PENDAHULUAN
Bila anak memiliki gigi yang tidak sehat, dia akan sulit mencerna makanan
sehingga proses pertumbuhan si anak akan terganggu. Akibatnya, anak akan mudah
terserang penyakit Inilah kemungkinan rembetan masalah gigi anak. Sakit gigi
membuat malas makan, malas belajar, badan lemah, kurang gizi, banyak dampak
lain menyebar ke seluruh tubuh. Setiap orangtua perlu menanamkan prinsip
kesehatan gigi pada anak, Terutama kesehatan gigi berkaitan dengan kesehatan
tubuh lainya.
Debris adalah endapan berwarna putih di sekitar gigi, terdiri dari sisa-sisa
makanan dan jaringan mati akibat peradangan sedangkan kalkulus merupakan suatu
endapan keras yang menempel di permukaan gigi berwarna mulai dari kuning
sampai cokelat kehitam-hitaman, permukaan kasar, plak yang tidak dibersihkan dan
dari endapan bahan-bahan kasar, air ludah, dan serum darah serta sisa makanan.
Terbentuknya karang gigi yaitu plak yang tinggal terlalu lama akan mengeras
menjadi karang gigi, adapun penyebabnya berasal dari pengendapan bahan-bahan
kasar, air ludah, serum darah akibat suatu endapan.
Dari data diatas berapa skor OHI-S? Bagaimana status kebersihan mulut
siswa tersebut?
Apa yang digunakan dokter gigi untuk dapat melihat plak dengan jelas?
Sebutkan contoh sediaan yang dapat digunakan!
Dokter gigi juga melakukan pengukuran plak, dari data diatas metode apa
yang dapat digunakan untuk menyimpulkan status kebersihan mulut
berdasarkan plak? Jelaskan metode pengukurannya!
Jelaskan jenis TAF yang dapat digunakan pada siswa SD tersebut?
Bagaimana indikasi dan kontra indikasi pemberian TAF?
Apa yang harus diperhatikan dalam penggunaan TAF?
Jelaskan prosedur TAF!
Apa instruksi yang disampaikan pada pasien setelah dilakukan TAF?
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mengukur daerah permukaan gigi yang ditutupi oleh food debris atau
kalkulus. Untuk pemeriksaan OHI-S, Greene and Vermillion menetapkan bahwa
gigi indeks yang digunakan adalah 4 gigi posterior dan 2 gigi anterior.
616
616
Rahang atas yang diperiksa adalah permukaan bukal gigi M1 kanan atas,
permukaan labial gigi I1 kanan atas dan permukaan bukal gigi M1 kiri atas.
Pemeriksaan dilakukan di permukaan bukal karena saluran muara untu kelenjar
saliva yaitu pada glandula parotis terletak di darah bukal.
Rahang bawah yang diperiksa adalah permukaan lingual gigi M1 kiri bawah,
permukaan labial gigi I1 kiri bawah dan permukaan lingual gigi M1 kanan bawah.
Pemeriksaan pada permukaan lingual karena saluran muara untuk kelenjar saliva
yaitu pada glandula sublingualis terletak di darah lingual. Apabila salah satu gigi
indeks telah hilang atau tinggal sisa akar, maka penilaian dapat dilakukan pada gigi
pengganti yang dapat mewakili :
Apabila gigi M1 RA atau RB tidak ada, maka penilaian dilakukan pada gigi
M2 Ra atau RB.
Apabila gigi M1, M2 dan M3 RA dan RB tidak ada, maka penilaian tidak dpt
dilakukan.
Apabila gigi I1 kanan RA tidak ada, maka penilaian dilakukan pada gigi I1
kiri RA.
Apabila gigi I1 kanan dan kiri RA tidak ada, maka tidak dapat dilakukan
penilaian.
Apabila gigi I1 kiri RB tidak ada, maka penilaian dilakukan pada gigi I1
kanan RB.
Apabila gigi I1 kanan dan kiri RB tidak ada, maka tidak dapat dilakukan
penilaian.
Pemeriksaan DI-S dan CI-S dilakukan dengan memeriksa 6 gigi yang telah
dijelaskan di atas. Pemeriksaan dilakukan dengan menempatkan sonde pada 1/3
insisal atau oklusal gigi dan kemudian digerakkan ke arah 1/3 gingival.
2. Plaque Index
Pada tahun 1964, Loe dan Silness mengembangkan Plaque Index sebagai
komponen Gingival Index (GI). Penilaian dilakukan pada permukaan distofasial,
fasial, mesiofasial dan lingual.
Penilaian plaque index dilakukan dengan menggunakan kaca mulut dan sonde
setelah gigi dikeringkan. Plaque Index tidak meniadakan gigi atau mengganti gigi
dengan restorasi gigi atau mahkota. Salah satu dari semua gigi atau hanya gigi yang
diseleksi dapat digunakan dalam Plaque Index. Pemeriksaan dilakukan dengan
menggunakan 6 gigi =
624
426
Penilaian Plaque Index setiap area diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai
dari keempat permukaan setiap gigi. Jumlah nilai Plaque Index setiap area dibagi
empat, maka diperoleh Plaqu Index untuk gigi. Sedangkan nilai Plaque Index setiap
orang diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai Plaque Index setiap gigi kemudian
dibagi dengan banyaknya gigi yang diperiksa.
1 = selapis tipis plak melekat pada tepi gingiva dan daerah yang berdekatan
dengan gigi.
2 = pengumpulan deposit lunak yang sedang disertai poket gingival dan pada
tepi gingiva dan/ atau berdekatan dengan permukan gigi.
3 = banyaknya deposit lunak yang disertai poket gingival dan/ atau pada tepi
gingiva dan berdekatan dengan permukaan gigi.
Permukaan setiap gigi dibagi menjadi 5 area yaitu 3 area yang dibagi secara
longitudinal, dengan 1/3 tengah dibagi secara horizontal menjadi 3 area lagi.
Pemberian nilai didahului dengan menggunakan “disclosing solution”. Penilaian
PHP setiap orang diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai kelima area setiap
permukaan gigi dan kemudian dibagi dengan banyaknya permukaan gigi yang
diperiksa.
Indeks kebersihan mulut PHP-M dari Mrtin dan Meskin (1972), merupakan
indeks yang telah termodifikasi dari personal hygiene index (PHP) dari Podshadley
dan Haley (1968). indeks PHP ini untuk meniali debris, sedangkan Indeks PHP-M
untuk mengukur plak secara obyektif. pemeriksaan PHP-M menggunakan agen
disklosing.
Gigi indeks yang digunakan pada metode PHP-M ini adalah sebagai berikut :
Penggunaan fluor sebagai bahan topikal aplikasi telah dilakukan sejak lama
dan telah terbukti menghambat pembentukan asam dan pertumbuhan
mikroorganisme sehingga menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam
mempertahankan permukaan gigi dari proses karies.
Penggunaan fluor secara topikal untuk gigi yang sudah erupsi, dilakukan
dengan beberapa cara:
1. Topikal aplikasi yang mengandung fluor
Merupakan fluoride yang diaplikasikan langsung ke gigi, misalnya pasta gigi dan
aplikasi topikal. Penggunaan fluor sebagai bahan topikal aplikasi telah dilakukan
sejak lama dan telah terbukti menghambat pembentukan asam dan pertumbuhan
mikroorganisme sehingga menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam
mempertahankan permukaan gigi dari proses karies. Yang dimaksud dengan topikal
aplikasi fluor adalah pengolesan langsung fluor pada enamel. Setelah gigi dioleskan
fluor lalu dibiarkan kering selama 5 menit, atau selama 1 jam
Obat kumur yang mengandung fluor dapat menurunkan karies sebanyak 20-50%.
Penggunaan obat kumur disarankan untuk anak yang berisiko karies tinggi.
Berkumur dengan bahan fluor diindikasikan untuk anak yang berumur diatas enam
tahun karena telah mampu berkumur dengan baik serta orang dewasa yang rentan
terhadap karies, serta bagi pasien-pasien yang memakai alat orthodontik.14,15
Penyikatan gigi dua kali sehari dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung
fluor terbukti dapat menurunkan karies. Akan tetapi pemakaiannya pada anak pra
sekolah harus diawasi karena pada umunya mereka masih belum mampu berkumur
dengan baik sehingga sebagian pasta giginya bisa tertelan. Kebanyakan pasta gigi
yang kini terdapat di pasaran mengandung sekitar 1 mg F/g ( 1 gram setara dengan
12 mm pasta gigi pada sikat gigi)
A. Indikasi
1. pasien anak di bawah 5 tahun yang memiliki resiko karies sedang sampai tinggi.
B. Kontraindikasi
PEMBAHASAN
3.1. Kasus
SKENARIO
Indikator derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal berdasarkan Indonesia
sehat 2010 salah satunya adalah OHI-S ≤1,2. Oleh karena itu, Dokter gigi
Puskesmas akan membuat laporan terkait pencapaian UKGS Sekolah Dasar
diwilayah kerja puskesmas tersebut. Pemeriksaan dilakukan pada seluruh siswa.
Satu siswa perempuan berusia 12 tahun diperiksa, berikut hasil pemeriksaannya:
(Max.5/perm
ukaan)
33 Belum Erupsi
3.2. Pembahasan
OHI-S
Gigi yang diperiksa : 16 & 26 (bagian bukal), 36 & 46 (bagian lingual), 11 &
31 (bagian Labial)
DI = 1 + 1+ 2 + 2 + 1 + 2 = 9
CI = 1 + 1 + 0 + 1 + 1 + 1 = 5
OHIS = DI + CI
6
Disclosing Product
Solusi Pengungkapan Plak - Larutan cair yang Anda desas di sekitar
mulut Anda selama sekitar 30 detik sebelum menyemburkan.
Tablet Pengungkapan Plak - Ini adalah tablet kunyah yang, ketika
dikunyah, akan bercampur dengan air liur mulut Anda. Tablet tersedia
tanpa resep. Mereka biasanya menggunakan pewarna sayuran, yang
mewarnai plak warna yang terang, sangat terlihat, biasanya biru atau
merah. Beberapa tablet memiliki pewarna warna yang berbeda untuk
menunjukkan plak dari berbagai usia. Setelah mengunyah tablet, desas-
desus air liur di sekitar dalam mulut Anda selama 30 detik dan kemudian
keluarkan.
Plaque Disclosing Swab - Bersihkan permukaan gigi Anda dengan
penyeka untuk menunjukkan area yang mengandung plak.
Plaque Disclosing Floss - Ini adalah benang berwarna yang jelas akan
menunjukkan plakat yang baru saja Anda hapus.
PHPM
Gigi indeks yang digunakan pada metode PHP-M ini adalah sebagai berikut :
= Bagian Palatal/Lingual = 2 + 3 + 2 + 4 + 2 + 0 = 13
TAF
A. Indikasi
1. pasien anak di bawah 5 tahun yang memiliki resiko karies sedang sampai
tinggi.
Pengakplikasian TAF
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan kasus yang didapat dapat disimpulkan bahwa OHI-S anak perempuan
tersebut 2,3 (Sedang), untuk meliat plak di gigi kita menggunakan discloscing
product yang jenisnya ada : tablet, solution, swabs, floss & pasta gigi. Untuk indeks
PHP-M sebesar 27 keadaan baik (Good). aplikasi topikal dapat memakai
bermacam-macam bentuk fluor, antara lain: pasta fluor dengan konsentrasi tinggi
(SnF2), larutan fluor (NaF) dan fluor dalam bentuk gel (APF). Untuk indikasi
dan kontraindikasi TAF :
Indikasi
1. pasien anak di bawah 5 tahun yang memiliki resiko karies sedang sampai
tinggi.
Kontraindikasi
Instrusi pasien setelah topical aplikasi fluor adalah Instruksikan pasien untuk
tidak berkumur dan tidak makan serta minumselama ± 30 menit dan pasien
diinstruksikan untuk datang kontrol minimal 6 bulan sekali.
4.2. Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kami berharap makalah ini bisa
menjadi pembelajaran akan tetapi tidak di jadikan sumber utama.
DAFTAR PUSTAKA
Angela A. Pencegahan Primer pada Anak yang Beresiko Karies Tinggi. Maj.Ked.
Gigi (Dent J). 2005; 38(3).5.
http://pandatitit.blogspot.co.id/2008/04/indeks-kebersihan-mulut-kebersihan.html
Kawuryan U. Hubungan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut
dengan kejadian karies gigi anak. 2008 [dikutip 21 Mei 2011]; Available
from: URL: http://etd.eprints.ums.ac.id/897/1/J210040006.pdf
http://yaumil-perawatgigi.blogspot.co.id/2015/06/indeks-pengukuran-plak.html
McDonald RE, Avery DR, Dean JA. Dentistry for The Child and Adolescent.8th
ed. St. Louis, Missouri: Mosby; 2004. p.227
Mostofsky DI, Forgione AG, Giddo DB, editors. Behavioral dentistry. New York:
Blackwell Munksgaard, 2006. p. 19-26.4.Pintauli S, Hamada T.Menuju
gigi dan mulut sehat. Medan: USU Press, 2008: 4-8, 74-75, 79-81.
Welbury RR, Duggal MS, Hosey MT. Pediatric Dentistry. 3rd ed. New
York:Oxford University Press Inc.; 2005. p.133-42.2.