Anda di halaman 1dari 10

D.

INTERVENSI KEPERAWATAN
Hari tanggal : Rabu, 23 Mei 2018
Waktu : 10.00 WIB

Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan


Rasional
Keperawatan Tujuan Intervensi

Gangguan Setelah dilakukan tindakan SP 1 : Pasien SP 1 : Pasien


persepsi sensori keperawatan selama 3 x 24 jam
1. Bina hubungan saling percaya 1. Hubungan saling percaya merupakan
(halusinasi klien mampu mengontrol halusinasi
dengan pasien. dasar bagi interkasi selanjutnya.
auditori) dengan kriteria hasil:
2. Identifikasikan halusinasi : isi, 2. Mengetahui isi, frekuensi, waktu
 Klien dapat membina hubungan frekuensi, waktu terjadi, situasi terjadi, situasi pencetus, perasaan,
saling percaya pencetus, perasaan, respon. respon halusinasi memudahkan
 Klien dapat mengenal dalam identifikasi tindakan yang
halusinasinya, jenis, isi, waktu, 3. Jelaskan cara mengontrol harus diberikan kepada pasien.
dan frekuensi halusinasi, respon halusinasi : hardik, bercakap- 3. Klien paham tentang bagaimana cara
terhadap halusinasi, dan tindakan cakap, melakukan kegiatan, mengontrol halusinasi.
yang sudah dilakukan minum obat.
 Klien dapat menyebutkan dan 4. Latih cara mengontrol halusinasi 4. Klien paham cara menghardik dan
mempraktekan cara mengontrol dengan menghardik. tidak mengikuti halusinasinya.
halusinasi yaitu dengan 5. Masukkan pada jadwal kegiatan 5. Dengan memasukkan ke jadwal
menghardik, bercakap-cakap untuk latihan menghardik. kegiatan, pasien akan terbiasa
dengan orang lain, terlibat/ menggunakan cara menghardik
melakukan kegiatan, dan minum dalam mengendalikan halusinasinya.
obat
 Mengungkapkan halusinasi Wiwien Wiwien

sudah hilang atau terkontrol SP 2 : Pasien SP 2 : Pasien

1. Evaluasi kegiatan menghardik. 1. Sebagai data tingkat kemampuan


Wiwien
Beri pujian pada pasien. pasien dalam mengendalikan
halusinasi dengan cara menghardik.
Pujian merupakan penguatan positif
bagi klien.
2. Latih cara mengontrol halusinasi 2. Bercakap-cakap memberikan efek
dengan bercakap-cakap. distraksi pada pasien sehingga pasien
tidak mengikuti halusinasinya.
3. Masukkan pada jadwal kegiatan 3. Klien akan terbiasa menggunakan
untuk latihan menghardik dan cara menghardik dan bercakap-cakap
bercakap-cakap. sehingga halusinasi terkontrol.

Wiwien
Wiwien

SP 3 : Pasien SP 3 : Pasien

1. Evaluasi kegiatan latihan 1. Sebagai data tingkat kemampuan


menghardik dan bercakap-cakap. pasien dalam mengendalikan
Berikan pujian pada pasien. halusinasi dengan cara menghardi
dan bercakap-cakap. Pujian
2. Latih cara mengontrol halusinasi merupakan reinforcement positif.
dengan melakukan kegiatan 2. Dengan melakukan kegiatan harian,
harian. pasien akan menyibukkan dirinya
sehingga tidak memiliki banyak
waktu luang untuk sendiri yang bisa
3. Masukkan pada jadwal kegiatan mencetuskan adanya halusinasi.
untuk latihan menghardik, 3. Dengan memasukkan ke jadwal
bercakap-cakap dan kegiatan kegiatan, keluarga terbiasa melatih
harian. pasien menggunakan cara
menghardik, bercakap-cakap dan
kegiatan harian dalam mengendalikan
halusinasinya
Wiwien Wiwien

SP 4 : Pasien SP 4 : Pasien

1. Evaluasi kegiatan latihan 1. Sebagai data tingkat kemampuan


menghardik, bercakap-cakap, pasien dalam mengendalikan
kegiatan harian. Berikan pujian halusinasi dengan cara menghardik,
pada pasien. bercakap-cakap, kegiatan harian.
Pujian merupakan reinforcement
positif.
2. Latih cara mengontrol halusinasi 2. Klien paham minum obat rutin dan
dengan cara minum obat. Jelaskan sesuai instruksi dokter mencegah
jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, kekambuhan.
kontinuitas minum obat.

3. Masukkan pada jadwal kegiatan 3. Dengan memasukkan ke jadwal


harian kegiatan, keluarga terbiasa merawat
pasien cara menghardik, bercakap-
cakap, kegiatan harian dan minum
obat dalam mengontrol
halusinasinya.

Wiwien
Wiwien

Resiko Perilaku Setelah dilakukan tindakan SP 1: Pasien SP 1: Pasien


Kekerasan keperawatan selama 3x 24 jam 1. Bina hubungan saling percaya 1. Hubungan saling percaya membantu
Terhadap Orang klien diharapkan mengontrol perawat menggali informasi tentang
lain perilaku kekerasan dengan kriteria klien
hasil : 2. Identifikasi penyebab marah 2. Mengetahui penyebab terjadinya
 Membina hubungan saling marah pada klien
percaya 3. Identifikasi tanda dan gejala PK 3. Mengetahui tanda dan gejala adanya
 Klien dapat menyebutkan cara 4. Identifikasi PK yang dilakukan PK pada klien
mengontrol PK 5. Identifikasi akibat PK 4. Mengetahui apa saja tindakan PK yang
 Klien dapat menyebutkan telah dilakukan oleh klien
penyebab PK 6. Identifikasi cara kontrol PK 5. Mengetahui akibat dari PK yang telah

 Klien dapat menyebutkan tanda 7. Latih cara korntrol PK dengan dilakukan

dan gejala PK fisik I (nafas dalam) 6. Mengetahui cara-cara mengontrol PK

 Klien dapat mengidentifikasi PK 8. Bimbing klien memasukan 7. Menambah kemampuan klien tentang

yang dilakukan dan akibatnya dalam jadwal kegiatan harian cara mengontrol PK

 Klien mampu mempraktekkan 8. Membantu agar klien ingat dengan

cara mengontrol PK dengan nafas cara mengontrol PK


dalam, pukul bantal atau kasur,
secara verbal, secara spiritual dan Wiwien Wiwien
penggunaaan obat dengan benar

Wiwien SP 2: Pasien SP 2: Pasien


1. Evaluasi kemampuan klien
1. Mengetahui sejauh mana kemampuan
mengontrol PK dengan cara
klien tentang cara mengontrol PK
fisik I (nafas dalam)

2. Menambah pengetahuan dan


2. Latih klien kontrol PK dengan
kemampuan klien tentang cara
cara fisik II
mengontrol PK dengan aktivitas fisik
yang kedua
3. Membantu agar klien ingat dengan
3. Bimbing klien memasukkan
cara mengontrol PK dengan teknik
jadwal kegiatan harian
fisik yang ke dua

Wiwien Wiwien

SP 3: Pasien SP 3: Pasien

1. Evaluasi kemampuan klien 1. Mengetahui sejauh mana kemampuan

mengontrol PK dengan cara klien tentang cara mengontrol PK

fisik I dan II dengan teknik fisik satu dan dua

2. Latih kontrol PK dengan cara 2. Menambah pengetahuan dan

verbal kemampuan klien tentang cara


mengontrol PK dengan teknik verbal

3. Bimbing klien memasukkan 3. Membantu agar klien ingat dengan

dalam jadwal kegiatan harian cara mengontrol PK dengan teknik


verbal

Wiwien
Wiwien
SP 4: Pasien SP 4: Pasien
1. Evaluasi kemampuan klien 1. Mengetahui sejauh mana kemampuan
mengontrol PK dengan cara klien tentang cara mengontrol PK
fisik I,II dan verbal dengan teknik fisik satu dan dua, serta
secara verbal
2. Latih kontrol PK dengan cara 2. Menambah pengetahuan dan
spiritual kemampuan klien tentang cara
mengontrol PK dengan teknik spiritual
3. Bimbing klien memasukkan 3. Membantu agar klien ingat dengan
dalam jadwal kegiatan harian cara mengontrol PK dengan teknik
spiritual
Wiwien
Wiwien

SP 5: Pasien
SP 5: Pasien
1. Evaluasi kemampuan klien
1. Mengetahui sejauh mana kemampuan
mengontrol PK dengan cara
klien tentang cara mengontrol PK
fisik I,II, cara verbal dan cara
dengan teknik fisik satu dan dua,
spiritual
secara verbal serta secara spiritual
2. Jelaskan cara kontrol PK
2. Menambah pengetahuan dan
dengan minum obat teratur
kemampuan klien tentang cara
mengontrol PK dengan minum obat
teratur
3. Bimbing klien memasukkan
3. Membantu agar klien ingat dengan
dalam jadwal harian
cara mengontrol PK dengan cara
minum obat teratur

Wiwien Wiwien
E. CATATAN PERKEMBANGAN
Hari, tanggal : Rabu, 23 Mei 2018
Waktu : 10.00 WIB

1. Dx: Gangguan persepsi sensori (halusinasi auditori)


Hari, Implementasi Evaluasi
Tanggal
Rabu, 23 Mei Rabu, 23 Mei 2018 Rabu, 23 Mei 2018
2018 Pukul 11.00 WIB Pukul 13.00 WIB
1. Membina hubungan saling percaya dengan S:
pasien.  Klien mengatakan tidak akan berbicara sendiri lagi
2. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi :  Klien mengatakan paham mengenai cara mengontrol halusinasi
hardik, bercakap-cakap, melakukan kegiatan,  Klien mengatakan paham bagaimana cara menghardik
minum obat. O:
3. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan  Klien tampak masih berbicara sendiri ketika sedang tiduran diatas
menghardik. kasur dan tidak ada teman mengobrol.
4. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk  Klien mampu menyebutkan cara mengontrol halusinasi dengan
latihan menghardik benar.
5. Mengevaluasi kegiatan latihan menghardik,  Klien mampu mempraktikkan cara menghardik dengan benar.
bercakap-cakap, kegiatan harian. Berikan
pujian pada pasien. A: Gangguan persepsi sensori (halusinasi auditori) teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi

Wiwien
Wiwien
Kamis, 24 Kamis, 24 Mei 2018 Kamis, 24 Mei 2018
Mei 2018 Pukul 10.00 WIB Pukul 13.30 WIB
1. Membina hubungan saling percaya dengan S:
pasien.  Klien mengatakan sudah jarang mendengar suara suara yang tidak
2. Mengevaluasi kegiatan latihan menghardik. jelas.
3. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan  Klien mengatakan masih mengingat cara menghardik dengan
bercakap-cakap benar
4. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan  Klien mengatakan bisa mengontrol halusinasi dengan bercakap
melakukan kegiatan harian cakap dan mengikuti berbagai kegiatan yang ada di wisma seperti
5. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk, senam dan bermain puzzle.
bercakap-cakap dan kegiatan harian. O:
 Intensitas klien berbicara sendiri sudah berkurang.
 Klien lebih sering melakukan kegiatan yang ada di wisma seperti
senam, makan siang bersama, mengobrol, dan bermain daripada
tiduran di atas kasur.

A: Gangguan persepsi sensori (halusinasi auditori) teratasi sebagian


P: Lanjutkan intervensi

Wiwien
Wiwien
Jumat, 25 Jumat, 25 Mei 2018 Jumat, 25 Mei 2018
Mei 2018 Pukul 08.30 WIB Pukul 14.00 WIB
1. Membina hubungan saling percaya dengan S:
pasien.  Klien mengatakan akan minum obat secara teratur agar sakitnya cepat
2. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan cara sembuh dan tidak akan kambuh lagi
minum obat. Jelaskan jenis, guna, dosis,  Klien mengatakan paham akan pentingnya minum obat.
frekuensi, cara, kontinuitas minum obat.
O:
 Klien selalu meminum obat yang diberikan oleh perawat ketika
makan siang
 Klien mampu menyebutkan fungsi dari obat yang diminumnya.

A: Gangguan persepsi sensori (halusinasi auditori) teratasi sebagian


P: Lanjutkan intervensi

Wiwien Wiwien
2. Dx: Resiko perilaku kekerasan terhadap orang lain
Hari, Implementasi Evaluasi
Tanggal
Rabu, 23 Mei Rabu, 23 Mei 2018 Rabu, 23 Mei 2018
2018 Pukul 10.00 WIB Pukul 13.00 WIB
1. Membina hubungan saling percaya S:
2. Mengidentifikasi penyebab marah  Klien mengatakan marah tanpa sebab jika tidak minum obat dan
3. Mengidentifikasi tanda dan gejala PK jika merasa terganggu
4. Mengidentifikasi PK yang dilakukan  Klien mengatakan jika marah mata melotot, suaranya menjadi tinggi
5. Mengidentifikasi akibat PK  Klien mengatakan jika marah memukul benda apapun yang ada
6. Mengidentifikasi cara kontrol PK disekitarnya, namun tidak memukul orang lain
7. Melatih cara kontrol PK dengan fisik I (nafas  Klien mengatakan menjadi mengerti cara mengontrol perilaku
dalam) kekerasan
8. Membimbing klien memasukan dalam jadwal O:
kegiatan harian  Klien tampak kooperatif
 Klien mengikuti cara mengontrol PK yang telah diajarkan
 Klien bersedia untuk memasukkan kegiatan ini ke dalam jadwal
harian

A: Resiko Perilaku Kekerasan tidak terjadi


P: Lanjutkan intervensi

Wiwien Wiwien

Kamis, 24 Kamis, 24 Mei 2018 Kamis, 24 Mei 2018


Mei 2018 Pukul 08.00 WIB Pukul 09.00 WIB
1. Mengevaluasi kemampuan klien mengontrol S:
PK dengan cara fisik I (nafas dalam)  Klien mengatakan masih mengingat cara mengontrol PK dengan
2. Melatih klien kontrol PK dengan cara fisik II cara fisik I
3. Membimbing klien memasukkan jadwal  Klien mengatakan menjadi mengerti cara mengontrol PK dengan
kegiatan harian teknik memukul bantal
O:
 Klien cukup kooperatif
 Klien mampu mempraktikkan kembali cara mengontrol PK
dengan cara fisik I yaitu nafas dalam
 Klien mampu memperagakan cara mengontrol PK dengan teknik
memukul bantal sesuai dengan yang sudah diajarkan
 Klien mau memasukkan kegiatan mengontrol PK dengan
memukul bantal ini ke jadwal aktivitas harian

A: Resiko Perilaku Kekerasan tidak terjadi


P: Lanjutkan intervensi

Pukul 12.00 WIB


Pukul 11.00 WIB
S:
1. Mengevaluasi kemampuan klien mengontrol
 Klien mengatakan tidak ingin mengungkapkan kekesalannya
PK dengan cara fisik I dan II
kepada orang yang tidak disukai
2. Melatih kontrol PK dengan cara verbal
 Klien mengatakan masih mengingat cara mengotrol PK dengan
3. Membimbing klien memasukkan dalam jadwal
teknik tarik nafas dalam dan memukul bantal
kegiatan harian

O:
 Klien kurang kooperatif dan perhatiannya mudah teralihkan saat
diajak mengobrol
 Klien mampu mempraktikkan kembali cara mengontrol PK dengan
cara tarik nafas dalam dan memukul bantal

A: Resiko Perilaku Kekerasan tidak terjadi

P: Lanjutkan intervensi

Wiwien
Wiwien
Jumat, 25 Jumat, 25 Mei 2018 Jumat, 25 Mei 2018
Mei 2018 Pukul 08.00 WIB Pukul 09.00 WIB
1. Mengevaluasi kemampuan klien mengontrol S:
PK dengan cara fisik I,II dan verbal  Klien mengatakan selama di RSJ Grhasia tidak pernah melakukan
2. Melatih kontrol PK dengan cara spiritual ibadah
3. Membimbing klien memasukkan dalam jadwal O:
kegiatan harian  Klien mampu mempraktikan cara mengontrol PK dengan cara fisik
dengan teknik menarik nafas dalam dan memukul bantal
 Klien mengatakan mau shalat dan beristighfar ketika sedang marah

A: Resiko Perilaku Kekerasan tidak terjadi


P: Lanjutkan intervensi

Pukul 12.00 WIB


Pukul 11.00 WIB
S:
1. Evaluasi kemampuan klien mengontrol PK
 Klien mengatakan membaca Istighfar saat marah namun belum
dengan cara fisik I,II, cara verbal dan cara
shalat secara tertib
spiritual
 Klien mengatakan sudah minum obat teratur yaitu pada pagi hari,
2. Jelaskan cara kontrol PK dengan minum obat
dan malam hari
teratur
3. Bimbing klien memasukkan dalam jadwal O:
harian  Klien mampu mempraktikkan kembali cara mengontrol PK dengan
teknik tarik nafas dalam dan memukul bantal
 Klien tampak lebih tenang dan sudah tidak pernah marah marah
 Tidak ada perilaku kekerasan yang dilakukan klien

A: Resiko perilaku kekerasan tidak terjadi


P: Lanjutkan intevensi

Wiwien Wiwien

Anda mungkin juga menyukai