Anda di halaman 1dari 2

MATA

Pemeran :
1. Zahra
2. Umi Zahra
3. Dwika
4. Dokter

Namaku Zahra. Aku sekolah di MI Iskandar Muda. Hobiku membaca buku.

Scene 1 ( Kamar Tidur )


Umi Zahra : “Zahra..”
(Umiku memanggil untuk mengetes apakah aku sudah tidur atau belum)
Zahra : “Iya, umi,”
Umi Zahra : “Kamu tidur dulu ini sudah jam 22.30, jangan membaca terus. Tidur dulu besok kan mau
sekolah.”
Aku memang memiliki hobi membaca semenjak kecil. Lalu aku pun nurut apa kata umiku aku
pun akhirnya tidur.

Scene 2 ( Kamar Tidur )


Umi Zahra : “Zahra bangun sudah jam 05.30 cepetan sholat habis itu mandi!”.
(Aku yang mendengar langsung bangun untuk ambil wudhu dan salat, setelah itu langsung
buru-buru mandi. Setelah siap memakai baju aku langsung ke luar dan sarapan. Lalu aku
pamit sama umiku dan berangkat sekolah naik motor abiku. Setelah aku pamit pada umiku.
Abiku langsung mengendarai motornya. Setelah sampai di sekolah. Aku pamit kepada abiku.
Lalu langsung lari memasuki kelas. Setelah sampai aku langsung duduk di bangkuku dan
menaruh tasku. Setelah itu aku langsung menghampiri temanku karena aku ingin curhat
dengannya.)

Scene 3 ( Sekolahan/Kelas)
Zahra : Dwika..” Panggilku.
Dwika : “Kenapa Zahra?” tanyanya.
Zahra : “Aku mau curhat nih sama kamu, boleh gak?” jawabku.
Dwika : “Boleh, dong. Emang kamu mau curhat apa?” tanyanya.
Zahra : “Jadi gini, kamu tahu kan aku suka membaca. Nah, semenjak aku suka membaca itu, aku
sering bangun kesiangan terus tuh kepalaku sering terasa pusing,”
(sambil memegang kepala karena merasa pusing)
Dwika : “Ya udah kalau gitu kamu cek mata aja, biar ketahuan kamu punya penyakit apa!?”
Zahra : “Oh ya udah, aku ikutin saranmu deh.”
Teng… Teng… Teng…
( suara bel masuk kelas )
Zahra : “Ya udah deh masuk ke kelas yuk.”
Jam 14.00.
Teng… Teng… Teng…
( Bel pulang berbunyi. Aku langsung pulang dengan jalan kaki. Setelah sampai di rumah. Aku pun langsung
masuk ke kamar dan mengganti pakaian. Setelah itu aku langsung ke luar dan mengambil nasi dan lauk
untuk aku makan. Setelah selesai makan aku menghampiri umiku yang sedang menjahit pakaian. Aku
duduk di sebelahnya dan berbicara ).

Scene 4 ( Rumah )
Zahra : “Umi, boleh enggak kalau nanti kakak cek mata?”
Umi Zahra : “Boleh kok, tapi nanti ya hari minggu.”
( Aku pun langsung beranjak dan pergi ke kamarku dan mengambil buku favoritku )

Hari minggu. Jam 18.00.


Zahra : “Umi ayo, kakak sudah siap.”

Scene 5 ( Perjalanan dari Rumah-Rumah Sakit-Ruang Periksa Mata )


(Akhirnya aku dan keluargaku pergi dengan naik mobil menuju rumah sakit / dokter mata. Setelah sampai
dan sudah diparkir aku bersama keluargaku masuk ke dalam rumah sakit. Kami menunggu abiku untuk
meregistrasi. Lalu kembali ke tempat kami sambil menunjukkan kertas menunggu kami yang bernomor 7.
Beberapa lama kemudian. Kami memasuki sebuah ruang. Lalu aku diminta duduk dan aku pun segera
dicek oleh dokter lalu kembali ke tempat duduknya dan berbicara.)

Scene 6 ( Ruang Periksa Mata )


Dokter : “Kamu pernah enggak kalau lagi membacanya ngerasa ada yang aneh gak?”
Zahra : “Mmm.. Kalau lagi baca selalu pusing, emang kenapa Dokter?”
Dokter : “Kamu memiliki silinder 0,75,”
Zahra : “Jadi…, trus gimana Dok?”
Dokter : “Kamu kalau mau baca harus jarak 30 cm dengan bukumu.”

Semenjak itu aku menggunakan kacamata aku pun sekarang tidak pernah baca buku dekat-dekat lagi.

Anda mungkin juga menyukai