TUGAS ASSIGNMENT 2
TOKSIKOLOGI dan TOKSIKOLOGI FORENSIK
Oleh :
Villa Ratnasari
NIM. 1708511042
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan "Tugas Assignment 2:
Toksikologi dan Toksikologi Forensik" dengan baik.
Adapun tujuan dan manfaat dari tugas ini adalah memberikan pemahaman
lebih kepada pembaca dan khususnya kepada penulis dan keterkaitan nya dengan
mata kuliah Kimia Forensik beserta contoh penerapannya. Penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada para dosen yang mengampu mata kuliah Kimia
Forensik yaitu Dr. Dra Ni Made Suaniti, M.Si, Dr. I Nengah Wirajana, S.Si.,M.Si
dan Ni Komang Ariati, S.Si.,M.Si atas dedikasinya dalam mengajar selama ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan tugas ini dengan itu
saran dan kritik yang membangun sangat diperlukan penulis dan semoga laporan
ini bermanfaat dan memberikan informasi tambahan.
Villa Ratnasari
TUGAS ASSIGMENT 2
Bedakan istilah berikut dengan berikan contoh senyawa yang dapat dianalisis
pada kasus forensik
1. Toksikologi
2. Toksikologi Forensik
Jawaban :
Toksikologi adalah ilmu yang menelaah tentang kerja dan efek berbahaya
zat kimia (racun) terhadap mekanisme biologi. Racun adalah senyawa yang
berpotensial memberikan efek berbahaya terhadap organisme. Sifat racun dari
suatu senyawa ditentukan oleh: dosis, konsentrasi racun di reseptor, sifat zat
tersebut, kondisi bioorganisme atau sistem bioorganisme, paparan terhadap
organisme dan bentuk efek yang ditimbulkan. Lebih khusus, toksikologi
mempelajari sifat fisiko kimia dari racun, efek psikologi yang ditimbulkannya
pada organisme, metode analisis racun baik kualitativ maupun kuantitativ
dari materi biologik atau non biologik, serta mempelajari tindakan-tidankan
pencegahan bahaya keracunan.
Perjalanan zat kimia (racun ) dalam tubuh diawali dari masuknya zat terebut
baik lewat oral, inhalasi, injeksi dan lainnya. Selanjutnya zat kimia masuk kedalam
sirkulasi tubuh dan didistribusikan ke seluruh tubuh. Proses distribusi
memungkinkan suatu zat dapat sampai pada tempat kerja yang sesuai di dalam
tubuh. Zat kimia yang tepat berada pada reseptor nya akan berinteraksi dan apabila
interaksi yang terjadi berlebihan dari zat kimia maka akan menghasilkan efek.
Selain itu, zat kimia dapat mengalami metabolisme dapat menjadi senyawa non aktif
dan diekskresikan yang dapat mengurangi sampainya atau jumlah zat kimia ke
sasarannya. Efek toksik dipengaruhi juga oleh selisih antara absorpsi dan distribusi
dengan eliminasi nya. Jadi efek toksisitas suatu zat ditentukan oleh absorpsi,
distribusi, metabolisme dan ekskresi nya.
Racun adalah suatu zat yang apabila kontak atau masuk kedalam tubuh dalam
jumlah tertentu (dosis toksik) merusak faal tubuh baik secara kimia maupun
fisiologis sehingga menyebabkan sakit atau pun kematian. Untuk kepentingan di
bidang forensik, racun dibagi berdasarkan sifat kimia, fisik serta pengaruhnya
terhadap tubuh manusia, yaitu:
1. Racun Anorganik.
a. Racun Korosif
b. Racun Metalik dan non metalik
2. Racun Organik
a. Racun Volatil
b. Racun non Volatil dan non alkaloid
3. Racun Gas
4. Racun lain–lain
a. Racun makanan
b. Racun binatang
c. Racun tumbuh–tumbuhan
d. Dan lain–lain