Anda di halaman 1dari 22

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM SMA

NAMA : LILIK MULIANI

NIM : E1A017040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2019
1. Berikan kajian komprehensif keterkaitan antara Standar Kompetensi Lulusan
(SKL), SI (Standar Isi), Standar Proses, Standar Evaluasi, sarana pra sarana
dan TANTANGAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0/ABAD 21/SOCIETY
5.0/DISRUPTIVE ERA/ MAKING INDONESIA 4.0 untuk kurikulum
Pelajaran Biologi SMA. Dari uraian hasil kajian tesebut anda harus bisa
membuktikan bahwa semuanya saling terkait atau tidak, sehingga apakah tujuan
kurikulum SMA dan tagihan-tagihan tambahan tersebut bisa/tidak
dicapai.
Jawaban:
Dalam PP Nomor 19 tahun 2005 yakni SKL adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan (Handayani,
2016). Kriteria kualifikasi yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan ini
diharapkan nantinya dapat mencetak peserta didik yang mampu menghadapi “Tantangan
Revolusi Industri 4.0/Abad 21/Society 5.0/Disruptive Era/ Making Indonesia 4.0”. untuk
mencapai hal tersebut, SKL dijabarkan menjadi KI, KD dan Indeks Pencapaian
Kompetensi (IPK). Standar Kompetensi Lulusan (SKL) harus menentukan kriteria
ketutasan minimal agar dapat mengetahui hasil yang dicapai oleh siswa, dengan
demikian dapat dilihat perkembangan siswa meliputi kompetensi untuk seluruh mata
pelajaran atau kelompok mata pelajaran (Asrivi, 2017). SKL merupakan muara utama
dari pencapaian seluruh mata pelajaran pada jenjang pendidikan tertentu. Kompetensi
inti memberikan arah menuju standar pencapaian dari tingkat pengetahuan dan
keterampilan. Kompetensi ini menjadi muara dari pencapaian semua mata pelajaran pada
tingkat kompetensi untuk kelas tertentu. KD merupakan tingkat kemampuan suatu pokok
bahasan pada suatu mata pelajaran yang mengacu pada kompetensi inti. KD juga
merupakan dasar pengembangan materi pelajaran dan keterampilan serta pengalaman
belajar. Dari proses dan pengalaman belajar tersebut diperoleh pula pembelajaran tidak
langsung berupa pengembangan sikap social dan spiritual (Dewi, 2018). Kemudian dari
KD tersebut dijabarkan IPK-IPK yang harus dicapai oleh peserta didik. Dalam
pencapaian IPK-IPK yang dirumuskan tentunya harus melalui proses pembelajaran yang
baik pula. Maka dari itu ditetapkan standar proses, yaitu Standar Nasional Pendidikan
yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu kesatuan pendidikan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan. Untuk dapat mewujudkan proses yang baik, dalam
menjalankan apa yang termuat dalam standar isi maka tentu saja diperlukan sarana dan
prasarana yang dapat menunjang untuk tercapainya hal tersebut. Sarana dan prasarana
pendidikan adalah salah satu penunjang keberhasilan pendidikan, yang mengacu pada
standar sarana dan prasaran yang dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan
Peraturan Menteri, seringkali menjadi kendala dalam proses penyelenggaran pendidikan
di sekolah (Asrivi, 2017). Untuk memastikan semua standar tersebut berjalan dengan
baik, maka perlu diadakan evaluasi terhadap mekanisme, prosedur, dan instrument
penilaian hasil belajar peserta didik. Dari hasil evaluasi ini bisa diketahui dimana letak
kekurangan serta kelebihan dari standar-standar yang telah dilaksanakan dalam rangka
mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Jika ada kekurangan maka bisa diketahui letak
kekurangannya dan bisa diperbaiki sehingga dapat dihasilkan lulusan yang kompeten.
Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa semua aspek saling terkait satu sama lainnya.
Apabila semua aspek tersebut dapat diselenggarakan dengan baik, maka tujuan nasional
pendidikan beserta tagihan-tagihannya dapat tercapai dengan baik.

2. KD 3.10
Mengkreasi model hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada system
koordinasi (saraf, hormone dan alat indera) dalam kaitannya dengan mekanisme
koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi dan mencegahnya yang dapat terjadi pada
sistem koordinasi manusia
KD 4.10
Menyajikan hasil evaluasi pengaruh pola hidup suatu komunitas terhadap kelainan pada
struktur dan fungsi organ sistem koordinasi yang menyebabkan gangguan sistem saraf
dan hormon pada manusia berdasarkan studi jurnaljurnal ilmiah.
A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
 Menyebutkan organ-organ penyususn system koordinasi
 Menguraikan struktur organ-organ penyususn system koordinasi
 Menjelaskan fungsi-fungsi dari tiap organ pada system koordinasi
 Membuat model hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada system
koordinasi dalam kaitannya dengan mekanisme koordinasi dan regulasi
 Mengaitkan kelainan pada struktur dan fungsi organ sistem koordinasi dengan
menyebabkan gangguan yang terjadi
 Menyajikan laporan hasil evaluasi pengaruh pola hidup suatu komunitas terhadap
kelainan pada struktur dan fungsi organ sistem koordinasi yang menyebabkan
gangguan sistem saraf dan hormon pada manusia berdasarkan studi literature
B. PENGEMBANGAN MATERI
 Peta konsep materi

SISTEM KOORDINASI

Sistem saraf Sistem endokrin Sistem indra Kelainan sistem


kooordinasi

Sel saraf Hipofisis Mata


Kelainan

Tiroid Telinga
Pembagian Cara
system saraf Paratiroid Hidung mengatasi

Timus Lidah

Pancreas Kulit

Adrenal

Gonad

 Reguler
a. Sistem saraf
b. Sistem endokrin
c. Sistem indra
d. Kelainan struktur dan fungsi organ sistem koordinasi dan cara mengatasinya
 Pengayaan
Praktikum tentang gerak refleks pada katak, untuk mengetahui pengaruh
perusakan system saraf pusat pada katak
 Konteks muatan lokal
 Dapat diaktualisasikan dalam kepramukaan
Kelainan pada sistem koordinasi, materi ini dapat diaktualisasikan dalam kegiatan
kepramukaan karena dalam SKU (syarat kecakapan umum) pramuka, salah satu
syarat yang harus dipenuhi ialah dapat menyebutkan penyebab dan cara
pencegahan penyakit yang disebabkan oleh perilaku tidak sehat.
 Terkait dengan penguatan karakter
Kelainan struktur dan fungsi organ sistem koordinasi dan cara mengatasinya,
dalam materi ini peserta didik dapat belajar untuk selalu mensyukuri segala
nikmat Tuhan. Karena peserta didik nantinya dapat menyadari bahwa hal sekecil
sel saraf saja sangat berguna bagi kehidupan manusia. Selain itu secara tidak
langsung peserta didik diajarkan untuk berkoordinasi, selayaknya korrdinasi pada
tiap aspek dari system koordinasi pada manusia, maka dalam kehidupan sehari-
hari juga perlu bekerja sama dengan baik dengan orang-orang di sekitar untuk
mencapai kehidupan yang lebih baik.

C. PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN


 Model pembelajaran yang memenuhi tagihan

Model pembelajaran : Problem Based Learning

 Pengembangan LKPD
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Kelas :

Kelompok :

Anggota :

Kerjakan tugas berikut dengan kelompok, bekerja samalah dengan baik

A. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem koordinasi (saraf, hormone dan alat indera) dalam kaitannya dengan
mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi dan mencegahnya
yang dapat terjadi pada sistem koordinasi manusia
B. Alat dan bahan
1. Alat tulis dan kertas karton
2. Berbagai sumber literature
C. Cara kerja
1. Temukan berbagai kelainan dan penyakit dari berbagai literature
2. Lakukan pengelompokan terhadap penyakit pada saraf berdasarkan penyebabnya
3. Lakukan analisis terhadap penyakit tersebut terkait dengan struktur apa yang
mengalami kelainan, berpengaruh terhadap proses apa sehingga bisa
mengakibatkan penyakit tersebut lalu analisislah bagaimana solusi untuk
mengatasi penyakit tersebut
4. Tuliskan hasilnya pada kertas karton
5. Kumpulkan tugas yang telah selesai
D. PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI
 Pengetahuan (sesuai dengan KD, HOTS, ABAD 21) buktikan dengan membuat
kisi kisi soal dan menggunakan instrumen evaluasi instrument HOTS

No Kompetensi Materi Kelas/ Indicator soal Level Bentuk No


dasar semester kognitif soal soal
1. KD 3.10 System XI/I Mengaitkan C6 Uraian 1
Mengkreasi koordinasi kelainan pada
model hubungan struktur dan
antara struktur fungsi organ
jaringan sistem
penyusun organ koordinasi
pada system dengan
koordinasi (saraf, menyebabkan
hormone dan alat gangguan yang
indera) dalam terjadi
kaitannya dengan
mekanisme
koordinasi dan
regulasi serta
gangguan fungsi
dan
mencegahnya
yang dapat
terjadi pada
sistem koordinasi
manusia

Soal:
1. HNP adalah penyakit yang menimbulkan rasa sakit, mati rasa, atau lemah pada
otot dan tulang. HNP adalah penyakit yang memengaruhi tulang belakang
seseorang. HNP atau Hernia Nukleus Pulposus kerap diderita oleh orang dewasa
dan lanjut usia. HNP adalah penyakit yang juga dikenal sebagai saraf terjepit.
HNP adalah penyakit yang bisa terjadi di bagian tulang belakang mana pun dan
dapat mengiritasi saraf di dekatnya. Gejala HNP biasanya berkurang atau sembuh
setelah beberapa minggu. Namun, pada beberapa kasus, gejala bisa terus bertahan
hingga perlu dioperasi.
Analisislah struktur pada organ apa yang mengalami gangguan pada penyakit
tersebut, lalu proses apa yang dapat terganggu akibat kelainan struktur tersebut
dan bagaimana cara untuk mengatasi kelainan tersebut?

Soal ini termasuk soal HOTS karena: untuk menjawab soal tersebut peserta
didik harus menganalisis tiap aspek baik itu struktrur, proses, dan gangguan yang
disebabkan, kemudian setelah itu peserta didik harus menghubungkan antar aspek
lalu menggunakan kemampuan berfikir tinggi dan kreatif untuk mencari solusi
atas pemasalahan tersebut.

 Keterampilan (sesuai dengan KD, HOTS, ABAD 21)


Indicator aspek penilaian Keterangan
Ketepatan waktu dalam mengumpulkan laporan 1. Sangat
Kesesuaian isi laporan dengan tema yang ditentukan kurang
Kesesuaian kaidah penulisan 2. Kurang
Kreativitas dalam penyajian laporan 3. Cukup
Kedalaman dan keluasan dalam pemaparan materi pada 4. Baik
laporan 5. Sangat baik

Teknik penilaian
jumlah skor yang didapat
Nilai akhir = x 100
25

 Sikap sesuai dengan PPK (Penguatan Pendidikan Karakter)


Indicator aspek penilaian Keterangan
Menerapkan perilaku ilmiah dalam kehidupan sehari-hari 1. Tidak
Menghargai pendapat orang lain pernah
Bersikap santun dalam menyampaikan pendapat 2. Kadang-
Terbuka dalam menerima kritik dan saran kadang
Bekerja sama dalam proses pembelajaran 3. Sering
Bersyukur atas nikmat Tuhan 4. Selalu

Teknik penilaian:
jumlah skor yang didapat
Nilai akhir= x 100
24

 Proses pembelajaran oleh peserta didik


Indicator aspek penilaian Keteranga
Mengikuti pembelajaran dengan baik 1. Sangat kurang
Memperhatikan guru dengan baik 2. Kurang
Melaksanakan apa yang diperintahkan 3. Cukup

Berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran 4. Baik


5. Sangat baik

Teknik penilaian:

jumlah skor yang didapat


Nilai akhir= x 100
20

E. RENCANA REMEDIAL DAN PENGAYAAN


 Remedial
Jika peserta didik yang mencapai ketuntasan kurang dari 50% maka akan
diberikan pengajaran ualng. Sedangkan apabila ada beberapa peserta didik yang
belum mencapai ketuntasan, nantinya peserta didik akan diberi penugasan sesuai
dengan indicator mana yang belum tercapai sesuai dengan hasil analisis dari
ANABUSO pada tiap-tiap siswa.
 Pengayaan
Untuk rencana pengayaan, nantinya siswa yang telah mencapai ketuntasan
seluruh indicator diarahkan untuk melaksanakan praktikum tentang gerak refleks
pada katak, untuk mengetahui pengaruh perusakan system saraf pusat pada
katak.
3. Buatlah atau satu contoh pengembangan tagihan dari tingkat dimensi kognitif dan
keluasan tagihan materi KD 3 dan 4 (harus berbeda sama sekali dengan KD pada
soal no 2), kemudian lakukan seperti pada bagian A, B, C, dan D pada soal No 2
Jawaban:

KD 3.8 Mengelompokkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan ciri-ciri umum, serta


mengaitkan peranannya dalam kehidupan

Kedalaman : Mengelompokkan (C4)

Keluasan : Prosedural

KD 4.8 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan analisis fenetik dan filogenetik
tumbuhan serta peranannya dalam kehidupan

Kedalaman : P5

Keluasan : Prosedural

A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


 Menjelaskan perbedaan tumbuhan berpembuluh dan tidak berpembuluh (C2)
 Mengidentifikasi ciri-ciri tumbuhan lumut (C1)
 Membuat skema perkembangbiakan lumut (C6)
 Mengelompokkan tumbuhan lumut (C4)
 Mengidentifikasi ciri-ciri tumbuhan paku (C1)
 Membuat skema perkembangbiakan tumbuhan paku (C6)
 Mengelompokkan tumbuhan paku (C6)
 Mengidentifikasi ciri-ciri tumbuhan berbiji terbuka (C1)
 Mengelompokkan tumbuhan berbiji terbuka (C4)
 Menjelaskan struktur alat reproduksi tumbuhan berbiji terbuka (C2)
 Mengidentifikasi ciri-ciri tumbuhan berbiji tertutup (C1)
 Mengelompokkan tumbuhan berbiji tertutup (C4)
 Menjelaskan struktur alat reproduksi tumbuhan berbiji tertutup (C2)
 Menentukan peranan tumbuhan dalam kehidupan (C3)
 Menyajikan laporan hasil pengamatan pengelompokan tumbuhan berbiji dalam
bentuk pohon filogenetik atau kladogram (P5)
 Menyajikan hasil identifikasi peranan tumbuhan di lingkungan sekitar (P5)
B. PENGEMBANGAN MATERI
 Peta konsep

 Materi

Materi yang
Materi
Dapat
Materi Terkait
Materi reguler Muatan Lokal Diaktualisasikan
Pengayaan Penguatan
Dalam Kegiatan
Karakter
Keperamukaan
 Tumbuhan  Membuat  Mempelajari  Mengintegra  Upaya
tidak makanan pohon ajan sikan penanaman
(lumut)berpe dari kelicung yang kegiatan pohon,
mbuluh tumbuhan menjadi flora kepramukaa dengan
 Tumbuhan yang ada identitas/ n dengan materi ini
berpembuluh di sekitar endemic NTB pennaman peserta
(paku, pohon didik
gymnosperm dilatih
ae dan untuk
angiosperma menumbuh
e) kan sikap
cinta
lingkungan
dan juga
bersabar
untuk
merawat
tumbuhan
yang
ditanam

C. PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN


 Model pembelajaran yang memenuhi tagihan KD:

Model pembelajaran : Discovery learning

 Pengembangan LKPD

LKPD
KLADOGRAM

A. Tujuan
1. Menyajikan hasil identifikasi tumbuhan ke dalam bentuk kladogram
2. Membandingkan ciri-ciri dari Kingdom Plantae
B. Alat dan bahan
1. Alat
a. Alat tulis
b. Buku literature
c. Lup
2. Bahan
a. Tumbuhan lumut
b. Tumbuhan paku
c. Pinus
d. dll
C. Langkah kerja
1. Melakukan identifikasi semua makhluk hidup yang akan dibuat kladogramnya
2. Memilih jenis-jenis makhluk hidup yang akan dibuat kladogramnya
3. Menentukan satu jenis outgroup (makhluk hidup yang mempunyai ciri
primitive/nenek moyang) diberi skor 0
4. Membuat tabel karakter dengan 5 karakter dan menghitung jumlah perubahan evolusi
serta urutkan
5. Membuat kladogram berdasarkan tabel karakter dan jumlah perubahan evolusi yang
dibuat pada langkah keempat.
D. Hasil Pengamatan
1. Tabel karakter

2. Kladogram

E. Pertanyaan
1. Tumbuhan mana yang paling maju? Kemukakan alasannya!
2. Tumbuhan mana yang paling primitive? Kemukakan alasannya!
LKPD

Mengamati Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)

A. Tujuan
1. Mengenal contoh-contoh tumbuhan spermatophyte
2. Mengamati ciri-ciri, akar, batang, daun, bunga, buah dan biji tumbuhan
spermatophyte
3. Mengenal klasifikasi tumbuhan spermatophyte
B. Alat dan Bahan
1. Tanaman di sekitar sekolah
2. Alat tulis
C. Cara kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengidentifikasi tanaman dan mengamati bagian-bagian tubuh tumbuhan tersebut
3. Menggambar dan mencatat ciri-ciri bagian tumbuhan tersebut dalam tabel hasil
pengamatan
D. Tabel Hasil Pengamatan
No. Nama tumbuhan Familia Gambar daun Gambar Gambar akar
bunga/buah/biji
E. Pertanyaan
Berdasarkan hasil pengamatan Anda, jelaskan persamaan dan perbedaan ciri tumbuhan
yang Anda amati!
D. PENGEMBANGAN INSTRUMENT EVALUASI
 Pengetahuan
No Kompetensi Materi Kelas/ Indicator Level Bentuk No
dasar semester soal kognitif soal soal
1. 3.8 Plantae X/II Mengelo C4 Uraian 1
Mengelompok mpokkan
kan tumbuhan tumbuha
ke dalam n
divisio tumbuha
berdasarkan n berbiji
ciri-ciri tertutup
umum, serta
mengaitkan
peranannya
dalam
kehidupan

Soal:

Di suatu tempat diketahui ada sebuah pohon salak (Salacca zalacca). Pohon
ini sudah besar dan tumbuh lama disana. Untuk pohon seusianya, biasanya sudah
berbuah lebat. Di dekat pohon salak itu ada sebuah pohon aren (Arenga pinnata),
berbeda dengan pohon salak tadi, pohon aren ini sudah bisa berbuah, bahkan lebat,
meskipun perkiraan usianya tidak beda jauh. Di sekitar pohon-pohon ini tidak ada
pohon yang satu spesies dengan pohon tersebut, jadi baik pohon salak maupun pohon
kersen ini masing-masing hanya satu-satunya di daerah tersebut. Analisislah apa
penyebab pohon kersen yang hanya satu pohon saja bisa berbuah, sedangkan pohon
salak tidak bisa.

Soal tersebut termasuk soal HOTS karena untuk menemukan jawaban dari
permasalahan tersebut diperlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi untuk
mengintegrasikan pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki sehingga bisa menemukan
jawaban yang sesuai dengan keinginan soal
 Keterampilan

Aspek 4 3 2 1
Observasi Siswa mengamati Dua dari aspek Hanya salah Siswa mengamati
tanaman dengan mengamati satu dari kriteria tanaman dengan
teliti, cekatan, dipenuhi aspek ceroboh, tergesal-
dan tepat mengamati gesa, dan tidak tepat
Identifikasi Siswa Hanya salah dua Hanya salah Siswa
mengidentifikasi dari kriteria satu dari kriteria mengidentifikasi
tanaman aspek aspek tanaman tidak
berdasarkan ciri- mengidentifikasi mengidentifikasi samasekali
ciri, klasifikasi, yang terpenuhi yang terpenuhi memenuhi criteria
letak
Komunikasi Siswa Dua dari aspek Hanya salah Siswa
mengkomunikasi- komunikasi satu dari criteria mengkomunikasikan
kan hasıl dipenuhi aspek hasil pengamatan di
pengamatan di sementara salah komunikasi depan kelas dengan
depan kelas satu kriteria yang terpenuhi, suara pelan, tidak
dengan suara tidak dipenuhi sementara dua jelas, dan tidak
lantang, jelas, dan criteria tidak dimengerti
dapat dimengerti dipenuhi

Teknik penilaian:

Nilai Akhir = skor siswa x 100


12

 Sikap
Indicator Aspek Penilaian Keterangan
Disiplin 3- Jika tiga indicator terlihat
 Tertib mengikuti instruksi 2- Jika dua indicator terlihat
 Tidak melakukan kegiatan yang tidak 1- Jika satu indicator terlihat
diminta
 Tidak membuat kondisi kelas menjadi
tidak kondusif
Kerja Sama
 Ikut berperan dalam kegiatan diskusi
 Memusatkan perhatian pada tujuan
kelompok
 Memberikan pendapat dalam
menyelesaikan LKPD
Teliti
 Teliti dalam hal melakukan
pengamatan
 Teliti dalam hal mencatat data
 Teliti dalam hal mendeskripsikan
hasil pengamatan
Teknik penilaian:

jumlah skor yang didapat


Nilai Akhir= x100
9

 Proses pembelajaran oleh peserta didik


Indicator aspek penilaian Keterangan
Mengikuti pembelajaran dengan baik 1. Sangat kurang
Memperhatikan guru dengan baik 2. Kurang
Melaksanakan apa yang diperintahkan 3. Cukup
Berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran 4. Baik
5. Sangat baik
Teknik penilaian:

jumlah skor yang didapat


Nilai akhir= x 100
20

E. RENCANA REMEDIAL DAN PENGAYAAN


 Remedial
Jika peserta didik yang mencapai ketuntasan kurang dari 50% maka akan
diberikan pengajaran ualng. Sedangkan apabila ada beberapa peserta didik yang
belum mencapai ketuntasan, nantinya peserta didik akan diberi penugasan sesuai
dengan indicator mana yang belum tercapai sesuai dengan hasil analisis dari
ANABUSO pada tiap-tiap siswa.

 Pengayaan
Untuk rencana pengayaan, nantinya siswa yang telah mencapai ketuntasan
seluruh indicator diarahkan untuk belajar memanfaatkan tanaman yang ada di
sekitar untuk membuat olahan makanan.
DAFTAR PUSTAKA

Asrivi, Q. E. S., Fathur R dan Sri M. D. (2017). Penerapan Standar Kompetensi Lulusan
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar. JPE. 6 (3): 257 – 266.

Dewi, S. K., Apon, P., Sofina, B., Ninik, K. dan Budi, M. (2018). Modul Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013 SMA Tahun 2018. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Atas.

Handayani, M. (2016). Pencapaian Standar Nasional Pendidikan Berdasarkan Hasil


Akreditasi SMA di Provinsi Dki Jakarta. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 1 (2).
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya Lilik Muliani dengan NIM E1A017040
kelas B/V, mengerjakan jawaban Ujian Akhir Semester mata kuliah Telaah Kurikulum SMA
ini dengan jujur tanpa bekerja sama dengan teman atau orang lain serta tidak dikerjakan oleh
orang lain.

Mataram, 20 Desember 2019


Yang menyatakan

Lilik Muliani

Anda mungkin juga menyukai