Nurfitri Novriyanti
G1A114044
PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
Tumor otak merupakan salah satu bagian dari tumor pada sistem saraf,
disamping tumor spinal dan tumor saraf perifer. Tumor otak bersifat jinak
maupun ganas dan timbul didalam otak, meningen dan tengkorak. Tumor ini
dapat bersifat primer ataupun merupakan metastase dari tumor pada organ
lainnya.1
Tumor otak primer (80 %), sekunder (20 %). Tumor primer kira-kira
50% adalah glioma, 20 % meningioma, 15 % adenoma dan 7 % neurinoma. Pada
orang dewasa 60 % terletak di supratentorial, sedangkan pada anak-anak 70 %
terletak di infratentorial. Tumor yang paling banyak ditemukan pada anak adalah
tumor serebellum yaitu meduloblastoma dan astrositoma.Statistik primer adalah
10 % dari semua proses neoplasma dan terdapat 3 – 7 penderita dari 100.000
orang penduduk.2
2.2 Epidemiologi
Tumor primer biasanya timbul dari jaringan otak, meningen, hipofisis dan
selaput myelin. Tumor sekunder berasal adalah tumor metastasis yang biasa
berasal dari hampir semua tumor pada tubuh. Tumor metastasis SSP yang melalui
perderan darah yaitu yang paling sering adalah tumor paru-paru dan prostat,
ginjal, tiroid, atau traktus digestivus, sedangkan secara perkontinuitatum masuk ke
ruang tengkorak melalui foramina basis kranii yaitu infiltrasi karsinoma
anaplastik nasofaring.4 pada umumnya tumor otak primer tidak memiliki
kecenderungan bermetastasis, hanya satu yaitu meduloblastoma yang dapat
bermetastasis ke medulla spinalis dan kepermukaan otak melalui peredaran likuor
serebrospinalis. Perbandingan tumor otak primer dan metastasis adalah 4 : 1.
Tumor otak primer (80 %), sekunder (20 %). Tumor primer kira-kira
50% adalah glioma, 20 % meningioma, 15 % adenoma dan 7 % neurinoma. Pada
orang dewasa 60 % terletak di supratentorial, sedangkan pada anak-anak 70 %
terletak di infratentorial. Tumor yang paling banyak ditemukan pada anak adalah
tumor serebellum yaitu meduloblastoma dan astrositoma.Statistik primer adalah
10 % dari semua proses neoplasma dan terdapat 3 – 7 penderita dari 100.000
orang penduduk.5
Glioma Jumlah ½ tumor otak Tumbuh pada tiap jaringan dari otak.
Infiltrasi dari terutama ke jaringan hemisfer cerebral.Tumbuh sangat cepat,
sebagian orang bias hidup beberapa bulan sampai tahun. Meningoma 13 % sampai
18 % tumor primer intrakranial Tumbuh dari selaput meningeal otak. Biasanya
jinak tapi bisa berubah menjadi maligna. Biasanya berkapsul dan penyembuhan
melaui bedah sangat mungkin dan pertumbuhan kembali mungkin terjadi.5
Tumor Pituitari merupakan tumor pada semua kelompok umur, tapi lebih
sering pada wanita. Tumbuh dari berbagai jenis jaringan. Tumor otak mewakili
sebanyak 20% dari semua kanker pada anak-anak. Pada kelompok usia ini 70%
tumor primer tumbuh di daerah fosa posterior, sementara pada orang dewasa,
proporsi yang sama tumbuh di atas tentorium. Pada orang dewasa terdapat insiden
tumor primer dan metastatik yang hampir sama.5
Riwayat tumor otak dalam satu anggota keluarga jarang ditemukan kecuali
pada meningioma, astrositoma dan neurofibroma dapat dijumpai pada anggota-
anggota sekeluarga. Sklerosis tuberose atau penyakit Sturge-Weber yang dapat
dianggap sebagai manifestasi pertumbuhan baru, memperlihatkan faktor familial
yang jelas. Selain jenis-jenis neoplasma tersebut tidak ada bukti-buakti yang kuat
untuk memikirkan adanya faktor-faktor hereditas yang kuat pada neoplasma.
c. Radiasi
Pada manusia susunan saraf pusat pada masa kanak-kanak menyebablkan
terbentuknya neoplasma setelah dewasa. Radiasi dengan dosis terapeutik dapat
merangsang sel-sel mesenkhimal. Beberapa laporan bahwa radiasi berperan
timbulnya meningioma.
d. Trauma
f. Metastase
Metastase ke otak dari tumor bagian tubuh lain juga dapat terjadi.
Karsinoma metastase lebih sering menuju ke otak dari pada sarkoma. Lokasi
utama dari tumor otak metastase berasal dari paru-paru dan payudara.
Obstruksi vena dan edema yang disebabkan oleh kerusakan sawar darah
otak, semuanya menimbulkan kenaikan volume intracranial dan meningkatkan
tekanan intracranial. Obstruksi sirkulasi cairan serebrospinal dari ventrikel lateral
ke ruangan subaraknoid menimbulkan hidrosefalus. Mekanismenya belum
seluruhnya dipahami, tetapi diduga disebabkan oleh selisih osmotik yang
menyebabkan penyerapan cairan tumor. Mekanisme kompensasi memerlukan
waktu berhari-hari atau berbulan-bulan untuk menjadi efektif dan oleh karena itu
tidak berguna apabila tekanan intrakranial timbul cepat.5
Jinak
a. Acoustic neuroma
b. Meningioma
c. Pituitary adenoma
d. Astrocytoma (grade I)
Malignant
a. Astrocytoma (grade 2,3,4)
b. Oligodendroglioma
c. Apendymoma
2. Berdasarkan lokasi
Tumor intradural
a. Ekstramedular
b. Cleurofibroma
c. Meningioma
d. Intramedular
e. Apendymoma
f. Astrocytoma
g. Oligodendroglioma
h. Hemangioblastoma
Tumor ekstradural
Merupakan metastase dari lesi primer, biasanya pada payudara,
prostal, tiroid, paru – paru, ginjal dan lambung.
Pemilihan jenis terapi pada tumor otak tergantung pada beberapa faktor,
antara lain:8
1. Pembedahan
Merupakan pilihan pertama bagi pasien dengan tumor otak. Tujuan
diagnosis definitive dan memperkecil tumor tersebut. Pengangkatan
dari semua tumor menimbulkan defisit neurologis yang berat. Banyak
faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu pembedahan tumor otak
yakni: diagnosisyang tepat, rinci dan seksama, perencanaan dan
persiapan pra bedah yang lengkap, teknik neuroanastesi yang baik,
kecermatan dan keterampilan dalam pengangkatan tumor,
serta perawatan pasca bedah yang baik, berbagai cara dan teknik
operasi dengan menggunakan kemajuan teknologi seperti mikroskop,
sinar laser, ultrasound aspirator, bipolar coagulator, realtime
ultrasound yang membantu ahli bedah saraf mengeluarkan massa
tumor otak dengan aman.
Indikasi utama dari pembedahan tumor otak yaitu :
a. Diagnosis
b. Dekompresi
c. Sitoreduksi,
Lokasi tumor adalah faktor utama, misalnya tumor yang letaknya pada
kortek dominan, hipotalamus, batang otak, sinus karvenosus dan tumor
otak intrinsik dari chiasma optikum tidak perlu dilakukan reseksi total.
Tumor ganas mempunyai batas yang tidak jelas dan lebih luas dari pada
apa yang terlihat dengan mata biasa. Bila reseksi total tidak dapat
dilaksanakan, maka biasanya dilakukan pembuangan inkomplit untuk
dekompresi. Tindakan ini seringkali dilaksanakan dengan cara “Suction”
(penyedotan). Untuk tumor di fossa posterior, dilakukan “splitting”
(pemisahan) korteks serebelum, biasanya vermis dan dilaksanakan suction
untuk membersihkan tumor. Pembedahan pada meningoma biasanya sulit
dilakukan karena sering terjadi perdarahan dan menyebabkan edema
serebral. Pembedahan yang ideal pada tumor hipofisis dilakukan
pengangkatan tumor beserta kapsulnya, namun pada kenyataannya kapsula
tumor dibuka dan tumor dikuret atau disedot. Pembersihan atau
pembuangan tumor ini sering inkomplit, tapi dekompresi chiasma dan
nervus optikus dapat tercapai. Bila tumor menyebabkan hidrosefalus
akibat obstruksi ventrikel III atau akuaduktus maka biasnya dilakukan
ventrikulosisternotomy dengan cara memasang tube dari ventrikel lateral
ke sisterna magna.
Ukuran tumor dan jumlah tumor, analisis yang terliti dari pemeriksaan
radiologi bisa memberikan gambaran apakah tumornya infiltratif atau
berdiferensiasi baik sehingga sangat resektabilitas tumor.
2. Radiotherapi
Indikasi radioterapi:
Glioma maligna,
Oligodendroglioma,
Dysgerminoma,
Limfoma SSP primer,
Meduloblastoma,
Ependimoma,
Meningioma (maligna, inoperable),
Adenoma hipofise (sesudah pembedahan sebagain dan
sesudah pengobatan yang gagal),
Kordoma basis kranii, sedagkan Radioterapi (sesudah
komfirmasi biopsi) pada profilaksis iradiasi kranium dan
corpus vertebralis.
3. Kemotherapy
Pengobatan induksi
Untuk tumor-tumor non solid atau kasus lanjut karena tidak ada pilihan
cara pengobatan lainnya. disebut juga pengobatan penyelamatan
(salvage)
Kemoterapi adjuvant
Kemoterapi Neo-adjuvant
5. Terapi Kortikosteroid
Kortikosteroid dapat membantu mengurangi sakit kepala dan
perubahan kesadaran. Hal ini dianggap bahwa kortikosteroid
(deksametason, prednison) menurunkan radang sekitar pusat metastase
dan menurunkan edema sekitarnya. Obat-obat lain mencakup agen-
agen osmotic (manitol, gliserol) untuk menurunkan cairan pada otak,
yang ditunjukkan dengan penurunan TIK. Obat-obat anti kejang
(penitoin) digunakan untuk mencegah dan mengobati kejang. Bila
pasien mempunyai nyeri hebat, morfin dapat diinfuskan kedalam ruang
epidural atau subaraknoid melalui jarum spinal dan kateter sedekat
mungkin ke segmen spinal dimana nyeri dirasakan. Morfin disis kecil
diberikan pada interval yang ditentukan.7
Gejala yang paling sering dari tumor otak adalah peningkatan tekanan
intrakranial, kejang dan tanda deficit neurologik fokal yang progresif. Setiap
proses desak ruang di otak dapat menimbulkan gejala diatas, sehingga agak sukar
membedakan tumor otak dengan beberapa hal berikut :9
Abses intraserebral
Epidural hematom
Hipertensi intrakranial benigna
Meningitis kronik.
2.8 Komplikasi Tumor Otak
Komplikasi yang dapat kita temukan pada pasien yang menderita tumor otak
ialah:7
d. Disfungsi seksual
KESIMPULAN
Tumor otak termasuk penyakit yang sulit terdiagnosa secara dini. Secara
klinis sukar membedakan antara tumor otak yang benigna atau yang maligna,
karena gejala yang timbul ditentukan pula oleh lokasi tumor, kecepatan
tumbuhnya, kecepatan terjadi tekanan tinggi intrakranial dan efek masa tumor ke
jaringan otak. Dipikirkan menderita tumor otak bila didapat adanya gangguan
cerebral umum yang bersifat progresif, adanya gejala tekanan tinggi intrakranial
dan adanya gejala sindrom otak yang spesifik. Pemeriksaan radiologi, dalam hal
ini CT Scan berperan dalam diagnosa tumor otak, sedang diagnosa pasti tumor
otak benigna atau maligna dengan pemeriksaan patologi-anatomi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Harsono, Tumor Otak dalam Buku Ajar Neurologi Klinis edisi I, Gajah
Mada University Press, Yogyakarta, 1999 : 201 – 207
2. Mahar, M., Proses Neoplasmatik di Susunan Saraf dalam Neurologi Klinis
Dasar edisi 5, Dian Rakyat, Jakarta, 2000 : 390 – 402
3. Stephen,Huff. Brain neoplasms.Access on www.emedicine.com. March,
9th 2012
4. Stephen,Huff. Brain neoplasms.Access on www.emedicine.com. March,
9th 2012
5. Informasi tentang Tumor Otak access on http://www.medicastore.com
March, 6th 2012.
6. Syaiful Saanin, dr, Tumor intrakranial Access on
www.angelfire.neurosurgery. March 6th 2012.
7. National Center for Biotechnology Information, “Brain Tumor – Primary –
Adults,”http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0004485/(diakse
s 8 Maret 2012).
8. Japardi, Iskandar. Gambaran CT SCAN Pada Tumor Otak Benigna.
Access on www.usudigitallibrary.com. March, 6th 2012
9. S.C., “Brain Tumor Survival Rate,” http://www.buzzle.com/articles/brain-
tumor-survival-rate.html (diakses 5 Maret 2012).