setiap program yang sedang dilaksanakan akan dievaluasi untuk mengetahui kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman dalam bidang kinerja sekolah, kinerja guru, kinerja laboran,
dan kepala sekolah untuk akreditasi sekolah. Waktu pelaksananan secara berkala minimal satu
bulan sekali.