Makalah Tauhid PDF
Makalah Tauhid PDF
PENDAHULUAN
Jika kita melihat perkembangan agama‐agama di dunia maka berbagai pandangan tentang
jumlah Tuhan ini sangat beragam, mulai dari yang monoteis (satu Tuhan), diteis atau dualisme (dua
Tuhan), triteis atau tirinitas (tiga tuhan), hingga politeis (banyak Tuhan) dalam berbagai bentuknya.
Untuk itu, kita perlu menentukan pilihan kita dari berbagai pandangan tersebut dengan argumentasi
yang kokoh dan utuh.
Tauhid adalah hal penting yang membedakan agama lain dengan Islam sebagai agama yg
meyakini keesaan Allah, selain itu tauhid adalah dasar iman seorang muslim, karna itu tidak
sempurna iman seorang muslim tanpa didasarkan tauhid. Tapi bagaimana mungkin kita bisa
mengetahui apakah tauhid itu sudah ada bersama iman kita, sedangkan kita tidak mengetahui arti
dan hakekat tauhid itu sendiri.
Karna makna tauhid sendiri bukan sekedar mengesakan Allah SWT, bukan sekedar mengenal
dan mengerti bahwa pencipta alam semesta ini adalah Allah, bukan sekedar mengetahui bukti bukti
rasional tentang kebenaran wujud (keberadaan) Nya, dan wahdaniyah (keesaan) Nya, dan bukan pula
sekedar mengenal Asma’ dan SifatNya.
Sebagai contoh Iblis mempercayai bahwa Tuhannya adalah Allah, bahkan mengakui keesaan
dan kemahakuasaan Allah dengan meminta kepada Allah melalui Asma’ dan SifatNya. Kaum jahiliyah
kuno yang dihadapi Rasulullah, juga meyakini bahwa Tuhan Pencipta, Pengatur, Pemelihara dan
Penguasa alam semesta ini adalah Allah. Namun, kepercayaan dan keyakinan mereka itu belumlah
menjadikan mereka sebagai makhluk yang berpredikat muslim,atau yang beriman kepada Allah.
Dalam islam, tauhid mempunyai peranan yang sangat penting, bahkan seperti yang kita
ketahui bahwa dalam rukun islam yang petama meminta kita untuk mengucapkan dua kalimat
syahadat yang didalamnya terdapat kalimat tauhid.
Oleh sebab itu, makalah ini kami buat selain untuk memenuhi tugas Mata Kuliah pendidikan
agama islam, kami bermaksud untuk berbagi ilmu tentang tauhid yang kami ketahui dan kami
dapatkan dari referensi tertentu. Dan kami berharap apa yang tulis di makalah ini dapat bermanfaat
bagi sipapun yang membacanya.
.
1
http://contoh.in
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tauhid
Islam meyakini bahwa Allah swt adalah Esa secara mutlak, tidak berbilang dan tidak bersekutu
dalam hal apapun. Siapa saja yang meyakini sebaliknya,maka ia telah jatuh pada kezhaliman dan
dosa yang besar (syirk). Dimensi terpenting dari persoalan tauhid adalah masalah keesaan Allah ini,
karena itu ushuluddin pertama ini di sebut at‐tauhid
Tauhid berasal dari akar kata ahad atau wahid yang artinya satu. Dalam Islam, ia adalah asas
keyakinan (akidah) bahwa Tuhan itu hanya satu, yakni Allah swt dan tidak ada yang setara juga
sekutu dengan‐Nya. Dia yang wajib disembah dan dimintai pertolongan. Hanya Dia yang ditaati
dan ditakuti. Hanya Dia yang menentukan segala sesuatu di dunia dan akhirat nanti. Tauhid
dirangkum dalam kalimat tahlil, Laa ilaaha illallaah (tidak ada Tuhan selain Allah).
Tapi bukan berarti semua orang yang mengucapkan kalimat “Laa ilaaha illa Allah”, serta
merta menjadi orang yang sudah bertauhid (merealisasikannya). Akan tetapi, menurut para ulama,
agar menjadi seorang yang bertauhid (muwahhid) mesti memenuhi tujuh syarat berikut ini :
1. Ilmu, yaitu mengetahui makna dan maksud dari kalimat tauhid itu
2. Yakin, yaitu meyakini dengan seyakin‐yakinnya akan komitmen (dari kalimat tauhid itu)
3. Menerima dengan hati dan lisan (perkataan) segala konsekwensinya.
4. Tunduk dan patuh akan apa yang diperintahkan‐Nya dan apa yang dilarang‐Nya
5. Benar dalam mengatakannya. Artinya, apa yang dikatakannya dengan lidah mesti sesuai
dengan apa yang diyakininya dalam hati.
6. Ikhlas dalam melakukan, tanpa dicampurinya.
7. Mencintai kalimat tauhid ini dengan segala konskwensinya.
Didalam surat Al‐Ikhlash sudah di jelaskan dengan tegas akan keesaan Allah SWT, dan salah
seorang Ulama Besar pernah menyebutkan “satu alasan lain kenapa al‐Ikhlash di turunkan adalah
untuk menjawab pertanyaan‐pertanyaan di masa depan tentang Tuhan, dari sebagian kamu yang
meraguinya.
"Qul huwallahu ahad" Katakanlah, Dialah Allah Yang Maha Esa. selain menyebutkan keesaan
Allah SWT. Di ayat ini juga tersirat makna bahwa Allah itu satu dan tunggal, di ayat ini Allah juga
memerintahkan hamba‐Nya untuk mengesakan‐Nya
"Allahu as‐samadu" Allah adalah tuhan yang bergantung kepada‐Nya segala sesuatu. Allah
sebaik"nya Maha Pencipta dan yang Maha mengatur serta Maha perencana atas apa yang sudah
dan akan terjadi kepada makhluk ciptaan‐Nya jadi sudah semestinya Kita hanya Bergantung
kepada Allah.
" Lam yalid wa lam yulad" Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Allah SWT Tunggal
dan berdiri sendiri, karna jika tidak, maka Allah adalah sama seperti kita makhluk hidup, sungguh
sesuatu hal yang mustahil karna bagaimana mungkin seorang mkhluk hidup dapat membuat
keturunan yang beragam dan berbeda", dan bagaimana mungkin makhluk hidup dapat
menciptakan Langit yang secara ilmiah sampai saat ini tidak diketahui ujungnya dan tidak dapat
digapai oleh satupun makhluk hidup.
2
http://contoh.in
"wa lam yakun lahu kufwan ahad" Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia. di ayat
ini juga memiliki maksud bahwa pencipta tak sama dengan yang diciptakan. Sebagai contoh:
sebuah meja tidak sama dengan pembuat meja tersebut dalam sifat ataupun bentuk. Dan makna
lain yang terkandung dalam ayat ini adalah keagungan dan kesempurnaan yang hanya dimiliki
Allah SWT dengan Asmaul Husna‐Nya.
B. Pembagian Tauhid
Berdasarkan apa yang didakwahkan oleh para rasul dan kitab‐kitab yagn telah diturunkan,
Tauhid terbagi menjadi tiga :
1. Tauhid Rububiyah yaitu meyakini dan mengakui bahwa Allah SWT sematalah yang
Menciptakan, Memiliki, Membolak‐balikan, Mengatur alam ini, Yang Maha Mengetahui segala
sesuatu, seperti yang telah disebutkan Dalam QS. Asy‐Sura ayat 11 yang artinya :
"(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan‐
pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan‐pasangan (pula), dijadikan‐Nya kamu
berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia‐lah
yang Maha Mendengar dan Melihat."(QS. Asy‐Sura : 11)
Hal ini diakui hampir oleh seluruh manusia, adapun kaum yang pernah mengingkarinya adalah
kaum atheis, yang pada kenyataannya mereka menampakan keingkarannya hanya karna
kesombongan mereka, padahal jauh di dalam lubuk hati mereka, mereka mengakui bahwa
tidaklah alam semesta ini terjadi kecuali ada yang membuat dan mengaturnya. Sebagaimana
firman Allah SWT yang artinya:
"Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan? Ataukan
mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? Sebenarnya meraka tidak meyakini (apa yang
mereka katakan).”
(QS. Ath‐Thur : 35‐36)
2. Tauhid uluhiyah yaitu meyakini dan mengakui bahwa Allah SWT memiliki hak terhadap semua
makhluk‐Nya. Hanya Dia SWT yang berhak untuk disembah, bukan yang lain. Karena itu tidak
diperbolehkan untuk memberikan salah satu dari jenis ibadah seperti: berdoa, shalat,
meminta tolong, tawakkal, takut, mengharap, dan lain‐lain, melainkan hanya untuk Allah SWT
semata. Firman Allah SWT yang artinya :
"Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu
dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya.
Sesungguhnya orang‐orang yang kafir itu tiada beruntung."(QS. Al‐Mukminun : 117)
Kebanyakan manusia mengingkari tauhid ini. Oleh sebab itulah Allah SWT mengutus para rasul
kepada umat manusia, dan menurunkan kitab‐kitab kepada mereka, agar mereka beribadah
kepada Allah SWT saja dan meninggalkan ibadah kepada selain‐Nya.
3. Tauhid Sifat atau asma adalah meyakini bahwa sifat‐sifat yang ada pada Allah seperti ilmu,
kuasa, hidup, dan sebagainya adalah merupakan hakikat Dzat‐Nya dan Allah memiliki nama
dan sifat baik (asma'ul husna) yang sesuai dengan keagunganNya. Sifat‐sifat itu tidak sama
dengan sifat‐sifat makhluk, yang masing‐masing berdiri sendiri dan terpisah dari yang lainnya.
3
http://contoh.in
C. Hakekat dan Inti Tauhid
Hakekat dan inti tauhid adalah agar manusia memandang bahwa semua perkara berasal dari
Allah SWT, dan pandangan ini membuatnya tidak menoleh kepada selain‐Nya tanpa sebab atau
perantara, juga mentaati perintah‐Nya dan menjauhi larangan‐Nya.
Dengan adanya tauhid seseorang dapat dengan mudah melihat yang baik dan buruk, yang
berguna dan yang berbahaya dengan keyakinan semuanya berasal dari Allah SWT. Dengan tauhid
pula seorang muslim hanya akan menyembah‐Nya dan mengesakan‐Nya, dan tidak menyembah
kepada yang lain.
4
http://contoh.in
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan betapa pentingnya
tauhid bagi seorang muslim, dan tidak sempurnanya iman seseorang, bahkan termasuk orang‐
orang yang ingkar apabila tidak mentauhidkan Allah SWT.
Dan pembahasan diatas juga menjelaskan akan Keesaan yang hanya dimiliki Allah, yang wajib
diyakini dan di amalkan oleh seorang muslim. Karna tanpa meyakininya berarti orang tersebut
hanya mengakui islam sebagai agamanya tanpa menjadikan islam sebagai agama yang di
yakininya. Sedangkan bagi mereka meyakininya tapi tidak mengamalkannya sama saja dengan
menjadi muslim tanpa bersikap sebagai seorang muslim.
B. Manfaat
Tauhid tidak hanya sekedar diketahui dan dimiliki oleh seseorang, tetapi lebih dari itu, ia harus
dihayati dengan baik dan benar. Apabila tauhid telah dimiliki, dimengerti, dan dihayati dengan baik
dan benar, kesadaran seseorang akan tugas dan kewajibannya sebagai hamba Allah akan muncul
sendirinya. Hal ini nampak dalam pelaksanaan ibadat, tingkah laku, sikap, perbuatan, dan
perkataannya sehari‐hari. Dengan demikian, kepercayaan atau akidah merupakan pokok dan
landasan berpikir bagi umat Islam.
Apabila tauhid hanya diketahui, tapi tidak dimiliki dan dihayati, ia hanya menghasilkan
keahlian dalam seluk beluk ketuhanan namun tidak berpengaruh apa‐apa terhadap seseorang.
Sebaliknya, jika seseorang hanya memiliki jiwa tauhid ia akan menjadi sangat fanatik bahkan
mungkin terlempar ke luar dari ketauhian yang sebenarnya. Dengan demikian, maksud dan tujuan
tauhid bukanlah sekedar mengaku bertauhid saja, tetapi jauh dari itu sebab tauhid mengandung
sifat‐sifat:
1. Sebagian sumber dan motivator perbuatan kebajikan dan keutamaan.
2. Membimbing manusia ke jalan yang benar, sekaligus mendorong mereka untuk
mengerjakan ibadat dengan penuh keikhlasan.
3. Mengeluarkan jiwa manusia dari kegelapan, kekacauan, dan kegoncangan hidup yang
dapat menyesatkan.
4. Mengantarkan umat manusia kepada kesempurnaan lahir dan batin.
Dengan demikian, tauhid sangat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia. Ia tidak hanya
sekedar memberikan ketentraman batin dan menyelamatkan manusia dari kesesatan dan
kemusyrikan, tetapi juga berpengaruh besar terhadap pembentukan sikap dan perilaku keseharian
seseorang. Ia tidak hanya berfungsi sebagai akidah, tetapi berfungsi pula sebagai falsafah hidup.
Kehadiran tauhid sebagai ilmu merupakn hasil pengkajian para ulama terhadap apa yang tersurat
dan tersirat di dalam al qur’an dan hadits.
"Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa
bagi mereka disediakan surga‐surga yang mengalir sungai‐sungai di dalamnya. Setiap mereka
diberi rezki buah‐buahan dalam surga‐surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah
diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah‐buahan yang serupa dan untuk mereka di
dalamnya ada isteri‐isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya."(QS. Al‐Baqarah : 25)
5
http://contoh.in
Dari Jabir r.a, ia berkata, "Seorang laki‐laki datang kepada Nabi SAW seraya berkata, 'Wahai
Rasulullah, apakah dua perkara yang bisa dipastikan?' Beliau menjawab, 'Siapa yang meninggal
dunia dan keadaan tidak menyekutukan sesuatupun dengan Allah SWT niscaya dia masuk surga
dan siapa yang meninggal dunia dalam keadaan menyekutukan sesuatu dengan Allah SWT, niscaya
dia masuk neraka." HR. Muslim.
Dari surat dan hadist di atas, telah dijanjikan keindahan surga oleh Allah SWT kepada mereka
yang berpegang teguh dan mengamalkan tauhid dalam ibadah dan kehidupan sehari‐hari hingga
kembali kepangkuan‐Nya, Dan yakinlah sesungguhnya Allah SWT Maha Menepati Janji dan tak
memiliki sifat ingkar.
Tauhid sebagai syarat meminta dan memohon ampunan, Dari Anas bin Malik r.a, ia berkata,
"Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Allah SWT berfirman, 'Wahai keturunan Adam,
selama kamu berdoa dan mengharap kepada‐Ku, niscaya Kuampuni semua dosa kalian dan Aku
tidak perduli (sebanyak apapun dosanya). Wahai keturunan Adam, jika dosamu telah sama ke atas
langit, kemudian engkau meminta ampun kepada‐Ku, niscaya Kuampuni dan Aku tidak perduli
(sebanyak apapun dosamu). Wahai keturunan Adam, jika engkau datang kepada‐Ku dengan
kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau datang menemui‐Ku dalam keadaan tidak
menyekutukan sesuatupun dengan‐Ku, niscaya Aku datang kepadamu dengan ampunan
sepenuhnya (bumi)." HR. at‐Tirmidzi.
Dan Allah SWT juga telah menjanjikan keamanan dan petunjuk di dunia dan di akhirat bagi orang‐
orang yang bertauhid dan merealisasikannya dalam kehidupan, Sebagaimana firman Allah SWT :
"Orang‐orang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik),
mereka itulah orang‐orang yang mendapat keamanan dan meraka itu adalah orang‐orang yang
mendapat petunjuk." (QS. Al‐An'am : 82).
Seseorang yang bertauhid hanya akan bertawakkal kepada Allah SWT semata, tidak
memohon kepada makhluk serta tidak memperdulikan celaan mereka. Ia ridha kepada Allah SWT
atas qada dan qadar‐Nya, dan mendidik orang tersebut memiliki sifat sabar dan ikhlash dalam
menjalani setiap cobaan dalam hidupnya.
Masih banyak manfaat dari tauhid yang tidak dapat kami sebutkan dan mungkin kami sendiri
kurang pemahaman akannya.
C. Penutup
Demikianlah sedikit penjelasan tentang tauhid berdasarkan ilmu yang kami dapat dari
beberapa referensi, kami berharap apa yang kami sampaikan dalam makalah ini dapat bermanfaat
bagi siapapun yang membacanya. Dan kami mohon maaf apabila terdapat kekurangan bahkan
kesalahan dalam kata atupun penjelasan atas apa yagn kami tuliskan di makalah ini.
Dan kami ucapkan banyak terima kasih kepada orang‐orang yagn telah membantu dalam
pembuatan makalah ini. Juga kepada mereka yang telah berkenan membagi ilmunya untuk kami
pahami dan tuliskan di makalah ini.
Juga tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada mereka yang berkenan meluangkan
waktunya untuk membaca makalah ini. Semoga kita semua bisa menjadi seorang muslim yang
lebih bertauhid dalam keyakinan, niatan dan berperilaku. Dan semoga Allah curahkan keberkahan
dan petunjuk bagi kita yang belajar untuk menjadi lebih baik di dunia dan diakhirat. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
6
http://contoh.in
1. Artikel Desember 26, 2010 oleh syiahali (http://syiahali.wordpress.com/2010/12/26/tauhid‐
syiah‐imamiyah‐tauhid‐yang‐murni/)
2. Sebuah artikel dengan judul "Tauhid" (http://ridwan202.wordpress.com/istilah‐agama/tauhid/)
3. Artikel dengan judul "Sebuah tulisan tentang Tauhid" (http://www.inilahjalanku.com/sebuah‐
tulisan‐tentang‐tauhid/)
4. Syaikh Muhammad At‐Tamimi, Dasar‐dasar Memahami Tauhid, (www.perpustakaan‐islam.com,
Islamic Digital Library, 2001)
7
http://contoh.in
TAUHID & ILMU TAUHID
MAKALAH INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI
TUGAS MATA KULIAH AGAMA 1
Disusun oleh:
Nama: Indra Ayustira
NPM: 201146500057
Nama: Michael
NPM: 201146500060
Nama: Reza Septian Saputra
NPM: 2011146500072
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Fakultas Bahasa dan Seni
8
http://contoh.in