Dosen Pembina:
Dra. Agustina W, MMA
Mata Kuliah :
Manajemen Aneka Ternak
Disusun Oleh :
Hibban Jaenuri - 1403310058
Prodi : Ilmu Ternak
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
Jl. Majapahit No.2 – 4. Blitar – Jawa Timur
website: www.unisbablitar.ac.id email: unisba@unisbablitar.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Ayam kalkun adalah salah satu jenis unggas yang berbeda dengan ayam-
ayam lainnya. Hal ini dapat diperkuat dengan kecenderungan masyarakat
sekarang yang mulai beralih mengonsumsi daging ayam kalkun. Bukan hanya
masyarakat yang mendapatkan dari ayam kalkun tetapi peternak ayam kalkun pun
juga. Bukannya ingin menyombongkan ayam kalkun dengan hewan ternak
lainnya, tetapi memang itu kenyataannya. Alasannya anakan kalkun yang
dipelihara dan dibesarkan dalam jangka 1½ bulan bisa dijual dengan harga
pasaran minimal 100 ribu per ekor. Sementara pemeliharaan pada rentang usia
tersebut belum begitu membutuhkan pakan yang banyak sehingga keuntungan
lebih berlipat ganda.
Ayam kalkun adalah sebutan untuk dua spesies burung berukuran besar
dari ordo Galliformes genus Meleagris. Ayam kalkun betina lebih kecil dan warna
bulu kurang berwarna-warni dibandingkan ayam kalkun jantan. Sewaktu berada di
alam bebas, ayam kalkun mudah dikenali dari rentang sayapnya yang mencapai
1,5-1,8 meter. Spesies ayam kalkun asal Amerika Utara disebut M. gallopavo
sedangkan ayam kalkun asal Amerika Tengah disebut M. ocellata. Ayam kalkun
hasil domestikasi yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari spesies
M. gallopavo yang juga dikenal sebagai ayam kalkun liar (Wild Turkey).
1.3. Tujuan
TEKNIK BUDIDAYA
Kalkun adalah hewan unggas (sejenis burung), asli Amerika Utara, yang
sebenarnya telah dikonsumsi sehari-hari suku indian. Ayam kalkun sebenarnya
sudah akrab dalam kehidupan orang-orang Indian di benua Amerika jauh sebelum
Columbus datang di benua itu. Kemudian di daratan Eropa mulai dikenal tahun
1523 atau 1524 dan menjadi menu di kalangan masyarakat Inggris pertama kali
tahun 1585.
Di Indonesia ayam kalkun mulai di kenal pada abad ke-16, dan mulai
banyak terlihat di lingkungan masyarakat pada abad ke-18 dengan semakin
mengakarnya kekuasaan penjajah Belanda. Dalam klasifikasinya kalkun termasuk
dalam Filum Chordata, Sub Filum Vertebrata, kelas Aves, Ordo Galliformes,
Family Phasianidae, Sub Family Miliagris, Genus Meleagris, Spesies Meleagris
Gallopavo, Meleagris Silvestri, dan Meleagris Ocellata. Nenek moyang kalkun
piaraan adalah Meleagris Gallopavo. Kalkun liar hidup dalam kelompok-
kelompok kecil di hutan dan makanannya berupa serangga, biji-bijian dan buah-
buahan yang jatuh dari pohon. Indonesia memiliki beberapa varietas kalkun yang
dikembangkan yaitu jenis Broad Breasted Bronze, White Holland, dan kalkun
cokelat.
Varietas Broad Breasted Bronze merupakan hasil persilangan Broad
Breasted Bronze Large dengan Broad Breasted White Holland. Kalkun White
Holland (kalkun putih atau kalkun albino) ini memiliki ciri-ciri warna bulu putih,
kalkun jantan memiliki bobot tubuh mencapai 11-18 kg, sedangkan betina
memiliki berat tubuh mencapai 6,5-8,0 kg (Juragan, 2012). Kalkun cokelat
merupakan jenis kalkun yang yang paling banyak peminatnya. Kalkun cokelat
memiliki ciri--ciri warna bulu cokelat. Bobot tubuh kalkun jantan dan betina sama
dengan bobot tubuh jenis kalkun White Holland yaitu kalkun jantan memiliki
bobot tubuh mencapai 11--18 kg , sedangkan betina memiliki bobot tubuh
mencapai 6,5--8,0 kg. Disamping itu terdapat pula ayam kalkun pedaging tipe
medium. Ayam kalkun tipe ini mempunyai badan lebih padat dan kompak. Lemak
yang dikandungnya lebih sedikit dari pada tipe berat. Kaki juga lebih terlihat,
karena tubuhnya lebih kurus dari pada tipe berat. Misalnya ayam kalkun Austria
putih dan kalkun norflok hitam. Kemudian berkembang tipe ang lebih ringan,
karena orang tidak suka dengan lemak yang berlebih.
Sebagai sumber daging, daging ayam kalkun tidak tidak mengecewakan.
Kandungan protein daging ayam kalkun antara 30,5% hingga 34,3% lebih tinggi
dari pada protein daging ayam, sapi babi, domba, dan telur ayam. Selain itu
daging ayam kalkun juga mempunyai imbangan asam amino yang baik.
Membedakan antara
kalkun jantan dan betina cukup
mudah, dapat dilihat dari
ukuran tubuh. Kalkun jantan
memiliki tubuh yang lebih
besar dibandingkan dengan
kalkun betina.
Selain tubuh yang besar, kalkun jantan memiliki bulu yang lebih indah dan
memiliki jambul yang lebih panjang di atas kepalanya, sedangkan betina memiliki
jambul tetapi kurang muncul dan warna bulu kurang berwarna-warni. Kalkun
jantan juga diciri-cirikan memiliki suara cicit yang lebih keras dibandingkan
kalkun betina.
2.3. Pakan Ayam Kalkun
Kandang merupakan hal yang primer bagi peternak yang ingin beternak
hewan ternaknya. Kandang merupakan tempat tinggal ayam dan sama seperti
rumah, kandang juga harus bisa memberikan rasa aman dan terlindungi buat si
ayam, untuk menghindari ayam dari stress dan lari ke kandang orang lain
sebaiknya kandang dibuat ideal untuk ayam Kalkun.
Lokasi yang baik akan menjamin pertumbuhan dan kesinambungan
bisnis Ayam Kalkun. Lokasi yang ideal untuk beternak ayam Kalkun adalah
disekitar pantai, sungai, danau dan persawahan untuk memudahkan ayam kalkun
mencari makanan tambahan. Lokasi kandang kalkun dipilih pada tempat yang
tidak lembab dan jika memungkinkkan menghadap ke arah timur. Hal ini,
ditunjukkan agar pada pagi hari kandang kalkun terkena sinar matahari. Kandang
yang banyak terkena sinar matahari akan membuat ayam kalkun lebih sehat.
Kandang umbaran terbatas memungkinkan ayam kalkun bebas berkeliaran namun
tetap aman dari predator.
Tetapi di era pembangunan ini, hampir tak tersisa lahan beternak.
Pembangunan kawasan industri, perumahan, atau sebagainya. Otomatis
memberikan kendala tersendiri bagi peternak yang ingin mengembangkan bisnis
ini. Bentuk kandang kalkun bisa menyesuaikan dengan kondisi lahan yang
tersedia.
Namun harus cukup luas dan jangan terlalu padat. Jika terlalu padat atau
terlalu padat, bulu-bulu ayam kalkun akan rusak. Selain itu ayam kalkun jantan
dewasa suka sekali berkelahi satu dengan yang lain. Pisahkan ayam kalkun yang
berbeda ukuran ayam kalkun kecil akan kalah bersaing dalam berebut makanan
dengan ayam kalkun dewasa.
Berdasarkan campur tangan manusia terhadap aktivitas unggas pedaging
dikenal tiga sistem beternak , yaitu:
1. Sistem beternak ekstensif
Dalam sistem ini campur tangan manusia terhadap unggas yang
dipelihara sangat kecil. Unggas dengan pemiliknya hanya mempunyai
hubungan pemilikan saja. Sistem ini banyak dilakukan untuk pemeliharaan
bebek manila di kebanyakan pedesaan di pantai utara pulau Jawa atau di luar
Jawa. Di kebanyakan pedesaan di luar Jawa, pemilikan bebek semacam ini
ada kalanya hingga ratusan ribu ekor dan tidak mengganggu , karena di luar
Jawa areal rawa-rawa memang luas dan penduduk masih jarang . Tetapi di
pulau Jawa sangat sulit untuk memakai ekstensif dalam jumlah besar, dalam
jumlah kecil saja sudah cukup mengganggu tetangga. Sistem ini masih
mungkin untuk angsa di suatu perkebunan atau pemilik rumah berhalaman
luas.
2. Sistem beternak semi-intensif
Dalam sistem ini sudah harus ada kandang dan halaman berpagar.
Campur tangan manusia sudah mulai berperan walaupun tidak sepenuhnya.
Pada sistem ini, selain ada kandang berhalaman, juga dapat dibuat kolam
seperlunya. Tempat makan ada di halaman. Sistem ini digunakan untuk bebek
dan angsa pedaging komersial. Cara makan kedua unggas ini dan
kegemaranya akan air, bila digunakan sistem beternak model ini akan
menghemat tenaga kerja dan kadang tidak dapat cepat kotor.
3. Sistem beternak intensif
Dalam cara ini unggas sepenuhnya berada di dalam kandang, mulai
dari umur sehari hingga saat dijual. Segala aktivitas unggas dilayani oleh
manusia, peran manusia sudah sangat menentukan kehidupan unggas. Sistem
ini banyak dianut pada peternakan ayam ras dan unggas pedaging umumnya.
Ayam kalkun, merpati dan puyuh pedaging telah cocok mempergunakan
sistem ini.
Berikut adalah gambar kandang ayam kalkun yang baik.
Perawatan pasca menetas menjadi masa – masa yang paling krusial bagi
kehidupan anakan kalkun. Tidak jarang pada saat ini anakan yang baru menetas
akan mati. Penyebab kematian sangat beragam, mulai dari cuaca yang ekstrim,
gangguan binatang dan terpapar penyakit. Kami akan berikan beberapa tips
tentang perawatan anakan kalkun yang baru menetas.
Pisahkan Anakan Dari Induknya
Jika cuaca dingin pilihlah alas yang mempunyai pori – pori besar. Semisal
karung goni. Anak kalkun yang kedinginan memerlukan alas yang bisa untuk
dicengkram. Jika tidak ada yang dicengkram maka telapak kaki yang masih lemah
tersebut akan melengkung dan bentuknya akan terbawa sampai dewasa.
Jauhkan Dari Hewan Pengganggu
Berikan Vaksinasi
Vaksinasi adalah hal penting dalam budidaya ayam kalkun. Apalagi untuk
anakan. Fungsi vaksinasi adalah untuk menghindarkan anakan kalkun dari
serangan penyakit dan meningkatkan kekebalan tubuh. Vaksinasi bisa diberikan
melalui cara vaksin tetes mata, tetes mulut ataupun melalui minuman. Vaksin
untuk anakan kalkun sangat mudah Anda dapatkan di toko – toko pertanian /
peternakan. Harganya pun cukup murah.
Untuk langkah awal Anda bisa memberikan pur awal untuk anakan
kalkun. Jangan berikan makan bekatul atau jagung. Letakkan pakan pada wadah
yang telah disediakan dan jangan taburkan langsung ke lantai atau alas kandang.
Hal tersebut akan membuat kandang menjadi kotor dan dapat menyebabkan
penyakit.
Salah satu pemicu terjadinya flu pada anakan kalkun adalah kondisi saat
kalkun akan minum. Posisi hidung yang terlalu masuk ke dalam air menyebabkan
hidung menjadi basah dan gampang terserang flu. Untuk menghindari hal tersebut
maka Anda bisa menambahkan kerikil – kerikil kecil yang telah dibersihkan ke
dalam tempat minum kalkun. Sehingga paruh tidak akan masuk terlalu dalam
ketika anakan akan minum. Gantilah air minum setiap hari. Bersihkan tempat
minum sampai benar – benar bersih termasuk kerikil yang ada di dalamnya. Jika
Anda jarang mengganti air, maka anakan sangat rentan terserang penyakit.
Jemur Anakan Pada Pagi Hari
Jemurlah kandang dan anakan kalkun pada pagi hari. penjemuran berguna
untuk menguatkan tubuh anak kalkun dan dapat mengurangi kelembaban alas
pada kandang dan membunuh kuman – kuman penyakit.
Pakan pokok pada ternak kalkun atau budidaya ayam kalkun diantaranya sebagai
berikut;
Konsentrat
Konsentrat disini merupakan salah satu jenis BR yang umumnya dijual di warung
atau kios-kios pakan ternak dan dipasar. Pemberian konsentrat harus
menyesuaikan umur kalkun yang di pelihara. Konsentrat BR terbagi menjadi dua
yaitu BR1 untuk budidaya ayam kalkun anakan dan BR2 untuk budidaya ayam
kalkun dewasa.
Bekatul
Sebagian besar orang menyebut bekatul dengan sebutan dedak. Bekatul atau
dedak terbuat dari serbuk sisa gilingan padi. Bekatul ini juga terbagi menjadi dua
jenis yaitu bekatul halus untuk anakan dan bekatul kasar untuk dewasa.
Sayuran
Sawi
Kangkung
Bayam
Enceng gondok
Daun pisang
Pepaya
Makanan lain yang biasa di konsumsi dalam budidaya ayam kalkun adalah
tahu putih, sisa makanan, nasi aking dan sebagainya. Cara membuat pakan kalkun
adalah sebagai berikut: potong kecil-kecil sayuran hijau, kemudian masukan
potongan sayur tersebut kedalam wadah dan dicampur dengan bekatul serta
konsentrat. Setelah itu berikan sedikit air lalu diremas-remas hingga tercampur
merata seperti adonan.
Kalkun yang telah berusia lebih dari dua bulan sudah layak dipanen. Panen
ternak kalkun meliputi pemanenan daging dan juga telur. Selain dimanfaatkan
daging dan telurnya kotoran kalkun pun sekarang sering di gunakan sebagai
pupuk organik. Bahkan bulu kalkun juga laku dijual. Biasanya bulu kalkun di
gunakan untuk hiasan dan asesoris.
Pemanenan daging memiliki dua cara yaitu secara eceran atau daging utuh
tanpa kepala (karkas). Keduanya memiliki harga yang sangat tinggi.
Rincian harga hasil panen budidaya ayam kalkun adalah sebagai berikut:
Bicara soal peluang usaha pasti tidak akan ada habisnya, salah satu yang
populer di kalangan masyarakat adalah usaha peternakan, usaha ini banyak
ditekuni oleh masyarakat karena dinilai memiliki hasil yang menguntungkan dan
sudah banyak yang membuktikannya, namun tak jarang juga yang gagal dengan
usaha ini karena berbagai hal yang terjadi. Karena menyinggung tentang usaha
ternak maka saya akan sedikit mengulas tentang salah satu usaha yang menurut
saya memiliki prospek yang menarik yaitu usaha ternak ayam kalkun, seperti yang
kita ketahui bahwa ayam kalkun merupakan unggas yang jarang terlihat di
berbagai tempat karena memang masih jarang yang memeliharanya atau
menernaknya, namun apakah kalian mengetahui kalau harga jual atau beli dari
ayam kalkun ini terus meningkat? mungkin sebagian dari kalian belum begitu
tahu tentang harga pasaran ayam ini, akan tetapi harga kalkun ini di beberapa
daerah terus terjadi persaingan yang cukup ketat.
Daerah yang selalu terjadi
persaingan harga ayam ini adalah
Jawa Tengah dan Yogyakarta,
gambar disamping adalah contoh
bagaimana daging kalkun masak
sudah mulai banyak beredar (R.M
Sukoharjo).
Harga diatas bukanlah menjadi patokan harga ayam kalkun saat ini karena
disetiap daerah memiliki harga pasaran masing-masing. Ayam kalkun juga
memiliki harga karkas atau daging yang lumayan tinggi, sekitar 45 sampai 50 ribu
per kgnya. Bila melihat harga pasaran ayam kalkun tersebut pastinya membuat
kita tertarik untuk membudidayakannya, terlebih lagi bila didaerah kalian masih
jarang peternak ayam kalkun pasti prospeknya akan jauh lebih bagus, di daerah
saya sendiri masih jarang masyarakat yang memelihara atau menernak kalkun
sehingga bila ada waktu luang saya juga akan mencobanya.
Bila memang tertarik untuk mencoba usaha ternak ini maka yang perlu kalian
perhatikan adalah saat mencari bibit atau indukan ayam kalkun yang bagus itu
memiliki ciri-ciri nafsu makan yang baik, warna kotorannya normal, gerakannya
gesit, serta memiliki kaki dan badan yang besar, sedangkan ayam kalkun yang
memiliki kriteria kurang baik yaitu kakinya terlihat kering dan kapalan, jarinya
kering dan bengkok, bulunya terlihat kusam, matanya melotot namun
pandangannya sayu, ujung mulutnya terdapat sobekan warna merah.
Pakan untuk indukan sebanyak 10 ekor betina dan 1 ekor jantan dapat di rinci
sebagai berikut:
Keterangan: Kalkun sehari hanya membutuhkan 2x makan yaitu pagi dan sore
hari. Setiap kali makan hanya membutuhkan 1kg bekatul + hijauan.
Catatan:
Satu periode budidaya ayam kalkun hanya memerlukan waktu selama 2 bulan.
Indukan kalkun yang baik mampu bertelur sebanyak ± 12 butir. Siklus ternak
dalam budidaya ayam kalkun adalah sebagai berikut:
Total waktu yang di butuhkan hingga bertelur lagi adalah 60 hari (2 bulan).
Harga per ekor anak kalkun yang baru menetas umumnya Rp 30.000 X 100 ekor,
maka Anda akan mendapat Rp 3.000.000 setiap periode produksi. Dalam setahun
indukan dapat bereproduksi sebanyak 6 kali. Sehingga selama 1 tahun, dengan 10
indukan betina saja Anda akan mengantongi Rp 3.000.000 X 6 = Rp 18.000.000.
Berikut akan kami paparkan perhitungan keuntungan beternak kalkun.
Jadi dengan 10 ekor indukan betina, rata-rata keuntungan bersih yang didapatkan
ialah hampir 1 juta perbulan. Bayangkan jika anda memiliki 100 ekor indukan?
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dalam makalah ini adalah ayam kalkun
merupakan salah satu jenis unggas yang berbeda dengan ayam-ayam lainnya.
Biaya pemeliharaan yang ekonomis dan hasil produksi yang sangat
menguntungkan, menimbulkan masyarakat mulai melirik usaha beternak dan
untuk mengonsumsi ayam kalkun.
Kalkun liar hidup dalam kelompok-kelompok kecil di hutan dan
makanannya berupa serangga, biji-bijian dan buah-buahan yang jatuh dari pohon.
Perkandangan, pengelolaan telur, serta prospek usaha kedepan beternak ayam
kalkun yang mudah untuk dikelola dan menarik untuk di praktekkan. Dari situlah
dapat disimpulkan bahwa usaha ternak ayam kalkun memiliki peluang yang bagus
dan juga menjanjikan.
4.2 Saran
Berdasarkan dari pembahasan ini perlu adanya edukasi kepada para
peternak akan pengetahuan tentang Ayam Kalkun, misal dengan memperbanyak
penelitian tentang ayam kalkun ini sehingga akan berpengaruh terhadap
produktifitas daging kalkun ini.
Nah jika produksinya melimpah, maka akan lebih diterima oleh
masyarakat kita mengingat jumlah nutrisi yang ada di ayam kalkun ini begitu
banyak dan tentunya dengan harga yang lebih murah. Kemudian diharapkan nanti
kedepannya masyarakat akan lebih sadar akan pentingnya konsumsi protein
hewani yaitu dengan mengedukasi dan memperbanyak/menyediakan daging
berkualitas dan tentu dengan harga yang terjangkau.
DAFTAR PUSTAKA
KANISIUS.
http://digilib.unila.ac.id/1208/7/BAB%202.pdf.
http://www.undip.ac.id
http://lampost.co/berita/potensi-daerah-ternak-kalkun-bisnis-yang-menjanjikan.
http://www.infopeternakan.com/peluang-usaha-ternak-ayam-kalkun-yang-
menjanjikan.html.