Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

Hubungan Struktural dan Fungsional Pemerintah Pusat dan Daerah

A. Desentralisasi atau Otonomi Daerah dalam Konteks NKRI


1. Desentralisasi dan Otonomi Daerah
Menurut UU No.23 tahun 2014 dan sekarang menjadi UU No 9 tahun 2015 tentang
Pemerintahan Daerah, Desentralisasi penyerahan urusan pemerintahan oleh
pemerintah pusat kepada daerah otonom berdasarkan asas otonomi daerah
a. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintah pusat kepada daerah
untuk mengurus urusan daerah
b. Dekonsentrasi adalah : pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada
gubernur / walikota untuk melaksanakan tugas pemerintahan pusat di daerah (
perpanjang tanganan )
c. Otonomi daerah : hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengurus
rumah tangga sendiri
2. Tujuan Desentralisasi
Untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dan untuk mengurangi beban kerja
pemerintah pusat dalam upaya mensejahterakan masyakat di daerah, merangsang
kepekaan elit local terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat daerah
3. Tujuan Otonomi Daerah
a. Membebaskan pemerintah pusat dari beban –beban yang tidak perlu dalam
menangani urusan daerah
b. Peningkatan terhadap pelayanan masyarakat
c. Pengembangan kehidupan yang demokratis
d. Keadilan nasional
e. Pemerataan wilayah daerah
f. Pemeliharaan hubungan pusat dan daerah
g. Mendorong pemberdayaan masyarakat
h. Menumbuhkan prakarsa serta kreativitas, meningkatkan peran serta keterlibatan
masyarakat dan mengembangkan peran serta fungsi DPRD
4. Landasan Hukum Penerapan Otonomi Daerah di Indonesia
a. UUD 1945 pada pasal 18 ayai (1-7), pasal 18A ayat (1 dan 2), pasal 18B ayat (1
dan 2)
b. Undang-Undang
1) UU No 1 tahun 1945 tentang Komite Nasional Daerah
2) UU No 22 tahun 1948 tentang pokok-pokok pemerintahan daerah
3) UU No 1 tahun 1957 tentang pokok-pokok pemerintahan daerah
4) UU No 18 tahun 1965 tentang pokok-pokok pemerintahan daerah
5) UU No 5 tahun 1974 tentang pokok-pokok pemerintahan daerah
6) UU No 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah

Oleh : Sri Kartiany, S.Pd


7) UU No 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah
8) UU No 12 tahun 2008 tenntang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor
32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah
9) UU No 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah
10) UU no 9 tahun 2015 tentang perubahan kedua atas UU No 23 tahun 2014
tentang pemerintah daerah
5. Nilai, Dimensi, dan Prinsip Otonomi Daerah di Indonesia
a. Nilai Otonomi daerah
1) Nilai Unitaris artinya kedaulatan yang melekat pada rakyat , bangsa dan
Negara tidak akan terbagi atas kesatuan-kesatuan pemerintahan dalam artian
NKRI merupakan Negara kesatuan dengan system desentralistik
2) Nilai Desenntralisasai Teritorial diwujudkan dalam penyelenggaraan
pemerintahan di daerah dalam bentuk otonomi daerah yang bersumber dari isi
dan jiwa pasal 18 UUD 1945
b. Dimensi otonomi Daerah
1) Dimensi politik: kabupaten/kota dipandannng kurang mempunyai fanatisme
kedaerahan sehingga resiko gerakan separatism dan peluang berkembangnya
aspirasi federalis relative minim
2) Dimensi administrative : penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
kepada masyarakat relative dapat lebih efektif
3) Dimensi kabupaten/ kota : merupakan daerah terdepan dalam pelaksanaan
pembangunan sehingga kabupaten /kota yang lebih mengetahui kebutuhan dan
potensi rakyat daerahnya
c. Prinsip otonomi daerah
1) Prinsip otonomi dinamis : selalu mengalami perubahan , tidak statis
2) Prinsip otonomi nyata :daerah diberi kebebasan sesuai potensi daerah
3) Prinsip otonomi yang bertanggung jawab : harus sejalan dengan tujuan
pemberian otonomi yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat
B. Kedudukan dan Peran Pemerintah Pusat

1. Kedudukan Pemerintah pusat


a. Pengertian pemerinntah dan pemerintah pusat
Pengertian pemerintah adalah sekelompok orang yang secara bersama –sama
memikul tanggungjawab terbatas untuk menggunakan kekuasaan memerintah suatu
Negara atau badan tertinggi yang memerintah sesuatu Negara.
Pengertian pemerintah pusat adalah lembaga Negara yang menngatur urusan
pemerintahan di tingkat pusat.
Jika di Indonesia, pemerintah pusat adalah penyelenggara pemerintahan NKRI seperti
presiden dengan dibantu seorang wakil presiden dan menteri-menteri Negara.

Oleh : Sri Kartiany, S.Pd


b. Fungsi pemerintahan
1) Fungsi layanan : dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat
dengan cara tidak deskriminatif dan tidak memberatkan serta dengan kualitas
yang sama
2) Fungsi Pengaturan : bahwa pengaturan tidak hanya untuk rakyat tapi juga
berlaku untuk pemerintah itu sendiri seperti menjaga stabilitas ekonomi,
menjaga kompetisi, menjamin akses minimal setiap individu kepada barang
dan jasa, menjebatani konflik dalam masyarakat, menyediakan infrastruktur
ekonomi dan menyediakan barang dan jasa kolektif
3) Fungsi Pemberdayaan : dijalankan dalam rangka pemberdayaan masyarakat
,pemerintah sebagai fasilitator dan motivator untuk membantu masyarakat
menemukan jalan keluar dalam menghadapi setiap persolan hidup.

2. Peran Pemerintah Pusat


Urusan pemerintah pusat diantaranya :
a. Urusan absolute : urusan pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan
pemerintah pusat, seperti politik luar negeri, pertahanan, keamanan, moneter dan
fiscal nasional , yustisi (mendirikan lembaga peradilan), dan agama
b. Urusan pemerintahan konkuren : urusan pemerintahan yang dibagi antara
pemerintah pusat dan daerah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota
c. Urusan Pemerintahan Umum : urusan pemerintahan yang menjadi wewenang
presiden sebagai kepala pemerintahan
C. Kedudukan dan Peran Pemerintah Daerah
Kedudukan pemerinntah daerah adalah sebagai penyelenggara urusan pemerinntahan
daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Perannnya adalah
menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah bersama DPRD menurut asas otonomi
dan tugas pembantuan.
1. Klasifikasi urusan pemerintahan daerah :
a. Urusan Pemerintahan Wajib, terdiri dari :
1) Berkaitan dengan pelayanan dasar seperti : pendidikan; kesehatan; pekerjaan
umum dan penataan ruang; perumahan rakyat dan kawasan pemukiman;
ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyaraka;t dan social
2) Berkaitan dengan pelayanan dasar, seperti : tenaga kerja; pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak;pangan; pertanahan; lingkungan
hidup;administrasi kependudukan dan pencatatan sipil; pemberdayaan
masyarakat dan desa;pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
perhubungan; komunikasi dan informatika; Koperasi,urusan kecil dan
menengah ; kebudayaan dll

Oleh : Sri Kartiany, S.Pd


b. Urusan pemerintahan konkuren , urusan antara pemerintah pusat dan daerah
dengan prinsip akuntablitas,efesiensi dan eksternalitas
2. Perangkat daerah sebagai Pelaksana Otonomi Daerah
a. Sekretariat daerah (sekda)
1) Dipimpin oleh sekretaris daerah
2) Mempunyai tugas membantu kepala daerah dalam penyususnan kebijakan dan
pengoordinasian administrative terhadap pelaksanaan tugas perangkat daerah
serta pelayanan administrative
3) Bertanggung jawab kepada kepala daerah
b. Sekretariat DPRD
1) Dipimpin oleh sekretaris DPRD
2) Tugasnnya menyelenggarakan administrasi kesekretariatan,
menyelenggarakan administrasi keuanngan, mendukung pelaksanaan tugas
dan fungsi DPRD, dan menyediakan ,mengoordinasikan tenaga ahli yang
diperlukan oleh DPRD dalam melaksanakan fungsi sesuai kebutuhan
c. Inspektorat
1) Dipimpin oleh inspektur
2) Inspektorat daerah bertugas membantu kepala daerah membina dan
mengawasi pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah dan tugas [embantuan oleh perangkat daerah
3) Bertanggungjawab kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah

d. Dinas
1) Bertanggungjawab kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah
2) Penentuan beban kerja didasarkan pada jumlah penduduk, luas wilayah,
besaran tiap urusan pemerintahan daerah dan kemampuan keuangan
pemerintahan daerah

e. Badan
1) Badan berfungsi sebagai penunjang urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah meliputi perencanaan, keuangan,kepegawaian serta
pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan,
2) Melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada kepala daerah melalui
sekretaris daerah
f. Kecamatan
1) Dipimpin oleh seorang camat
2) Bertanggung jawab kepada walikota/bupati melaui sekretaris daerah

Oleh : Sri Kartiany, S.Pd


D. Hubungan Struktural dan Fungsional Pemerinntah Pusat dan Daerah
1. Hubungan Struktural Pemerintah Pusat dan Daerah
Menitik beratkan pada struktur kelembagaan pemerintah pusat dan daerah. Hubungan
structural dapat dilihat dari struktur ketatanegaraan RI.
Contoh hubungan structural pemerintah pusat dan daerah adalah :
a. Hubungan structural eksekutif dengan pemerintah daerah
b. Hubungan strukturl pemerintah pusat dan daerah dalam pembentukan perangkt
daerah
2. Hubungan Fungsuonal pemerintah pusat dan daerah
a. Merupakan hubungan kekuasaan antara pusat dan daerah yang menitik beratkan
pada fungsi dan pelaksanaan kewenangan pemerintah pusat dan daerah.
b. Hubungan fungsional pusat dan daerah terletak pada visi misi tujuan dan
fungsinnya masing-masing

TUGAS
1. Tuliskan 3 kelebihan desentralisasi
2. Tuliskan 3 kelemahan desentralisasi
3. Apa maksud tugas pembantuan

Oleh : Sri Kartiany, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai