JL.May.Jend. Soengkono KM.1, JL. Soekarno – Hatta No 2, Telp. (0281) 892277 / 892222
Fax. (0281) 893031 Email :rsuhipbg@yahoo.co.id Website : www.rsuharapanibu.co.id
PURBALINGGA
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM HARAPAN IBU PURBALINGGA
NOMOR :02/PER/DIR/RSUHIPBG/III/2017 /SK.3.2/
II/2012TENTANG :
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI FISIOTERAPI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
:
Kesatu PERATURAN
: DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM HARAPAN
: IBU PURBALINGGA TENTANG PEDOMAN
PENGORGANISASIAN INSTALASI FISIOTERAPI
Kedua : Pedoman Pengorganisasian Instalasi Fisioterapi dimaksud Diktum
Kesatu sebagaimana terlampir dalam Lampiran Peraturan ini.
Ketiga : Pedoman Pengorganisasian dimaksud pada Diktum Kedua digunakan
sebagai acuan penyelenggaraan Fisioterapi di Rumah Sakit Umum
Harapan Ibu Purbalingga.
Keempat Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Purbalingga
PadaTanggal : Desember 2019
Direktur Rumah Sakit,
Tembusan :
1. Ka. Yan Med RSU Harapan Ibu
2. Ka Instalasi Fisioterapi
3. Arsip
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM HARAPAN IBU
PURBALINGGA
NOMOR
02/PER/DIR/RSUHIPBG/III/2017TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI
FISIOTERAPI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah sarana pelayanan kesehatan yang diharapkan mampu menciptakan
masyarakat yang sehat. Kepuasan pelanggan atau pasien adalah unsur yang utama dan untuk
mencapai hal tersebut haruslah didukung seluruh unsur - unsur didalamnya.Rumah sakit sebagai
sarana kesehatan harus mempunyai pelayanan yang bermutu tidak terkecuali pada mereka yang
memiliki gangguan fungsional dengan menyediakan pelayanan rehabilitasi medik.Rehabilitasi
medik merupakan salah satu fasilitas pelayanan penunjang untuk mendukung pulihnya fungsi-
fungsi motorik pasien setelah mengalami suatu tindakan medis di rumah sakit.
Salah satu pelayanan rehabilitasi medik diantarannya yaitu fisioterapi. Fisioterapi adalah
bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk
mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur
kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatangerak, peralatan (fisik,
elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi.
Dengan semakin majunya perkembangan tekhnologi dan semakin pandainya pengguna jasa
di rumah sakit bukan menjadi hal yang tidak mungkin lagi bila para pengguna jasa menuntut
lebih atas layanan yang diberikan. Untuk itu, maka wajib hukumnya kita sebagai praktisi
memahami sepenuhnya apa keinginan para pengguna jasa agar kedepannya kita lebih bijak lagi
dalam mengambil keputusan atas layanan yang telah kita berikan.
Pengorganisasian tugas dan wewenang jabatan dalam unit radiologi diagnostik imaging
terintegrasi merupakan salah satu unit penunjang medis yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari sistem organisasi rumah sakit dan berada di bawah struktural Rumah Sakit Umum Harapan
Ibu dibawah penunjang medis.
Proses pengorganisasian struktur dan wewenang di unit radiologi dilakukan dengan
tujuan untuk memudahkan didalam pendelegasian tugas wewenang dan pengontrolan kinerja di
unit radiologi. Selain itu juga menggambarkan identitas radiologi tata hubungan kerja dan
metode pelaporan merupakan hal yang harus dilakukan karena dengan uraian tugas tata
hubungan kerja dan metode pelaporan yang jelas sehingga akan dihasilkan suatu sistem
pelayanan yang sistematis.
B. Ruang lingkup
1. Pengorganisasian pelayanan instalasi Fisioterapi
a. Tata hubungan kerja
b. Metode pelaporan
2. Uraian tugas dan tanggung jawab.
a. Pendelegasian wewenang
b. Uraian tugas dan tanggung jawab
C. Tujuan
1. Tujuan umum
a. Menggambarkan identitas unit Fisioterapi
b. Terwujud pelayanan Fisioterapi yang maksimal,memuaskan,efisien dan efektif.
c. Meningkatkan mutu pelayanan unit fisioterapi.
2. Tujuan khusus
a. Memudahkan di dalam pendelegasian tugas.
b. Memudahkan pengontrolan kinerja unit Fisioterapi.
c. Menetapkan tugas, wewenang dan tanggung jawab di unit Fisioterapi.
D. Landasan Hukum
1. UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
2. UU No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
3. UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1045 Tahun 2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah
Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan
5. Peraturan Pemerintah RI No. 7 Tahun 1987 Jo SKB No. 48//MENKES/II/98 tentang
Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah dalam Bidang Kesehatan kepada Pemerintah
Daerah
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 104 Tahun 1999 tentang Rehabilitasi Medik
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 585 Tahun 1989 tentang Persetujuan Tindakan Medik
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 159b Tahun 1988 tentang Rumah Sakit
9. Kepmenkes No. 1363 Tahun 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis
10. Kepmenkes No. 983 Tahun 1992 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum
11. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 65 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi
BAB II
Rumah Sakit Umum Harapan Ibu berdiri sekitar tahun 1995.Rumah Sakit Umum Harapan Ibu dahulu
merupakan Rumah Bersalin bagi ibu dan anak yang bernama Rumah Bersalin Harapan Ibu.Seiring dengan
kemajuan dan perkembangan rumah bersalin ini, Rumah Bersalin Harapan Ibu mulai menambah pelayanan
poliklinik umum dan spesialis dan pelayanan penunjang seperti Laboratorium dan Radiologi. Sampai
akhirnya untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada pasien, Rumah Bersalin Harapan Ibu memberanikan
diri berubah menjadi sebuah Rumah Sakit Umum dengan nama RSU Harapan Ibu.
Rumah Sakit Umum Harapan Ibu berusaha menjadi lembaga kesehatan yang menyelenggarakan
kesehatan bagi masyarakat luas dengan berusaha mewujudkan tujuan dan cita – cita semula yaitu ingin
memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat agar tercapai derajat kesehatan yang setinggi – tingginya
baik jasmani, rohani dan sosial sehingga mampu melaksanakan perintah agama.
Izin untuk menyelenggarakan Rumah Sakit Umum Harapan Ibu, dari DEPKES RI dikeluarkan pada
tanggal 7 Februari 1986 dengan nomor: 023/YAN/MED/RSHI/1995 dengan nama Rumah Sakit Harapan Ibu
yang beralamat di Jalan May. Jend Soengkono KM 01 Purbalingga Jawa Tengah, dengan nomor telepon 0281
– 892222 dan fax. 0281 – 893031, sedangkan status kepemilikannya adalah Yayasan Islam Bani Shobari
Purbalingga. Rumah Sakit Harapan Ibu pada tahun 2012 mendapatkan akreditasi penuh 5 bidang pelayanan
meliputi pelayanan medis, administrasi manajemen, instalasi gawat darurat, keperawatan dan rekam medis.
Jenis pelayanan kesehatan menjadi bertambah dengan adanya pelayanan poliklinik kandungan,
poliklinik jantung, paru, orthopedik (bedah tulang), bedah anak, bedah urologi dan ICU (Intensive Care
Unit).Saat ini RSU Harapan Ibu telah memiliki unit–unit layanan kesehatan seperti poliklinik penunjang dan
unit–unit pelayanan non medik. Pelayanan rawat inap terbagi menjadi beberapa kelas, yaitu VVIP, VIP,
Utama, kelas I, kelas II, kelas III. Sedangkan sarana pelayanan penunjang yang tersedia adalah laboratorium,
fisioterapi, USG, Radiologi, EKG, EEG, papsmear, ambulance, konsultasi gizi dan farmasi.
Sumber daya manusia di RSU Harapan Ibu terbagi menjadi dua kategori, yaitu karyawan medis yang
terdiri dari dokter, perawat dan bidan, sedangkan karyawan non medis terdiri dari tenaga penunjang medis,
administrasi dan bagian umum.
BAB III
VISI, MISI,FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT
A. VISI
”Menjadi Rumah Sakit Yang Terkemuka, Unggul Dalam Pelayanan Kesehatan.”
Rumah Sakit Umum Harapan Ibu Purbalingga menetapkan visi sebagaimana tersebut diatas,
dengan harapan melalui berbagai upaya peningkatan baik berupa kuantitas maupun kualitas ruang rawat
inap, rawat jalan dan berbagai penunjang yang lain, mutu sumber daya manusia, pemantapan fungsi
manajeman, kebersihan dan kenyamanan rumah sakit serta pelayanan kesehatan paripurna, Rumah Sakit
Umum Harapan Ibu Purbalingga disamping memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi juga
dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat dari masyarakat miskin sampai masyarakat mampu, juga
dapat mensejahterakan karyawannya.
B. MISI
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat.
2. Mempunyai sumber daya yang unggul.
3. Menjadi rumah sakit yang terstruktur dan terorganisir secara profesional dan bernuansa islami.
4. Menjadi pilihan utama bagi masyarakat Purbalingga dan sekitarnya.
5. Mengembangkan pengabdian kepada masyarakat dijiwai dakwah islamiyah melalui pelayanan
kesehatan.
C. FALSAFAH
D. NILAI
1. Kejujuran.
2. Keterbukaan
3. Kerendahan hati
4. Kesediaan Melayani
5. Kerja Keras
6. Kasih Sayang
7. Loyalitas.
BIDANG
Komite Komite Komite SPI
Keperawatan
PENUNJANG
Etik Medik
INSTALASI
ICU
Ka. IT Ka.Kendar INSTALASI CSSD
aan RADIOLOGI
INSTALASI
PERINA
Ka. INSTALASI
Keamanan INSTALASI HD FISIOTERAPI
Direktur INSTALASI
IRJA
RSU Harapan Ibu Purbalingga
Instalasi
Kebidanan
BAB V
Direktur
Seksi
Pelayanan Medis
Ka Instalasi
Fisioterapi
Koordinator
Fisioterapi
URAIAN JABATAN
Instalasi
Fisioterapi
Instalasi Rawat Logistik
Jalan
Instalasi Instalasi
IGD Radiologi
Teknisi Instalasi
ICU
POLA KETENAGAAN
C. Distribusi Ketenagaan
Instalasi Rehabilitasi Medik merupakan sarana untuk memberikan pelayanan Rehabilitasi
Medik yang dilaksanakan oleh Dokter spesialis atau Dokter umum dan ketenagakerjaan yang
terkait yaitu : Fisioterapis, Okupasi Terapi, Terapi Wicara, Ortotis-Prostetis, Pekerja Sosial
Medik, Perawat Rehabilitasi Medik dan Psikolog. Masing-masing dapat dipimpin oleh
koordinator sesuai dengan profesinya, serta bertanggungjawab kepada kepala bagian.
Distribusi ketenagaan Fisioterapi di RSU Harapan Ibu Purbalingga yakni memberikan
pelayanan pada rawat jalan dari rujukan dokter pengirim, rawat inap, ICU, perinatologi,
pediatrik, IGD dan pasien umum yang langsung mendaftar untuk fisioterapi.
Adapun uraian tugas dan fungsi tenaga Fisioterapi yaitu :
1. Melakukan assessment, diagnosis, terapi dan evaluasi program keterapian fisik kepada
pasien sesuai dengan kompetensi masing-masing dan arahan dokter
2. Bertanggungjawab terhadap hasil pekerjaannya
3. Menuliskan tindakan yang dilakukan pada rekam medis setiap masing-masing pasien
D. Pengaturan Jaga
Di Rumah Sakit Harapan Ibu Purbalingga pelayanan Rehabilitasi Medik Fisioterapi di
buka dari pukul 07:00-18:00 WIB. Pengaturan jaga pada pelayanan Rehabilitasi Medik
Fisioterapi di Rumah Sakit Harapan Ibu di jadwalkan menjadi dua shift, shift 1 (shift pagi)
pukul 07:00-14:00 WIB dan middle shift (shift siang) pukul 11:00-18:00 WIB. Dimana
petugas Fisioterapi dengan jatah jadwal middle shift (shift siang) bertugas untuk melakukan
program pelayanan Fisioterapi pada pasien rawat inap dan kemudian melanjutkan pelayanan
pada pasien rawat jalan.
BAB IX
PROGRAM ORIENTASI
A. Pengertian
1. Pegawai baru adalah peserta seleksi penerimaan calon pegawai baru RSU Harapan
Ibu Purbalingga yang berdasarkan keputusan Direktur dinyatakan diterima sebagai
calon pegawai baru RSU Harapan Ibu Purbalingga
2. Orientasi Pegawai adalah program bagi pegawai baru denga tujuan untuk
memperkenalkan tentang organisasi dalam hal ini RSU Harapan Ibu Purbalingga dan
aspek-aspek yang lain yang berkaitan dengan bidang pekerjaan
B. Metode Orientasi Pegawai Baru
1. Bila penerimaan pegawai kurang dari 10 orang, pegawai tersebut diberikan
penjelasan oleh Bidang Diklat, kemudian diantar ke unit untuk diserahkan kepada
atasan langsungnya.
a) pelaksanaan orientasi diserahkan kepada atasan langsungnya
b) pada orientasi berikutnya pegawai tersebut diikutkan pada orientasi umum rumah
sakit.
2. Bila penerimaan pegawai lebih dari 10 orang :
a) Pegawai dikumpulkan di ruang pertemuan, secara umum mengikuti kegiatan
orientasi formal dengan materi-materi yang sudah ditentukan(ceramah/diskusi).
b) Setelah mengikuti orientasi umum, kemudian orientasi unit dengan kegiatan
perkenalan dan pemahaman tugas ke unit nyang berkaitan.
C. Pelaksanaan Orientasi
Orientasi pegawai baru dilaksanakan dalam 2 tahap :
1. Orientasi Umum, berisi materi-materi umum rumah sakit
2. Orientasi Khusus, berisi materi-materi khusus yang berkaitan dengan kompetensinya,
berkaitan dengan tata laksana pekerjaan di instalasi Fisioterapi. Waktu pelaksanaan
orientasi menyesuaikan jadwal seleksi pegawai baru. Lamanya orientasi di instalasi
menyesuaikan kebutuhan instalasi fisioterapi.
D. Cara pelaksanaan Kegiatan Orientasi Pegawai Baru
1. Bidang Diklat menentukan waktu orientasi bagi pegawai baru
2. Memanggil pegawai baru yang diterima berdasarkan hasil seleksi untuk
melaksanakan orientasi pegawai baru(melalui telepon atau surat tertulis)
3. Bidang Diklat menyusun jadwal orientasi
4. Bidang Diklat membuat proposal orientasi pegawai baru ditujukan kepada Direktur
5. Bidang Diklat mengirim surat permohonan kepada pihak terkait untuk menjadi
pembicara atau pembimbing orientasi pegawai baru sesuai jadwal yang telah
ditetapkan
6. Bidang Diklat mengkoordinasi jalannya orientasi diruang pertemuan bekerjasama
dengan unit terkait
7. Bidang Diklat menyerahkan pegawai baru kepada unit kerja masing-masing melalui
atasan langsung untuk orientasi di unit kerja
8. Lamanya orientasi instalasi fisioterapi disesuaikan dengan kebutuhan yang tertuang
dalam pedoman orientasi instalasi.
9. Bidang Diklat melaporkan hasil dan evaluasi
E. Waktu Orientasi di Instalasi Fisioterapi
1. Satu (1) minggu pertama untuk pengenalan ruang fisioterapi dan bagian staff lain
yang terkait dengan Fisioterapi selama di poliklinik dan pengenalan dengan ruangan
bangsal yang biasa fisioterapis melakukan visit untuk memberikan tindakan
fisioterapi di bangsal.
2. Minggu ke-2 pengenalan alat-alat modalitas fisioterapi dan SOP pada alat tersebut
beserta tata laksananya
F. Orientasi Organisasi
1. Struktur organisasi dan tata laksana dalam pelayanan rumah sakit.
2. Visi, misi, nilai dan tujuan organisasi dan motto di rumah sakit.
3. Jenis-jenis pelayanan program mutu, Program Pengendalian Pencegahan Infeksi
& Program K3. Program Keselamatan pasien Rumah Sakit yang
tersedia atau dilaksanakan.
4. Fasilitas-fasilitas yang ada di rumah sakit.
5. Prosedur yang digunakan untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan fasilitas-
fasilitas rumah sakit.
6. Sistem pengamanan dan ketertiban termasuk peraturan di rumah sakit.
G. Orientasi kebijakan tentang manajemen SDM
1. Evaluasi kinerja staf.
2. Hak dan kewajiban pegawai (contoh: insentif, libur, cuti, pensiun dan
kesejahteraan).
3. Sistem penghargaan dan sanksi (reward and punishment).
4. Sistem pengembangan staf.
H. Metode Orientasi
1. Kuliah singkat
2. Penugasan
3. Diskusi pleno
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
Unit Fisioterapi Rumah Sakit Umum Harapan Ibu merupakan salah satu unit instalasi
rehabilitasi medik dan mempunyai anggota tim yang memerlukan pengorganisasian. Pertemuan
atau rapat yang berhubungan dengan unit fisoterapi diperlukan untuk dengan kemajuan unit.
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memilki kepentinan
dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah tertentu.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat membantu teselenggaranya program kerja Instalasi Fsioterapi RSU Harapan Ibu
Puralingga
2. Tujuan Khusus
a. Dapat menggali segala permasalahan yan terkait dengan program RS umumnya dan
progam Instalasi Fisioterapi khususnya
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan masalah yang terkait dengan pelayanan
fisioterapi
C. Jadwal dan Waktu Rapat
Rapat yag dilakuka berkala terdiri dari :
1. Rapat Harian Seluruh Instalasi Fisoterapi
2. Rapat Bulanan Seluruh Instalasi Fisioterapi
Waktu Rapat Rutin seluruh Instalasi Fisioterapi diselenggarakan pada :
Waktu : setiap sabtu
Jam : 12:00-selesai
Tempat : Ruangan Fisioterapi
Peserta : Staf Fisioterapi
Materi : Evaluasi kinerja mutu, Masalah dan pemecahannya dan Evaluasi dan
rekomendasi
D. Sasaran
Seluruh Staf Fisioterapi dan instansi lain yang terkait (bila diperlukan)
E. Cara Pelaksanaan
1. Undangan rapat/ pemberitahuan rapat ditulis pada white board/ via sms minimal 2 hari
sebelum pelaksanaan
2. Peserta rapat hadir 15 menit sebelum dimulai
3. Peserta rapat mengisi daftar kehadiran rapat unit Fisioterapi
4. Materi rapat sesuai jadwal rapat Fisioterapi di tambah materi tambahan yang diperlukan
5. Pemimpin rapat memimpin jalannya rapat, dan mengambil keputusan dengan
mempertimbangkan masukan-masukan dari peserta rapat.
6. Kepala instalasi menindaklanjuti keputusan rapat sesuai masalah , yang dalam
pelaksanaannya dapat berupa (sosialisasi, pembuatan problem solving, perencanaan
pembuatan proposal bila diperlukan, dan klarifikasi dengan Instalasi lain yang terkait)
BAB XI
PELAPORAN
Sistem Pelaporan
A. Laporan Harian
1. Pelaporan Instalasi Fisioterapi dilakukan setiap hari mencakup jumlah dan jenis pelayanan.
2. Monitoring harian sasaran mutu Fisioterapi
B. Laporan Bulanan
1. Pelaporan Instalasi Fisioterapi dilakukan satu bulan sekali mencakup jumlah pasien setiap
bulan dan jenis pelayanan
2. Monitoring bulanan sasaran mutu Fisioterapi
C. Laporan Tahunan
1. Pelaporan tahunan Instalasi Fisioterapi mencakup pelaporan jumlah kunjungan pasien
selama 1 tahun
2. Pelaporan yang mencakup kunjungan pasien yang menggunakan BPJS (Jamkesmas, Askes,
Jamsostek, Umum dan Asuransi)
3. Pelaporan Pertanggung jawaban atas program-program yang terlaksana selama 1 tahun