Anda di halaman 1dari 2

Tujuan

1. Mengukur konsentrasi obat dalam ekskresi urin dan mengetahui parameter-parameter lain
yang dapat dihitung
2. Memahami cara mengukut konsentrasi obat dari sampel urin

Prinsip
Penentuan konsentrasi obat siprofloksasin dalam eksresi obat berdasarkan penentuan
parameter-parameter farmakokinetik menggunakan metode laju ekskresi dan metode sigma
minus yang meliputi konstanta laju eliminasi, waktu paruh eliminasi, konstanta laju ekskresi dan
metabolisme.

Prosedur
A. Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel pertama sebagai urin blanko dilakukan sebelum obat diminum. Obat
yang ekivalen dengan siprofloksasin kadar 500 mg diminum satu hari sebelum percobaan oleh
sukarelawan pada jam 08.00. Pengumpulan urin sukarelawan tersebut dikumpulkan pada rentang
waktu 1 (08.00-11.00); 2 (11.00-14.00); 3 (14.00-17.00); 4 (17.00-20.00); 5 (20.00-tidur); dan 6
(sesaat setelah bangun pagi-08.00). Dimana urin pada pagi hari tersebut diambil sesaat setelah
sukarelawan bangun tidur dan tidak boleh minum apapun sebelum urin diambil. Selanjutnya,
urin yang telah terkumpul ditaruh di dalam matkan plastik kemudian volume dari tiap urin yang
terkumpul pada selang waktu diukur lalu diambil sebanyak 10 mL dan disimpan dalam vial lalu
di dalam lemari dengan suhu 4oC.

B. Perlakuan Sampel
Sampel urin yang telah terkumpul diambil sebanyak 1 mL lalu dimasukkan ke dalam labu
takar 10 mL kemudian sampel tersebut diencerkan dengan dapar amonium asetat hingga 10 mL
(1:100). Setelah itu sampel disuntikkan ke dalam kolom HPLC menggunakan sistem HPLC
dengan kolom fasa balik oktadesil silane, fase gerak asetonitril:air (25:75) dengan 0,1%
trietanolamin dan pH yang disesuaikan hingga 2,5 dengan penambahan asam sulfat 1M, lalu
detektor yang digunakan adalah spektrofotometri UV 280 nm dengan laju elusi 1 ml/menit. Hasil
luas area siprofloksasin yang diperoleh dicatat.
C. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan membuat kurva kalibrasi dengan cara dibuat larutan
siprofloksasin dalam urin blanko dengan konsentrasi siprofloksasin 0,1; 0,5; 1, 5, 10, 20, 50
μg/ml lalu larutan tersebut disaring dengan membran PTFE 0,45 μm. Selanjutnya luas area dari
tiap larutan siprofloksasin tersebut dihitung dengan sistem HPLC yang sama dan pembuatan
kurva kalibrasi dibuat berdasarkan rasio luas area antara siprofloksasin dan standar. Setelah
dibuat kurva kalibrasi, selanjutnya konsentrasi siprofloksasin dari sampel urin dihitung.
Berdasarkan data konsentrasi siprofloksasin dalam sampel urin tersebut dibuat kurva antara ln
dXu/dt vs tmid dan ln (Xu∞-Xu) vs t, kemudian konstanta laju eliminasi (k) dan waktu paruh
eliminasi (t½) ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai