Teori-teori Belajar
Tujuan Kegiatan:
Melalui diskusi kelompok peserta mampu mendeskripsikan jenis-jenis teori belajar sesuai dengan
pembelajaran IPA.
Langkah Kegiatan:
1. Pelajari modul tentang teori belajar.
2. Isilah lembar kerja yang tersedia sesuia intruksi kerjanya.
3. Berikan contohnya sesuai dengan pembelajaran IPA.
4. Setelah selesai, presentasikan hasil diskusi kelompok Anda!
5. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukan dari kelompok lain!
2 Teori Belajar Kognitif: a. Menurut Piaget, perkembangan a. Sebagai contoh: Seorang anak
A. Teori Piaget kognitif merupakan suatu proses sudah memahami prinsip-
genetik, artinya proses yang prinsip pengurangan. Ketika
didasarkan atas mekanisme mempelajari prinsip pembagian,
biologisyaitu perkembangan sistem maka terjadi proses
saraf. Makin bertambah umur pengintegrasian antara prinsip
seseorang, maka makin kompleks pengurangan yang telah
susunan sel saarafnya dan makin dikuasai dengan prinsip
meningkat pula kemampuannya pembagian sebagai infomasi
(Travers, 1976 ). Ketika individu baru. Inilah yang disebut proses
berkembang menuju kedewasaan, asimilasi. Jika anak tersebut
akan mengalami adaptasi biologis diberikan soal tentang
dengan lingkungannya yang akan pembagian, maka situasi ini
menyebabkan adanya perubahan- disebut akomodasi. Artinya
perubahan kualiatif di dalam struktur anak tersebut sudah dapat
kognitifnya. mengaplikasikan atau memakai
prinsip-prinsip pembagian
dalam situasi yang baru dan
spesifik.
B. Teori Jerome b. Menurut Bruner, belajar adalah cara- b. Dalam penerapannya; ada tiga
Bruner cara bagaimana orang memilih, tahap yang ditentukan oleh
mempertahankan, dan caranya melihat lingkungan,
mentransformasi informasi secara yaitu:
aktif. Bruner memusatkan 1. Tahap enaktif, seseorang
perhatiannya pada masalah apa melakukan aktivitas-aktivitas
yang dilakukan manusia dengan dalam upayanya untuk
informasi yang diterimanya, dan apa memahami lingkungan
yang dilakukannya sesudah sekitarnya. Artinya dalam
memperoleh infomasi untuk memahami dunia sekitarnya
mencapai pemahaman yang anak menggunakan
memberikan kemampuan pengetahuan motorik, misalnya
kepadanya. melalui gigitan, sentuhan,
pegangan dan sebagainya.
2. Tahap ikonik, seseorang
memahami obyek-obyek atau
dunianya melalui gambar-
gambar dan visualisasi verbal.
Artinya anak belajar melalui
bentuk perumpamaan dan
perbandingan (komparasi).
3. Tahap simbolik, seseorang
telah mampu memiliki ide-ide
atau gagasan-gagasan abstrak
yanng sangat dipengaruhi oleh
kemampuannya dalam
berbahasa dan logika. Dalam
memahami dunia sekitarnya
anak belajar melalui simbol-
simbol bahasa, logika,
matematika, dan sebagainya.
C. Teori David c. Menurut Ausubel, belajar dapat c. apabila siswa menghubungkan
Ausubel: Belajar diklasifikasikan ke dalam dua atau mengaitkan informasi yang
Bermakna dimensi, yaitu: diterima dengan konsep-konsep
• Dimensi pertama berhubungan yang telah ada atau yang telah
dengan cara informasi atau dimiliki sebelumnya. Dapat pula
materi pelajaran disajikan pada hanya penerimaan informasi
siswa, melalui penerimaan atau saja tanpa mengaitkan dengan
penemuan. konsep-konsep yang telah ada
• Dimensi kedua menyangkut cara atau yang dikenal dengan
bagaimana siswa dapat mengaitkan belajar hafalan. Contohnya
informasi itu pada struktur kognitif pada organisasi kehidupan
yang telah ada. Struktur kognitif makhluk hidup dan rumus
yang dimaksud adalah fakta-fakta, dalam fisika
konsep-konsep dan generalisasi-
generalisasi yang telah dipelajari
dan diingat oleh siswa (Dahar,1989).