Proses Menulis
Proses Menulis
NIM: 201910330311098
PROSES MENULIS
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi
secara tidak langsung, tidak bersemuka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan
produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini maka sang penulis haruslah terampil
memanfaatkan struktur bahasa dan kosakata.
Fungsi utam dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat
penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir, sehingga dapat menolong
kita berpikir secara kritis. Menulis dapat juga memudahkan kita merasakan dan menikmati
hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi, memecahkan suatu masalah
yang dihadapi dan menyusun urutan pikiran.
Penulis yang ulung adalah penulis yang dapat memanfaatkan situasi dengan tepat. Situasi
yang harus diperhatikan dan dimanfaatkan itu adalah sebagai berikut.
Setiap jenis tulisan mengandung beberapa tujuan; tetapi karena tujuan itu sangat beraneka
ragam, maka bagi penulis yang belum berpengalaman ada baiknya memperhatikan kategori
di bawah ini:
Yang dimaksud dengan maksud dan tujuan penulis adalah “responsi atau jawaban yang
diharapkan oleh penulis akan diperolehnya dari pembaca”. Berdasarkan batasan ini, maka
dapatlah dikatakan sebagai berikut.
A.Tahap Perencanaan
Tahap tulisan merupakan tahap kegiatan dalam menulis yang sering diabaikan, padahal tahap
ini sangat penting bagi penulis. Pada tahap perencanaan tulisan, yang dilakukan adalah
menemukan dan memahami masalah yang akan ditulis, menentukan tujuan penulisan,
memahami pembaca yang dituju, dan merencanakan ragam bahasa yang akan digunakan.
1.Pengumpulan Bahan
Kerangka karangan ilmiah yang tersusun dengan baik dan teratur akan membuat kegiatan
pengumpulan bahan menjadi terarah, jelas, dan teratur. Bahan yang harus dikumpulkan
bergantung pada jenis dan topik karangan ilmiah. Jika karangan ilmiah yang ditulis bersifat
faktual, maka bahan yang paling banyak dibutuhkan fakta-fakta.
2.Perumusan Judul
Bagian yang tidak kalah penting setelah mengumpulkan bahan dan menyusun topik adalah
perumusan judul. Seringkali judul disamakan dengan topik, akan tetapi kedua hal yang
berbeda. Jud merupakan label atau nama dari tulisan yang ditulis, sedangkan topik
merupakan masalah pokok yang dibicarakan dalam masalah.
Penulisan draf ini didahului oleh kegiatan menetapkan organisasi atau format, model
pengungkapan, dan bahasa Indonesia karangan ilmiah yang digunakan. Jika sudah selesai,
dimulailah penulisan draf.
Bagian pendahuluan karangan ilmiah berisi penjelasan tentang latar belakang, masalah, dan
tujuan penulisan karangan ilmiah. Pendahuluan ini umunya bersifat mengenalkan topik,
memberikan latar belakang, memberikan petunjuk rencana tulisan secara keseluruhan, atau
menarik minat pembaca.
Bagian ini merupakan klimaks atau puncak penulisan karangan ilmiah. Dalam bagian inti
atau teks utama inilah gagasan dikembangkan dan bahan-bahan yang tersedia dirakit atau
diuntai menjadi sebuah karangan ilmiah yang baik, utuh, dan padu.
C.Tahap Penyuntingan
Perbaikan Draf
Setelah draf karangan ilmiah ditulis, langkah terakhir yang harus dikerjakan oleh seorang
penulis adalah memperbaiki draf.