Laporan Konstruksi Kapal PDF
Laporan Konstruksi Kapal PDF
( MIDSHIP SECTION )
OLEH :
SOFYAN HANANDIS
D 331 10 266
JURUSAN PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
KONSTRUKSI KAPAL 2012
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
PENGANTAR
BAB I : PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
I.2 Rumusan Masalah
I.3. Batasan Masalah
I.4. Maksud dan tujuan
I.5. Sistematika Penulisan
BAB V : PENUTUP
V.1. Kesimpulan
V.2. Saran – Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Midship Section
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena dengan
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita masih dapat melakukan aktivitas
seperti biasanya dan dengan kekuatan darinyalah Penyusun dapat menyelesaikan
tugas laporan mata kuliah konstruksi kapal ini tepat pada waktunya.
Penyusun menyadari bahwa penyelesaian tugas laporan serta gambar ini
penuh dengan tantangan dan hambatan karena itu merupakan suatu kebanggaan bagi
penyusun sendiri telah mampu menyelesaikannya dengan baik walaupun di sadari
maupun tidak terdapat hal-hal yang bertentangan sebagai mana mestinya,karena itu
melalui kesempatan ini penyusun memohon maaf atas segala kehilafan yang
dilakukan.
Ucapan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya penyusun haturkan
kepada dosen pengasuh mata kuliah Konstruksi kapal atas bimbingannya semoga
Allah membalas semua ilmu yang telah diajarkan dan kepada asisten, senior, dan
teman-teman mahasiswa jurusan perkapalan yang telah membantu hingga
terselesaikanya tugas-tugas mata kuliah Konstruksi Kapal dengan sebaik-baiknya.
Tidak kalah pentingnya adalah “tiada gading yang tak retak” tentunya tugas
yang penyusun kerjakan ini masih banyak kekurangan baik dalam hal laporan
maupun cara penggambaranya baik itu secara sengaja maupun secara tidak sengaja.
Olehnya itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
perbaikan tugas-tugas selanjutnya.
Harapan penyusun, kiranya laporan tugas mata kuliah konstruksi kapal ini
dapat memenuhi fungsi sebagaimana yang kita harapkan bersama.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Makassar, Juni 2012
Hormat saya,
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
Menyajikan ukuran utama data kapal yang akan diolah serta kerangka
pemikirannya.
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
Bidang konstruksi yang membagi badan kapal dalam ruangan pada arah
tingginya disebut geladak. Geladak yang memanjang seluruh arah kapal dan dari
lambung kiri dan kanan disebut geladak penuh. Bidang konstruksi yang membagi
badan kapal pada arah melintang dan memanjang disebut sekat melintang dan
memanjang.
Ruangan yang terletak diantara dua geladak disebut ruang antara geladak
(tweendeck ). Ruangan dibawah geladak yang terbawah disebut ruang palka. Untuk
pemuatan barang pada ruang palka dan tweendeck, pada geladak dibuat lubang yang
disebut lubang palka ( hatchway ). Lubang dibatasi dengan dinding vertikal yang
disebut ambang palka (hatccoaming ). Pada tepi geladak dipasang kubu-kubu yang
berfungsi untuk melindungi jatuhnya orang keluar dari kapal dan menghindari
limpahnya air laut ke geladak pada waktu air laut berombak. Untuk mengalirkan air
laut yang melimpah ke geladak, pada kubu-kubu dibuat lubang pada bagian bawah
yang disebut lubang pembebasan (freeing ports ). Pada geladak-geladak yang lebih
diatas, tepatnya kubu-kubu diganti pagar yang berupa pipa- pipa dan bilah-bilah pelat.
2. Arah memanjang
Pemasangan balok geladak secara memanjang berfungsi untuk:
a. Penguatan memanjang, sehingga kekakuan seluruh strukturkapal
bertambah.
b. Menyangga geladak sebnyak mungkin serta muatan diatasnya,
sehingga balok geladak memiliki ketegaran yang cukup.
14. Lunas
Lunas ialah balok memanjang di dasar kapal yang terletak pada bidang
memanjang kapal, antara linggi haluan dan linggi buritan sepanjang kapal.
Lunas merupakan bagian konstruksi terpenting pada suatu kapal, bersama-
sama dengan lunas dalam pelat antar lunas.
15. Lunas Bilga
Lunas bilga adalah bagian konstruksi yang bebentuk sirip yang dipasang
pada bilga kapal yang dipasang memanjang pada daerah bilga kapal,
III.2. KOEFISIEN
Cb = 0.72
Cm = 0.98265
Cwl = 0.81
Cph = 0.73393
Cpv = 0.89137
Ukuran lain
hdb (Tinggi double bottom) = 350 + 45B (mm)
= 1.02500 m
R = 1.29056
Geladak cuaca adalah geladak yang bebas berhadapan dengan cuaca luar.
Besarnya beban geladak cuaca tidak boleh kurang dari :
(BKI VOL. II 1996 SEC.4 Hal 4-1)
PD = Po x 20 x T / ( 10+Z-T )H x CD
= 31.59 KN/m2
PDmin = 16f (untuk L<90m)
= 16 KN/m2
Di mana CD = 1.0
Po = 2,1(Cb+07) Co x CL x f
= 23.50 KN/m2
Co = L/25+4,1(untuk L<90m)
7.88
Cl = 1/(2-L/90) (untuk L<90m)
= 1.00
f = 1.0
z = jarak vertikal dari pusat beban struktur
=
= H+(1/50*B)
= 8.3 meter
P = 3.5 x (1 + av ) (KN/m2)
= 3.96669 KN/m2
P = 8 (1 + av ) (KN/m2)
= 9.07 KN/m2
tb = 1.9 x nf x a x Pb1/2 + tk
= 9.15 mm atau 12 mm
di mana :
Nf = 1.0 (untuk sistem melintang)
Ao = Jarak antar gading
= 0.676 m
PB = Beban luar alas kapal
= 87.50 KN/m2
k = 1.0 (untuk baja)
tk = 1.5 (Corrosion allowance, BKI Vol.II Section III K.I)
Tebal pelat lajur bilga pada radiusnya tidak boleh kurang dari
tebal pelat alas atau pelat sisi yang terbesar.
Lebar pelat lajur bilga tidak kurang dari :
B = 800 + 5 . L
= 1290 mm
# Tebal pelat lajur atas secara umum tidak boleh kurang dari :
t = 0.5 x ( td + ts )
= 9.27 mm atau 9 mm
di mana :
Td = tebal pelat geladak
= 9.40 mm atau 10 mm
Ts = tebal pelat sisi
Ts = 9 mm
7. Pelat Kubu-kubu (Bulkwark)
(BKI VOL. II 1996 SEC. 6 C.1)
tebal pelat bulkwark tidak boleh kurang dari :
t = 6.45447 mm atau 6 mm
profil = 280 x 14
P1 = 53.75 KN/m2
P2 = 10* (H-Hdb)
P2 = 69.75 KN/m2
Ps = Beban alas dalam
Ps = 77.55 KN/m2
a =
Tebal pelat tepi lebih tebal 20 % dari tebal pelat alas dalam
t = ti + 20% ti
= 9.66 mm atau 10 mm
Dimana
tib = Tebal pelat alas = 8 mm
Radius ® : ( 1 / 3 ) x Hdb
Radius ® : 341.67 mm
Modulus penampang gading alas dan gading balik tidak kurang dari :
W = n x c x a x l2 x P x k
di mana : a 0.676
n 0.44 jika P = P2
n 0.7 jika P = PI
n 0.55 jika P = P3
l panjang tak ditumpu
l= 5.95 m
berikut :
P1 : Beban alas dalam
P1 : 77.55 KN/m2
P2 : 9,81 x ( H-Hdb )
P2 : 68.42 KN / m2
P3 : 10 x T + ( P0 x Cf )
P3 : 87.50 KN/m2
profil = 300 x 12 mm
Bracket = 380 x 12 mm
W = 1775.4288 cm3
profil = 430 x 15 mm
Perencanaan profil T
h = 280 mm = 28 cm
s = 18 mm = 1.8 cm
f = 0.061 x e x Ps x l x k
f = 54.46 cm2
Tebal pelat geladak (td) = 10 mm = 0.1 cm
b = 40 x s = 72
fs = hxs = 50.4
F = b x td = 72
b' = f/s = 30.26
fs/F = 0.70
f/F = 0.76
Dari diagram W = 0.9
Wo = 1814.4
Wo > W (Memenuhi)
Perencanaan profil T
h = 280 mm = 28 cm
s = 22 mm = 2.2 cm
f = 22.70 cm2
b = 40 x s = 88
fs = hxs = 61.6
F = b x td = 88
b' = f/s = 10.32
fs/F = 0.70
f/F = 0.26
Dari diagram W = 0.28
Wo = 689.92
Wo > W (Memenuhi)
jadi,
profil = 250 x 90 x 10 mm
Bracket = 260 x 17 mm
Modulus penampangnya
W = c x a x l2 x P x K
= 225.23 cm3
di mana : c = 0.75
0.676 m
P = PD (beban geladak cuaca)
= 31.59 KN/m2
l = n.B n = 15%-25%
Profil = 300 x 14
Bracket = 390 x 12.5
perencanaan profil T
h = 320 mm
s = 14 mm
f = 12.01 cm2
F = 56
b' = 9.00
fs/F = 0.80
f/F = 0.21
jadi,
Profil = h x b' x t
= 300 x 9 x 12
Bracket = 380 x 12
Modulus penampangnya
di mana :
c = 1.0
l = 0.5 x B
= 7.5 m
P = PD (Beban geladak cuaca)
= 31.59 KN/m2
Tb = Reh / 1.5
untuk = 0.91
Reh = 265
Tb = 176.67
profil = 320 x 14
4. Penegar ( Stay )
Modulus penampangnya :
W = 4 x e x P x l^2 x k
di mana :
e = 2.028 m
P = PD = 31.59 KN/m2
L = 0.5
k = 1.0 ( untuk baja )
Jadi W = 64.06516488
profil = 100 x 50 x 10 mm
5. Ambang palka
t = 6.0 + 0.08333.l
= 6.31 mm atau 6 mm
5.2 SARAN-SARAN
Dalam penggambaran agar memperhatikan waktu yang diberikan dalam
melaksanakan tugas.
Informasi yang berkenaan dengan penggambaran baik mengenai waktu maupun
transfer ilmu dan lainnya diharapkan detailnya.
Asisten diharapkan mengawasi hasil kerja gambar secara kontinuitas dan sabar
tentunya.
Antar elemen yang terkait sangat diperlukan kerja sama yang baik dan kesabaran.
Perlunya kegiatan menggambar lebih banyak pada studio gambar dan setiap
asisten diwajibkan untuk hadir.
Dalam pengambilan pengukuran dilakukan dengan baik agar tidak terjadi
kesalahan yang besar.
Perlunya fasilitas studio gambar ditambah seperti meja gambar dan mesin
gambar.
DAFTAR PUSTAKA
Biro Klasifikasi Indoneia ( 1996 ) : Rule for the Classification and Contruction
of Sea going Ship, Vol II.
Biro Klasifikasi Indoneia ( 2001 ) : Rule for the Classification and Contruction
of Sea going Ship, Vol II.
Harvald phoels : Ship design and ship theory, University of Hannnover
Ir Sumarjono, WA. : Kontruksi kapal I dan II, Fakultas Teknologi kelautan
Jurusan Perkapalan ITS Surabaya.
Ir.Hj. Rosmani ,MT. Konstruksi Kapal 1. Fakultas Teknik Jurusan Perkapalan
Universitas Hasanuddin.
Basic Ship and Theory 1966:Lonhman Scientific andTechnical (Rawson K J)
Introduction to Naval Architecture,London end F.N.Spon: Great Britania 1982
(Gilmen Thomas C)
LAMPIRAN – LAMPIRAN