Anda di halaman 1dari 11

PENGORGANISASIAN INFORMASI/ PENGETAHUAN

DALAM INGATAN MANUSIA

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Modul 3 Pedagogik

OLEH
HENNI HERAWATI, S.Pd
No Peserta: 19052615710209
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna
dibandingkan dengan makhluk lainnya. Berbeda dengan makhluk lainnya yang
diciptakan oleh Allah SWT, manusia memiliki yang tidak dimiliki oleh makhluk
lainnya, yaitu kemampuan berfikir.
Berbicara tentang suatu proses berpikir secara umum, terdapat banyak hal
yang terlibat dalam proses tersebut sejak awal. Diantaranya adalah peran ingatan
atau memori serta perosesan informasi. Ingatan atau memory merujuk pada proses
penyimpanan atau pemeliharaan informasi yang telah diperoleh seorang individu
sepanjang masa. Hampir semua aktivitas manusia baik yang bersifat kognitif, afektif
maupun psikomotor pasti melibatkan ingatan. Oleh karena itu ingatan menjadi hal
yang sangat penting dalam berbagai proses yang dialami manusia.(Ellis dan hunt,
1993; Matlin, 1989).
Melihat begitu pentingnya peran ingatan dalam kehidupan manusia, banyak
teori yang mempelajari bagaimana sebuah informasi diolah oleh otak. Salah satunya
adalah teori kognitif yang dipopulerkan oleh Jean Piaget. Teori kognitif menjelaskan
bagaimana seseorang memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat dalam
waktu yang cukup lama sehingga perlu menerapkan suatu strategi yang dapat
memudahkan semua infromasi diproses di dalam otak melalui indera.
Berdasarkan latar belakang diatas, sudah semestinya perlu diketahui
konsep tentang model ingatan dan pemrosesan informasi agar dapat melakukan
analisa lebih jauh suatu proses berpikir.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas penulis, sebagai berikut :
1. Apa saja teori tentang pengolahan informasi menurut para tokoh?
2. Bagaimana pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan
manusia?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui teori pengolahan informasi/ pengetahuan menurut para tokoh
2. Mengetahui pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan
manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teori Pengolahan Informasi Menurut Para Tokoh


 Pandangan Robert M. Gagne
Menurut Robert M. Gagne, belajar dipandang sebagai proses
pengolahan informasi karena dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan
informasi untuk kemudian dioleh sehingga menghasilkan keluaran dalam
bentuk belajar. Dalam pemrosesan informasi tersebut terjadi interaksi antara
kondisi internal individu, yaitu keadaan dalam diri pribadi untuk mencapai
hasil belajar dan kondisi external individu yang berupa rangsangan dari
lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran.
Gagne mengemukakan ada 4 buah fase dalam proses belajar, yaitu:
1. Fase penerimaan (apprehending phase)
Pada fase ini, rangsang diterima oleh seseorang yang belajar. Ini
ada beberapa langkah. Pertama timbulnya perhatian, kemudian
penerimaan, dan terakhir adalah pencatatan (dicatat dalam jiwa tentang
apa yang sudah diterimanya).
2. Fase penguasaan (Acquisition phase)
Pada tahap ini akan dapat dilihat apakah seseorang telah belajar
atau belum. Orang yang telah belajar akan dapat dibuktikannya dengan
memperlihatkan adanya perubahan pada kemampuan atau sikapnya.
3. Fase pengendapan (Storage phase)
Sesuatu yang telah dimiliki akan disimpan agar tidak cepat hilang
sehingga dapat digunakan bila diperlukan. Fase ini berhubungan dengan
ingatan dan kenangan.
4. Fase pengungkapan kembali (Retrieval phase)
Apa yang telah dipelajari, dimiliki, dan disimpan (dsalam ingatan)
dengan maksud untuk digunakan (memecahkan masalah) bila
diperlukan. Jika kita akan menggunakan apa yang disimpan, maka kita
harus mengeluarkannya dari tempat penyimpanan tersebut, dan inilah
yang disebut dengan pengungkapan kembali. Fase ini meliputi
penyadaran akan apa yang telah dipelajari dan dimiliki, serta
mengungkapkannya dengan kata-kata (verbal) apa yang telah dimiliki
tidak berubah-ubah.

Menurut Gagne, fase pertama dan kedua merupakan stimulus,


dimana terjadinya proses belajar,sedangkan pada fase ketiga dan keempat
merupakan hasil belajar.

 Pandangan Slavin
Teori pemrosesan informasi yang dikemukakan oleh Slavin adalah
teori kognitif tentang belajar yang menjelaskan tentang pemrosesan,
penyimpanan dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak (Slavin,
2000: 175). Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang memperoleh
sejumlah informasi dan dapat diingat dalam waktu yang cukup lama.
Informasi yang masuk pada sistem memori pertama kali adalah
registrasi penginderaan. Pada proses ini, registrasi penginderaan
menerima sejumlah besar informasi dari indera dan menyimpannnya
dalam waktu yang singkat, kemudian bila tidak terjadi penyimpanan dalam
register penginderaan, maka dengan cepat informasi itu akan hilang.
Keberadaan register penginderaan mempunyai dua implikasi penting
dalam pendidikan. Pertama, orang harus menaruh perhatian pada suatu
informasi bila informasi itu harus diingat. Kedua, seseorang memerlukan
waktu untuk membawa semua informasi yang dilihat dalam waktu singkat
masuk ke dalam kesadaran, (Slavin, 2000: 176).
Selanjutnya, jika sesorang memberikan interpretasi terhadap
rangsang, maka dikatakan sebagai persepsi. Informasi yang dipersepsi
dan mendapat perhatian, akan ditransfer ke komponen kedua dari sistem
informasi, yaitu memori jangka pendek. Memori jangka pendek adalah
sistem penyimpanan informasi dalam jumlah terbatas hanya dalam
beberapa detik. Satu cara untuk menyimpan informasi dalam memori
jangka pendek adalah memikirkan tentang informasi itu atau
mengungkapkannya berkali-kali.
Proses yang terakhir adalah penyimpanan pada memori jangka
panjang. Memori jangka panjang merupakan bagian dari sistem memori
tempat menyimpan informasi untuk periode panjang.

 Pandangan Tulving
Tulving dalam (Slavin, 2000: 181) membagi memori jangka panjang
menjadi tiga bagian yaitu:
1. Memori episodik, yaitu bagian memori jangka panjang yang menyimpan
gambaran dari pengalaman-pangalaman pribadi kita.
2. Memori semantik, yaitu suatu bagian dari memori jangka panjang yang
menyimpanfakta dan pengetahuan umum.
3. Memori prosedural adalah memori yang menyimpan informasi tentang
bagaimanamelakukan sesuat

 Pandangan Ausubel
Ausubel mengemukakan dua jenis belajar, yaitu belajar bermakna
(meaningful learning) dan belajar menghafal (rote learning). Belajar
bermakna adalah suatu proses belajar di mana informasi baru
dihubungkan dengan struktur kognitif yang sudah dimilki seseorang yang
sedang belajar. Sehingga peserta didik menjadi kuat ingatannya dan
transfer belajarnya mudah tercapai. Sedangkan belajar menghafal adalah
apabila seseorang menerima informasi baru dalam dunia pengetahuian
yang sama sekali tidak berhubungan dengan apa yang ia ketahui
sebelumnya.

2.2 Alur Pemrosesan Informasi pada Ingatan Manusia


Pengolahan informasi merupakan perluasan dari bidang kajian ranah
psikologi kognitif. Dimana dalam ranah psikologi kognitif ini sebagai upaya untuk
memahami mekanisme dasar yang mengatur cara berpikirnya orang (Anderson,
1980).
Proses berfikir ini melibatkan memori (ingatan). Menurut Bruno (1987)
memori (ingatan) ialah proses mental yang meliputi pengkodean, penyimpanan, dan
pemanggilan kembali informasi dan pengetahuan yang semuanya terpusat di dalam
otak. Gambar 1 menjelaskan tentang struktur penyimpanan informasi pada memori
manusia yang dipopulerkan oleh Richard Atkinson dan Ricard Shiffrin (dalam Matlin,
1988)

Berdasarkan gambar tersebut stimulus yang masuk melalui panca indera


diterima oleh Sensory Memory (SM), sensory memory menyimpan semua informasi
sensorik (visual, pendengaran, penciuman, dan haptic) untuk periode yang sangat
singkat dalam bentuk sensoriknya yang mentah. Melalui perhatian yang selektif
(selective attention) informasi dipindahkan ke dalam kesadaran dan memori jangka
pendek (short term memory(STM)), sedangkan informasi yang tidak lolos attention
dilupakan. Selanjutnya dengan Elaborative Rehearsal (pengulangan elaborative
yang mendorong informasi STM ke LTM) informasi yang telah dipelajari disimpan di
memori jangka panjag (Long Term Memory).
Ada tiga poin penting yang berperan dalam struktur memori manusia, yaitu:
 Memori Sensoris (sensory memory)
Memori sensoris adalah ingatan yang berkaitan dengan penyimpanan
informasi sementara yang dibawa oleh pancaindera. Setiap pancaindera
memiliki satu macam memori sensoris. Memori Sensoris adalah informasi
sensoris yang masih tersisa sesaat setelah stimulus diambil. Jadi, di dalam diri
manusia ada beberapa macam sensori-motorik, yaitu sensori-motorik visual
(penglihatan), sensori-motorik audio (pendengaran), dan sebaganya. Memori
sensorik cukup pendek, dan biasanya akan menghilang segera setelah apa
yang kita rasakan berakhir. Sebagai contoh, ketika anda melihat. Kita melihat
ratusan hal ketika berjalan selama beberapa menit. Meskipun perhatian tertuju
oleh sesuatu yang anda lihat, itu segera terlupakan oleh sesuatu yang lain
yang menarik perhatian anda di antara sekian banyak yang ditangkap indera
penglihatan.
Keberadaan memori sensoris mempunyai peran yang penting dalam
hidup manusia. Orang harus menaruh perhatian pada suatu informasi bila
informasi itu harus diingat. Dengan begitu ada proses seleksi dari kesadaran,
mana informasi yang diperlukan dan mana yang tidak.

 Ingatan Jangka Pendek (short term memory)


Ingatan jangka pendek atau sering disebut dengan short-term
memory adalah suatu proses penyimpanan memori sementara, artinya
informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama informasi tersebut
masih dibutuhkan. Ingatan jangka pendek adalah tempat kita menyimpan
ingatan yang baru saja kita pikirkan. Ingatan yang masuk dalam memori
sensoris diteruskan kepada ingatan jangka pendek. Ingatan jangka pendek
berlangsung sedikit lebih lama dari memori sensoris,
Dari ingatan jangka pendek ini, ada sebagian materi yang hilang, sebagian lagi
diteruskan ke dalam ingatan jangka panjang. Jika kita mengingat kembali akan
suatu informasi, informasi dari ingatan jangka panjang tadi akan dikembalikan
ke ingatan jangka pendek.

 Ingatan Jangka Panjang (long term memory)


Ingatan jangka panjang (long term memory) adalah suatu proses memori
atau ingatan yang bersifat permanen, artinya informasi yang disimpan sanggup
bertahan dalam waktu yang sangat panjang. Kapasitas yang dimiliki ingatan
jangka panjang ini tidak terbatas. Memori jangka panjang adalah gundangnya
informasi yang dimiliki oleh manusia. Ingatan jangka panjang berisi informasi
dalam kondisi psikologis masa lampau, yaitu semua informasi yang telah
disimpan, tetapi saat ini tidak sedang dipikirkan. Informasi yang disimpan dalam
ingatan jangka panjang diduga dapat bertahan dalam waktu yang panjang
bahkan selamanya
Proses masuknya informasi ke dalam ingatan jangka panjang tetap
melalui tahap memori sensoris. Pada tahap ini informasi dari luar yang diterima
oleh indera diubah menjadi impuls-impuls neural sesuai dengan masing-masing
fungsi indera, kemudian impuls-impuls neural yang mengandung informasi ini
diteruskan ke ingatan jangka pendek. Setelah informasi masuk ke dalam
ingatan jangka pendek, di seleksi sedemikian rupa mana yang dianggap penting
dan tidak, kemudian diteruskan ke ingatan jangka panjang.
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjabaran tentang teori pengolahan informasi menurut
para tokoh dan alur pemrosesan informasi pada manusia, maka dapat
disimpulkan bahwa Teori pemrosesan informasi yang paling terkenal adalah
teori kognitif tentang belajar yang menjelaskan tentang pemrosesan,
penyimpanan dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak. Teori ini
menjelaskan bagaimana seseorang memperoleh sejumlah informasi dan dapat
diingat dalam waktu yang cukup lama.
Informasi yang masuk ke dalam memori manusia melalui beberapa
tahap yaitu melalui tahap memori sensoris. Kemudiam informasi masuk ke
dalam ingatan jangka pendek, di seleksi sedemikian rupa mana yang dianggap
penting dan tidak, kemudian diteruskan ke ingatan jangka panjang.

3.2 Saran
Penulis menyadari dalam penyusunan dan penjelasan yang ada di
dalam makalah inimasih banyak kekurangan dan kesalahan, untuk itu Penulis
menyarankan untuk dilakukan suatu pengkajian yang lebih mendalam
mengenai materi ini. Dan demi perbaikan makalah Penulis selanjutnya Penulis
mohon saran dan ktitik pembaca yang tentunya membangun. Demikianlah
hasil karya tulis Penulis yang terangkim dalam suatu makalah semoga
bermanfaat dan akhirnya Penulis ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, B.F. 1980. The Complete Thinker: A Handbook of Theniques For


Creative and Critical Problem Solving. New Jersey: Englewood Cliffs (online)

Bruno, Frank. 1987. Dictionary of Key Word Psychology. London: Routledge&Kegan


Paul.

Ellis, H.C., dan Hunt, R.R., 1993, Fundamental of Cognitive Psycology, Madison:
Brown and Benchmark. (online)

Slavin, Robert E. 1994. Educational Psycology: Theory and Practice. America: The
United States of America.

Nafiah, Wasilatun. Teori Proses Pengolahan Informasi. Diakses di


https://www.academia.edu/6339358/TEORI_PROSES_PENGOLAHAN_INFORMASI
?auto=download pada 19 April 2019.

http://jalurilmu.blogspot.com/2011/11/jenis-jenis-ingatan-memori.html

Anda mungkin juga menyukai