Isi Fix Silvika-1
Isi Fix Silvika-1
PENDAHULUAN
Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan
wilayah yang luas didunia dan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida,
habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakan
kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisis sumber daya alam hayati yang
tertentu, yang mencakup baik perpaduan komunal dari jenis jenis flora
bagian hidup yang tersusun dari tetumbuhan yang menempati suatu ekosistem,
Sedangkan silvika adalah ilmu yang mempelajari ciri umum pohon yang
berada di suatu vegetasi dan faktor faktor lingkungan sekitarnya. Hutan juga dapat
vegetasi berkayu. Duduk areal dan kerapatan tertentu juga dapat membentuk suatu
1
1.2 Tujuan dan Kegunaan
penyusun hutan.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
Silvika adalah ilmu yang mempelajari sejarah hidup dan ciri-ciri umum
berhubungan dengan berbagai faktor, yaitu air, tanah, atmosfir, cahaya, biotik
pertumbuhannya
membedakan antara hutan dan bukan hutan. Serta silvika yaitu untuk mengetahui
salah satu contohnya pohon Pinus (Pinus merkusi) dan lain-lain (Lakitan, 2000).
3
2.2 Keadaan Hutan
tumbuhan memanjat dengan bunga yang beraneka warna yang berperan sangat
penting bagi kehidupan di bumi ini. Dari sudut pandang orang ekonomi, hutan
Sedangkan bagi para ilmuan, hutan menjadi sangat bervariasi sesuai dengan
manajemen hutan atau ahli ekologi atau ahli-ahli ilmu lainnya. Menurut ahli
besar terdiri atas pohon-pohon atau vegetasi berkayu yang mempunyai areal luas.
Sedangkan ahli ekologi mengartikan hutan itu ialah suatu masyarakat tumbuh-
yang berbeda dari lingkungan sekitarnya. Menurut saya, Hutan itu ialah kumpulan
pohonan yang terbentang pada suatu areal yang cukup luas dan mampu
menciptakan suatu iklim tertentu yang berbeda dengan areal di sekitarnya (Arief,
1994).
mempunyai tiga fungsi, yaitu fungsi konservasi, fungsi lindung, dan fungsi
pokoknya ada tiga, yaitu hutan konservasi, hutan lindung, dan hutan produksi
(Irwan, 2003).
4
Departemen Kehutanan dan Perkebunan (1999) menerangkan hutan lindung
adalah hutan yang diperuntukan bagi perlindungan tata tanah dan air bagi
kawasan di sekitarnya. Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas
dan fauna, wisata alam dan keperluan ilmu pengetahuan. Hutan produksi adalah
hutan yang diperuntukan bagi produksi kayu dan hasil hutan lainnya untuk
1991).
Fungsi hutan ditinjau dari kepentingan sosial ekonomi, sifat alam sekitarnya,
dan sifat-sifat lainnya yang berkenan dengan kehidupan manusia, dapat dikatakan
bahwa hutan berperan sebagai sumber daya. Dengan kondisi ini, sumber daya
hutan menjadi salah satu modal pembangunan, baik dari segi produksi hasil hutan
atau fungsi plasma nutfah maupun penyanggah kehidupan (Pratiwi. D.A. 2000).
5
III.METODE PRAKTIKUM
penyusunnya dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 Desember 2019 mulai pukul 09.00
Adapun alat yang digunkan yaitu alat tulis menulis, rol meter, penggaris,
6
8. Kemudian kita mengambil lokasi yng telah ditentukan dan kemudian
9. Lalu membuat plot dengan ukuran 10 x 10 meter didalam kawasan tali raffia
yang berada di plot 20 x 20 meter dengan menghitung vegetasi yang ada pada
10. Selanjutnya membuat lagi plot dengan ukura 5 x 5 meter untuk fase tiang
11. Serta membuat lagi plot terakhir dengan ukuran 2 x 2 meter untuk fase
13. Kemudian kita mengukur diameter untuk tiap-tiap lapisan tajuk untuk
14. Dan yang terakhir yaitu menemukan permasalahan yang ada, menganalisis
A B C D
2m
5m 2m
5m
10 m
20 m 10 m 20m
7
20 m
8
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Jumlah - 3
Jumlah - 3
9
Tabel 3. Plot 3. 5×5 meter
Ketapang 1 - 155 cm
Ketapang 2 - 160 cm
Ketapang 3 - 153 cm
Ketapang 4 - 180 cm
Ketapang 5 - 161 cm
Ketapang 6 - 200 cm
Ketapang 7 - 158 cm
Mangga 1 - 172 cm
Ketapang 8 - 167 cm
Spesies 1 - 165 cm
Spesies 2 - 187 cm
Jumlah - 12
10
Tabel 4. Plot 4. 2×2 meter
Ketapang 1 - 7
Mangga 1 - 12
Sri kayah - 5
3.2 Pembahasan
sama yakni pohon mangga dengan ketinggian mangga 1, 28,5 m diameter 57,6
cm. Pada pohon mangga kedua di dapatkan hasil tinggi dari pohon tersebut 19,11
m dan diameter 47,77 cm. sedangkan pada mangga ketiga didapatkam tinggi
tiang dimana tiang 1 mempunyai tinggi 9,12 m dengan diameter 8,28 cm. tiang 2
memiliki tinggi 12.92 m dengan diameter 9,55 cm. den spesies 3 memiliki tinggi
dan spesies 1 dan 2 yang belum kami ketahui jenisnya dan memiliki ketinggian
11
Dan untuk plot terakhir yaitu 2 x 2 meter kita dapatkan 3 jenis semai yakni
Faktor lingkungan yang ada disekitar tempat lokasi yaitu cukup jarang
vegetasinya dan berada didekat aliran sungai yang berada didesa paneki.
12
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dengan data praktek yang telah kami dapatkan maka dapat disimpulkan
bahwa kerapatan tajuk yang berada didalam plot kami mulai dari plot yang
rapat karena antara pohon, tiang, pancang dan semai memiliki kerapatan vegetasi
5.2 Saran
kedisiplinan dalam hutan dan mampu menjaga kebersihan yang ada di dalam
apabila ada hal-hal yang tidak dimengerti dapat langsung ditanyakan dan dapat
mengarahkan praktikan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Fitter A.H dan Hay. 1981. Fisiologi Lingkungan Tanaman. UGM Press,
Yogyakarta.
14