Anda di halaman 1dari 2

KTT 172

BERA
(Brainstem Evoked Response
Audiometry)
BERA  suatu pemeriksaan untuk menilai fungsi pendengaran dan fungsi N.
VIII sampai ke batang otak.
Merekam potensial listrik yang dikeluarkan oleh sel-sel kokhlea akibat
rangsang suara selama perjalanannya, mulai dari telinga dalam sampai ke inti-inti tertentu di
batang otak.
Dapat memberikan informasi keadaan neurofisiologi dan neuroanatomi dan
pusat yang lebih tinggi.
Sangat bermanfaat, dapat digunakan pada :
▫ bayi
▫ anak dengan gangguan sifat dan tingkah laku
▫ intelegensia rendah
▫ cacat ganda
▫ kesadaran menurun

BERA hanya mengukur ada tidaknya respon elektrik terhadap rangsang bunyi di
daerah batang otak, harus selalu dikonfirmasikan dengan pemeriksaan konvensional lainnya
(audiogram).

instrumen BERA
1. Proses penenrusan rangsang suara (Stimulus section), terdiri dari Click waveform
generator, callibrated attenuator, earspeaker.
2. Pengerasan/amplifikasi (Low level analog section) : Pre-amplifier, post-amplifiers, filters.
3. Proses penghitungan sinyal (Digital section) : A-D Converter, Averager, Storage memory,
D-A converter.
4. Penampilan gambar/bagan (display section) : Ossiloscope dan Plotter

Cara Pemeriksaan BERA


Dilakukan di ruangan yang tenang, memakaipendingin ruangan, terlindung dari
medan elektrik
Pasien tidur telentag, bila perlui beri sedasi
Menggunakan elektroda permukaan
Rangsang diberikan melalui headphone
Intensitas dimulai dengan 80 dB, kemudian diturunkan tiap 10 dB atau sampai tercapai
ambang dengar
Rangsang suara yang diberikan dalam jumlah 20 per detik
Reaksi yang didapat adalah hasil rangsangan 2000 sweep melalui alat averager

Faktor Yang Mengganggu Hasil Pencatatan BERA


1. Energi bising miogenik (pada frekuensi 50-250 Hz)
2. Jenis kelamin
3. Usia
4. Status neurologik
36
KTT 172
5. Intensitas suara yang diberikan

Parameter Penilaian Hasil BERA


Pada orang dewasa tercatat 7 gelombang potensial listrik

Lima gelombang pertama merupakan gelombang terpenting :


1. Gelombang I berasal dari N. VIII
2. Gelombang II dari nukleus kokhlearis
3. Gelombang III dari kompleks olivari superior (Setinggi pons)
4. Gelombang IV dari lemniskus lateralis
5. Gelombang V berasal dari bagian kolikulus inferior setinggi otak bagian tengah (midbrain)
Gelombang VI dan VII diketahui berasal dari setinggi talamus dan talamokortikal
Bentuk gelombang dianalisis dan dikelompokkan dengan melihat parameter :
1. Masa laten absolut (absolut latency), yaotu waktu yang diperlukan mulai dari saat
pemberian rangsang suara sampai timbul gelombang.
2. Beda masing-masing masa laten antar gelombang (Inter Peak Latency/IPL) antara
Gelombang I-III, I-V, dan III-V
3. Beda masa laten absolut telinga kanan dan kiri terutama pada gelombang V
4. Beda masa laten pada penurunan intensitas
5. Rasio amplitudo gelombang V/I, yaitu rasio antara nilai puncak ke puncak gelombang V
dan gelombang I

Aplikasi Klinik BERA


A. Bidang Pediatrik
Untuk screening, terutama bayi lahir dengan resiko tinggi
Untuk menilai fugnsi pendengaran pada anak dengan gangguan bicara
Gelombang yang terlihat hanya : Gelombang I, III dan V
Pada bayi prematur sering terdapat kelainan BERA yang akan membaik sesuai
dengan bertambahnya usia
Sebaiknya dilakukan pemeriksaan ulang jika bayi telah berusia 6 bulan

B. Bidang Audiologi dan Otologi


Gangguan pendengaran perifer  perubahan gambaran BERA
Tuli konduktif  perlambatan masa laten absolut gelombang ; kurva masa laten-
intensitas bergeser ke kanan yang paralel dengan bentuk kurva normal
Kerusakan koklea  gambaran fenomena rekruitmen
Tuli koklea ringan atau sedang  gambaran normal pada intensitas tinggi
Tuli koklea berat  gambaran rekruitmen tak komplit (incomplete recruitment)
Pada tuli koklea berat  gelombang V masih dapat diidentifikasi meskipun
gelombang lainnya tidak terlihat

C. Bidang Neurologi
Untuk mengevaluasi fungsi batang otak
Membantu menemntukan lokasi tumor otak
Hambatan hantaran gelombang I-III  lesi di regio pons-medula
Hambatan hantaran gelombang III-V  lesi di otak tengah (midbrain)-pons
Sensitivitas 90% mendiagnosis neuroma akustik
Massa tumor > 3 cm  sensitivitas 100%
Membantu mendiagnosis multiple scleroma

37

Anda mungkin juga menyukai