Anda di halaman 1dari 3

Siwak dengan Segudang Keistimewaannya, Sunnah Rasululloh

Irna Dewi Ariska 11160820000049


Mulut adalah gerbang menuju bagian dalam tubuh. Oleh karena itu, kesehatan gigi dan
mulut dapat berpengaruh pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.Di seluruh bagian tubuh
manusia terdapat banyak bakteri yang sebagian besar tidak berbahaya, begitu pula di dalam
mulut. Keadaan mulut dan gigi yang sehat dapat membantu mencegah bakteri berkembang
secara berlebihan. Menggosok gigi dan menggunakan benang gigi secara teratur sangat
mendukung terciptanya kondisi mulut yang sehat.
Keadaan mulut dan gigi yang tidak terawat memberikan bakteri di dalam mulut
keleluasaan untuk berkembang biak, sehingga memungkinkan terjadinya penyakit gusi dan
kerusakan gigi. Selain itu, efek samping obat-obatan, seperti antihistamin, pereda nyeri,
dandekongestan, dapat menyebabkan berkurangnya produksi air liur, yang turut berkontribusi
terhadap perkembangbiakan bakteri. Air liur berguna dalam mencegah masuknya kuman yang
berisiko menyebabkan penyakit, juga bertugas menyapu sisa-sisa makanan di dalam mulut dan
menetralisasi zat asam yang diproduksi oleh bakteri. Apabila kebersihan dan kesehatannya
tidak terjaga, mulut justru menjadi pintu gerbang masuknya berbagai kuman penyakit.
Dalam islam, untuk membersihkan mulut, teutama gigi memakai siwak. Kegiatan
bersiwak mungkin tidak lazim dilakukan oleh masyarkat Indonesia. Akan tetapi di negara
negara Timur Tengah bersiwak adalah hal yang lumrah. Siwak atau miswak (Arab:‫)سواك‬
adalah dahan atau akar dari pohon Salvadora persica yang digunakan untuk
membersihkan gigi, gusi dan mulut. Oleh karena itu semua dahan atau akar pohon apa saja
boleh digunakan untuk bersiwak jika memenuhi persyaratannya, yaitu lembut, sehingga batang
atau akar kayu yang keras tidak boleh digunakan untuk bersiwak karena bisa
merusak gusi dan email gigi; bisa membersihkan dan berserat serta bersifat basah, sehingga
akar atau batang yang tidak ada seratnya tidak bisa digunakan untuk bersiwak; seratnya tersebut
tidak berjatuhan ketika digunakan untuk bersiwak sehingga bisa mengotori mulut.
Di berbagai negara yang , siwak memiliki sebutan yang berbeda-beda. Sebut saja
masyarakat Tanzania menamakannya miswak. Sedangkan, warga Pakistan dan Indian
menyebutnya datan. Di Timur Tengah, siwak berbahan utama pohon arak (Salvadora persica)
yang dipotong dengan diameter 0,1 cm sampai lima cm. Di Afrika Barat, siwak berasal dari
pohon limun (Citrus aurantifolia) dan pohon jeruk (Citrus sinesis). dan kulit hitam di Amerika,
biasanya bersiwak dengan akar tanaman Senna (Cassiva vinea). Sementara, masyarakat India
menggunakan kayu pohon neem (Azadirachta indica) untuk membuat siwak. Dijelaskan bahwa
siwak boleh menggunakan akar atau atau dahan pohon apa saja, asalkan akar atau dahannya
adalah lembut, makanya tiap negara mempunyai perbedaan bahan untuk bersiwak.
Hukum bersiwak adalah sunnah yang paling sering dan yang paling senang dilakukan
oleh Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah bersiwak. Siwak merupakan pekerjaan
yang ringan namun memiliki faedah yang banyak baik bersifat keduniaan yaitu berupa
kebersihan mulut, sehat dan putihnya gigi, menghilangkan bau mulut, dan lain-lain, maupun
faedah-faedah yang bersifat akhirat, yaitu ittiba’ kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
mendapatkan keridhoan dari Allah . Sebagaimana sabda Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam:

)‫ب (رواه أحمد‬


ِّ ‫ِّلر‬ َ ‫ط َه َرة ل ِّْلف َِّم َم ْر‬
َّ ‫ضاة ل‬ ْ ‫الس َِّواكَ َم‬

“Siwak merupakan kebersihan bagi mulut dan keridhoan bagi Rob”. (Hadits shohih
riwayat Ahmad, irwaul golil no 66). (Syarhul mumti’ 1/120 dan taisir ‘alam 1/62)

Oleh karena itu Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam begitu bersemangat melakukannya
dan sangat ingin agar umatnya pun melakukan sebagaimana yang dia lakukan, hingga beliau
bersabda :

‫لى أ ُ َّمتِّي َأل َ َم ْرتُ ُه ْم باِّلس َِّواكِّ ِّع ْندَ ُك ِّل ُوض ُْوء‬
َ ‫ع‬ ُ َ ‫ل أ َ ْن أ‬
َ ‫ش َّق‬ َ ‫“ َل ْو‬Kalau bukan karena akan memberatkan
umatku maka akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan wudlu. (Hadits riwayat
Bukhori dan Muslim, irwaul golil no 70)

Kandungan dalam siwak sendiri sangat beragam. Di antaranya adalah pottasium,


klorida, sodium bicarbonate, silika, fluoride, sulfur, trimethyl amine, vitamin C, tannins,
salvadorine dan aneka mineral lainnya. Semuanya memiliki fungsi dalam membersihkan,
menyehatkan serta memutihkan gigi. Pada pemakaian pertama, mungkin akan terasa agak
pedas serta membakar karena adanya kandungan substansi antibakteri acid. Namun semakin
rutin digunakan, sensasi rasa pedas ini akan berkurang.
Banyak riset yang telah membuktikan khasiat siwak. Salah satunya, penelitian yang
dilakukan sejumlah dokter gigi dari King Saud University (KSU), Arab Saudi. Riset itu
menunjukkan, proses mengunyah siwak secara berulang menghasilkan getah segar dan silika
yang berfungsi membersihkan dan memutihkan gigi. Diketahui pula, di dalam siwak terdapat
sejumlah antiseptik alami yang dapat membunuh mikroorganisme berbahaya dalam mulut.
Pada tahun 1986 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pernah merekomendasikan penggunaan
siwak untuk membersihkan gigi dan mulut. Seorang dokter gigi , Majed al-Madani, pun
menyatakan hal serupa. ''Siwak mengandung zat alami, seperti pasta gigi. Karena itu, saya
merekomendasikan orang-orang untuk menggunakan siwak.Selain berguna untuk kesehatan
mulut, rebusan akar pohon arak yang banyak digunakan masyarakat Arab untuk membuat
siwak, juga dapat membantu mengobati gangguan pernapasan dan pencernaan, obat kumur,
mengobati bisul, membantu penyembuhan sirosis rahim, melawan tumor, serta menunda siklus
menstruasi pada wanita. Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa didapat dengan rutin
membersihkan gigi pakai batang pohon miswak:
a. Membunuh bakteri yang menyebabkan penyakit gusi atau radang gusi.
b. Mencegah munculnya plak gigi.
c. Menjaga warna putih gigi alaminya tidak gampang pudar.
d. Mengurangi risiko gigi berlubang dan kerusakan gigi lainnya
e. Menghilangkan bau mulut tak sedap; membuat aroma napas jadi wangi alami.
f. Sekaligus bekerja sebagai dental floss (benang gigi) karena serabut kayunya ikut
membersihkan sela-sela gigi.
g. Meningkatkan produksi air liur dan mencegah mulut kering.
Dengan banyaknya keistimewaan dan kandungan yang terdapat dalam siwak, dan
merupakan salah satu anjuran Rasululloh, Seharusnya kita sebagai umatnya mengganti sikat
gigi biasa dengan memakai siwak. Berbanding lurus, dengan Penelitian dari Swedia pernah
mencari perbandingan sikat gigi biasa dan siwak dengan meneliti 15 pria Arab Saudi berusia
21 hingga 36 tahun. Penelitian menyimpulkan bahwa bersiwak lebih manjur untuk menjaga
kesehatan gigi daripada sikat gigi biasa. Jumlah dan keparahan plak gigi pada kelompok pria
yang rutin sikat gigi pakai miswak ditemukan sangat berkurang drastis ketimbang pria yang
hanya sikat gigi seperti pada umumnya. Selain hal tersebut siwak berbahan zat yang yang
alami, dan juga lebih hiegenis karena bagian ujung yang sudah dipakai, bisa dipotong.

Anda mungkin juga menyukai