Anda di halaman 1dari 14

TUMBUHAN TINGKAT RENDAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah IPA-MI II

Dosen pengampu : Agung Purwono, M. Pd.

Oleh :

Nabila Joti Larasati

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT K.H ABDUL CHALIM
2019
Pengertian Tumbuhan Tingkat Rendah

Tumbuhan tingkat rendah merupakan kelompok tumbuhan yang struktur


tubuhnya sederhana. Sebagian tumbuhan tingkat rendah ada yang memiliki organ
seperti batang, akar, dan daun namun bukan merupakan organ sejati. Tumbuhan
yang tidak memiliki bunga dan jaringan pembuluh bukan termasuk organ sejati.
Tumbuhan tingkat rendah diantaranya yaitu:

1. Schizophyta

Schizophyta atau tumbuhan belah merupakan kelompok yang mempunyai ciri


khusus yaitu berkembangbiak dengan membelah diri (Lukitasari et al, 2013).
Schizophyta berasaldari bahasa Yunani scizein artinya membelah dan phyton
adalah tumbuhan. Tumbuhan belah dianggap sebagai kelompok tumbuhan dengan
tingkat perkembangan filogenetik yang paling rendah sehingga dari segi evolusi
merupakan kelompok tumbuhan yang paling tuadan paling primitif. Devinisi
tumbuhan membelah selain berkembangbiak dengan cara membelah juga
mempunyai ciri–cirri hanya mempunyai satu sel saja dengan protoplas belum
mengalami deferensiasi dengan jelas sehingga inti belum tampak nyata begitu pula
plastidanya.

Ciri umum dari kelompok ini adalah :

a. Berkembangbiak dengan cara membelah diri,


b. Tubuh terdiri dari satu sel
c. Protoplas belum terdeferensiasi dengan jelas sehingga inti sel dan plastidanya
belum jelas.
Kelompok schizophyta mempunyai dua kelas yaitu :

1. Kelas Bakteri (Schizomycetes)

Bakteri berasal dari kata Bakterion (Yunani) yang artinya batang kecil.
Didalam klasifikasi bakteri digolongkan dalam Divisio Schizomycetes. Bakteri
merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas
dibandingkan dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusanribu spesies
yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat–tempat yang ekstrim. Bakteri
ada yang menguntungkan dan ada juga yang merugikan. Bakteri memiliki ciri–ciri
yang membedakannya dengan mahluk lain. Bakteri adalah organism uniseluler dan
prokariot serta umumnya tidak memilki klorofil dan berukuran renik.

Ciri-ciri umum:

a. Tubuh uniseluler (berselsatu)


b. Tidak berklorofil (meskipun ada beberapa jenis bakteri yang memiliki pigmen
seperti klorofil sehingga mampu berfotosintesis)
c. Hidupnya bersifat autotrof
d. Reproduksi dengan cara membelah diri (dengan pembelahan Amitosis)
e. Habitat bakteri hidup dimana-mana/kosmopolit (tanah, air, udara, mahluk
hidup)
f. Satuan ukuran bakteri adalah mikron (10 – 3 μ)

Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri

1. Suhu
2. Derajat keasaman pH
3. Konsentrasi garam
4. Sumber nutrisi
5. Zat – zat sisa metabolisme
6. Kelas Ganggang biru / ganggang belah (Chyanophyceae/ Scizophyceae)
Ganggang hijau biru termasuk ke dalam monera, karena struktur selnya sama
dengan struktur sel bakteri, yaitu bersifat prokariotik. Ganggang hijau biru berukuran
mikroskopis, keberadaanya tersebarluas dan banyak ditemukan di perairantanah yang
lembab, permukaandindingtembok, pot, batukarang yang lembab. Bahkanditemukan
pula di tempat yang kurang menguntungkan lingkungannya. Beberapa jenis dijumpai
pada sumber air panas seperti mata air panas Yellow Stone Park di Amerika.
Ganggang Biru dikatakan sebagai salah satu vegetasi perintis karenamampuhi dup
pada perairan dengan suhu sampai 85 derajat C (sumber air panas ).

Ciri–ciri dan sifat ganggang hijau biru

a. Tumbuhan bersel satu, berbentuk benang (filamen) dan hidup berkoloni


b. Memiliki klorofil, karotenoid serta pigmen fikobilin yang terdiridari
fikosianin dan fikoeritin (sering disebut ganggang hijau biru)
c. Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulosa, kadang-
kadangberlendir
d. Inti sel tidak memiliki membran (prokarion)
e. Pada umumnya tidak bergerak (gerakan merayap atau meluncur pada alas
yang basah)
f. Tidak mempunyai bulu cambuk (gerakan adanya kontraksi tubuh dan
pembentukan lendir)
g. Perkembangbiakan vegetatif (membelah)

2. Thallophyta

Menurut Sinyo dan Somadayo (2013), Thallophyta (tumbuhan talus) adalah


tumbuhan yang belum dapat dibedakan akar, batang dan daun sehingga dikatakan
dengan tumbuhan talus. Tubuh yang berupa talus itu mempunyai struktur dan
bentuk dengan variasi yang sangat besar, dari yang terdiri atas satu sel berbentuk
bulat sampai yang terdiri atas banyak sel dengan bentuk yang kadang-kadang telah
mirip dengan kormusnya tumbuhan tingkat tinggi. Walaupun alga tidak memiliki
organ batang, akar, daun, dan bunga, namun bentuknya berkisar dari tumbuhan
yang bersel tunggal (mikroskopik) sampai yang bersel banyak (makroskopik) yang
sangat kompleks yang panjangnya mencapai 70 meter.

Struktur anatomi thallus untuk tiap jenis alga makroskopis berbeda-beda. Ada
thallus yang memiliki percabangan dan ada pula yang tidak. Percabangan thallus
ada yang dichotomus (bercabang dua terus menerus), pectinate (berderet searah
pada satu sisi thallus utama), pinnate (bercabang dua-dua pada sepanjang thallus
utama secara berselang-seling), dan verticillate (cabangnya berpusat melingkari
aksis atau sumbu utama). Sifat substansi thallus juga beraneka ragam, ada yang
lunak seperti gelatin (gellatinous),mengandung zat kapur (calcareous), lunak
seperti tulang rawan (cartilaginous), dan berserabut (spongious).

Sesuai dengan namanya, semua organisme yang masuk ke dalam


divisi Thallophytamemiliki ciri utama, tubuh berbentuk talus. Yang disebut talus
ialah tubuh tumbuhan yang belum dapat dibedakan dalam 3 bagian utama yaitu
akar, batang dan daun. Perkambangbiakan terjadi secara vegetatif maupun
generatif. Pembentukan spora dalam organ-organ dinamakan sporangium.
Sedangkan perkembangbiakan seksual terjadi melalui peleburan gamet-gamet yang
terbentuk dalam organ-organ yang disebut gametangium. Berdasarkan ciri-ciri
utama yang menyangkut cara hidupnya itu, divisi Thallophyta dibedakan dalam 3
anak divisi yaitu:

a. Ganggang (Algae)
b. Jamur (Fungi)
c. Lumut kerak (Lichenes)

Algae (tumbuhan ganggang), ganggang (Algae) banyak ditemukan di air


tawar, air laut ataupun di tempat tempat lembab. Bentuk tubuh ganggang ada yang
bersel satu dan ada yang tersusun atas banyak sel. Ganggang yang multiseluler ada
yang berbentuk seperti benang, lembaran, dan koloni sel-sel. Ganggang tidak
memiliki akar, batang dan daun sejati, namun ada sebagian ganggang laut memiliki
bentuk yang menyerupai akar. Alga terbagi menjadi dua golongan yaitu alga yang
merugikan bagi kehidupan manusia dan alga yang menguntungkan bagi kehidupan
manusia. Alga yang menguntungkan bagi kehidupan manusia berupa :

1. Pembebas energi, banyak terdapat pada divisi Chlorophyta yang memiliki klorofil.
2. Penyusun biomassa
3. PST (Protein Sel Tunggal) contohnya divisi chlorophyta yaitu Chlorella sp.
4. Pengolahan limbah.
5. Pembuat agar, contohnya divisi Rhodophyta marga Gelidium.
6. Pembuat makanan, contohnya divisi Rhodophyta marga Poriphyra untuk
pembuatan sushi.
7. Penghasil O2 yaitu kemampuannya sebagai organisme autotrof, namun hanya
algae yang mempunyai klorofil yang mampu berfotosintesis.

Sedangkan alga yang merugikan kehidupan manusia berupa :

1. Blooming alga. Merupakan salah satu peranan merugikan dari alga dimana suatu
ekosistem air terjadi peledakan biomassa alga yang dapat menutupi perairan
sehingga organisme dibawahnya tertutup cahaya matahari khususnya produsen
sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis.
2. Penyebab penyakit, contohnya di Amerika Serikat disebut dengan istilah “Pasang
Merah”, oleh divisi pyrrophyta (genus Gymnodium dan Gonyaulaz) yang
menyebabkan keracunan, kelumpuhan hingga kematian.

Alga termasuk golongan tumbuhan berklorofil dengan jaringan tubuh yang


secara relatif tidak berdiferensiasi, tidak membentuk akar batang dan daun. Adanya
klorofil membuat alga bersifat autotrof, yaitu dapat menghasilkan karbohidratnya
sendiri seperti tumbuhan. Walaupun memiliki klorofil, alga tidak selalu berwarna
hijau karena bisa saja memiliki pigmen lain seperti karotenoid (jingga),
phycoeritrin (merah) dan xantofill. Terkadang warna-warna pigmen lain ini lebih
dominan sehingga menutupi warna hijau klorofil dan akibatnya algae tidak
berwarna hijau(Muamardan Rahmi, 2017).

Berdasarkan pigmennya, ganggang atau algae dapat dibedakan menjadi empat:

1. Chlorophyta (Ganggang Hijau)

Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. Ganggang ini


juga dapatmelakukan fotosintesis, memiliki cadangan makanan berupa amilum.
90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut. Yang hidup di air umumnya sebagai
plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah. Ganggang hijau
merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara ganggang
lain.

2. Chrysophyta (Ganggang Keemasan)

Ganggang keemasan bersel tunggal atau banyak, memiliki pigmen


dominankarotin (pigmen klorofil a, klorofil c, karoten, xantofil dan fikosantin).
Hidup secaraautotrof, reproduksi aseksual (membentuk auksospora dan membelah
diri) seksual (oogami)

3. Phaeophyta (ganggang coklat/ perang)

Phaeophyta hidup di pantai, warna coklat karena adanya pigmen fikosantin


(coklat), klorofil a, klorofil b dan xantofil. Dinding sel terdiri dari selulosa, pektin
danasam algin. Tubuh berbentuk seperti benang atau lembaran yang dapat
mencapai puluhan meter. Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, sedangkan
generatifdengan isogami dan oogami.

4. Rhodophyta (Ganggang Merah)

Ganggang merah atau Rhodophyta adalah salah satu kelas dari ganggang
berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Warna merah pada ganggang
inidisebabkan oleh pigmen fikoeritrin dalam jumlah banyak dibandingkan pigmen
klorofil, karoten, dan xantofil. Ganggang ini pada umumnya banyak sel
(multiseluler) dan makroskopis, tidak berflagel, memiliki kemampuan menimbun
kalsium karbonat di dalam dinding selnya.. Ganggang ini dapat mencapai panjang
antara 10 sentimeter sampai 1 meter dan berbentuk benang atau lembaran.

Jamur atau cendawan tidak mempunyai kormotofora, oleh sebab itu umumnya
tidak berwarna, tetapi pada jamur yang tinggi tingkatanya terdapat bermacam-
macam zat warna, terutama dalam badan buahnya. Zat-zat warna itu umumnya
terdiri atas senyawa aromatic yang tidak mengandung N. Talus hanya pada yang
paling sederhana saja yang telanjang, umumnya sel-sel mempunyai membrane
yang terdiri atas kitin dan bukan selulosa.Bagian tubuh yang vegetatif terdiri atas
benang-benang halus yang dinamakan hifa, yang seluruhnya merupakan miselium.
Benang-benang itu ada yang bersekat-sekat ada yang tidak.Pembiakan dengan
bermacam-macam spora, pada jamur yang hidup di air berupa spora kembara yang
mempunyai bulu cambuk.Fungi yang hidup di darat dapat menghasilkan spora
yang terbentuk di dalam sel-sel khusus (askus), jadi merupakan endospora ada
yang di luar basidiumdan disebut eksospora. Di samping itu kebanyakan jamur
dapat membiak aseksual dengan konidium.

Organisme ini sebenarnya kumpulan antara Fungi dan Algae tetapi


sedemikian rupa, hingga dari segi morfologi dan fisiologi merupakan suatu
kesatuan.Lichenes hidup sebagai epifit pada pohon-pohonan, tetapi dapat juga di
atas tanah, terutama di daerah tundradi sekitar kutub utara. Lichenes tmemerlukan
syarat-syarat hidup yang tinggi dan tahan kekurangan air dalam jangka waktu yang
lama. Karena panas yang terik Lichenes yang hidup pada batu-batu dapat menjadi
kering tetapi tidak mati dan jika kemudian turun hujan Lichenes dapat hidup
kembali. Pertumbuhan talusnya sangat lambat, dalam satu tahun jarang lebih dari 1
cm. Tubuh buah baru terbaru setelah mengadakan pertumbuhan vegetatif bertahun-
tahun.Algae yang ikut menyusun tubuh Lichenes disebut gonodium, dapat bersel
tunggal atau berupa koloni.Bentuk Lichenes biasanya bergantung pada macam cara
hidup bersama antara kedua macam organisme yang menyusunya. Hidup bersama
antara dua organisme yang berlainan jenis disebut Isimbiosis. Masing-masing
organisme itu sendiri disebut simbion.

3. Bryophyta

Lumut ( Bryophyta) adalah sebuah divisi tumbuhan yang hidup didarat, yang
umumnya berwarna hijau dan berukuran kecil (dapat tidak tampak dengan bantuan
lensa), dan ukuran lumut yang terbesar adalah kurang dari 50 cm. Lumut
mempunyai sel-sel plastid yang dapat menghasilkan klorofil A dan B, sehingga
dapat membuat makanan sendiri dan bersifat autotrof. Lumut termasuk kedalam
kingdom plantae, yang mana kingdom plantae meliputi semua organisme yang
multiseluler dan telah berdiferensiasi, eukariotik, dan dinding selnya mempunyai
selulosa. Organisme yang termasuk kedalam plantae ini hampir seluruhnya bersifat
autotrof (membuat makanan sendiri) dengan bantuan cahaya matahari saat proses
fotosintesis.

Siklus hidup tumbuhan lumut bersifat metagenesis, karena bergantian antara


reproduksi seksual dan aseksual. Awalnya sporofit menghasilkan spora yang akan
menjadi protonema, dari protonema inilah gametofit terbentuk. Generasi gametofit
ini punya satu sel kromosom yang disebut dengan haploid (n) dan gametofit ini
menghasilkan gametangium (organ reproduksi) yang disebut dengan anteredium
pada jantan dan arkegonium pada betina. Gametangium dilindungi oleh daun
khusus (bract).

a. Lumut Hati (HepatiCospida)


Lumut ini mempunyai bentuk khas yaitu lekukan-lekukan yang
menyerupai bentuk hati dan juga terbagi atas dua lobus, sama seperti
hati. Lumut ini tumbuh dan menempel di bebatuan, tanah, daun-daun
pepohonan dalam rimba di daerah tropika dan dinding-dinding pada
bangunan tua yang lembab. Lumut hati dapat melakukan fotosintesis
untuk makanannya sendiri (autotrof).
Struktur tubuhnya meliputi akar, batang, dan daun.Lumut hati
berkembang biak dengan oogami secara generatif, dan dengan
fragmentasi, tunas, dan kuncup eram secara vegetatif. Lumut ini juga
bereproduksi secara aseksual dengan menggunakan sel yang disebut
dengan gemma, yang berbentuk mangkok dan terletak dipermukaan
sporofit.Contoh lumut ini adalah Marchantia polymorpha dan Porella.

b. Lumut tanduk (Anthocerotaceae)


Tubuh lumut tanduk menyerupai lumut hati yaitu seperti talus,
tetapi sporofitnya berbentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti
tanduk dari gametofit. Cara perkembang biakannya sama dengan
lumut hati, yaitu perkembang biakan secara generatif dengan
membentuk anteridium dan arkhegonium yang terkumpul pada sisi
atas talus.Salah satu contoh dari lumut tanduk adalah Anthoceros
Laevis.
c. Lumut daun atau lumut sejati merupakan lumut yang sering kita
jumpai karena tempat hidupnya yang lebih terbuka dibanding lumut
lain, bentuknya pun lebih menarik. Lumut ini disebut dengan lumut
sejati dan tidak memiliki akar.c. Lumut Daun (Musci)

Dalam lingkungan, lumut mempunyai peran sebagai penyedia oksigen,


penyimpan air. Lumut dapat menyimpan air yang tertangkap diantara daun dan
tangkainhya karena selnya seperti rozoid dan sel parenkim nya yang dapat
menyerap air dan garam mineral dan bersifat seperti spons. Peranan bryophyta
yang lain adalah memperlambat proses erosi, karena daya penyimpanan airnya
lebih baik daripada daun yang sudah mati. Sehingga memperlambat air pada
permukaan tanah yang cepat dari air hujan ( Bawaihaty dkk., 2014). Dan semua
manfaat serta peranan lumut ini dapat terjadi karena mereka merupakan tumbuhan
yang berkelompok dan bersama-sama menciptakan lingkungan yang baik

4. Pterydophyta

Tumbuhan paku disebut juga pterydophyta. Tumbuhan paku memiliki


tingkatan lebih tinggi dari lumut karena memiliki akar, daun, dan batang sejati
sehingga disebut kormofita. Tumbuhan paku memiliki habitat utama ditempat yang
lembab, namun tumbuhan paku juga dapat hidup diberbagai tempat seperti di air,
permukaan batu, tanah, serta dapat juga menempel (epifit) pada pohon. Tumbuhan
paku merupakan organisme multiseluler dan eukariotik. Menurut Susilowarno dkk.
(2008), tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga kelompok berdasarkan jenis
sporanya:

a. Paku Homospora, merupakan tumbuhan paku yang menghasilkan spora,


memiliki jenis kelamin dan ukuran yang sama. Spora jantan dan betina
tidak dapat dibedakan. Tumbuhan jenis ini disebut juga tumbuhan paku
Isospora seperti pada paku kawat
b. Paku Heterospora, paku heterospora merupakan tumbuhan paku yang
menghasilkan spora. Spora yang dihasilkan memiliki ukuran berbeda
antara spora jantan dan betina. Spora jantan berukuran lebih kecil
sehingga disebut mikrospora, sedangkan spora betina berukuran lebih
besar sehingga disebut makrospora. Paku heterospora juga dikenal dengan
sebutan an-isospora. Contohnya paku rane.
c. Paku Peralihan, paku peralihan merupakan tumbuhan paku dengan jenis
kelamin yang berbeda (jantan atau betina) namun ukuran sporanya sama,
contohnya seperti pada paku ekor kuda. Tumbuhan paku termasuk ke
dalam kingdom plantae dan memiliki beberapa kelas, yaitu: Psilophyta,
Equisetophyta, Lycophyta, dan Filicinae/Pterophyta.
d. Psilophyta (paku purba/paku telanjang), tumbuhan paku kelas psilophyta
dapat ditemukan di daerah tropis maupun subtropis. Tumbuhan jenis ini
memiliki habitat di air dangkal. Dindingselnya terdiri dari beberapa lapis
sel yang tersusun sebagai tetrade. Paku purba merupakan paku telanjang
yang memiliki daun berukuran kecil (mikrofil) yang belum terdiferensiasi.
Pada bagian batang terdapat sebuah struktur yang disebut mikrofil.
Mikrofil ini berbentuk sisik, tidak bertulang, dan tersusung jarang-jarang
dalam garis spiral.Tumbuhna paku kelas psilophyta memiliki batang yang
bercabang dengan sporangium di ujungnya. Kelas psilophyta belum
memiliki daun dan akar sejati. Batangnya memiliki jaringan pengangkut
sama seperti batang pada umumnya.
e. Equisetophyta/Sphenophyta (Paku ekor kuda), tumbuhan paku kelas ini
merupakan tumbuhan paku yang memiliki batang mirip dengan bentuk
ekor kuda. Memiliki daun yang berukuran kecil-kecil menyerupai sisik
dengan susunan berkarang atau melingkar pada buku. Batang beruas-ruas
dengan sporangium yang tersusun dalam stobilus menyerupai ekor kuda.
Memiliki semacam rimpang yang merayap dengan cabang berdiri tegak.
Perkembangbiakan dapat secara seksual dan aseksual. Secara aseksual
dengan membentuk anteredium dan arkegonium, sedangkan aseksualnya
dengan spora. Terdapat sporofil berbentuk perisai dengan sejumlah
sporangium pada sisi bawah.

5. Lycophyta

Lycophyta merupakan tumbuhan paku dengan berkas pengangkut


sederhana dan mempunyai akar membentuk percabangan menggarputerletak
di sepanjang bagian bawah dari rimpang. Tumbuh tegak atau berbaring
dengan cabang-cabang menjulang ke atas. Cabang-cabang tertutup oleh daun-
daun berukuran kecil tersusun rapat dan spiral, sporangium muncul di ketiak
daun dan berkumpul membentuk strobilus (kerucut). Tubuh tumbuhan dapat
ditemukan daun yang berbentuk seperti rambut atau jarum. Sporofilnya
berbentuk segitiga sama sisi, mempunyai rangkaian, mempunyai sporangium
yang agak pipih. Letak sporangium adalah pada sisi atas daun, dekat dengan
pangkalnya.

1. Filicinae/Pterophyta (Paku Sejati)

Filicinae merupakan kelompok tumbuhan paku yang


tingkatannya lebih tinggi dari jenis paku lainnya. Kelas ini sudah
memiliki akar, batang dan daun sejati secara keseluruhan. Paku sejati
memiliki banyak tulang daun dan mempunyai makrofil (daun besar),
serta mesofil (daging daun). Batangnya dapat tumbuh di atas atau di
bawah tanah. Ciri khas dari filicinae adalah daunnya yang mudah
menggulung dengan sporus yang biasanya ditemukan di bagian
permukaan daun.
KESIMPULAN

Tumbuhan tingkat rendah merupakan tumbuhan yang tidak memiliki batang,


akar, dan daun sejati. Tumbuhan tingkat rendah terbagi menjadi empat macam yaitu
tumbuhan belah (Schyzophyta), tumbuhan talus (Thallophyta), tumbuhan lumut
(Bryophyta), dan tumbuhan paku (Pteridophyta). Masing-masing jenis tumbuhan
tingkat rendah memiliki taksonominya berbeda-beda.

1. Tumbuhan belah yang dapat hidup di air, tanah, atau pun menumpang pada
tumbuhan lain serta dapat membelah diri untuk berkembang biak seperti bakteri
atau ganggang biru.
2. Tumbuhan talus memiliki organ tubuh yang tidak dapat dibedakan antara akar,
daun, dan batangnya seperti ganggang, jamur dan lain sebagainya.
3. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan yang hidup didarat dan umumnya
berwarna hijau dengan ukuran kecil. Lumut mempunyai sel-sel plastid yang dapat
menghasilkan klorofil A dan B, sehingga dapat membuat makanan sendiri dan
bersifat autotrof.
4. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang memiliki akar, daun, dan batang sejati
sehingga disebut kormofita. Tumbuhan paku hidup ditempat yang lembab atau di
air, permukaan batu, tanah, serta dapat juga menempel pada pohon.

Anda mungkin juga menyukai