Anda di halaman 1dari 4

THT 172

EPISTAKSIS
 Epistaksis :
 Hidung berdarah
 Mimisan
 Defenisi :
Perdarahan melalui hidung yang asalnya dari rongga hidung atau daerah sekitar hidung.
 Etiologi :
 Lokal
A. Trauma
Trauma ringan : Mengeluarkan ingus dengan kuat, bersin, korek hidung, corpus alenum
Trauma berat : Fraktur hidung/sinus atau dasar tengkorak, post operatif hidung,
terpukul
Iritasi : Gas, zat kimia
B. Infeksi
Infeksi hidung : Rhinitis akut/kronis
Infeksi sinus paranasal
Granuloma spesifik: Lupus, lepra, sifilis
C. Neoplasma
Hemangioma, karsinoma dan angiofibroma di hidung, sinus dan nasofaring.
D. Kelainan congenital
Hereditary hemorrhagic teleangiectasis (= Osler’s disease)
 Sistemik
A. Penyakit Kardiovaskular
 Hipertensi
 Kelainan pembuluh darah : Arteriosklerosis, nefritis kronis, sirosis hepatis, sifilis, DM.
B. Kelainan darah
Trombositopenia, hemofilia dan leukemia
C. Infeksi Akut
Influenza, morbili, demam tifoid, difteri, demam berdarah (dengue hemorrhagic fever) 
sering!
D. Obat
Anticoagulant, salisilat.
E. Perubahan tekanan atmosfer
Caisson Disease.
F. Gangguan Endokrin
Gravida, menarche, menopause.
G. Alkoholism
H. Idiopatik - sering

 Sumber perdarahan :
 Bagian anterior
 Bagian posterior

 Epistaksis Anterior
A. Pleksus Kiesselbach (Little’s Area)
Sering  terutama pada anak dan dewasa muda  dapat berhenti spontan dan mudah
diatasi.
B. Arteri Ethmoid anterior

37
THT 172

Vascular plexus in Kiesselbach’s area on the left side


 Epistaksis Posterior
 Arteri Sfenopalatina
 Arteri Ethmoidalis posterior
▫ Perdarahan hebat, jarang berhenti spontan.
▫ Pada penderita : hipertensi – arteriosclerosis
Pada peyakit cardiovascular  A. Sfenopalatina pecah.

 Penting : Menentukan sumber perdarahan  untuk melakukan tindakan menanggulanginya.

 NB :  A. Ethmoid ant/post – cabang A. Opthalmica


Berasal : A. Carotis interna
 A. Sfenopalatina – cabang lateral dan septal
Berasal : A. Maksilaris interna – A. Carotis eksterna
 Gejala dan tanda :
 Keluar darah :
▫ Nares anterior (unilateral)
▫ Nasopharynx  mulut
▫   tensi   shock  kematian
▫ Tertelan  muntah atau bersama BAB
▫ Sedikit-sedikit – Kronis : Haemophilia
 Di kamar bedah.
 Alat-alat :  Lampu kepala
 Spekulum hidung
 Section apparat
 Tampon tang
 Tampon hidung : Kasa + Vaselin/Boorzalf
 Tong spatel AgNO3 40%
 Pantocain 4%, Adrenalin, Tupfer

 Terapi :
Prinsip  Menghentikan perdarahan
 Mencegah komplikasi
 Mencegah berulang kembali

 Menghentikan Perdarahan
 Bersihkan hidung dari darah/bekuan darah.
(Posisi pasien duduk) dengan alat pengisap.
 Cari sumber perdarahan.
 Tampon hidung dengan kapas + adrenalin
 Tensi pols pernafasan
Shock  atasi dan perbaiki keadaan umum
Kalau perlu : Infus/transfusi
Injeksi  menghentikan perdarahan (Cyclocapron – Transamin).

 Perdarahan Anterior (Pleksus Kiesselbach)


38
THT 172
Tampon hidung dengan kapas dibasahi adrenalin. Kalau perlu analgesia local (Pantokain,
lidokain). Menekan ala nasi kearah septum 3’ –5’ (menit).
Setelah tampon dikeluarkan  kaustik tempat perdarahan dengan :
▫ Larutan Nitras Argenti 20 – 30 % atau
▫ Larutan Trichlor Acetic Acid 10 % atau
▫ Elektrokauter
Bila perdarahan masih ada  tampon anterior (kasa + vaselin atau antibiotik salep)
melalui nares anterior  menekan asal perdarahan – selama 1 – 2 hari (padat).
 Perdarahan Posterior
Sumber perdarahan : Sukar dicari, sulit diatas, perdarahan lebih >>.
Penanggulangan dengan tampon posterior disebut : “Belloque tamponade” = “ Post
Nasal Pack” 
▫ Harus tepat menutup koana / nares posterior
▫ Prinsip : Menutup hidung dari belakang, tengah, muka (nares posterior, cavum
nasi, nares anterior).
Alat-alat : Sda ditambah dengan : Nelaton kateter (kateter karet), Tupfer,
Veterband, tampon hidung : Kasa + Vaselin.
Cara :  Pada tampon Belloque/Tupfer diikatkan 3 buah Vetterband (2 buah pada 1
sisi, 1 buah pada sisi lain).
 Masukkan kateter karet melalui nares anterior  tampak di orofaring  tarik
keluar mulut.
 Ikatkan 2 buah vetterband pada tupfer/tampon belloque ke ujung kateter.
Tarik kateter keluar melalui nares anterior bersama 2 vetterband tersebut.
Dengan bantuan 2 jari tangan  tampon diletakkan di nasofaring (koana).
 Pasang tampon anterior melalui nares anterior.
 Letakkan Tupfer/kain kasa pada lubang hidung, diikat dengan 2 buat tali vetter
diatas  tampon tidak bergerak.
 1 buah tali / vetterband yang di rongga mulut  ikatkan/lekatkan pada pipi
(memudahkan pengeluaran tampon).
 Tampon dibuka setelah 2 – 3 hari.
 Pengganti tampon posterior dipakai kateter Foley dengan balon.

Ligasi A. Ethmoid anterior dan posterior atau A. Carotis externa.


 Bila epistaksis berat dan berulang yang tidak dapat diatasi dengan tampon anterior
maupun posterior.
 Cara : - Sayatan dekat kantus medialis
- Mencari kedua pembuluh darah tersebut di dinding media orbita
- Ligasi A. Maksila interna di fossa pterigomaksila dilakukan melalui op.
Caldwell-Luc kemudian dinding posterior maksila diangkat.

 Mencegah Komplikasi
 Akibat langsung atau
 Akibat usaha penanggulangan

Keterangan :
Perdarahan yang hebat  shock dan anemia tensi  mendadak  iskhemia cerebri, insufisiensi
koroner, infark myokard  kematian.
Terapi :
Infus atau transfusi – secepatnya !
Pemasangan tampon  komplikasi : Sinusitis, otitis media, atau septikemia
Terapi :
▫ Antibiotik setiap pasang tampon hidung
▫ Hemotimpanum : o.k. darah mengalir melalui tube eustachi
▫ Air mata berdarah (bloody tears) : o.k. darah mengalir retrograd melalui ductus
nasolacrimalis

39
THT 172
▫ Laserasi palatum molle dan sudut bibir pada pemasangan tampon posterior tali/vetter
terlalu kencang dilekatkan di pipi

 Mencegah Berulangnya Epistaksis


 Epitaksis  gejala
 Perlu : - Cari penyebabnya
- Pengobatan yang sesuai
 Sering ditemukan Fe defisiensi anemia.
 Terapi :
▫ Epistaksis  kauter atau tampon
▫ Operatif  kalau perlu

 Tampon balon hidung / Balon epistaksis


Lebih mudah penanganannya tetapi tidak selalu berhasil.
Ada 2 tipe dari tampon balon :
 Foley Kateter no. 12 - 16
 Kateter yang dirancang khusus untuk epistaksis, mempunyai 2 sistem balon anterior dan
posterior
Keuntungannya dapat segera dipasang.
Jika balon tampon gagal mengontrol epistaksis harus diganti dengan tampon konvensional.

40

Anda mungkin juga menyukai