Anda di halaman 1dari 19

1

LAPORAN PENDAHULUAN
PERILAKU KEKERASAN

1. Pengertian
Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk
melukai seseorang secara fisik maupun psikologis. Berdasarkan definisi tersebut
maka perilaku kekerasan dapat dilakukan secara verbal, diarahkan pada diri
sendiri,orang lain, dan lingkungan. Perilaku kekerasan dapat terjadi dalam dua
bentuk, yaitu saat sedang berlangsung perilaku kekerasan terdahulu. (Yosep,
2010).

2. Penyebab
Untuk menegaskan keterangan diatas, pada klien gangguan jiwa, perilaku
kekerasan bisa disebabkan adanya gangguan harga diri: harga diri rendah.
Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Dimana gangguan
harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri,
hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan.

3. Faktor predisposisi
a) Faktor biologis

1) Instinctual drive theory (teori dorongan naluri)


Teori ini menyatakan bahwa perilaku kekerasan disebabkan oleh
suatu dorongan kebutuhan dasar yang kuat.
2) Psycomatic theory (teori psikomatik)
Pengalaman marah adalah akibat dari respons psikologis terhadap
stimulus eksternal, internal maaupun lingkungan. Dalaam hal ini
sistem limbik berperan sebagai pusat untuk mengekspresikan
maupun menghambat rasa marah.
2

b) Faktor psikologis

1) Frustasion aggression theory (teori agresif frustasi)


2) Menurut teori ini perilaku kekerasan terjadi sebagai hasil akumulasi
frustasi terjadi apabila keinginan individu untuk mencapai sesuatu
gagal atau terhambat. Keadaan tersebut dapat mendorong individu
berperilaku agresif karena perasaan frustasi akan berkurang melalui
perilaku kekerasan.

3) Behaviororal theory (teori perilaku).

4) Kemarahan adalah proses belajar, hal ini dapat dicapai apabila


tersedia fasilitas atau situasi yang mendukung. Reinforcement yang
diterima pada saat melakukan kekerasan, sering mengobservasi
kekerasan dirumah atau luar rumah. Semua aspek ini menstimulasi
individu mengadopsi perilaku kekerasan.

5) Existentinal theory (teori eksistensi)

6) Bertindak sesuai perilaku adalah kebutuhan dasar manusia apabila


kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi melalui perilaku konstruktif
maka individu akan memenuhi kebutuhannya melalui perilaku
destruktif.

7) Faktor social kultural

4. Faktor Presipitasi
Menurut Yosep (2010), faktor-faktor yang dapat mencetuskan perilaku
kekerasan seringkali berkaitan dengan:
a. Ekspresi diri, ingin menunjukkan ekstensi diri atau simbolis solidaritas seperti
dalam sebuah konser, penonton sepak bola, geng sekolah, perkelahian
massal dan sebagainya.
b. Ekspesi dari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dan kondisi sosial ekonomi.
c. Kesulitan dalam dialog untuk memecahkan masalah cenderung melakukan
kekerasan dalam menyelesaikan konflik.
3

5. Manifestasi Klinis

Menurut Yosep (2010) perawat dapat mengidentifikasi dan mengobservasi


tanda dan gejala perilaku kekerasan:

a. Muka merah dan tegang


b. Mata melotot atau pandangan tajam
c. Tangan mengepal
d. Rahang mengatup
e. Wajah memerah dan tegang
f. Postur tubuh kaku
g. Pandangan tajam
h. Mengatupkan rahang dengan kuat
i. Mengepalkan tangan
j. Jalan mondar-mandir

6. Penatalaksanaan

a. Farmakologi:

1) Obat anti psikosis:Penotizin


2) Obat anti depresi:Amitripilin
3) Obat anti ansietas:Diasepam,Bromozepam,Clobozam
4) Obat anti insomnia:Phneobarbital

b. Non-Farmakologi:

1) Terapi Keluarga:Berfokus pada keluarga dimana keluarga membantu


mengatasi masalah klien dengan memberikan perhatian
2) Terapi Kelompok:Berfokus pada dukungan dan perkembangan,
keterampilan sosial, atau aktivitas lain dengan berdiskusi dan bermain
untuk mengembalikan keadaan klien karena masalah sebagian orang
merupakan perasaan dan tingkah laku pada orang lain.
3) Terapi Musik:Dengan music klien terhibur,rileks dan bermain untuk
mengembalikan kesadaran diri.
4

7. Psikopatologi

Pohon Masalah

Resiko Menciderai Diri Sendiri,Orang


Lain dan Lingkungan

Perilaku Kekerasan

Gangguan Konsep Diri:Harga Diri Rendah


5

8. Asuhan Keperawatan

a. Pengkajian

1). Data Subyektif :

 Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.


 Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya
jika sedang kesal atau marah.
 Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.

2). Data Objektif :

 Mata merah, wajah agak merah.


 Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai: berteriak, menjerit, memukul
diri sendiri/orang lain.
 Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.
 Merusak dan melempar barang barang.

b. Diagnosa

1) Risiko perilaku mencederai diri berhubungan dengan perilaku kekerasan.


2) Perilaku kekerasan berhubungan dengan harga diri rendah kronis.
3) Gangguan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan defisit perawatan
diri mandi dan berhias.
4) Ketidakefektifan penatalaksanaan program terapeutik berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat klien di rumah.
6

c. Fokus Intervensi

N Diagno Perencanaan
T o. sa Tujuan Kriteria
Intervensi Rasional
gl D Kepera Evaluasi
x watan
1 2 3 4 5 6 7
Perilak 1.Klien 1.1 klien mau 1.1.1 beri salam/  Hubunga
u dapat membalas salam panggil nama klien n saling
kekeras membina 1.2 klien mau 1.1.2 sebutkan percaya
an hubunga menjabat tangan nama perawat merupaka
n saling 1.3 klien mau sambil jabat tangan n
percaya menyebutkan 1.1.3 jelaskan landasan
nama maksud hubungan n utama
1.4 klien mau interaksi untuk
tersenyum 1.1.4 jelaskan hubungan
1.5 klien mau tentang kontrak selanjutny
kontak mata yang akan dibuat a.
1.6 klien 1.1.5 beri rasa aman
mengetahui nama dan sikap empati
perawat 1.1.6 lakukan kontak
1.7 menyediakan singkat tapi sering
waktu untuk
kontrak
2.Klien 2.1 Klien dapat 2.1.1 Beri  Beri
dapat mengungkapkan kesempatan untuk kesempat
mengind perasaannya mengungkapkan an untuk
etifikasi 2.2 Klien dapat perasaannya mengung
penyeba mengungkapkan 2.1.2 Bantu klien kapkan
b penyebab untuk perasaan
perilaku perasaan mengungkapkan nya dapat
kekerasa jengkel//kesal penyebab membant
n (dari diri jengkel/kesal u
7

sendiri,dari menguran
lingkungan/orang gi stress
lain) dan
penyebab
perasaan
jengkel/ke
sal dapat
diketahui
3.Klien 3.1 Klien dapat 3.1.1 Anjurkan klien  Untuk
dapat mengungkapkan mengungkapkan mengetah
mengide perasaan saat apa yang dialami ui hal
ntifikasi marah/jengkel saat marah/jengkel yang
tanda- 3.2 Klien dapat 3.1.2 Observasi dialami
tanda menyimpulkan tanda perilaku dan
perilaku tanda-tanda kekerasan pada dirasa
kekerasa jengkel/kesal yang klien saat
n dialami 3.1.3 Simpulkan jengkel
bersama klien  Untuk
tanda-tanda mengetah
jengkel/kesal yang ui tanda-
dialami klien tanda
klien
jengkel/ke
sal
 Menarik
kesimpula
n
bersama
klien
supaya
klien
mengetah
8

ui secara
garis
besar
tanda-
tanda
marah/ke
sal
4.Klien 4.1 Klien dapat 4.1.1 Anjurkan klien  Mengeks
dapat mengungkapkan untuk plorasi
mengide perilaku mengungkapkan perasaan
ntifikasi kekerasan yang perilaku kekerasan klien
perilaku biasa dilakukan yang biasa terhadap
kekerasa 4.2 Klien dapat dilakukan klien perilaku
n yang bermain peran 4.1.2 Bantu klien kekerasa
biasa dengan perilaku bermain peran n yang
dilakuka kekerasan yang sesuai dengan biasa
n biasa dilakukan perilaku kekerasan dilakukan
4.3 Klien dapat yang biasa  Untuk
mengetahui cara dilakukan mengetah
yang biasa dapat 4.1.3 Bicarakan ui
menyesuaikan dengan klien apakah perilaku
masalah atau cara yang klien kekerasa
tidak lakukan masalahnya n yang
selesai? biasa
dilakukan
dan
dengan
bantuan
perawat
bisa
membeda
kan
9

perilaku
konstrukti
f dan
destruktif
 Dapat
membant
u klien
dapat
menemuk
an cara
yang
dapat
menyeles
aikan
masalah
5.Klien 5.1 Klien dapat 5.1.1 Bicarakan  Membant
dapat menjelaskan akibat/kerugian dari u klien
mengide akibat dari cara cara yang dilakukan untuk
ntifikasi yang digunakan klien menilai
akibat klien 5.1.2 Bersama klien perilaku
perilaku menyimpulkan kekerasa
kekerasa akibat vara yang n yang
n digunakan oleh klien dilakukan
nya
 Dengan
mengetah
ui akibat
perilaku
kekerasa
n
diharapka
n klien
10

dapat
merubah
perilaku
destruktif
yang
dilakukan
nya
menjadi
perilaku
yang
konstrukti
f.
6.Klien 6.1 Klien dapat 6.1.1 Tanyakan  Agar klien
dapat melakukan cara pada klien “apakah dapat
mengide berespon ia ingin mempelajari mempelaj
ntifikasi terhadap cara baru yang ari cara
cara kemarahan sehat?” yang lain
konstrukt secara konstruktif 6.1.2 Berikan pujian yang
if dalam jika klien konstrukti
merespo mengetahui cara lain f
n yang sehat  Dengan
terhadap 6.1.3 Diskusikan mengiden
kemarah dengan klien cara tifikasi
an lain yang sehat cara yang
a. Secara konstrukti
fisik:tarik f dalam
nafas dalam merespon
jika sedang terhadap
kesal/memuk kemaraha
ul n dapat
bantal/kasur membant
atau olah u klien
11

raga atau menemuk


pekerjaan an cara
yang yang baik
memerlukan untuk
tenaga menguran
b. Secara gi
verbal:kataka kejengkel
na bahwa annya
anda sedang sehinga
kesal/tersing klien tidak
gung/jengkel stress lagi
(saya kesal  Reinforce
anda berkata ment
seperti positif
itu;saya dapat
marah memotiva
karena si klien
mama tidak meningka
memenuhi tkan
keinginan harga
saya dirinya
c. Secara  Berdiskus
sosial:lakuka i dengan
n dalan klien
kelompok untuk
cara-cara memilih
marah yang cara yang
sehat;latihan lain
asentif.Latiha sesuai
n manajemen dengan
perilaku kemampu
kekerasan an klien
12

d. Secara
spiritual:anjur
kan klien
sembahyang,
berdo’a/ibada
h
lain;meminta
pada Tuhan
untuk diberi
kesabaran,m
engadu pada
Tuhan
kekerasan/ke
jengkelan.
7.Klien 7.1 Klien dapat 7.1.1 Bantu klien  Memberik
dapat mendemonstrasik memilih cara yang an
mendem an cara paling tepat untuk stimulasi
onstrasik mengontrol klien kepada
an cara perilaku 7.1.2 Bantu klien klien
mengont kekerasan: mengidentifikasi untuk
rol cara  Fisik:tarik manfaat cara dipilih menilai
mengont nafas 7.1.3 Bantu keluarga respon
rol dalam,olah klien untuk perilaku
perilaku raga,menyi menstimulasi cara kekerasa
kekerasa ram tersebut (role play) n secara
n tanaman 7.1.4 tepat
 Verbal:me Berreinforcement  Membant
ngatakann positif atau u klien
ya secara keberhasilan klien dalam
langsung menstimulasi cara mebuat
dengan tersebut keputusa
tidak 7.1.5 Anjurkan klien n
13

menyakiti untuk menggunakan terhadap


 Spiritual:se cara yang telah cara yang
mbahyang, dipelajari saat telah
berdo’a jengkel/marah dipilihnya
atau dengan
ibadah lain melihat
manfaatn
ya
 Agar klien
mengetah
ui cara
marah
yang
konstrukti
f
 Pujian
dapat
meningka
tkan
motivasi
dan harga
diri klien
 Agar klien
dapat
melaksan
akan cara
yang
telah
dipilihnya
jika ia
sedang
kesal
14

atau
marah
8.Klien 8.1 Keluarga klien 8.1.1 Identifika  Kemamp
mendapa dapat: si uan
t  Menyebutk kemampu keluarga
dukunga an cara an dalam
n merawat keluarga mengiden
keluarga klien yang merawat tifikasi
dalam berperilaku klien dari akan
mengont kekerasan sikap apa memungk
rol  Mengungk yang inkan
perilaku apkan rasa telah keluarga
kekerasa puas dilakukan untuk
n dalam keluarga melakuka
merawat terhadap n
klien klien penilaian
selama terhadap
ini perilaku
8.1.2 Jelaskan kekerasa
peran n
serta  Meningka
keluarga tkan
dalam pengetah
merawat uan
klien keluarga
8.1.3 Jelaskan tentang
cara-cara cara
merawat merawat
klien: klien
 Terka sehingga
it keluarga
deng terlibat
15

an dalam
cara perawata
meng n klien
ontrol  Agar
perila keluarga
ku dapat
mara merawat
h klien
secar dengan
a perilaku
konst kekerasa
ruktif n
 Sikap  Agar
tenan keluarga
g,bic mengetah
ara ui cara
tenan merawat
g dan klien
jelas melalui
 Mem demonstr
bantu asi yang
klien dilihat
meng keluarga
enal secara
peny langsung
ebab  Mengeks
ia plorasi
mara perasaan
h keluarga
8.1.4 Bantu setelah
keluarga melakuka
mendem n
16

onstrasik demonstr
an cara asi
merawat
klien
8.1.5 Bantu
keluarga
mengung
kapkan
perasaan
nya
setelah
melakuka
n
demonstr
asi
9.Klien 9.1 Klien dapat 9.1.1 Jelaskan jenis-  Klien dan
dapat menyebutkan jenis obat yang keluarga
menggun obat-obatan yang diminum klien pada dapat
akan diminum dan klien keluarga mengetah
obat- kegunaannya 9.1.2 Diskusikan ui nama-
obatan (jenis,waktu,dan manfaat minum obat nama
yang efek) dan kerugian obat yang
diminum 9.2 Klien dapat berhenti minum obat diminum
dan minum obat tanpa seizing dokter oleh klien
kegunaa sesuai program 9.2.1 Jelaskan  Klien dan
nnya pengobatan prinsip benar minum keluarga
(jenis,wa obat (baca nama dapat
ktu,dosis yang tertera pada mengetah
dan efek) botol obat,dosis ui
obat,waktu dan cara kegunaan
minum) obat yang
9.2.2 Ajarkan klien dikonsum
17

minta obat dan si klien


minum tepat waktu  Klien dan
9.2.3 Anjurkan klien keluarga
melaporkan pada mengetah
perawat/dokter jika ui prinsip
merasakan efek benar
yang tidak agar tidak
menyenangkan terjadi
9.2.4 Beri pujian,jika kesalaha
klien minum obat n dalam
dengan benar mengkon
sumsi
obat
 Klien
dapat
memiliki
kesadara
n
pentingny
a minum
obat dan
bersedia
minum
obat
dengan
kesadara
n sendiri
 Mengetah
ui efek
samping
sedini
mungkin
18

sehingga
tindakan
dapat
dilakukan
sesegera
mungkin
untuk
menghind
ari
komplikas
i
 Reinforce
ment
positif
dapat
memotiva
si
keluarga
dan klien
serta
dapat
meningka
tkan
harga diri
19

DAFTAR PUSTAKA

Sujono riyadi teguh.2013. ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. Yogyakarta: Graha


Ilmu.

Nita Fitria 2010 .PRINSIP DASAR DAN APLIKASI PENULISAN LAPORAN


PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN.
Jakarta: Salemba Medika.

Mukhripah Dayamaiyanti.2012.ASUHAN KEPERAWATAN JIWA.Bandung:Pt Refika


Aditama.

Anda mungkin juga menyukai