Oleh:
Haris
120190203008
Dosen Pembimbing:
Kol. Arm. Dr. Guntur Eko Saputro, S.IP., M.M.
2. Pada era globalisasi saat ini dengan perkembangan teknologi dan informasi yang
semakin cepat ditambah lagi dengan era revolusi 4.0, bagaimana pandangan
mahasiswa tentang relevansi perang gerilya pada era saat ini
Jawaban :
1
Vietnam yang lebih banyak dilakukan di hutan ternyata membawa dampak
buruk bagi Amerika. Banyak tentara AS yang belum cakap menguasai
medan akhirnya jadi bulan-bulanan tentara Viet Chong. Termasuk ketika
mereka berhasil membuat pasukan Amerika ngeri luar biasa dengan
deretan jebakan-jebakan gila. Tercatat ada begitu banyak teknik jebakan
yang dibuat oleh pejuang Viet Chong. Mulai dari memasang perangkap ular
berbisa, memakai bambu-bambu runcing, sampai Tiger Trap mematikan
yang terkenal itu. Hal ini juga makin menambah ngeri pasukan AS yang
sebenarnya mereka tidak begitu all out dengan perang ini akibat paksaan
dari pemerintah. Memang benar kalau Amerika belum pernah mengalami
kekalahan besar di era modern. Namun, rekor ini pecah ketika mereka
mencoba mengintervensi Vietnam yang berakhir dengan kekalahan AS.
Perang ini sendiri menghabiskan sekitar 50 ribu personel militer Amerika,
dan membuat sekitar 150 ribu lainnya cacat akibat luka, sehingga membuat
para tentara Amerika trauma dan depresi. Perang Vietnam adalah satu contoh
di mana yang menentukan pemenang perang tidak selalu yang selalu
memenangkan pertempuran. Pihak Vietnam Utara dan Vietkong tahan menerima
kekalahan demi kekalahan, korban yang jatuh jauh lebih banyak daripada AS, tapi
mereka terus melakukan serangan. Seolah tentara AS menghadapi musuh yang
tidak habis-habis dan selalu menemukan cara kreatif untuk membuat tentara AS
tidak nyenyak tidur. Sementara rakyat AS bertanya-tanya, untuk apa mereka
mengirim putra-putra mereka untuk gugur di hutan tropis entah di mana.
2. Gerilya adalah salah satu strategi perang yang dikenal luas, karena banyak
digunakan, selama perang kemerdekaan di Indonesia pada periode 1950-an. Bagi
tentara perang gerilya sangatlah efektif. Mereka dapat mengelabui,menipu atau
bahkan melakukan serangan kilat. Taktik ini juga sangat membantu dan manjur
saat menyerang musuh dengan jumlah besar yang kehilangan arah dan tidak
menguasai medan. Kadang taktik ini juga mengarah pada taktik mengepung
secara tidak terlihat (invisible). Tokoh besar dalam gerilya ini adalah Jendral
Soedirman dari Indonesia bahkan karena siasat nya ini membuat pasukan
Belanda ketar ketir ketika melawan pasukan gerilya Indonesia saat itu dan ditiru
oleh Ho Chi Minh sehingga Vietnam Utara menang melawan Vietnam Selatan dan
2
Amerika Serikat. Perang Gerilya adalah salah satu peristiwa besar yang pernah
dialami Indonesia. Dicetuskan dan dipimpin langsung oleh Jenderal Soedirman
kala itu, Perang Gerilya berhasil membuat pasukan Belanda Kocar kacir. Perang
Gerilya adalah suatu taktik perang yang dilakukan secara sembunyi dan
berpindah-pindah.
Perkembangan teknologi dan informasi membuat banyak pihak yang
memanfaatkannya untuk mencapai kepentingan, salah satu contoh adalah perang
gerilya. Sampai sekarang taktik ini masih dipakai teroris untuk sembunyi. Jika
mereka menguasai medan mereka dapat melakukan penahanan sandera,
berlatih, pembunuhan, hingga menjadi mata-mata. Dan musuh dapat melakukan
nomaden, yaitu berpindah-pindah dan menyerang secara bersembunyi tanpa
ketahuan oleh lawan. Informasi yang mereka dapatkan dengan mudah diolah
untuk melakukan aksi teror dan juga mudah untuk mengetahui kekuatan lawan,
sehingga dapat merencanakan sesuatu dengan matang.
Walaupun era globalisasi, era revolusi industry 4.0, perang gerilya masih menjadi
sebuah taktik yang sangat jitu untuk mengalahkan musuh. Namun, taktik ini
dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, seperti, terorisme,
radikalisme untuk mencapai tujuannya.
4
Dari Segi Hankam :
Walaupun rakyat Indonesia tertatih merebut kemerdekaan dari penjajah, rakyat
Indonesia dibantu dan dilatih militer dan nonmiliter oleh penjajah. Jepang
membuat program untuk melatih dan mempersenjatai pemuda-pemuda Indonesia
demi kepentingan Jepang pada awalnya. Namun oleh pemuda hal ini dijadikan
modal untuk berperang yang dikemudian hari digunakan untuk menghadapi
kembalinya pemerintah kolonial Belanda.