Anda di halaman 1dari 25

RUMAH SAKIT UMUM HARAPAN IBU PURBALINGGA

JL.May.Jend. Soengkono KM.1, JL. Soekarno – Hatta No 2, Telp. (0281) 892277 / 892222
Fax. (0281) 893031 Email :rsuhipbg@yahoo.co.id Website : www.rsuharapanibu.co.id
PURBALINGGA

PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM HARAPAN IBU PURBALINGGA
NOMOR :02/PER/DIR/RSUHIPBG/III/2017 /SK.3.2/
II/2012TENTANG :
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI FISIOTERAPI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM HARAPAN IBU PURBALINGGA

Menimbang : a. Bahwa Rumah Sakit Umum Harapan Ibu Purbalingga sebagai


institusi yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan harus
mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan
terjangkau bagi masyarakat, sesuai dengan visi dan misi yang
telah ditetapkan.
b. Bahwa dalam rangka mewujudkan Misi RSU Harapan Ibu
sebagai Rumah Sakit yang menjadi pilihan utama bagi
masyarakat serta mempunyai sumber daya yang unggul harus
memiliki Pedoman PengorganisasianFisioterapi di Rumah Sakit
Umum Harapan Ibu Purbalingga
c. Bahwa untuk mewujudkan tujuan point a. dan b. diatas perlu
ditetapkan dalam Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum
Harapan Ibu Purbalingga.

Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor : 29 Tahun 2004


tentang Praktik Kedokteran
2. Undang-Undang Republik IndonesiaNomor: 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik IndonesiaNomor: 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 /Menkes/Per/III/2008
tentang Rekam Medis;
5. Keputusan Ketua Pengurus Yayasan Islam Bani Shobari Nomor :
03/YIBS/SK/V/2015 tentang Pengangkatan Direktur RSU
Harapan Ibu Purbalingga.
RUMAH SAKIT UMUM HARAPAN IBU PURBALINGGA
JL.May.Jend. Soengkono KM.1, JL. Soekarno – Hatta No 2, Telp. (0281) 892277 / 892222
Fax. (0281) 893031 Email :rsuhipbg@yahoo.co.id Website : www.rsuharapanibu.co.id
PURBALINGGA

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
:
Kesatu PERATURAN
: DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM HARAPAN
: IBU PURBALINGGA TENTANG PEDOMAN
PENGORGANISASIAN INSTALASI FISIOTERAPI
Kedua : Pedoman Pengorganisasian Instalasi Fisioterapi dimaksud Diktum
Kesatu sebagaimana terlampir dalam Lampiran Peraturan ini.
Ketiga : Pedoman Pengorganisasian dimaksud pada Diktum Kedua digunakan
sebagai acuan penyelenggaraan Fisioterapi di Rumah Sakit Umum
Harapan Ibu Purbalingga.
Keempat Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Purbalingga
PadaTanggal : Desember 2019
Direktur Rumah Sakit,

HAYATI ISTI FADAH

Tembusan :
1. Ka. Yan Med RSU Harapan Ibu
2. Ka Instalasi Fisioterapi
3. Arsip
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM HARAPAN IBU
PURBALINGGA
NOMOR
02/PER/DIR/RSUHIPBG/III/2017TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI
FISIOTERAPI

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI FISIOTERAPI

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah sarana pelayanan kesehatan yang diharapkan mampu menciptakan
masyarakat yang sehat. Kepuasan pelanggan atau pasien adalah unsur yang utama dan untuk
mencapai hal tersebut haruslah didukung seluruh unsur - unsur didalamnya.Rumah sakit sebagai
sarana kesehatan harus mempunyai pelayanan yang bermutu tidak terkecuali pada mereka yang
memiliki gangguan fungsional dengan menyediakan pelayanan rehabilitasi medik.Rehabilitasi
medik merupakan salah satu fasilitas pelayanan penunjang untuk mendukung pulihnya fungsi-
fungsi motorik pasien setelah mengalami suatu tindakan medis di rumah sakit.
Salah satu pelayanan rehabilitasi medik diantarannya yaitu fisioterapi. Fisioterapi adalah
bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk
mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur
kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatangerak, peralatan (fisik,
elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi.
Dengan semakin majunya perkembangan tekhnologi dan semakin pandainya pengguna jasa
di rumah sakit bukan menjadi hal yang tidak mungkin lagi bila para pengguna jasa menuntut
lebih atas layanan yang diberikan. Untuk itu, maka wajib hukumnya kita sebagai praktisi
memahami sepenuhnya apa keinginan para pengguna jasa agar kedepannya kita lebih bijak lagi
dalam mengambil keputusan atas layanan yang telah kita berikan.

Pengorganisasian tugas dan wewenang jabatan dalam unit radiologi diagnostik imaging
terintegrasi merupakan salah satu unit penunjang medis yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari sistem organisasi rumah sakit dan berada di bawah struktural Rumah Sakit Umum Harapan
Ibu dibawah penunjang medis.
Proses pengorganisasian struktur dan wewenang di unit radiologi dilakukan dengan
tujuan untuk memudahkan didalam pendelegasian tugas wewenang dan pengontrolan kinerja di
unit radiologi. Selain itu juga menggambarkan identitas radiologi tata hubungan kerja dan
metode pelaporan merupakan hal yang harus dilakukan karena dengan uraian tugas tata
hubungan kerja dan metode pelaporan yang jelas sehingga akan dihasilkan suatu sistem
pelayanan yang sistematis.
B. Ruang lingkup
1. Pengorganisasian pelayanan instalasi Fisioterapi
a. Tata hubungan kerja
b. Metode pelaporan
2. Uraian tugas dan tanggung jawab.
a. Pendelegasian wewenang
b. Uraian tugas dan tanggung jawab
C. Tujuan
1. Tujuan umum
a. Menggambarkan identitas unit Fisioterapi
b. Terwujud pelayanan Fisioterapi yang maksimal,memuaskan,efisien dan efektif.
c. Meningkatkan mutu pelayanan unit fisioterapi.
2. Tujuan khusus
a. Memudahkan di dalam pendelegasian tugas.
b. Memudahkan pengontrolan kinerja unit Fisioterapi.
c. Menetapkan tugas, wewenang dan tanggung jawab di unit Fisioterapi.
D. Landasan Hukum
1. UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
2. UU No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
3. UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1045 Tahun 2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah
Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan
5. Peraturan Pemerintah RI No. 7 Tahun 1987 Jo SKB No. 48//MENKES/II/98 tentang
Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah dalam Bidang Kesehatan kepada Pemerintah
Daerah
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 104 Tahun 1999 tentang Rehabilitasi Medik
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 585 Tahun 1989 tentang Persetujuan Tindakan Medik
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 159b Tahun 1988 tentang Rumah Sakit
9. Kepmenkes No. 1363 Tahun 2001 tentang Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis
10. Kepmenkes No. 983 Tahun 1992 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum
11. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 65 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi
BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Umum Harapan Ibu berdiri sekitar tahun 1995.Rumah Sakit Umum Harapan Ibu dahulu
merupakan Rumah Bersalin bagi ibu dan anak yang bernama Rumah Bersalin Harapan Ibu.Seiring dengan
kemajuan dan perkembangan rumah bersalin ini, Rumah Bersalin Harapan Ibu mulai menambah pelayanan
poliklinik umum dan spesialis dan pelayanan penunjang seperti Laboratorium dan Radiologi. Sampai
akhirnya untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada pasien, Rumah Bersalin Harapan Ibu memberanikan
diri berubah menjadi sebuah Rumah Sakit Umum dengan nama RSU Harapan Ibu.
Rumah Sakit Umum Harapan Ibu berusaha menjadi lembaga kesehatan yang menyelenggarakan
kesehatan bagi masyarakat luas dengan berusaha mewujudkan tujuan dan cita – cita semula yaitu ingin
memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat agar tercapai derajat kesehatan yang setinggi – tingginya
baik jasmani, rohani dan sosial sehingga mampu melaksanakan perintah agama.
Izin untuk menyelenggarakan Rumah Sakit Umum Harapan Ibu, dari DEPKES RI dikeluarkan pada
tanggal 7 Februari 1986 dengan nomor: 023/YAN/MED/RSHI/1995 dengan nama Rumah Sakit Harapan Ibu
yang beralamat di Jalan May. Jend Soengkono KM 01 Purbalingga Jawa Tengah, dengan nomor telepon 0281
– 892222 dan fax. 0281 – 893031, sedangkan status kepemilikannya adalah Yayasan Islam Bani Shobari
Purbalingga. Rumah Sakit Harapan Ibu pada tahun 2012 mendapatkan akreditasi penuh 5 bidang pelayanan
meliputi pelayanan medis, administrasi manajemen, instalasi gawat darurat, keperawatan dan rekam medis.
Jenis pelayanan kesehatan menjadi bertambah dengan adanya pelayanan poliklinik kandungan,
poliklinik jantung, paru, orthopedik (bedah tulang), bedah anak, bedah urologi dan ICU (Intensive Care
Unit).Saat ini RSU Harapan Ibu telah memiliki unit–unit layanan kesehatan seperti poliklinik penunjang dan
unit–unit pelayanan non medik. Pelayanan rawat inap terbagi menjadi beberapa kelas, yaitu VVIP, VIP,
Utama, kelas I, kelas II, kelas III. Sedangkan sarana pelayanan penunjang yang tersedia adalah laboratorium,
fisioterapi, USG, Radiologi, EKG, EEG, papsmear, ambulance, konsultasi gizi dan farmasi.
Sumber daya manusia di RSU Harapan Ibu terbagi menjadi dua kategori, yaitu karyawan medis yang
terdiri dari dokter, perawat dan bidan, sedangkan karyawan non medis terdiri dari tenaga penunjang medis,
administrasi dan bagian umum.
BAB III
VISI, MISI,FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

A. VISI
”Menjadi Rumah Sakit Yang Terkemuka, Unggul Dalam Pelayanan Kesehatan.”
Rumah Sakit Umum Harapan Ibu Purbalingga menetapkan visi sebagaimana tersebut diatas,
dengan harapan melalui berbagai upaya peningkatan baik berupa kuantitas maupun kualitas ruang rawat
inap, rawat jalan dan berbagai penunjang yang lain, mutu sumber daya manusia, pemantapan fungsi
manajeman, kebersihan dan kenyamanan rumah sakit serta pelayanan kesehatan paripurna, Rumah Sakit
Umum Harapan Ibu Purbalingga disamping memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi juga
dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat dari masyarakat miskin sampai masyarakat mampu, juga
dapat mensejahterakan karyawannya.

B. MISI
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat.
2. Mempunyai sumber daya yang unggul.
3. Menjadi rumah sakit yang terstruktur dan terorganisir secara profesional dan bernuansa islami.
4. Menjadi pilihan utama bagi masyarakat Purbalingga dan sekitarnya.
5. Mengembangkan pengabdian kepada masyarakat dijiwai dakwah islamiyah melalui pelayanan
kesehatan.

C. FALSAFAH

D. NILAI
1. Kejujuran.
2. Keterbukaan
3. Kerendahan hati
4. Kesediaan Melayani
5. Kerja Keras
6. Kasih Sayang
7. Loyalitas.

E. TUJUAN RUMAH SAKIT


a. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah Kabupaten Purbalingga pada
khususnya dan masyarakat sekitarnya pada umumnya
b. Meningkatkan derajat kesehatan bagi masyarakat kurang mampu serta mewujudkan Pembangunan
Kesehatan Nasional
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

BIDANG
Komite Komite Komite SPI
Keperawatan
PENUNJANG
Etik Medik

Keuangan Kesekretariatan RT & Seksi Seksi Seksi Seksi


& Personalia Logistik Keperawatan Yanmed Penunjang Medis Penunjang NonMed

Ka. Administrasi Ka. SDM Ka. INSTALASI IRNA + INSTALASI INSTALASI


REKAM MEDIS
UGD
keuangan & Aset Sarpras RAWAT KHUSUS FARMASI

INSTALASI OK INSTALASI KAMAR JENAZAH


Ka. Anggaran & Ka. Humas Ka. INSTALASI
Pembukuan Sanitasi IRJA LABORATORIUM

INSTALASI
ICU
Ka. IT Ka.Kendar INSTALASI CSSD
aan RADIOLOGI
INSTALASI
PERINA

Ka. INSTALASI
Keamanan INSTALASI HD FISIOTERAPI

INSTALASI INSTALASI GIZI


IRNA

Direktur INSTALASI
IRJA
RSU Harapan Ibu Purbalingga

Instalasi
Kebidanan
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

A. Struktur Organisasi Instalasi Fisioterapi

Direktur

Seksi
Pelayanan Medis

Ka Instalasi
Fisioterapi

Koordinator
Fisioterapi

PJ. Alat-alat PJ. Kesekretariatan PJ. Program


Fisioterapi Fisioterapi Fisioterapi
BAB VI

URAIAN JABATAN

A. Kepala Instalasi Fisioterapi


NO Informasi Jabatan Keterangan
1. Nama Jabatan Kepala Instalasi Fisioterapi
Pengertian Seorang tenaga profesional yang diberi tanggung
jawab dan wewenang dalam kegiatan pelayanan di
instalasi Fisioterapi RSU Harapan Ibu Purbalingga
Tanggung jawab Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan dan
pelayanan Fisioterapi di RSU Harapan Ibu
Purbalingga
Uraian Tugas 1. Memonitor serta memberi instruksi kepada staf
fisioterapi di poli fisioterapi maupun di ruangan.
2. Sebagai pelaksana dan fungsi pelayanan di
Instalasi Fisioterapi
3. Peran sebagai pengelola (manager) dengan
fungsi
1. Merencanakan pengembangan Fisioterapi RS
2. Mengkoordinir, mengawasi dan
mengendalikan kegiatan Fisioterapi
3. Menentukan tugas dan fungsi masing-masing
tenaga Fisioterapi

Wewenang Menyelenggarakan dan bertanggung jawab


terhadap pelayanan fisioterapi.
Persyaratan Jabatan Meliliki STR aktif
B. Penanggung jawab Alat-alat Fisioterapi
NO Informasi Jabatan Keterangan
2. Nama Jabatan Penanggung jawab Alat-alat Fisioterapi
Pengertian Seorang tenaga profesional yang diberi tanggung
jawab dan wewenang dalam kegiatan perencanaan
dan pengadaan peralatan fisioterapi di instalasi
Fisioterapi RSU Harapan Ibu Purbalingga

Tanggung jawab Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan


perencanaan dan pengadaan alat Fisioterapi di RSU
Harapan Ibu Purbalingga

Uraian Tugas 1. Membuat daftar barang /aat yang diperlukan di


ruangan fisioterapi.
2. Bertanggung jawab terhadap peralatan dan
fasilitas serta kebersihan ruangan

Wewenang Menyelenggarakan dan bertanggung jawab terhadap


peralatan alat-alat fisioterapi.
Persyaratan Jabatan Memiliki STR aktif

C. Penanggung jawab Kesekretariatan Fisioterapi


NO Informasi Jabatan Keterangan
3. Nama Jabatan Penanggung jawab Kesekretariatan Fisioterapi
Pengertian Seorang tenaga profesional yang diberi tanggung
jawab dan wewenang dalam kegiatan pelaporan dan
pencatatan dan pemberkasan fisioterapi di instalasi
Fisioterapi RSU Harapan Ibu Purbalingga
Tanggung jawab Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan
pencatatan dan membuat laporan kebutuhan dan
membuat proposal pelayanan Fisioterapi di RSU
Harapan Ibu Purbalingga
Uraian Tugas 1. Membuat laporan kepada Ka.bid pelayanan
Rehablitasi Medis atau rawat jalan.
2. Membuat laporan harian , bulanan dan tahunan.
3. Membuat absensi diruangan
4. Membuat proposal pengadaan alat –alat
fisioterapi
Wewenang Menyelenggarakan dan bertanggung jawab
terhadap pembuatan seluruh laporan fisioterapi.
Persyaratan Jabatan Memiliki STR aktif

D. Penanggung jawab Program Fisioterapi


NO Informasi Jabatan Keterangan
4.. Nama Jabatan Penanggung jawab Program Fisioterapi
Pengertian Seorang tenaga profesional yang diberi
tanggung jawab dan wewenang dalam
kegiatan penyusunan program fisioterapi di
instalasi Fisioterapi RSU Harapan Ibu
Purbalingga
Tanggung jawab Bertanggung jawab terhadap seluruh
kegiatan penyusunan program pelayanan
Fisioterapi di RSU Harapan Ibu Purbalingga
Uraian Tugas 1. Membuat program – program
kegiatan instalasi fisioterapi yang
akan diusulkan
2. Bertanggung jawab terhadap
program yang diusulkan
3. Mengadakan rapat dengan koord.
Instalasi fisioterapi terkait dengan
program yang diusulkan
Wewenang Menyelenggarakan dan bertanggung jawab
terhadap seluruh program fisioterapi.
Persyaratan Jabatan Memiliki STR aktif
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

Instalasi
Fisioterapi
Instalasi Rawat Logistik
Jalan

Instalasi Rawat Instalasi Rawat


Jalan Inap

Instalasi Instalasi
IGD Radiologi

Teknisi Instalasi
ICU

A. Instalasi Fisioterapi dengan Instalasi Rawat Jalan


Tata hubungan kerja Instalasi fisioterapi dengan rawat jalan yakni petugas fisioterapi
menerima pasien rujukan dari poliklinik lain seperti (poli saraf, poli orthopaedi, poli
anak, poli internis, poli bedah, dll).
B. Instalasi Fisioterapi dengan IGD
Tata hubungan kerja Instalasi Fisioterapi dengan Instalasi Gawat Darurat yakni petugas
fisioterapi memberikan pelayanan fisioterapi kepada pasien yang diberikan program
fisioterapi.
C. Instalasi Fisioterapi dengan Instalasi Rawat Inap
Tata hubungan kerja Instalasi fisioterapi dengan instalasi rawat inap yakni petugas
fisioterapi memberikan pelayanan fisioterapikepada pasien yang diberikan program
fisioterapi.
D. Instalasi Fisioterapi dengan Instalasi Radiologi
Tata hubugan kerja instalasi fisioterapi dengan istalasi radiologi yakni petugas fisioterapi
melihat hasil rontgen pasien untuk menyesuaikan dengan kondisi pasien agar dapat
diberikan proram fisoterapi yang tepat
E. Instalasi Fisioterapi dengan Instalasi ICU
Tata hubungan kerja Instalasi Fisioterapi dengan ICU yakni petugas fisioterapi
memberikan pelayanan fisioterapi kepada pasien yang diberikan program fisioterapi.
F. Instalasi Fisioterapi dengan Rekam Medis
Tata hubungan kerja instalasi Fisioterapi dengan Rekam Medis yakni petugas Fisioterapi
melihat data-data pasien dengan rekaman asuhan Fisioterapi yang tertulis maupun yang
akan ditulis pada lembar buku rekam medis.
G. Instalasi Fisioterapi dengan Logistik
Tata hubungan kerja instalasi Fisioterapi dengan Logistik yakni petugas fisioterapi
membutuhkan ketersediaan barang-barang pendukung pelayanan seperti :
bolpoin,penggaris,gunting,dll yang terkait dengan pelayanan Fisioterapi.
H. Instalasi Fisioterapi dengan Teknisi
Tata hubungan kerja instalasi Fisioterapi dengan Teknisi yakni petugas Fisioterapi
menghubungi bagian Teknisi apabila ditemukan gangguan atau kerusakan peralatan atau
kebutuhan ruangan yang terkait dengan perawatan dan perbaikan.
BAB VIII

POLA KETENAGAAN

A. Pola Ketenagaan Instalasi Fisioterapi


Kebutuhan fisioterapis untuk rumah sakit umum kelas C paling sedikit memiliki
fisioterapis dengan 2 (dua) jenis spesialis (kekhususan),(PMK NO 65 TH 2015).
Untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu maka kompetensi sumber daya
manusia sangat penting diperhatikan. Kompetensi adalah kombinasi dari pengetahuan
(knowledge), keterampilan (skill), sikap (attitude), dan prilaku (habit) yang berkonstribusi
sebagai orang yang efektif. Tujuan dari kompetensi adalah :
1. Melaksanakan tugas dengan efektif
2. Dapat bekerja sesuai bidangnya
3. Dapat melaksanakan tangung jawab
B. Kualifikasi Staff
NO Nama Jabatan Kualifikasi Formal Keterangan
Memiliki STR
1. Ka Instalasi Fisoterapi D III Fisioterapi
Fisioterapi
Penanggung jawab Alat-alat Memiliki STR
2. D III Fisioterapi
Fisioterapi Fisioterapi
Penanggung jawab Kesekretariatan Memiliki STR
3. D III Fisioterapi
Fisioterapi Fisioterapi
Penanggung jawab Program Memiliki STR
4. D III Fisioterapi
Fisioterapi Fisioterapi

C. Distribusi Ketenagaan
Instalasi Rehabilitasi Medik merupakan sarana untuk memberikan pelayanan Rehabilitasi
Medik yang dilaksanakan oleh Dokter spesialis atau Dokter umum dan ketenagakerjaan yang
terkait yaitu : Fisioterapis, Okupasi Terapi, Terapi Wicara, Ortotis-Prostetis, Pekerja Sosial
Medik, Perawat Rehabilitasi Medik dan Psikolog. Masing-masing dapat dipimpin oleh
koordinator sesuai dengan profesinya, serta bertanggungjawab kepada kepala bagian.
Distribusi ketenagaan Fisioterapi di RSU Harapan Ibu Purbalingga yakni memberikan
pelayanan pada rawat jalan dari rujukan dokter pengirim, rawat inap, ICU, perinatologi,
pediatrik, IGD dan pasien umum yang langsung mendaftar untuk fisioterapi.
Adapun uraian tugas dan fungsi tenaga Fisioterapi yaitu :
1. Melakukan assessment, diagnosis, terapi dan evaluasi program keterapian fisik kepada
pasien sesuai dengan kompetensi masing-masing dan arahan dokter
2. Bertanggungjawab terhadap hasil pekerjaannya
3. Menuliskan tindakan yang dilakukan pada rekam medis setiap masing-masing pasien
D. Pengaturan Jaga
Di Rumah Sakit Harapan Ibu Purbalingga pelayanan Rehabilitasi Medik Fisioterapi di
buka dari pukul 07:00-18:00 WIB. Pengaturan jaga pada pelayanan Rehabilitasi Medik
Fisioterapi di Rumah Sakit Harapan Ibu di jadwalkan menjadi dua shift, shift 1 (shift pagi)
pukul 07:00-14:00 WIB dan middle shift (shift siang) pukul 11:00-18:00 WIB. Dimana
petugas Fisioterapi dengan jatah jadwal middle shift (shift siang) bertugas untuk melakukan
program pelayanan Fisioterapi pada pasien rawat inap dan kemudian melanjutkan pelayanan
pada pasien rawat jalan.
BAB IX

PROGRAM ORIENTASI

A. Pengertian
1. Pegawai baru adalah peserta seleksi penerimaan calon pegawai baru RSU Harapan
Ibu Purbalingga yang berdasarkan keputusan Direktur dinyatakan diterima sebagai
calon pegawai baru RSU Harapan Ibu Purbalingga
2. Orientasi Pegawai adalah program bagi pegawai baru denga tujuan untuk
memperkenalkan tentang organisasi dalam hal ini RSU Harapan Ibu Purbalingga dan
aspek-aspek yang lain yang berkaitan dengan bidang pekerjaan
B. Metode Orientasi Pegawai Baru
1. Bila penerimaan pegawai kurang dari 10 orang, pegawai tersebut diberikan
penjelasan oleh Bidang Diklat, kemudian diantar ke unit untuk diserahkan kepada
atasan langsungnya.
a) pelaksanaan orientasi diserahkan kepada atasan langsungnya
b) pada orientasi berikutnya pegawai tersebut diikutkan pada orientasi umum rumah
sakit.
2. Bila penerimaan pegawai lebih dari 10 orang :
a) Pegawai dikumpulkan di ruang pertemuan, secara umum mengikuti kegiatan
orientasi formal dengan materi-materi yang sudah ditentukan(ceramah/diskusi).
b) Setelah mengikuti orientasi umum, kemudian orientasi unit dengan kegiatan
perkenalan dan pemahaman tugas ke unit nyang berkaitan.
C. Pelaksanaan Orientasi
Orientasi pegawai baru dilaksanakan dalam 2 tahap :
1. Orientasi Umum, berisi materi-materi umum rumah sakit
2. Orientasi Khusus, berisi materi-materi khusus yang berkaitan dengan kompetensinya,
berkaitan dengan tata laksana pekerjaan di instalasi Fisioterapi. Waktu pelaksanaan
orientasi menyesuaikan jadwal seleksi pegawai baru. Lamanya orientasi di instalasi
menyesuaikan kebutuhan instalasi fisioterapi.
D. Cara pelaksanaan Kegiatan Orientasi Pegawai Baru
1. Bidang Diklat menentukan waktu orientasi bagi pegawai baru
2. Memanggil pegawai baru yang diterima berdasarkan hasil seleksi untuk
melaksanakan orientasi pegawai baru(melalui telepon atau surat tertulis)
3. Bidang Diklat menyusun jadwal orientasi
4. Bidang Diklat membuat proposal orientasi pegawai baru ditujukan kepada Direktur
5. Bidang Diklat mengirim surat permohonan kepada pihak terkait untuk menjadi
pembicara atau pembimbing orientasi pegawai baru sesuai jadwal yang telah
ditetapkan
6. Bidang Diklat mengkoordinasi jalannya orientasi diruang pertemuan bekerjasama
dengan unit terkait
7. Bidang Diklat menyerahkan pegawai baru kepada unit kerja masing-masing melalui
atasan langsung untuk orientasi di unit kerja
8. Lamanya orientasi instalasi fisioterapi disesuaikan dengan kebutuhan yang tertuang
dalam pedoman orientasi instalasi.
9. Bidang Diklat melaporkan hasil dan evaluasi
E. Waktu Orientasi di Instalasi Fisioterapi
1. Satu (1) minggu pertama untuk pengenalan ruang fisioterapi dan bagian staff lain
yang terkait dengan Fisioterapi selama di poliklinik dan pengenalan dengan ruangan
bangsal yang biasa fisioterapis melakukan visit untuk memberikan tindakan
fisioterapi di bangsal.
2. Minggu ke-2 pengenalan alat-alat modalitas fisioterapi dan SOP pada alat tersebut
beserta tata laksananya
F. Orientasi Organisasi
1. Struktur organisasi dan tata laksana dalam pelayanan rumah sakit.
2. Visi, misi, nilai dan tujuan organisasi dan motto di rumah sakit.
3. Jenis-jenis pelayanan program mutu, Program Pengendalian Pencegahan Infeksi
& Program K3. Program Keselamatan pasien Rumah Sakit yang
tersedia atau dilaksanakan.
4. Fasilitas-fasilitas yang ada di rumah sakit.
5. Prosedur yang digunakan untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan fasilitas-
fasilitas rumah sakit.
6. Sistem pengamanan dan ketertiban termasuk peraturan di rumah sakit.
G. Orientasi kebijakan tentang manajemen SDM
1. Evaluasi kinerja staf.
2. Hak dan kewajiban pegawai (contoh: insentif, libur, cuti, pensiun dan
kesejahteraan).
3. Sistem penghargaan dan sanksi (reward and punishment).
4. Sistem pengembangan staf.
H. Metode Orientasi
1. Kuliah singkat
2. Penugasan
3. Diskusi pleno
BAB X

PERTEMUAN / RAPAT

Unit Fisioterapi Rumah Sakit Umum Harapan Ibu merupakan salah satu unit instalasi
rehabilitasi medik dan mempunyai anggota tim yang memerlukan pengorganisasian. Pertemuan
atau rapat yang berhubungan dengan unit fisoterapi diperlukan untuk dengan kemajuan unit.

A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memilki kepentinan
dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah tertentu.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat membantu teselenggaranya program kerja Instalasi Fsioterapi RSU Harapan Ibu
Puralingga
2. Tujuan Khusus
a. Dapat menggali segala permasalahan yan terkait dengan program RS umumnya dan
progam Instalasi Fisioterapi khususnya
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan masalah yang terkait dengan pelayanan
fisioterapi
C. Jadwal dan Waktu Rapat
Rapat yag dilakuka berkala terdiri dari :
1. Rapat Harian Seluruh Instalasi Fisoterapi
2. Rapat Bulanan Seluruh Instalasi Fisioterapi
Waktu Rapat Rutin seluruh Instalasi Fisioterapi diselenggarakan pada :
Waktu : setiap sabtu
Jam : 12:00-selesai
Tempat : Ruangan Fisioterapi
Peserta : Staf Fisioterapi

Materi : Evaluasi kinerja mutu, Masalah dan pemecahannya dan Evaluasi dan
rekomendasi
D. Sasaran
Seluruh Staf Fisioterapi dan instansi lain yang terkait (bila diperlukan)

E. Cara Pelaksanaan
1. Undangan rapat/ pemberitahuan rapat ditulis pada white board/ via sms minimal 2 hari
sebelum pelaksanaan
2. Peserta rapat hadir 15 menit sebelum dimulai
3. Peserta rapat mengisi daftar kehadiran rapat unit Fisioterapi
4. Materi rapat sesuai jadwal rapat Fisioterapi di tambah materi tambahan yang diperlukan
5. Pemimpin rapat memimpin jalannya rapat, dan mengambil keputusan dengan
mempertimbangkan masukan-masukan dari peserta rapat.
6. Kepala instalasi menindaklanjuti keputusan rapat sesuai masalah , yang dalam
pelaksanaannya dapat berupa (sosialisasi, pembuatan problem solving, perencanaan
pembuatan proposal bila diperlukan, dan klarifikasi dengan Instalasi lain yang terkait)
BAB XI

PELAPORAN

Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan dilakukan oleh masing-masing penanggung


jawab Fisioterapi dan dilaporkan kepada Koordinator Poliklinik Fisioterapi yang selanjutnya
akan diteruskan ke bagian Seksi Penunjang Medis dan seterusnya melalui Direktur Rumah Sakit
Harapan Ibu. Laporan terdiri dari laporan harian, bulanan dan tahunan.

Sistem Pelaporan

A. Laporan Harian
1. Pelaporan Instalasi Fisioterapi dilakukan setiap hari mencakup jumlah dan jenis pelayanan.
2. Monitoring harian sasaran mutu Fisioterapi
B. Laporan Bulanan
1. Pelaporan Instalasi Fisioterapi dilakukan satu bulan sekali mencakup jumlah pasien setiap
bulan dan jenis pelayanan
2. Monitoring bulanan sasaran mutu Fisioterapi
C. Laporan Tahunan
1. Pelaporan tahunan Instalasi Fisioterapi mencakup pelaporan jumlah kunjungan pasien
selama 1 tahun
2. Pelaporan yang mencakup kunjungan pasien yang menggunakan BPJS (Jamkesmas, Askes,
Jamsostek, Umum dan Asuransi)
3. Pelaporan Pertanggung jawaban atas program-program yang terlaksana selama 1 tahun

Anda mungkin juga menyukai