Anda di halaman 1dari 6

SEJARAH PERANG

“UJIAN AKHIR SEMESTER”

Oleh:

Haris
120190203008

Dosen Pembimbing:
Kol. Arm. Dr. Guntur Eko Saputro, S.IP., M.M.

PROGRAM STUDI EKONOMI PERTAHANAN


FAKULTAS MANAJEMEN PERTAHANAN
UNIVERSITAS PERTAHANAN INDONESIA
2019
Pertanyaan :

1. Menurut analisa mahasiswa, bagaimana Amerika negara besar tunduk


menandatangani case-free agreement dengan Vietnam Utara pada tahun 1973,
dan dua tahun kemudian Vietnam menjadi satu di bawah pemerintah komunis?

2. Pada era globalisasi saat ini dengan perkembangan teknologi dan informasi yang
semakin cepat ditambah lagi dengan era revolusi 4.0, bagaimana pandangan
mahasiswa tentang relevansi perang gerilya pada era saat ini

3. Sejarah bangsa Indonesia mengalami proses sejarah yang cukup panjang.


Beberapa negara pernah melakukan ekspansi penjajahan di antaranya, Portugis
(1509-1595), Spanyol (1521-1692), Belanda (1602-1942), Prancis (1806-1811),
Inggris (1811-1816) dan Jepang (1942-1945). Penjajahan tersebut tentunya
berdampak bagi rakyat Indonesia, baik dampak positif maupun negatif.
Bagaimana pandangan mahasiswa tentang dampak negatif dan positif dari
penjajahan Belanda dan Jepang. Jelaskan dari sudut pandang IPOLEK SOSBUD
HANKAM!

Jawaban :

1. Tujuan Amerika Serikat terjun ke Vietnam, di saat ‘panas-panas’-nya Perang


Dingin, adalah untuk melindungi Vietnam Selatan dari serangan Vietnam Utara
yang komunis (didukung Uni Soviet). AS masih semangat-semangatnya setelah di
Perang Korea mereka berhasil membuat Korea Utara pulang balik ke perbatasan
mereka. Jalannya Perang Vietnam tidak seperti yang diduga. Walaupun setiap
pertempuran melawan baik gerilyawan Vietkong maupun tentara Vietnam Utara
dimenangkan oleh AS, tapi AS mengirim pulang sangat banyak peti mati. Perang
ini semakin berkurang popularitasnya di AS, yang dalam negerinya sedang
dilanda pergolakan sosial terkait persamaan kaum kulit hitam dan generasi bunga
yang anti perang. Selain itu, pemerintah Vietnam Selatan yang dibela AS sangat
korup dan tidak bisa diandalkan. Karena AS adalah negara demokratis, apa yang
menjadi kehendak rakyat sangat menentukan jalannya politik. Akhirnya di tahun
1975 AS menarik tentaranya dari Vietnam Selatan dan tidak lama kemudian
Vietnam bergabung di bawah pemerintahan komunis di Hanoi. Pertempuran

1
Vietnam yang lebih banyak dilakukan di hutan ternyata membawa dampak
buruk bagi Amerika. Banyak tentara AS yang belum cakap menguasai
medan akhirnya jadi bulan-bulanan tentara Viet Chong. Termasuk ketika
mereka berhasil membuat pasukan Amerika ngeri luar biasa dengan
deretan jebakan-jebakan gila. Tercatat ada begitu banyak teknik jebakan
yang dibuat oleh pejuang Viet Chong. Mulai dari memasang perangkap ular
berbisa, memakai bambu-bambu runcing, sampai Tiger Trap mematikan
yang terkenal itu. Hal ini juga makin menambah ngeri pasukan AS yang
sebenarnya mereka tidak begitu all out dengan perang ini akibat paksaan
dari pemerintah. Memang benar kalau Amerika belum pernah mengalami
kekalahan besar di era modern. Namun, rekor ini pecah ketika mereka
mencoba mengintervensi Vietnam yang berakhir dengan kekalahan AS.
Perang ini sendiri menghabiskan sekitar 50 ribu personel militer Amerika,
dan membuat sekitar 150 ribu lainnya cacat akibat luka, sehingga membuat
para tentara Amerika trauma dan depresi. Perang Vietnam adalah satu contoh
di mana yang menentukan pemenang perang tidak selalu yang selalu
memenangkan pertempuran. Pihak Vietnam Utara dan Vietkong tahan menerima
kekalahan demi kekalahan, korban yang jatuh jauh lebih banyak daripada AS, tapi
mereka terus melakukan serangan. Seolah tentara AS menghadapi musuh yang
tidak habis-habis dan selalu menemukan cara kreatif untuk membuat tentara AS
tidak nyenyak tidur. Sementara rakyat AS bertanya-tanya, untuk apa mereka
mengirim putra-putra mereka untuk gugur di hutan tropis entah di mana.

2. Gerilya adalah salah satu strategi perang yang dikenal luas, karena banyak
digunakan, selama perang kemerdekaan di Indonesia pada periode 1950-an. Bagi
tentara perang gerilya sangatlah efektif. Mereka dapat mengelabui,menipu atau
bahkan melakukan serangan kilat. Taktik ini juga sangat membantu dan manjur
saat menyerang musuh dengan jumlah besar yang kehilangan arah dan tidak
menguasai medan. Kadang taktik ini juga mengarah pada taktik mengepung
secara tidak terlihat (invisible). Tokoh besar dalam gerilya ini adalah Jendral
Soedirman dari Indonesia bahkan karena siasat nya ini membuat pasukan
Belanda ketar ketir ketika melawan pasukan gerilya Indonesia saat itu dan ditiru
oleh Ho Chi Minh sehingga Vietnam Utara menang melawan Vietnam Selatan dan

2
Amerika Serikat. Perang Gerilya adalah salah satu peristiwa besar yang pernah
dialami Indonesia. Dicetuskan dan dipimpin langsung oleh Jenderal Soedirman
kala itu, Perang Gerilya berhasil membuat pasukan Belanda Kocar kacir. Perang
Gerilya adalah suatu taktik perang yang dilakukan secara sembunyi dan
berpindah-pindah.
Perkembangan teknologi dan informasi membuat banyak pihak yang
memanfaatkannya untuk mencapai kepentingan, salah satu contoh adalah perang
gerilya. Sampai sekarang taktik ini masih dipakai teroris untuk sembunyi. Jika
mereka menguasai medan mereka dapat melakukan penahanan sandera,
berlatih, pembunuhan, hingga menjadi mata-mata. Dan musuh dapat melakukan
nomaden, yaitu berpindah-pindah dan menyerang secara bersembunyi tanpa
ketahuan oleh lawan. Informasi yang mereka dapatkan dengan mudah diolah
untuk melakukan aksi teror dan juga mudah untuk mengetahui kekuatan lawan,
sehingga dapat merencanakan sesuatu dengan matang.
Walaupun era globalisasi, era revolusi industry 4.0, perang gerilya masih menjadi
sebuah taktik yang sangat jitu untuk mengalahkan musuh. Namun, taktik ini
dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, seperti, terorisme,
radikalisme untuk mencapai tujuannya.

3. Dari segi Politik :


Pada zaman penjajahan, tidak sedikit dari orang-orang Indonesia yang gugur
ketika berjuang untuk mengusir para penjajah, mulai dari Portugis, Jepang,
Inggris dan Belanda. Para pejuang menganggap bahwa para penjajah datang ke
bumi Tanah Air hanya ingin mengeruk kekayaan alam yang dimiliki Indonesia saja
dan membunuh secara langsung atau tidak langsung orang-orang pribumi di
dalamnya, pastinya tidak disukai banyak orang karena daerah atau negara
sekaligus masyarakat di dalamnya harus tunduk terhadap penguasa baru dan
tidak dapat melakukan apa yang mereka inginkan dengan leluasa, serta ada
banyak hal yang terjadi dan membuat masyarakat Indonesia menjadi tambah
sengsara dengan adanya penjajahan. Segala bentuk pergerakan ditutup oleh
para penjajah sehingga itu akan membuat Indonesia tidak bisa melawan. Akan
tetapi, ada banyak hal juga yang membuat rasa persatuan indonesia semakin
kokoh dan membangkitkan rasa nasionalisme dan patriotisme dalam melepaskan
jiwa dari kekangan penjajahan.
3
Dari Segi ekonomi :
Sebelum masuknya Belanda ke Indonesia, masyarakat di Tanah Air hanya
menggunakan cara barter untuk urusan jual-beli sesuatu. Dikarenakan ada
beberapa hal yang memusingkan dari system barter ini, seperti sulitnya
menemukan barang yang pas untuk ditukar sampai dengan sulit menentukan nilai
dari suatu barang, maka masyarakat di Tanah Air mengadopsi penggunaan mata
uang sebagai alat bantu jual-beli dan menghilangkan system barter. Selain itu,
masyarakat di Indonesia juga akhirnya mengenal system kredit dalam alur
kehidupan yang dimulai pada masa penjajahan Belanda dan diteruskan ke era
Jepang. Tidak hanya itu saja, hal-hal lain yang berkaitan dengan ekonomi, seperti
strategi dagang, ekspor dan impor sampai dengan distribusi barang dari satu
daerah ke daerah lain juga digunakan oleh masyarakat Indonesia sampai
sekarang ini. Bahkan koperasi juga merupakan adopsi dari kultur barat.
Penghimpunan segala sumber daya seperti sandang, pangan, logam, dan minyak
demi kepentingan perang. Akibatnya beras dan berbagai bahan pangan petani
dirampas Jepang sehingga banyak rakyat yang menderita kelaparan. Krisis
ekonomi yang sangat parah. Hal ini karena dicetaknnya uang pendudukan secara
besar-besaran sehingga menyebabkan terjadinya inflasi.

Dari Segi Sosial :


Dengan adanya penjajahan, sebenarnya, membuat rakyat indonesia semakin
bersatu untuk mengusir penjajah dari wilayah kedaulatan Indonesia. Bukti
dampak positif adanya penjajahan dari segi Sosial dapat diliat dari adanya kerja
bakti massal yang dilakukan oleh rakyat. Pembentukan strata masyarakat hingga
tingkat paling bawah yaitu rukun tetangga (RT) atau Tonarigumi. Diperkenalkan
suatu sistem baru bagi pertanian yaitu line system (sistem pengaturan bercocok
tanam secara efisien) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan.

Dari Segi Budaya :


Dampak dari penjajahan dari segi budaya bisa dilihat dari terciptanya pusat
kebudayaan yang dibangun oleh penjajah. Dengan adanya pusat kebudayaan ini,
budaya dan tradisi masyarakat di Indonesia tetap terjaga.

4
Dari Segi Hankam :
Walaupun rakyat Indonesia tertatih merebut kemerdekaan dari penjajah, rakyat
Indonesia dibantu dan dilatih militer dan nonmiliter oleh penjajah. Jepang
membuat program untuk melatih dan mempersenjatai pemuda-pemuda Indonesia
demi kepentingan Jepang pada awalnya. Namun oleh pemuda hal ini dijadikan
modal untuk berperang yang dikemudian hari digunakan untuk menghadapi
kembalinya pemerintah kolonial Belanda.

Anda mungkin juga menyukai