Anda di halaman 1dari 16

RENCANA STRATEGIS

SMA IT DARUL HASAN


TAHUN PELAJARAN 2018– 2022

BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang

Agar dapat mengetahui arti dan makna yang terdapat dalam program ini, dan untuk
menghindari kesalahpahaman dalam pelaksanaanya, maka perlu dijelaskan pengertian pokok dari
judul tulisan ini yaitu : ”RENCANA STRATEGIS SMA ISLAM TERPADU DARUL HASAN
KOTA PADANGSIDIMPUAN”
Perencanaan sekolah adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan sekolah
yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
Perencanaan yang disusun yang selanjutnya disebut RKAS 1, memuat seperangkat putusan
prinsip-prinsip kebijakan, tujuan dan usaha-usaha untuk mencapainya yang harus diselesaikan
dalam kurun waktu 4 tahun, melalui rencana Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RAKS
2).
Dari RAKS 1 itu dijabarkan melalui program tahunan yang harus dilaksanakan dalam
jangka waktu satu tahun pelajaran, mulai tahun pelajaran 2011/2012 sampai dengan tahun
pelajaran 2015/2016, yang kita sebut Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RAKS 2).

II. Dasar Penyusunan

Rencana Pengembangan Sekolah dibuat berdasarkan peraturan-perundangan yang berlaku yaitu:


1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
3. Peraturan Mendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
4. Peraturan Mendiknas RI Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Kelulusan.
5. Peraturan Mendiknas RI Nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Mendiknas RI
Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar isi, dan Peraturan Mendiknas RI Nomor 23 Tahun 2006
tentang Standar Kelulusan Tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah

III. Maksud dan Tujuan


RPS disusun dengan tujuan untuk:
1. menjamin agar perubahan/tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan
tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil ;
2. mendukung koordinasi antar pelaku sekolah ;
3. menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku sekolah, antar
sekolah, dan pihak yayasan, dan antar waktu ;
4. menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
dan pengawasan ;
5. mengoptimalkan partisipasi warga sekolah;
6. menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan
berkelanjutan.
7. meningkatkan prestasi sekolah akademik sekolah dengan target UN kelulusan 100%
dengan nilai rata 7,5
BAB II
ANALISIS SWOT

I. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS

Dampak resesi ekonomi dunia tampaknya mulai terasa. Hal ini terlihat dari pertumbuhan
ekonomi yang terus turun sejak Juli 2008, dan cenderung makin parah dalam beberapa bulan
terakhir. Coincident economic index (CEI) yang mengukur tingkat aktivitas perekonomian
terkini turun 0,7 persen pada Desember, setelah pada bulan sebelumnya juga turun 1,1 persen.
Pada Desember 2008, CEI berada pada level 105,2 yang berarti sudah lebih rendah dari level
CEI pada Desember 2007 sebesar 107. Hal ini, tentu saja sangat berpengaruh pada perekonomian
Indonesia. Resesi ekonomi ini berdampak juga pada dunia pendidikan. Banyak masyarakat
kalangan bawah merasa kesulitan untuk membiayai sekolah anak-anaknya.
Resesi ekonomi juga dampaknya sangat terasa pada keadaan kondisi sosial masyarakat
Indonesia. Di mana Indonesia saat ini sedang mengalami proses pendefinisian kembali tentang
kehidupan bersama dalam berbagai aspek, mulai dari tingkat komunitas hingga nasional sebagai
suatu bangsa. Akhir-akhir ini mulai timbul proses pembiusan rasionalitas massa yang
berlangsung secara pararel dengan penggerusan akuntabilitas publik. Di beberapa tempat
individu maupun kelompok membuat pengelompokan yang berorientasi ikatan primordial dan
tradisional. Fenomena ini tidak negatif, karena merupakan alternatif untuk menjaga keteraturan
sosial. Namun secara keseluruhan ini merupakan gambaran fragmentasi yang lebih besar dalam
masyarakat, dampaknya ialah akan timbul bermacam-macam pengertian tentang hak/ kewajiban,
dan aturan main antar kelompok mengalami kerumitan dalam usaha menumbuhkan saling
pemahaman.
Jika dikaitkan dengan kondisi sosial masyarakat di sekitar sekolah, kondisi sosialnya
sangatlah heterogen. Hal ini bisa dilihat dari berbagai komunitas penduduk yang berada di
sekitar sekolah. Penduduknya terdiri atas komunitas pegawai, TNI, POLRI, wiraswata/pedagang,
petani, dan buruh tani. Hal ini berpengaruh terhadap tingkat perekonomian yang beragam dari
tingkat ekonomi lemah, sedang dan tinggi. Tetapi secara umum masyarakat sekitar sekolah
mendukung terhadap keberadaan sekolah dan program-program sekolah, sehingga partisipasi
masyarakat mengalami peningkatan..
Keadaan politik dan keamanan di lingkungan Islam Terpadu DARUL HASAN relatif
stabil. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi cukup baik, budaya islami yang
berkembang di lingkungan sekolah sangat mendukung terhadap dunia pendidikan. Di samping
itu, pihak sekolah selalu menjalin kerja sama dengan masyarakat yang peduli dengan pendidikan
dan regulasi/kebijakan pemerintah karena pendidikan itu merupakan tanggung jawab dari semua
pihak.

II. ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN MASA DATANG (4 TAHUN KE DEPAN)

1. Mutu Pendidikan dan Daya Saing


1. 1. Jumlah Peserta didik
2. a. Kelas I = 5 kelas x 35 siswa = 175 orang
3. b. Kelas II = 5 kelas x 35 siswa = 175 orang
4. c. Kelas III = 5 kelas x 35 siswa = 175 orang

2. Kurikulum dan proses pembelajaran


a. Kurikulum 100% memenuhi standar nasional pendidikan
b. Silabus sudah 100% berdasarkan standar isi (SI), standar kompetensi lulusan (SKL) dan
panduan KTSP
c. Penyusunan RPP sudah 100% berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran
d. RPP baru sudah 100% yang dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik
e. Buku pengayaan baru tersedia 100% untuk semua mata pelajaran
f. Baru 100% guru menggunakan sumber belajar lain secara maksimal.
g. Proses pembelajaran 100 % memenuhi standar nasional pendidikan yaitu menggunakan
metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi peserta
didik.
h. 100% menerapkan strategi PBM seperti: student centered, reflective learning, active learning,
enjoyble learning, cooperative learning, quantum learning, learning revolution, dan contextual
learning.

1. 3. Prestasi akademik lulusan


2. a. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 85
b. Rata-rata Ujian Nasional 7,5
c. Rata-rata Ujian Akhir Sekolah 7,5
d. Nilai tertinggi 8,5
e. Angka kelulusan UN 100%
f. Nilai tertinggi 9,5
g. Nilai terendah 6,0

4. Proses pengembangan prestasi akademik


a. Sekolah sudah mengembangkan kepribadian peserta didik, serta implementasi yang baru
dilaksanakan sudah 100%.
b. Sekolah sudah mengembangkan keterampilan hidup, sudah 100% siswa mengembangkannya
secara penuh.
c. Sekolah mengembangkan nilai-nilai agama, budaya, dan pemahaman atas sikap yang dapat
diterima, dan sudah 100% siswa dapat menerapkan ajaran agama dan nilai-nilai budaya dalam
kehidupan sehari-hari.

5. Proses pengembangan prestasi non akademik


a. Prestasi non akademik sekolah rata-rata mencapai juara 1 tingkat kabupaten dan juara 2 atau 3
tingkat provinsi
b. Kuantitas lulusan yang masuk ke sekolah favorit tingkat kabupaten tinggi.
2.
Tenaga Pengajar
1. Kualifikasi kepala sekolah
a. Kualifikasi Kepala Sekolah S2
b. Kualifikasi guru baru 100% berpendidikan S1
c. 100% memenuhi tingkat kewenangan dan kesesuaian guru.

2. Jumlah tenaga pengajar


a. Jumlah guru ada 50 orang terdiri dari 25 orang guru yayasan dan 25 orang guru honorer
b. Jumlah tenaga TU ada 10 orang
c. Jumlah Laboran ada 6 orang
d.Tenaga perpustakaan ada 6 orang dan sudah ada pustakawan khusus

3. Kompetensi Tenaga pengajar


a. Semua guru memiliki kemampuan dalam menggunakan ICT dalam PBM
b. Prasarana, sarana, media pembelajaran, bahan ajar, sumber belajar sudah memenuhi standar
nasional pendidikan
c. Buku paket sudah tersedia untuk semua mata pelajaran, dan sudah 100% memenuhi rasio 1 : 1
d. Fungsi-fungsi pengelolaan sekolah sudah 100%
e. Guru dan sekolah 100 % melaksanakan sistem penilaian sesuai dengan tuntutan kurikulum
atau standar nasional pendidikan
f. Kemampuan manajerial rata-rata tinggi 100%
g. Semua fungsi-fungsi manajemen berjalan dengan baik
3.
Sarana dan Prasarana
3. 1. Jumlah kelas
4. a. 15 kelas

2. Jumlah perpustakaan
a. 1 ruangan dengan kondisi bagus

3. Jumlah ruang laboratorium


a. 1 ruangan lab. Bahasa
b. 1 ruangan lab. IPA
c. 1 ruangan lab. TIK

4. Fasilitas sekolah
a. lapangan basket
b. lapangan voli
c. lapangan bulutangkis
d. lapangan upacara
e. halaman sekolah
f. kantin sekolah
g. ruang OSIS
h. ruang UKS
i. ruang Rohis
j. ruang keterampilan
k. masjid sekolah
l. ruang kantor keg. Ekstra kulikuler
m. ruang guru
n. ruang kepala sekolah
o. ruang BK
p. toilet
q. tempat parkir siswa
4.
Keuangan Sekolah
1. Biaya siswa per bulan Rp 700.000,-
2. Uang pendaftaran masuk (siswa baru) Rp 9.000.000,-
3. Uang ekstra kurikuler per semester Rp 300.000,-
5.
Manajemen dan pencitraan publik
Pn1. Pengembangan Manajemen
a. Penyusunan Rencana Kerja/Kegiatan Sekolah baru 100% melibatkan berbagai pihak. RAKS
1 dan RAKS 2 telah disusun pada awal tahun pelajaran. Penyusunan RAKS tersebut dipandang
perlu adanya perbaikan setuap tahunnya.
b. b. Pengembangan manajemen sekolah yang meliputi manajemen ketenagaan, kesiswaan,
sarana dan prasarana, keuangan, hubungan sekolah dan masyarakat telah dilakukan sesuai
dengan kemampuan dan kondisi sekolah
c. Optimalisasi pengelolaan komponen sekolah sudah memanfaatkan teknologi informasi yang
lebih canggih seperti SIM sekolah dan program PAS sehingga pengelolaan semua komponen
sekolah tersebut akan lebih mudah kredibel, lebih mudah diakses oleh berbagai pihak yang
memerlukan sebagai bahan pengambilan keputusan
d. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian dilaksanakan melalui kegiatan monitoring,
evaluasi, dan supervisi telah dilaksanakan secara periodik dan berkala. Upaya penyempurnaan
dan konsistensi masih perlu terus ditingkatkan untuk efektifitas pengawasan dan pengendalian
terutama dalam pemanfaatan teknologi informasi.
e. Pengelolaan keuangan telah dilaksanakan dengan mengacu kepada pedoman-pedoman yang
berlaku seperti penggunaan dana Rutin, BOS, Bea Siswa, BSM, dan Block Grant SSN.
Optimalisasi masih perlu diupayakan melalui pemanfaatan Teknologi Informasi agar
memudahkan akses bagi pihak yang berkompeten
f. Peranan Komite Sekolah 100% mendukung penyelenggaraan pendidikan telah dirasakan
manfaatnya sehingga program-program sekolah yang digulirkan setiap tahun dapat berjalan
sebagaimana mestinya.
g. Peran Dunia Usaha dan Dunia Industri 100%dalam mendukung program sekolah
h. Peranan alumni 100% mendukung program sekolah

III. VISI SEKOLAH


Pada Tahun 2016 SMA ISLAM TERPADU DARUL HASAN menjadi sekolah yang lebih
Bermartabat, memiliki Edukatif yang kompetitif, dan Strategik yang dilandasi dengan keimanan
dan keTaqwaan (BEST)

Indikator :
1. Terwujudnya potensi peserta didik yang memiliki budaya dan karakter bangsa.
2. Terwujudnya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di sekolah
3. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien
4. Terwujudnya SDM pendidikan yang aktif, kreatif dan inovatif terhadap pembaharuan
pendidikan serta memiliki kemampuan dan amanah dalam menjalankan tugas
5. Terwujudnya sarana dan prasarana yang memadai
6. Terwujudnya penggalangan biaya pendidikan
7. Terwujudnya sistem penilaian yang berkesinambungan
8. Terwujudnya manajemen sekolah yang tangguh
9. Terwujudnya standar pelayanan minimal (SPM) yang memuaskan kepada masyarakat pada
umumnya dan objek pendidikan (Siswa dan orangtua) pada khususnya
10. Terwujudnya lulusan yang berprestasi dan mampu bersaing secara efektif dalam konteks
lokal, nasional bahkan dalam konteks global.
11. Terwujudnya masyarakat sekolah yang islami dan religius

IV. MISI SEKOLAH :


1. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warganegara
yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
2. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-
nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religious
3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus
bangsa
4. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif,
berwawasan kebangsaan
5. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur,
penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh
kekuatan (dignity)
6. Terwujudnya sikap belajar terus menerus dan penuh percaya diri secara berkesinambungan
7. Mewujudkan perangkat kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
8. Melaksanakan penyusunan kriteria ketuntasan minimal (KKM)
9. Melaksanakan pengembangan kurikulum muatan local
10. Melaksanakan model pembelajaran CTL berbasis IT
11. Melaksanakan pengembangan bahan dan sumber pembelajaran
12. Melaksanakan peningkatan dan pengembangan media pembelajaran
13. Melaksanakan pengembangan professional guru pada setiap tahunnya
14. Melaksanakan peningkatan kompetensi guru dan staf TU
15. Melaksanakan monitoring dan evaluasi oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru dan staf
TU pada setiap tahun
16. Melaksanakan kuantitas tenaga kependidikan
17. Mewujudkan lulusan yang berprestasi dan kompetitif

V. TUJUAN SEKOLAH 4 TAHUN KE DEPAN


1. Sekolah melaksanakan pengembangan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai
manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
2. Sekolah melaksanakan pengembangan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan
sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religious
3. Sekolah melaksanakan pengembangan penanaman jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab
peserta didik sebagai generasi penerus bangsa
4. Sekolah melaksanakan pengembangan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang
mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan
5. Sekolah melaksanakan pengembangan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan
belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang
tinggi dan penuh kekuatan (dignity)
6. Mengembangkan sikap antusias peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran
7. Menumbuhkan sikap percaya diri peserta didik dalam meraih prestasi akademik atau non
akademik
8. Sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) untuk semua
tingkatan
9. Sekolah menyusun kriteria ketuntasan minimal (KKM)
10. Sekolah mengembangkan diversifikasi kurikulum
11. Sekolah mengembangan kurikulum muatan lokal
12. Sekolah melaksanakan model pembelajaran kontekstual yang berbasis IT untuk semua
tingkatan dan semua mata pelajaran
13. Sekolah melaksanakan pengembangan bahan dan sumber pembelajaran untuk setiap
tingkatan dan semua mata pelajaran
14. Sekolah melaksanakan peningkatan dan pengembangan media pembelajaran kontekstual
15. Sekolah mengembangkan profesionalisme guru dan TU
16. Sekolah melaksanakan peningkatan kompetensi guru dan TU
17. Sekolah memiliki peningkatan monitoring dan evaluasi oleh kepala sekolah terhadap kinerja
guru dan tenaga TU
18. Sekolah memiliki peningkatan kuantitas tenaga kependidikan baik PNS, GTT, maupun guru
bantu pada setiap tahunnya
19. Sekolah memiliki lulusan yang berprestasi dan kompetitif
20. Sekolah melaksanakan pengembangan standar pencapaian tuntas kompetensi
21. Sekolah melaksanakan standar kompetensi lulusan (SKL) setiap tahunnya
22. Sekolah mengikuti lomba akademis dan nonakademis pada setiap tahunnya
23. Sekolah melaksanakan penataan lingkungan yang harmonis, nyaman, dan kondusif sebagai
pusat komunitas pembelajaran
24. Sekolah melaksanakan pendayagunaan potensi sekolah untuk pengembangan standar biaya
pendidikan
25. Sekolah melaksanakan pengembangan dan melengkapi administrasi sekolah
26. Sekolah melaksanakan implementasi MBS yang mengarah kepada manajemen
peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS)
27. Sekolah melaksanakan monitoring dan evaluasi oleh kepala sekolah dan yayasan
tentang kinerja sekolah
28. Sekolah melaksanakan supervisi klinis oleh kepala sekolah
29. Sekolah melaksanakan pengembangan sekolah menuju tercapainya standar pelayanan
minimal (SPM) untuk seluruh komponen sekolah
30. Sekolah melaksanakan jaringan kerjasama vertikal dan horizontal dengan stake holder
disetiap tahun
31. Sekolah melaksanakan perangkat-perangkat model penilaian pembelajaran setiap tahunnya
32. Sekolah melaksanakan pengembangan instrumen untuk berbagai model evaluasi
33. Sekolah melaksanakan implementasi model evaluasi pembelajaran seperti ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas pada setiap
tahunnya

VI. PROGRAM STRATEGIS


1. Pengembangan KTSP
a. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
b. Pengembangan diversifikasi kurikulum
c. Pengembangan kurikulum muatan local
d. Pengembangan standar pencapaian tuntas kompetensi
e. Pengembangan pelaksanaan implementasi model evaluasi pembelajaran

2. Pengembangan Standar Proses


a. Pengembangan model pembelajaran CTL untuk semua tingkatan
b. Pengembangan bahan dan sumber pembelajaran
c. Pengembangan media pembelajaran untuk model CTL
d. Pengembangan proses pembelajaran
e. Pengembangan remidial, pengayaan, klinik pembelajaran
f. Pengembangan moving student class per tahun
g. Pengembangan kegiatan keagamaan
h. Pengembangan penelitian tindakan kelas
i. Pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.

3. Pengembangan Tenaga Kependidikan


a. Pengembangan profesional bagi guru-guru mata pelajaran
b. Pengembangan kemampuan teknis (komputer) bagi karyawan (tenaga TU,
laboran, teknisi)
c. Pengembangan kemampuan guru dan karyawan dalam ICT sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
d. Pengembangan kemampuan komputer dan internet bagi semua warga
sekolah
e. Pengembangan kemampuan menggunakan ICT dalam PBM
f. Pengembangan kemampuan berbahasa Inggris
g. Peningkatan kuantitas guru dan TU

4. Peningkatan Standar Kelulusan


a. Pengembangan standar pencapaian tuntas kompetensi
b. Sekolah melaksanakan standar kelulusan
c. Pengembangan kejuaraan lomba-lomba akademik dan non akademik

5. Pengembangan Fasilitas Pendidikan


a. Peningkatan dan pengembangan media pembelajaran
b. Pengembangan sarana pendidikan
c. Pengembangan prasarana pendidikan
d. Penciptaan lingkungan sebagai pusat komunitas belajar
e. Pengembangan income generation activities
6. Pengembangan Standar Pembiayaan Pendidikan
a. Pengembangan jaringan kerjasama vertikal dan horizontal dengan stake
holder.
b. Penggalangan dana dari berbagai sumber
c. Pendayagunaan potensi sekolah dan lingkungan
d. Subsidi silang sesuai kebutuhan

7. Peningkatan Mutu Kelembagaan


a. Pengembangan dan melengkapi administrasi sekolah yang bersifat wajib dan tidak
wajib
b. Pengembangan implementasi MBS yang mengarah kepada MPMBS
c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi oleh Kepalas sekolah dan komite
tentang kinerja sekolah.
d. Pelaksaan supervisi klinis oleh kepala sekolah
e. Pengembangan sekolah menuju ketercapaian SPM untuk seluruh komponen
f. Penggalangan partisipasi masyarakat
g. Pengembangan jaringan sistem informasi akademis di internal sekolah.

8. Pengembangan Standar Penilaian


a. Pengembangan standar nasional sistem penilaian (standar nilai, standar
metode penilaian, standar instrumen penilaian, standar analisis nilai, standar
kompetensi yang dinilai)
b. Pengembangan perangkat-perangkat model penilaian pembelajaran
c. Implementasi model evaluasi pembelajaran : ulangan harian, ulangan akhir
semester dan ulangan kenaikan kelas
d. Pembuatan kisi-kisi kompetensi yang akan dinilai berstandar nasional
e. Pengembangan perangkat soal dalam berbagai bentuk/jenis sesuai mata
pelajarannya
f. Pengembangan pedoman-pedoman evaluasi.
g. Pengembangan lomba-lomba atau uji coba dalam peningkatan standar nilai
VII. STRATEGI PELAKSANAAN / PENCAPAIAN PROGRAM
1. Pengembangan KSTP
Dilaksanakan dengan menjalin kerjasama dengan komite sekolah dan stake holder lainnya
melalui :
a. Workshop
b. Lokakarya
c. Seminar
d. In House Training (IHT)
e. MGMP sekolah

2. Pengembangan Standar Proses


Dilaksanakan melalui :
a. Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
b. Pengadaan bahan atau sumber pembelajaran
c. Lokakarya
d. MGMP

3. Pengembangan Tenaga Kependidikan


Dilaksanakan melalui :
a. Pengiriman pelatihan
b. Pelaksanaan MONEV
c. Permohonan penambahan tenaga kependidikan

4. Peningkatan Standar Kelulusan


a. Kerjasama yang optimal antara warga sekolah dalam menentukan standar kelulusan melalui
sosialisasi dan musyawarah antar kelompok guru seluruh mata pelajaran
b. Mengikutsertakan peserta didik pada lomba-lomba akademis dan non akademis

5. Pengembangan Fasilitas Pendidikan


Dilaksanakan melalui :
a. Pengadaan atau pembelian dengan dana yang berasal dari grand dan partisipasi masyarakat.
b. Permohonan pengadaan ke instansi terkait
c. Memelihara dan menata lingkungan sekolah sebagai komunitas pembelajaran

6. Pengembangan Standar Pembiayaan Kependidikan


a. Melaksanakan jalinan kerjasama dengan penyandang dana melalui sosialisasi dengan : orang
tua murid, alumni dan pengusaha
b. Melaksanakan open house dengan stake holder

7. Peningkatan Mutu Kelembagaan dan Manajemen


a. Dilaksanakan melalui monitoring dan evaluasi oleh Kepala Sekolah ataupun Pihak Yayasan
b. Memfasilitasi komite sekolah untuk merealisasikan tugas pokok dan fungsinya.
c. Menjalin jaringan kerjasama secara vertikal dan horizontal dengan stake holder.
d. Melaksanakan inovasi MBS
e. Membuat jaringan sistem informasi akademis internal

8. Pengembangan Standar Penilaian


Dilaksanakan dengan menjalin kerjasama dengan komite sekolah dan guru serta tenaga
pendidikan melalui kegiatan workshop untuk menghasilkan standar penilaian

VIII. MONITORING DAN EVALUASI (MONEV)


Monitoring dilaksanakan terhadap rencana strategis selama 4 tahun, dilaksanakan oleh kepala
sekolah, yayasan sekolah atau tim yang dibentuk oleh sekolah dengan menggunakan instrumen
MONEV, dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan secara berkala dan periodik minimal 3
kali dalam setahun dengan substansi yang di-MONEV antara lain: kinerja guru dan sumber daya
sekolah lainnya termasuk kesiswaan melalui supervisi klinis KBK atau supervisi klinis lainnya
untuk perbaikan proses. Adapun program monitoring dan evaluasi selama lima tahun adalah
sebagai berikut.
1. ”Mewujudkan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan dan hasil-hasilnya”
2. Mewujudkan supervisi klinis KBK (membuat instrumen, memvalidasi, melaksanakan,
menganalisis, membuat laporan, tindak lanjutnya)
3. Mewujudkan supervisi klinis CTL, dan lainnya
4. Mewujudkan evaluasi kinerja sekolah (internal) pada akhir tahun (menentukan tim,
membuat instrumen, memvalidasi, melaksanakan, menganalisis, membuat laporan, tindak
lanjutnya)

Evaluasi

Setiap program yang sedang dilaksanakan akan dievaluasi untuk mengetahui kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman dalam bidang kinerja sekolah, kinerja guru, kinerja laboran,
dan kepala sekolah untuk akreditasi sekolah. Waktu pelaksananan secara berkala minimal satu
bulan sekali.

Anda mungkin juga menyukai