NIM : E1A017040
UNIVERSITAS MATARAM
2019
1. Berikan kajian komprehensif keterkaitan antara Standar Kompetensi Lulusan
(SKL), SI (Standar Isi), Standar Proses, Standar Evaluasi, sarana pra sarana
dan TANTANGAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0/ABAD 21/SOCIETY
5.0/DISRUPTIVE ERA/ MAKING INDONESIA 4.0 untuk kurikulum
Pelajaran Biologi SMA. Dari uraian hasil kajian tesebut anda harus bisa
membuktikan bahwa semuanya saling terkait atau tidak, sehingga apakah tujuan
kurikulum SMA dan tagihan-tagihan tambahan tersebut bisa/tidak
dicapai.
Jawaban:
Dalam PP Nomor 19 tahun 2005 yakni SKL adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan (Handayani,
2016). Kriteria kualifikasi yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan ini
diharapkan nantinya dapat mencetak peserta didik yang mampu menghadapi “Tantangan
Revolusi Industri 4.0/Abad 21/Society 5.0/Disruptive Era/ Making Indonesia 4.0”. untuk
mencapai hal tersebut, SKL dijabarkan menjadi KI, KD dan Indeks Pencapaian
Kompetensi (IPK). Standar Kompetensi Lulusan (SKL) harus menentukan kriteria
ketutasan minimal agar dapat mengetahui hasil yang dicapai oleh siswa, dengan
demikian dapat dilihat perkembangan siswa meliputi kompetensi untuk seluruh mata
pelajaran atau kelompok mata pelajaran (Asrivi, 2017). SKL merupakan muara utama
dari pencapaian seluruh mata pelajaran pada jenjang pendidikan tertentu. Kompetensi
inti memberikan arah menuju standar pencapaian dari tingkat pengetahuan dan
keterampilan. Kompetensi ini menjadi muara dari pencapaian semua mata pelajaran pada
tingkat kompetensi untuk kelas tertentu. KD merupakan tingkat kemampuan suatu pokok
bahasan pada suatu mata pelajaran yang mengacu pada kompetensi inti. KD juga
merupakan dasar pengembangan materi pelajaran dan keterampilan serta pengalaman
belajar. Dari proses dan pengalaman belajar tersebut diperoleh pula pembelajaran tidak
langsung berupa pengembangan sikap social dan spiritual (Dewi, 2018). Kemudian dari
KD tersebut dijabarkan IPK-IPK yang harus dicapai oleh peserta didik. Dalam
pencapaian IPK-IPK yang dirumuskan tentunya harus melalui proses pembelajaran yang
baik pula. Maka dari itu ditetapkan standar proses, yaitu Standar Nasional Pendidikan
yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu kesatuan pendidikan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan. Untuk dapat mewujudkan proses yang baik, dalam
menjalankan apa yang termuat dalam standar isi maka tentu saja diperlukan sarana dan
prasarana yang dapat menunjang untuk tercapainya hal tersebut. Sarana dan prasarana
pendidikan adalah salah satu penunjang keberhasilan pendidikan, yang mengacu pada
standar sarana dan prasaran yang dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan
Peraturan Menteri, seringkali menjadi kendala dalam proses penyelenggaran pendidikan
di sekolah (Asrivi, 2017). Untuk memastikan semua standar tersebut berjalan dengan
baik, maka perlu diadakan evaluasi terhadap mekanisme, prosedur, dan instrument
penilaian hasil belajar peserta didik. Dari hasil evaluasi ini bisa diketahui dimana letak
kekurangan serta kelebihan dari standar-standar yang telah dilaksanakan dalam rangka
mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Jika ada kekurangan maka bisa diketahui letak
kekurangannya dan bisa diperbaiki sehingga dapat dihasilkan lulusan yang kompeten.
Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa semua aspek saling terkait satu sama lainnya.
Apabila semua aspek tersebut dapat diselenggarakan dengan baik, maka tujuan nasional
pendidikan beserta tagihan-tagihannya dapat tercapai dengan baik.
2. KD 3.10
Mengkreasi model hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada system
koordinasi (saraf, hormone dan alat indera) dalam kaitannya dengan mekanisme
koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi dan mencegahnya yang dapat terjadi pada
sistem koordinasi manusia
KD 4.10
Menyajikan hasil evaluasi pengaruh pola hidup suatu komunitas terhadap kelainan pada
struktur dan fungsi organ sistem koordinasi yang menyebabkan gangguan sistem saraf
dan hormon pada manusia berdasarkan studi jurnaljurnal ilmiah.
A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Menyebutkan organ-organ penyususn system koordinasi
Menguraikan struktur organ-organ penyususn system koordinasi
Menjelaskan fungsi-fungsi dari tiap organ pada system koordinasi
Membuat model hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada system
koordinasi dalam kaitannya dengan mekanisme koordinasi dan regulasi
Mengaitkan kelainan pada struktur dan fungsi organ sistem koordinasi dengan
menyebabkan gangguan yang terjadi
Menyajikan laporan hasil evaluasi pengaruh pola hidup suatu komunitas terhadap
kelainan pada struktur dan fungsi organ sistem koordinasi yang menyebabkan
gangguan sistem saraf dan hormon pada manusia berdasarkan studi literature
B. PENGEMBANGAN MATERI
Peta konsep materi
SISTEM KOORDINASI
Tiroid Telinga
Pembagian Cara
system saraf Paratiroid Hidung mengatasi
Timus Lidah
Pancreas Kulit
Adrenal
Gonad
Reguler
a. Sistem saraf
b. Sistem endokrin
c. Sistem indra
d. Kelainan struktur dan fungsi organ sistem koordinasi dan cara mengatasinya
Pengayaan
Praktikum tentang gerak refleks pada katak, untuk mengetahui pengaruh
perusakan system saraf pusat pada katak
Konteks muatan lokal
Dapat diaktualisasikan dalam kepramukaan
Kelainan pada sistem koordinasi, materi ini dapat diaktualisasikan dalam kegiatan
kepramukaan karena dalam SKU (syarat kecakapan umum) pramuka, salah satu
syarat yang harus dipenuhi ialah dapat menyebutkan penyebab dan cara
pencegahan penyakit yang disebabkan oleh perilaku tidak sehat.
Terkait dengan penguatan karakter
Kelainan struktur dan fungsi organ sistem koordinasi dan cara mengatasinya,
dalam materi ini peserta didik dapat belajar untuk selalu mensyukuri segala
nikmat Tuhan. Karena peserta didik nantinya dapat menyadari bahwa hal sekecil
sel saraf saja sangat berguna bagi kehidupan manusia. Selain itu secara tidak
langsung peserta didik diajarkan untuk berkoordinasi, selayaknya korrdinasi pada
tiap aspek dari system koordinasi pada manusia, maka dalam kehidupan sehari-
hari juga perlu bekerja sama dengan baik dengan orang-orang di sekitar untuk
mencapai kehidupan yang lebih baik.
Pengembangan LKPD
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Kelas :
Kelompok :
Anggota :
A. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem koordinasi (saraf, hormone dan alat indera) dalam kaitannya dengan
mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi dan mencegahnya
yang dapat terjadi pada sistem koordinasi manusia
B. Alat dan bahan
1. Alat tulis dan kertas karton
2. Berbagai sumber literature
C. Cara kerja
1. Temukan berbagai kelainan dan penyakit dari berbagai literature
2. Lakukan pengelompokan terhadap penyakit pada saraf berdasarkan penyebabnya
3. Lakukan analisis terhadap penyakit tersebut terkait dengan struktur apa yang
mengalami kelainan, berpengaruh terhadap proses apa sehingga bisa
mengakibatkan penyakit tersebut lalu analisislah bagaimana solusi untuk
mengatasi penyakit tersebut
4. Tuliskan hasilnya pada kertas karton
5. Kumpulkan tugas yang telah selesai
D. PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI
Pengetahuan (sesuai dengan KD, HOTS, ABAD 21) buktikan dengan membuat
kisi kisi soal dan menggunakan instrumen evaluasi instrument HOTS
Soal:
1. HNP adalah penyakit yang menimbulkan rasa sakit, mati rasa, atau lemah pada
otot dan tulang. HNP adalah penyakit yang memengaruhi tulang belakang
seseorang. HNP atau Hernia Nukleus Pulposus kerap diderita oleh orang dewasa
dan lanjut usia. HNP adalah penyakit yang juga dikenal sebagai saraf terjepit.
HNP adalah penyakit yang bisa terjadi di bagian tulang belakang mana pun dan
dapat mengiritasi saraf di dekatnya. Gejala HNP biasanya berkurang atau sembuh
setelah beberapa minggu. Namun, pada beberapa kasus, gejala bisa terus bertahan
hingga perlu dioperasi.
Analisislah struktur pada organ apa yang mengalami gangguan pada penyakit
tersebut, lalu proses apa yang dapat terganggu akibat kelainan struktur tersebut
dan bagaimana cara untuk mengatasi kelainan tersebut?
Soal ini termasuk soal HOTS karena: untuk menjawab soal tersebut peserta
didik harus menganalisis tiap aspek baik itu struktrur, proses, dan gangguan yang
disebabkan, kemudian setelah itu peserta didik harus menghubungkan antar aspek
lalu menggunakan kemampuan berfikir tinggi dan kreatif untuk mencari solusi
atas pemasalahan tersebut.
Teknik penilaian
jumlah skor yang didapat
Nilai akhir = x 100
25
Teknik penilaian:
jumlah skor yang didapat
Nilai akhir= x 100
24
Teknik penilaian:
Keluasan : Prosedural
KD 4.8 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan analisis fenetik dan filogenetik
tumbuhan serta peranannya dalam kehidupan
Kedalaman : P5
Keluasan : Prosedural
Materi
Materi yang
Materi
Dapat
Materi Terkait
Materi reguler Muatan Lokal Diaktualisasikan
Pengayaan Penguatan
Dalam Kegiatan
Karakter
Keperamukaan
Tumbuhan Membuat Mempelajari Mengintegra Upaya
tidak makanan pohon ajan sikan penanaman
(lumut)berpe dari kelicung yang kegiatan pohon,
mbuluh tumbuhan menjadi flora kepramukaa dengan
Tumbuhan yang ada identitas/ n dengan materi ini
berpembuluh di sekitar endemic NTB pennaman peserta
(paku, pohon didik
gymnosperm dilatih
ae dan untuk
angiosperma menumbuh
e) kan sikap
cinta
lingkungan
dan juga
bersabar
untuk
merawat
tumbuhan
yang
ditanam
Pengembangan LKPD
LKPD
KLADOGRAM
A. Tujuan
1. Menyajikan hasil identifikasi tumbuhan ke dalam bentuk kladogram
2. Membandingkan ciri-ciri dari Kingdom Plantae
B. Alat dan bahan
1. Alat
a. Alat tulis
b. Buku literature
c. Lup
2. Bahan
a. Tumbuhan lumut
b. Tumbuhan paku
c. Pinus
d. dll
C. Langkah kerja
1. Melakukan identifikasi semua makhluk hidup yang akan dibuat kladogramnya
2. Memilih jenis-jenis makhluk hidup yang akan dibuat kladogramnya
3. Menentukan satu jenis outgroup (makhluk hidup yang mempunyai ciri
primitive/nenek moyang) diberi skor 0
4. Membuat tabel karakter dengan 5 karakter dan menghitung jumlah perubahan evolusi
serta urutkan
5. Membuat kladogram berdasarkan tabel karakter dan jumlah perubahan evolusi yang
dibuat pada langkah keempat.
D. Hasil Pengamatan
1. Tabel karakter
2. Kladogram
E. Pertanyaan
1. Tumbuhan mana yang paling maju? Kemukakan alasannya!
2. Tumbuhan mana yang paling primitive? Kemukakan alasannya!
LKPD
A. Tujuan
1. Mengenal contoh-contoh tumbuhan spermatophyte
2. Mengamati ciri-ciri, akar, batang, daun, bunga, buah dan biji tumbuhan
spermatophyte
3. Mengenal klasifikasi tumbuhan spermatophyte
B. Alat dan Bahan
1. Tanaman di sekitar sekolah
2. Alat tulis
C. Cara kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengidentifikasi tanaman dan mengamati bagian-bagian tubuh tumbuhan tersebut
3. Menggambar dan mencatat ciri-ciri bagian tumbuhan tersebut dalam tabel hasil
pengamatan
D. Tabel Hasil Pengamatan
No. Nama tumbuhan Familia Gambar daun Gambar Gambar akar
bunga/buah/biji
E. Pertanyaan
Berdasarkan hasil pengamatan Anda, jelaskan persamaan dan perbedaan ciri tumbuhan
yang Anda amati!
D. PENGEMBANGAN INSTRUMENT EVALUASI
Pengetahuan
No Kompetensi Materi Kelas/ Indicator Level Bentuk No
dasar semester soal kognitif soal soal
1. 3.8 Plantae X/II Mengelo C4 Uraian 1
Mengelompok mpokkan
kan tumbuhan tumbuha
ke dalam n
divisio tumbuha
berdasarkan n berbiji
ciri-ciri tertutup
umum, serta
mengaitkan
peranannya
dalam
kehidupan
Soal:
Di suatu tempat diketahui ada sebuah pohon salak (Salacca zalacca). Pohon
ini sudah besar dan tumbuh lama disana. Untuk pohon seusianya, biasanya sudah
berbuah lebat. Di dekat pohon salak itu ada sebuah pohon aren (Arenga pinnata),
berbeda dengan pohon salak tadi, pohon aren ini sudah bisa berbuah, bahkan lebat,
meskipun perkiraan usianya tidak beda jauh. Di sekitar pohon-pohon ini tidak ada
pohon yang satu spesies dengan pohon tersebut, jadi baik pohon salak maupun pohon
kersen ini masing-masing hanya satu-satunya di daerah tersebut. Analisislah apa
penyebab pohon kersen yang hanya satu pohon saja bisa berbuah, sedangkan pohon
salak tidak bisa.
Soal tersebut termasuk soal HOTS karena untuk menemukan jawaban dari
permasalahan tersebut diperlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi untuk
mengintegrasikan pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki sehingga bisa menemukan
jawaban yang sesuai dengan keinginan soal
Keterampilan
Aspek 4 3 2 1
Observasi Siswa mengamati Dua dari aspek Hanya salah Siswa mengamati
tanaman dengan mengamati satu dari kriteria tanaman dengan
teliti, cekatan, dipenuhi aspek ceroboh, tergesal-
dan tepat mengamati gesa, dan tidak tepat
Identifikasi Siswa Hanya salah dua Hanya salah Siswa
mengidentifikasi dari kriteria satu dari kriteria mengidentifikasi
tanaman aspek aspek tanaman tidak
berdasarkan ciri- mengidentifikasi mengidentifikasi samasekali
ciri, klasifikasi, yang terpenuhi yang terpenuhi memenuhi criteria
letak
Komunikasi Siswa Dua dari aspek Hanya salah Siswa
mengkomunikasi- komunikasi satu dari criteria mengkomunikasikan
kan hasıl dipenuhi aspek hasil pengamatan di
pengamatan di sementara salah komunikasi depan kelas dengan
depan kelas satu kriteria yang terpenuhi, suara pelan, tidak
dengan suara tidak dipenuhi sementara dua jelas, dan tidak
lantang, jelas, dan criteria tidak dimengerti
dapat dimengerti dipenuhi
Teknik penilaian:
Sikap
Indicator Aspek Penilaian Keterangan
Disiplin 3- Jika tiga indicator terlihat
Tertib mengikuti instruksi 2- Jika dua indicator terlihat
Tidak melakukan kegiatan yang tidak 1- Jika satu indicator terlihat
diminta
Tidak membuat kondisi kelas menjadi
tidak kondusif
Kerja Sama
Ikut berperan dalam kegiatan diskusi
Memusatkan perhatian pada tujuan
kelompok
Memberikan pendapat dalam
menyelesaikan LKPD
Teliti
Teliti dalam hal melakukan
pengamatan
Teliti dalam hal mencatat data
Teliti dalam hal mendeskripsikan
hasil pengamatan
Teknik penilaian:
Pengayaan
Untuk rencana pengayaan, nantinya siswa yang telah mencapai ketuntasan
seluruh indicator diarahkan untuk belajar memanfaatkan tanaman yang ada di
sekitar untuk membuat olahan makanan.
DAFTAR PUSTAKA
Asrivi, Q. E. S., Fathur R dan Sri M. D. (2017). Penerapan Standar Kompetensi Lulusan
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar. JPE. 6 (3): 257 – 266.
Dewi, S. K., Apon, P., Sofina, B., Ninik, K. dan Budi, M. (2018). Modul Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013 SMA Tahun 2018. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Atas.
Lilik Muliani