Anda di halaman 1dari 7

Pemerintah Menyetujui Daring Menghambat Prestasi Belajar

Penjelasan awal:

Dalam kbbi Daring berarti, dalam jaringan, terhubung melalui jejaring komputer, internet,
dan sebagainya, atau dalam bahasa Inggris kita menyebutnya On-line. Dewasa ini kata daring tidak
lagi asing bagi telinga kita, alasannya karena hal tersebut sudah menjadi bagian didalam kehidupan
kita sehari-hari, terutama bagi para pelajar. Biasanya para pelajar memafaatkannya sebagai sumber
Informasi, sarana komunikasi, atau sekedar hiburan. Alasannya sederhana karena Daring memiliki
efisiensi yang tinggi dan dalam melakukannya tidak mengenal jarak maupun waktu.

Saya setuju dengan opini yang diusung kali ini, yaitu bahwa pemerintah menyetujui daring
menghambat prestasi belajar

Dalam hal ini, saya telah membagi kegiatan daring yang sering dilakukan oleh pelajar menjadi 4
bagian:

- Mencari informasi menggunakan Explorer (sumber pencarian informasi)


- Sosial media/ jejaring sosial
- Komunikasi elektronik menggunakan aplikasi Chatting
- Game online

Dalam kegiatan tersebut, banyak sekali contoh yang membuktikan bahwa kegiatan daring dapat
menghambat prestasi belajar, yaitu sepeti:

1. Berkurangnya minat baca pelajar

Sumber: Kompasiana (Subhan Riyadi)

Rendahnya Minat Baca Generasi Muda di Era Milenial, salah satu kutipannya adalah:

"satu kali klik, seakan-akan mengelilingi dunia" tepat tersemat dijarjari masa kini. Yang merupakan
pepatah ekspresi keprihatinanya mengenai minat baca di Indonesia akibat kegiatan daring.

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil penelitian Program for International Student Assessment
(PISA) rilisan Organisation for Economic Co-Operation and Develompent (OECD) tahun 2015.
Penelitian PISA tersebut menunjukkan rendahnya tingkat literasi Indonesia dibanding negara-negara
di dunia. Data tersebut merupakan hasil dari penelitian terhadap 70 negara. Hasilnya adalah
Indonesia hanya berada pada ranking 62 dari 70 negara yang disurvei.

Kedua, yaitu UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) misalnya,
pernah merilis data yang menunjukkan bahwa indeks minat baca di Indonesia hanya 0,001. Itu
artinya dari seribu orang, hanya ada satu yang memiliki minat baca. Ingat, ini hanya "minat baca".

Yang ketiga, yaitu peringkat literasi bertajuk 'World's Most Literate Nations' yang diumumkan pada
Maret 2016, produk dari Central Connecticut State University (CCSU). Data tersebut menunjukan
bahwa Indonesia hanya berada di urutan 60 dari 61 negara yang disurvei.
2. Berkurangnya motivasi untuk belajar, karena teralihkan dengan game online atau jejaring sosial.

Berdasarkan data dari laman web : https://ridhotha.wordpress.com yang merupakan hasil riset
Yahoo di Indonesia yang bekerja sama dengan Taylor Nelson Sofres pada tahun 2009, pengguna
terbesar internet adalah usia 15-19 tahun, sebesar 64 persen. Riset itu dilakukan melalui survei
terhadap 2.000 responden. Sebanyak 53 persen dari kalangan remaja itu mengakses internet melalui
warung internet (warnet), sementara sebanyak 19 persen mengakses via telepon seluler. Hal ini
menunjukkan bahwa memang benar adanya pengguna situs jejaring sosial adalah dari kalangan
remaja usia sekolah.

Motivasi dan prestasi belajar siswa dapat menurun karena situs jejaring sosial. Buktinya pada
penelitian yang dilakukan oleh Aryn Karpinski. Prestasi belajar dalam hal ini nilai siwa menurun
akibat terlalu sering membuka situs jejaring sosial di internet. Hal ini mungkin karena motivasi
belajar siswa tersebut juga menjadi berkurang karena lebih mementingkan jejaring sosialnya
daripada prestasi belajarnya sendiri. Motivasi sangat memegang pengaruh yang penting terhadap
siswa, karena dengan motivasi siswa tersebut dapat menyadari betapa pentingnya belajar untuk
kehidupan yang akan datang. Motivasi juga berpengaruh terhadap pencapaian cita-cita siswa yang
mungkin telah tertanam sejak siswa itu memiliki cita-cita. Untuk itulah motivasi belajar siswa perlu
dipertahankan dan jangan sampai motivasi tersebut menurun akibat dari penggunaan situs jejaring
sosial yang semakin menghawatirkan.

3. Hoax

Hoax menurut filologis Inggris, Robert Nares(1753-1829), kata hoax muncul sejak abad 18 sebagai
singkatan atau kata lain dari "hocus" atau perminan sulap. Menurut Kamus Bahasa Inggri Hoax
berarti penipu. Berita/infomasi hoax dapat dikatakan sebagai informasi palsu atau informasi yang
tidak bisa dipetanggungjawabkan kebenarannya.

Hoax menyebabkan:

- Menimbulkan rasa khawatir atau cemas guru dan siswa

Rasa Khawatir Nampak ketika guru mendapatkan informasi hoax. Informasi ini tidak menyangkut
mapel. Informasi berupa hari kiamat, registrasi kartu SIM. Hal ini menimbulkan keresahan guru.
Diamana keresahan ini dapat mengganggu keadaan psikologis guru yang berakibat pada
terngganggunya proses pembelajaran. Keresahan atau kekhawatiaran ini dapat tertular kepada
siswa jika informasi itu sampai kepada siswa.

- Pengetahuan yang salah

Informasi berupa pengetahuan yang menyangkut mata pelajaran juga menjadi ancaman.
Beberapa kali penulis menjumpai informasi yang menyangkut hal tersebut isampaikan guru
kepada muridnya. Siwa masih banyak belum bisa memikirkan apakah hal itu benar atau
bukan.mereka langsung mmpercayai. Hal ini yang menjadi tidak baik karena informasi yang salah
itu dibenaran dan dapat menyebar luas. Yang akhinya mengakibatkan kemunuran ilmu
pengetahuan.
Dari kasus kasus tersebut, sebagai bukti bahwa pemerintah setuju bahwa daring menghambat
prestasi belajar siswa, adalah dengan:

1. menggalakan PPK (Penguatan Pendidikan Karakter), yang didalamnya sudah termasuk


kegiatan literasi. Gerakan literasi sekolah melalui Permen Dikbud No 23 Tahun 2015, tentang
Penumbuhan Budi Pekerti, salah satu kegiatannya melalui 15 menit membaca buku non
pelajaran sebelum pembelajaran dimulai. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat
menumbuhkan minat baca siswa dan tumbuh karakter positif warga sekolah. Dengan
membiasakan membaca buku, informasi sudah pasti akan mudah didapat, proses menimba
ilmu juga akan mudah diserap, dan kita juga bisa menjadi bangsa yang bermartabat. Selain
itu, pemerintah juga mengadakan perpustakaan keliling (mobil/montor pintar).
2. Membuat undang undang mengenai hoax, salah satunya adalah pasal 28 ayat 1 dalam UU
ITE, di sebutkan bahwa, setiap orang yang dengan sengaja dan atau tanpa hak menyebarkan
berita bohong dan menyesatkan, ancamannya bisa terkena pidana paling lama enam tahun
dan denda maksimal Rp 1 miliar.

Saya tidak setuju dengan opini yang diusung kali ini, yaitu bahwa pemerintah menyetujui daring
menghambat prestasi belajar

Melalui daring ada banyak sekali manfaat yang dapat pelajar dapatkan

1. Memberikan akses kepada e-book bagi para siswa.

2. Siswa dapat dengan mudah mencari informasi mengenai mata pelajaran yang sedang
dijalani.

3. Membantu siswa dalam mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah atau PR.

4. Siswa dapat meningkatkan kreativitasnya, dengn cara membuat rangkuman dan juga catatan
singkat dari informasi yang diperoleh di internet.

5. Terdapat banyak sekali ensiklopedia online yang sangat berguna bagi para siswa.

6. Siswa dapat mendownload materi – materi yang berhubungan dengan efek visual, seperti
pergerakan planet.

7. Terdapat dokumentasi yang berhubungan dengan pelajaran sejarah.

8. Banyak terdapat tutorial, sehingga membantu siswa agar lebih memahami lagi manfaat
praktis dari mata pelajaran yagn diajarkan.

9. Siswa dapat saling melakukan diskusi dengan guru dan juga teman-temannya melalui fitur
group chat.

10. Mendukung kemampuan siswa untuk dapat belajar secara mandiri.

11. Membuat siswa menjadi tidak mudah malas dalam mencari referensi dari tugasnya.
12. Internet juga memberikan hiburan bagi siswa, yang dapat membantu mereduksi stress siswa
dalam menghadapi proses belajar mengajar, sehingga dapat membantu siswa berpikir
jernih.

13. Memangkas gap antara siswa dengan gurunya, hal ini penting, karena dapt membuat siswa
tdak malu bertanya dengan gurunya melalui media chatting internet.

14. Siswa dapat belajar menjadi lebih aktif dengan menggunakan internet.

15. Siswa menjadi peka terhadap teknologi, sehingga menjadi ingin terus dan juga terus belajar.

Bukti-bukti

1.(detikinet) Penyediaan 3 satelit oleh pemerintah Indonesia untuk melayani layanan daring di
seluruh Indonesia, ketiga satelit tersebut nantinya akan melayani sekolahan, puskesmas, kantor
kelurahan dan lainnya.

2. (laman kemendikbud) Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) atau disebut juga
Computer Based Test (CBT)

3. (detik news) Diadakannya digitalisasi sekolah dengan penyediaan 2 juta tablet untuk menunjang
proses belajar-mengajar, yang akan diberikan kepada 36 ribu sekolah yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia.

Kesimpulan: Penghambatan prestasi belajar siswa bukan dipengaruhi oleh daring itu sendiri, tetapi
kesalahan dalam penggunaannya.
Pemerintah Menolak Penampilan Siswa Disekolah Cerminan
Karakter Siswa
Pro

Seperti yang kita ketahui, penampilan atau dalam bahasa Inggris kita sebut dengan style, adalah
sesuatu yang sering kita dengar. Seseorang selalu memperhatikan penampilannya pada saat akan
pergi ke subuah acara, atau menemui seseorang, baik itu resmi maupun tidak resmi. Karena
menurut sebagian besar manusia, penampilan yang baik, memberikan kesan enak dipandang, dan
memberikan aura positif seseorang. Tetapi hal tersebut berbanding terbalik dengan pendapat
bahwa “penampilan mu adalah ekspresi mu.” Seperti kutipan perkataan Oscar de la renta seorang
penata busana berkebangsaan Dominika, yakni “penampilan, bukanlah mengenai apa yang harus
dipakai, tetapi tentang dirimu sendiri.” Yang berarti penampilan seseorang tidak selalu berbanding
lurus dengan karakter, penampilan lebih d bentuk ekspresi seseorang. Kita juga selau mendengar,
pepatah “jangan lihat buku dari sampulnya.”, yang juga memiliki arti yang sama dengan makna yang
saya sebutkan sebelumya.

Artinya, tidak selalu siswa yang berpenampilan buruk memiliki karakter yang baik, dan tidak selalu
siswa yang berpenampilan baik memiliki karakter yang buruk. Ada beberapa banyak faktor yang
menyebabkan seseorang berpenampilan tidak enak dipandang:

1.ekonomi

2.kurangnya perhatian dalam hal tersebut

3. ekpresi diri (karena menurutnya apa yang dipakai olehnya bagus, walaupun orang lain tidak
menykainya)

Bukti-bukti

Sekolah Kolese De Britto Yogyakarta, yang memperbolehkan siswa laki-lakinya memiliki rambut
gondrong.

Kontra

Seseorang yang menjaga penampilannya dengan baik, tetap dapat dikatakan seorang yang memiliki
karakter yang baik. Karena dalam berpenampilan baik itu sendiri, seseorang sudah memiliki niatan
yang baik, yakni menghargai orang-orang yang berada di sekitarnya, karena tidk setiap orang merasa
acuh terhadap penampilan yang terkesan seenaknya sendiri, beberapa orang merasa tidak suka dan
risih dengan hal tersebut.

Bukti: Bukti bahwa pemerintah menyetujui hal tersebut adalah dengan membuat keseragaman
dalam berpenampilan di sekolah, yaitu seperti yang kita ketahui adalah seperti menggunakan
seragam dan sepatu yang sama, yang dimaksudkan untuk menghindari timbulnya kesenjangan
antara siswa dari kaum berada dengan kaum bawah.
Pemerintah tidak setuju perundungan masih ditemukan disekolah
Pro

Seperti yang kami kutip dari wikipedia perundungan, penindasan, perisakan, atau pengintimidasian
(bahasa Inggris: bullying) adalah penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk
menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain. Perilaku ini dapat menjadi suatu kebiasaan dan
melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan sosial atau fisik.

Perundungan itu sendiri dewasa ini sudah tidak di temukan di sekolah, karena pemerintah telah
mengtur uu tentang perundungan yang tercantum dalam

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana yang telah diubah
oleh Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Dalam undang-undang tersebut diatur bahwa setiap orang
dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan
kekerasan terhadap anak. Bagi yang melanggarnya akan dipidana dengan pidana penjara paling lama
3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda paling banyak Rp72 Juta.

Dengan adanya undang-undang tersebut, pelaku menjadi jera untuk melakukn hal tersebut.

Selain itu pemerintah juga sedang gencar-gencarnya melakukan sosialisasi mengenai perundungan,
sehingga menghentikan perundungan yang marak terjadi di Indonesia

Sebagai bukti di kota semarang sendiri Data dari Dinas Pendidikan Kota Semarang menunjukkan
adanya penurunan kasus bullying dari 60 persen pada 2013 menjadi 5 persen pada 2019.

Kontra

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memaparkan hasil pengawasan kasus pelanggaran anak
di bidang pendidikan selama Januari hingga April 2019. Ia mengatakan pelanggaran hak anak
mayoritas terjadi pada kasus perundungan. "Diperoleh data bahwa pelanggaran hak anak di bidang
pendidikan masih didominasi oleh perundungan, yaitu berupa kekerasan fisik, kekerasan psikis dan
kekerasan seksual," ujar Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti di Kantor KPAI, Jalan
Teuku Umur, Menteng Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019). Selain itu, dituturkan Retno, berdasarkan
pengaduan yang diterima oleh KPAI, korban kekerasan psikis dan bullying masih tertinggi. Adapun
anak korban kebijakan dan kekerasan fisik berada di posisi kedua. Sementara kasus terendah adalah
korban pengeroyokan dan kekerasan seksual.

"Sekolah harus segera membentuk semacam satgas perlindungan anak. Dimana dilibatkan semua
pihak, semua pemangku kepentingan perlindungan anak, baik itu kepala sekolah, guru, orang tua
siswa, kemudian siswa sendiri, atau mungkin juga lingkungan sekitar," –Kak Seto (Sindonews.com)
Pro

Hutan Indonesia merupakan hutan yang menduduki urutan ketiga terluas di dunia dengan hutan
tropis dan sumbangan dari hutan hujan (rain forest) Kalimantan dan Papua. Menurut data Forest
Watch Indonesia (FWI), sebuah lembaga independen pemantau hutan Indonesia, sejumlah 82
hektare luas daratan Indonesia masih tertutup hutan.

Indonesia yang berada di urutan ke-9. Luas hutan di Indonesia mencapai 884.950 km2, berada di
atas India 778.424 km2, dan dibawah Argentina yang luas hutannya mencapai 945.336 km2

Mengapa hutan disebut sebagai paru paru dunia

Provinsi Kalimantan Tengah dijadikan ibukota paru-paru dunia oleh Komite Perdamaian Dunia pada
tanggal 17 Desember 2018 (radio republik Indonesia)

Kontra

Data kehilangan tutupan pohon tahun 2015 yang diolah oleh Laboratorium Global Land Analysis &
Discovery (GLAD) dari Universitas Maryland, menunjukkan bahwa kehilangan tutupan pohon di
Indonesia tetap tinggi antara tahun 2001 dan 2015.

Kehilangan tutupan hutan di Indonesia meningkat tajam di tahun 2012, yakni seluas 928.000 hektar
(2,3 juta acre). Angka ini kemudian turun secara signifikan pada 2013 dan kemudian meningkat
kembali pada 2014 dan 2015, yakni masing-masing seluas 796.500 hektar (2 juta acre) dan 735.000
hektar (2,8 juta acre). Dana Lingkungan Hidup, World Wildlife Fund, memprediksi Kalimantan akan
kehilangan 75 persen luas wilayah hutannya pada 2020 menyusul tingginya laju deforestasi. Dari
sekitar 74 juta hektar hutan yang dimiliki Kalimantan, hanya 71% yang tersisa pada 2005. Sementara
jumlahnya pada 2015 menyusut menjadi 55%. Jika laju penebangan hutan tidak berubah, Kalimantan
diyakini akan kehilangan 6 juta hektar hutan hingga 2020, artinya hanya kurang dari sepertiga luas
hutan yang tersisa. Sungguh miris sekali melihat kondisi hutan yang gunduli dan ditanami tanaman
kelapa sawit. Padahal seperti yang kita tahu bawa kelapa sawit banyak menyisakan kerusakan pada
tanah. Sekitar 45% kelapa sawit diimpor oleh Eropa untuk memproduksi biodiesel. Pengguna minyak
sawit untuk biodiesel meningkat enam kali lipat antara tahun 2010-2014. Jumlah minyak sawit yang
diimpor Eropa dari Indonesia tahun 2012 saja membutuhkan lahan produksi seluas 7000 kilometer
persegi. Bayangkan, kawasan seluas itu bisa dijadikan habitat untuk sekitar 5000 orangutan.

Anda mungkin juga menyukai