Anda di halaman 1dari 9

OPTIMASI KETEBALAN INSULATOR

PADA JARINGAN PIPA GEOTHERMAL

Isnani, M.Si
PMTK FKIP Universitas Pancasakti
Jl. Halmahera km 01 Tegal
isna201@yahoo.com

Abstracts. Geothermal is one of cheap and huge energy resaources in Indonesia. Geothermal
power supply generated by thermal steam, where is transmitted through geothermal pape line
was usually built near a geothermal source. To minimize heat losses pipe surface is patched by
insulator. Furthermore to decide insulator thickness for optimum result, the mathematical
model is applied. The insulator optimum thicknes (5,733575488) is obtained the cost needed
is $1488,373278

Keywords: Geothermal, heat losses, insulator thickness, cost

1. PENDAHULUAN - Terletak di daerah dengan kemung-


1.1. Latar Belakang Masalah kinan terjadinya erupsi hidrothermal
Fluida panas bumi bertemperatur relatif rendah.
tinggi (>2250C) telah lama digunakan di Panas Bumi sebagai salah satu
beberapa negara untuk pembangkit tenaga sumber energi yang murah terbesar di
listrik, namun beberapa tahun terakhir per- banyak wilayah di Indonesia, hal ini di-
kembangan teknologi telah memungkinkan sebabkan wilayah Indonesia berada di se-
digunakannya fluida bertemperatur sedang kitar bertemunya lempengan-lempengan
(150-2250C) untuk pembangkit listrik. bumi yang saling bertumbukan. Fluida pa-
Selain temperatur, faktor-faktor la- nas bumi umumnya dimanfaatkan sebagai
in yang biasanya dipertimbangkan dalam pembangkit listrik yang digunakan untuk
memutuskan apakah suatu sumber daya memutar generator pada turbin (PLTP).
panas bumi tepat untuk dimanfaatkan se- Persoalan aliran multifasa dalam
bagai pembangkit listrik adalah sebagai pipa adalah memperkirakan besarnya kehi-
berikut [3]. langan tekanan yang terjadi selama aliran.
- Sumber daya mempunyai kandungan Perhitungan kehilangan tekanan dalam pi-
panas atau cadangan yang besar se- pa ini sangat diperlukan karena yang di-
hingga mampu memproduksi uap un- manfaatkan dari fluida panas bumi adalah
tuk jangka waktu sekitar 25-30 tahun. energi yang dibawa yang berupa daya do-
- Sumber daya panas memproduksikan rong tekanan tinggi akibat dari suhu yang
fluida yang mempunyai pH hampir tinggi sehingga diusahakan supaya kehila-
netral agar laju korosinya relatif ren- ngan tekanan yang terjadi sekecil mungkin.
dah, sehingga fasilitas produksi tidak
cepat terkorosi. Selain itu kecende- 1.2. Perumusan Masalah
rungan fluida membentuk scale rela-tif Dalam perencanaan pipa alir uap di
rendah. lapangan panas bumi perlu dilakukan de-
- Reservoirnya tidak terlalu dalam, ngan baik agar tidak terjadi kehilangan pa-
biasanya tidak lebih dari 3 km dan ter- nas yang berlebihan. Untuk mengurangi
dapat di daerah yang relatif tidak sulit kehilangan panas, permukaan luar pipa di-
dicapai. lapisi dengan insulator. Makin tebal insu-

18
Isnani, M.Si (Optimasi Ketebalan Insulator Pada Jaringan Pipa Geothermal)

lator, kehilangan panas makin kecil, tetapi heat losses,


akan menambah biaya sesuai dengan ma- 4. Membuat simulasi ketebalan insulator
kin banyaknya bahan insulator yang diper- dengan biaya sehingga biaya minimal.
lukan. Namun masalahnya adalah bagai-
mana menentukan ketebalan insulator yang 2. MODEL MATEMATIKA
memberikan hasil yang optimum. Untuk mencapai tujuan utama pe-
nulisan yang diharapkan, ada beberapa hal
1.3. Batasan Masalah yang harus diketahui dan dipahami yaitu
Untuk mempermudah penyelesaian berkenaan dengan model aliran fluida, mo-
masalah, akan digunakan beberapa asumsi. del heat losses, dan model biaya. Hal terse-
Adapun beberapa asumsi yang digunakan but dikarenakan keterkaitan dengan tebal
pada tulisan ini adalah sebagai berikut. insulator yang akan dioptimalkan. Berikut
1. Selama fluida mengalir dalam pipa di- ini akan dibahas mengenai model-model
anggap selalu dalam keadaan satu-rasi, yang diperlukan tersebut.
2. Fluida dianggap air murni sehingga
sifat-sifat termodinamika fluida di- 2.1. Model Aliran Fluida
anggap mengikuti sifat-sifat air murni, Fluida yang keluar dari sumur
3. Dianggap tidak terjadi scaling dalam panas bumi akan dialirkan dalam pipa
pipa sehingga kekasaran pipa dan dia- menuju turbin yang digunakan untuk Pem-
meter dalam pipa tidak terjadi peruba- bangkit listrik tenaga Panas-bumi (PLTP).
han, Selama fluida mengalir dalam pipa menga-
4. Ukuran pipa telah ditetapkan dan tidak lami perubahan tekanan, dalam tulisan ini
mengalami perubahan akibat pemuai- diharapkan perubahan tekanan yang terjadi
an, sesuai dengan yang diinginkan.
5. Aliran fluida steady-state, Aliran fluida dalam pipa mengikuti
6. Pipa berbentuk horisontal, persamaan energi yang menyatakan kese-
7. Penggunaan insulator dalam satu pipa imbangan energi antara dua titik dalam
dianggap sama. sistem aliran fluida. Persamaan ini mengi-
kuti hukum konservasi energi bahwa
1.4. Tujuan Penulisan energi yang masuk dengan kerja yang
Tujuan penulisan pemodelan mate- dilakukan fluida sama dengan energi yang
matika “Optimasi Ketebalan Insulator keluar [1]. Sehingga dapat dilustrasikan
pada Jaringan Pipa Geothermal” adalah pada Gambar 1, dimana energi yang masuk
1. Membuat model matematika perubah- meliputi
an tekanan dan heat losses terhadap 1. Energi dalam (U) berupa energi rotasi,
panjang pipa, translasi, dan vibrasi molekul-molekul
2. Membuat model matematika biaya, fluida. Harga energi dalam adalah re-
3. Membuat simulasi tekanan terhadap latif dan pada kondisi tertentu harganya
panjang pipa dan hubungannya dengan nol.

mgh1 mgh2
gc gc
2 2
mv1 q W mv2
2gc 2gc

U1 U2
P2V2
P1V1

∆l

Gambar 1. Sistem aliran fluida

19
Jurnal Matematika Vol. 8, No.1, April 2005:18-25

 mv 2  takan dengan bilangan Reynolds. Bilangan


2. Energi kinetik   berupa kecepa- Raynolds adalah bilangan tak berdimensi
 2g c  yang besarnya dapat dihitung. Pada per-
tan fluida. samaan gradient tekanan karena gesekan
 mgh  dituntut untuk menentukan diameter yang
3. Energi potensial   yaitu energi
ideal karena jika diameternya terlalu kecil
 gc 
maka terjadi gesekan yang besar antar
yang disebabkan ketinggian dua titik.
partikel, sehingga akan terjadi pressure
4. Pressure volume (PV ) disebut juga se-
drop (heat loss) yang cukup besar tetapi
bagai energi tekanan. jika diameter terlalu besar maka biaya
5. Energi panas (q ) yaitu energi yang ma- investasi pipa akan tinggi.
suk atau keluar dari sistem.
6. Kerja (W ) . 2.2. Model Heat Losses
Sedangkan yang keluar yaitu energi dalam, Untuk menghindarkan kehilangan
energi kinetik, energi potensial dan pres- panas yang berlebihan, pipa alir uap harus
sure volume. Dari uraian di atas dapat di- selalu diinsulasi. Material yang digunakan
tuliskan sebagai persamaan berikut. sebagai bahan insulasi sangat beragam
mv 2 mgh1 baik bentuk, ukuran, ketebalan dan jenis
U1 + 1 + + P1V1 + q − W = materialnya. Material yang banyak tersedia
2g c gc
(2.1) adalah:
mv 22 mgh2 - Mineral fibrous atau cellular: Alumina,
U2 + + + P2V2 .
2g c gc asbestos, glass, perlite, rock, silica
Berdasarkan batasan masalah bahwa pipa - Organik fibrous atau cellular: Cane,
yang dipakai horisontal maka diperoleh cotton, wood, cork
energi potensialnya nol dan dengan meng- - Cellular organik plastics: elastomer,
gunakan konsep-konsep termodinamika polystyrene
maka persamaan (2.1) menjadi persamaan - Cements: insulating and/or finishing
aliran uap pada jaringan pipa geothermal - Heat-reflecting metals: Aluminium,
[1], yang digambarkan oleh persamaan nickel, stainless steel.
berikut. Bentuknya bisa berupa lembaran, block,
cement, loose fill foil. Ketebalan dan kon-
 dP  f M ρ n v m2
  duktivitasnya juga beragam, tergantung je-
dP  dL  ges 2gcd nis material.
= = , (2.2)
dL 1 − Ek  ρ n v m v sg  Material yang digunakan untuk
1 −   menginsulasi pipa perlu dilindungi lagi
 gc P  dengan material lain di luarnya (cladding)
dengan untuk melindungi insulator dari masuknya
1 air, kerusakan secara mekanis, degradasi
fM = 2
,
  ultra violet. Cladding dapat berupa cat,
1,14 − 2 ln ε + 21,25  
 
  d N 0,9   asphaltic, resinous (polymeric), atau ma-
  Re   terial lain seperti seperto plastic, metal.
dan Metal claddings harus lebih tahan, tidak
ρ n vm d memerlukan banyak perawatan dan dapat
N Re = .
µ mengurangi panas yang hilang.
Pada persamaan (2.2) merupakan Pemilihan jenis material untuk
persamaan gradient tekanan total dan ada insulasi dan cladding tergantung dari ba-
persamaan gradien tekanan karena ge- nyak faktor. Untuk sistem temperatur se-
sekan, harga factor gesekan dipengaruhi dang sampai tinggi biasanya digunakan
oleh kekerasan relative pipa dan dipenga- cellular atau fibrous materials. Di lapang-
ruhi oleh sifat aliran fluida yang dinya- an Ohaaki pipa diinsulasi dengan fibre-

20
Isnani, M.Si (Optimasi Ketebalan Insulator Pada Jaringan Pipa Geothermal)

glass atau calsium silicate dengan ketebal- 1. Biaya tetap, yaitu biaya pipa.
an 65 mm dan luarnya diselubungi lagi 2. Biaya tidak tetap, yaitu biaya insulator,
dengan aluminium atau Fibreglass Reinfor- almunium dan heat losses (yang di-
ced Plastic (FRP) untuk fitting dan valves. pengaruhi oleh besarnya hins).
Di lapangan Tiwi (Phillipine) pipa mula-  Biaya Pipa
nya diinsulasi dengan calsium silicate dan Biaya pipa ditentukan berdasarkan
kemudian dilindungi dengan aluminium berat total pipa tersebut, dan di-
cladding tapi kemudian diganti dengan gambarkan dalam persamaan beri-
FRP, karena aluminium dicuri dan dijual, kut.
tapi FRP pun sering dicuri karena merupa-
kan material yang baik untuk atap rumah. Biaya pipa =
π
4
(d 2
2 2
)
− d 1 .L.ρ besi .C pipa .
Calsium silicate kemudian juga diganti de-
ngan Perlite-Permacrete yang tidak mudah  Biaya insulator
dibongkar. Pengerjaannya memerlukan ba- Biaya insulator ditentukan berdasarkan
nyak tenaga kerja sehingga tidak tepat bila volume insulator tersebut, dan digam-
digunakan di negara-negara yang upah te- barkan dalam persamaan berikut.
naga kerjanya tinggi. Biaya insulator
Heat losses atau kehilangan panas
merupakan suatu fenomena yang pasti ter- =
π
4
(d 3
2 2
)
− d 2 .L.C ins
jadi dalam aliran geothermal dalam pipa.
Tetapi hal ini diminimalisasi dengan pe-
nambahan insulator yang melapisi pipa alir
=
π
4
((d 2 )
+ 2hins ) 2 − d 2 .L.C ins .
2

tersebut. Ketebalan insulator tergantung  Biaya Alumunium


pada seberapa banyak heat losses yang ter- Biaya alumunium ditentukan berdasar-
jadi dan jenis pipa itu sendiri. Model Heat kan ditentukan berdasarkan luas per-
Losses ditentukan berdasarkan perpin- mukaan pipa yang telah dilapisi
dahan panas dalam pipa ke dinding pipa insulator, dan digambarkan dalam per-
dan perpindahan panas dari dinding pipa samaan berikut.
ke udara luar [3]. Model heat losses digam- Biaya alumunium = π .d 3 .L.C alm
= π (d 2 + 2hins ) .L.C alm .
barkan oleh persamaan berikut ini.

k1 .(Ti − Tw ).∆L  Biaya Heat Losses


Q= − ho .2πr3 (Tw − Ta ).∆L. Biaya heat losses ditentukan berdasar-
 r3  kan heat losses yang terjadi pada pipa,
ln 
 r2  dan digambarkan dalam persamaan
(2.3) berikut.
Persamaan (2.3) diperoleh dari Biaya Heat Losses
Q = Q1 − Q2 dengan = 365. 24.Q. C steam . 10 −3
k .(T − Tw ).∆L Sehingga model biaya yang dikeluarkan
Q1. = 1 i dan
 r3  pada tahun ke-n dapat ditulis dalam per-
ln  samaan berikut.
 r2  C t = [Biaya Investasi]anual
Q2 = h0 .2πr3 (Tw − Ta ).∆L .
+ [Biaya Heat Losses],
dimana
2.3. Model Biaya
Untuk menentukan tebalnya insula-
[Biaya Investasi]anual
tor, digunakan cara peminimuman biaya  r (1 + r ) n 
yang dikeluarkan. Biaya yang dikeluarkan =  [Biaya Investasi] ,
 (1 + r ) n
− 1 
itu meliputi beberapa parameter [2], antara
lain: r : suku bunga per tahun

21
Jurnal Matematika Vol. 8, No.1, April 2005:18-25

Biaya Investasi = [Biaya pipa ] dilihat bahwa terjadi penurunan tekanan


+ [Biaya insulator] + [Biaya alumunium]. ketika semakin panjangnya pipa dengan
penambahan insulator maupun tanpa insu-
Ta lator. Sehingga dapat dikatakan bahwa pe-
rubahan tekanan berbanding terbalik ter-
hadap panjang pipa. Bentuk simulasinya
r3 yang dapat dilihat pada Gambar 2 dan
Gambar 3 menyerupai berupa garis lurus
r2
yang bergradien negatif. Namun yang
Ti
r1 cukup menarik adalah berpengaruhnya
insulator dalam skala kecil dalam mengu-
rangi penurunan tekanan. Simulasi ini
Tw dibuat dengan menggunakan matlab dan
insulator
metode perhitungan Rungke-Kutta, dengan
Gambar 2. Penampang Pipa Alir program matlab dengan hasil sebagai
berikut.
3. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
MASALAH 3.2. Analisis Heat Losses terhadap
Setelah diperkenalkan beberapa Panjang Pipa
model penting yang digunakan, maka pada Tabel 2 berikut ini memperlihat-
bab ini akan dibahas analisis dari model- kan perbandingan perubahan heat losses
model tersebut, serta pembahasan masalah terhadap panjang pipa dengan dan tanpa
utama pada tulisan ini yang berkenaan diberikan insulator. Dalam simulasi ini
dengan tebal optimum insulator. dapat dilihat bahwa terjadi penurunan heat
losses ketika semakin panjangnya pipa
dengan insulator maupun tanpa insulator.
3.1. Analisis Perubahan Tekanan
Hal ini disebabkan terjadinya
terhadap Panjang Pipa
Tabel 1 berikut ini memperlihat- penurunan tekanan seperti yang sudah
kan perbandingan perubahan tekanan ter- dibahas sebelumnya yang berpengaruh
hadap panjang pipa dengan dan tanpa di- terhadap perubahan suhu di dalam pipa.
berikan insulator. Dalam simulasi ini dapat

Tabel 1. Perbandingan Perhitungan Tekanan


Tekanan (Kpa)
No. Panjang Pipa (m)
Tanpa insulator insulator 0.075 m
1 Inlet 964.0000 964.0000
2 1 962.3057 962.3056
3 2 960.6235 960.6065
4 3 958.9025 958.9024
5 4 957.1936 957.1934
6 5 955.4798 955.4795
7 6 953.7610 953.7606
8 7 952.0372 952.0367
9 8 950.3257 950.3078
10 9 948.5745 948.5737
11 10 946.8355 946.8345

22
Isnani, M.Si (Optimasi Ketebalan Insulator Pada Jaringan Pipa Geothermal)

Gambar 3. Plot Panjang Gambar 4. Plot Panjang


Pipa -Tekanan tanpa insulator Pipa-Tekanan dengan insulator 0.075m

Tabel 2. Perbandingan Perhitungan Heat Losses


Heat Losses (W/m)
No. Panjang Pipa (m)
tanpa insulator insulator 0.075 m insulator 0.1 m
1 1 375.9753 201.5897 173.7636
2 2 375.7966 201.4936 173.6807
3 3 375.6172 201.3970 173.5975
4 4 375.4370 201.3001 173.5139
5 5 375.2561 201.2027 173.4299
6 6 375.0745 201.1050 173.3456
7 7 374.8921 201.0069 173.2610
8 8 374.7089 200.9083 173.1760
9 9 374.5250 200.8094 173.0906
10 10 374.3403 200.7100 173.0049

Sehingga dapat dikatakan bahwa Terlihat bahwa semakin tebal insu-


perubahan heat losses berbanding terbalik lator maka heat losses semakin kecil. Oleh
terhadap panjang pipa. Bentuk simulasi- karena itu akan dicari seberapa tebal insu-
nya dapat dilihat pada Gambar 5, 6 dan 7 lator yang harus dipakai sehingga heat
menyerupai berupa garis lurus yang ber- lossesnya seminimal mungkin. Akan tetapi
gradien negatif. Namun yang cukup mena- perlu juga memperhitungkan seberapa
rik adalah berpengaruhnya insulator yang besar biaya yang harus dikeluarkan berke-
cukup signifikan dalam mengurangi penu- nan dengan pemakaian insulator tersebut.
runan heat losses ini. Hal ini menunjuk- Pemilihan jenis insulator perlu diperhi-
kan bahwa insulator bekerja dengan baik tungkan, karena biaya yang dikeluarkan
untuk mengurangi heat losses. diusahakan agar tidak terlalu besar. Seba-
gai langkah lebih lanjut akan dibahas pada
3.3. Analisis Heat Losses terhadap simulasi model biaya berikut ini.
Ketebalan Insulator
Seperti yang sudah diketahui
sebelumnya berdasarkan pengamatan per-
samaan heat losses (2.2), heat losses ber-
banding terbalik dengan ketebalan insula-
tor. Hal ini diperkuat dengan simulasi pada
Gambar 8.
Gambar 8. Plot tebal insulator-heat losses

23
Jurnal Matematika Vol. 8, No.1, April 2005:18-25

3.4. Analisis Model Biaya Dua Fasa, Tugas Akhir Sarjana Tek-
Pada model biaya sudah diketahui nik, Teknik Perminyakan, ITB,
sebelumnya berdasarkan biaya insulator [2] Oppinet. Final Report 2nd year – 4
yang ditentukan berdasarkan volume (kete- April 2003 : Optimization on Gas and
balan) insulator, maka diperkuat dengan Oil Transmission and Distribution Pi-
simulasi pada Gambar 9. peline Network, KPP Matematika Tera-
pan, ITB.
[3] Saptadji N.M. (1997), Perhitungan Te-
kanan, Temperatur dan Kualitas Uap
di Pipa Alir Uap yang dilengkapi de-
ngan Perangkat Pembuang Kondendat
(Condensate Traps) Laboratorium
Geothermal, Jurusan Teknik Permi-
Gambar 9. Plot tebal insulator-biaya nyakan, ITB.
[4] Saptadji, N.M. (1997), Teknik Panas
Pada Gambar 9 terlihat bahwa se- Bumi. Departemen Teknik Perminya-
makin tebal insulator maka biaya yang kan, Fakultas Ilmu Kebumian dan
dikeluarkan semakin besar. Kemudian ber- Teknologi Mineral, ITB.
dasarkan rumus diatas, dengan memberi-
kan beberapa parameter yang dibutuhkan
(terlampir) dan dengan menggunakan mat-
lab 6.5, diperoleh tebal insulator yang op- LAMPIRAN
timal sebesar 5,733575488 cm dengan
membutuhkan biaya sebesar $1488,373278 DAFTAR PARAMETER
Tekanan awal : 964 Kpa
4. PENUTUP Laju alir massa : 46.3 kg/det
Berikut ini beberapa kesimpulan Kekasaran pipa : 0.000045 m
dan saran yang dapat disampaikan berke- Diameter dalam pipa : 0.248 m
naan mengenai masalah pada makalah ini. Diameter luar pipa : 0.508 m
1. Ketebalan insulator dapat mengurangi Panjang pipa : 10 m
kehilangan panas secara baik. Entalpi fluida : 1134 KJ/kg
2. Berdasarkan model yang diperoleh da- Suhu dalam pipa : 1800 C
pat dicari tebal insulator yang optimum Suhu insulator : 600 C
sehingga biaya yang dikeluarkan mini- Suhu luar pipa : 260 C
mum. Konduktifitas thermal insulator : 0.074
3. Masih terbuka penelitian lebih lanjut W/m 0C
mengenai geothermal, hal ini disebab- Harga pipa : $ 0,7622/kg
kan masih banyak fenomena yang ter- Harga uap : $ 3.7 cent/KWh
jadi di lapangan, seperti masalah kemi- Harga Insulator (Calsium Silica) : $
ringan pipa. 800/m3
4. Model yang diperoleh perlu diuji vali- Harga aluminiun (tebal 3 mm) : $ 30/m2
ditasnya lebih lanjut dengan data-data Berat jenis pipa/besi : 0,78.104 kg/m3
dari lapangan panas bumi
DAFTAR SIMBOL
fM = faktor gesekan Moody
5. DAFTAR PUSTAKA d1 = diameter dalam pipa (m)
[1] Ashat, A. (1997), Pemuatan Simula- d2 = diameter luar pipa (m)
tor Perhitungan Kehilangan Tekanan d3 = diameter luar pipa dengan dilapisi
Fluida Panas Bumi pada Pipa Alir insulator (m)
hins = ketebalan insulator (m)

24
Isnani, M.Si (Optimasi Ketebalan Insulator Pada Jaringan Pipa Geothermal)

Ti = suhu dalam pipa (oC) mc = laju alir massa kondensate yang


Ta = suhu luar pipa (oC) dihasilkan persatuan panjang (m/s)
Tw = suhu dinding luar pipa dalam ρ a = densitas udara (kg/m3)
insulator (oC) µ f = viscositas udara (kg/m.s)
L = panjang pipa (m)
P = Tekanan (kPa) ρ f = densitas cairan (kg/m3)
Q = heat loss (Watt) ρ g = densitas gas (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Gr = Grazhot Number
U0 = koefisien transfer panas di sepanjang
Pr = Prandt Number
pipa (W/m2.0C)
Nu = Nuset Number
Ca = panas spesifik udara (W/kg0C)
NRe = Reynold Number
ε = kekasaran pipa (m)
 dP 
h0 = koefisien transfer panas di sisi luar   = gradien tekanan gesekan (Pa/m)
pipa (W/m2.0C)  dL  ges
k1 = konduktifitas thermal insulator
(W/m.0C)

25
Jurnal Matematika Vol. 8, No.1, April 2005:18-25

26

Anda mungkin juga menyukai