Anda di halaman 1dari 19

Makalah

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Tentang :
“ MANUSIA DALAM PERSPEKTIF ISLAM “

Disusun olah :
Kelompok 1 ( Satu )
1. Nessa Adriana (1810014)
2. Abyan Achmad Fauzaan (1810068)
3. Fitri Hestiani (1810069)
4. Tubagus Raka Suryalaksana (1810090)
5. Dara Syifa Muthia (1810093)

Dosen pembimbing :
Endang Syarif, S.HI, MM

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN 1C

1
DAFTAR ISI

Table of Contents
1.a Latar Belakang ............................................................................................................................... 3
1.2 Tujuan ............................................................................................................................................. 5
1.3 Manfaat Penulisan .......................................................................................................................... 5
BAB II ............................................................................................................................................................. 6
BAB III ............................................................................................................. Error! Bookmark not defined.
PEMBAHASAN ............................................................................................ Error! Bookmark not defined.
2.a Pengertian Manusia ....................................................................... Error! Bookmark not defined.
2.e Kelebihan Manusia dari MakhIuk Lainnya, Fungsi dan Tanggung Jawab Manusia dalam Islam . 15
BAB IV.......................................................................................................................................................... 17
KESIMPULAN ........................................................................................................................................... 17

2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang misterius dan sangat menarik. Dikatakan
misterius karena semakin dikaji semakin terungkap betapa banyak hal-hal mengenai manusia yang
belum terungkapkan. Dan dikatakan menarik karena manusia sebagai subjek sekaligus sebagai objek
kajian yang tiada henti-hentinya terus dilakukan manusia khusunya para ilmuwan. Oleh karena itu
manusia telah menjadi sasaran studi sejak dulu, kini dan kemudian hari. Hampir semua lembaga
pendidikan tinggi mengkaji manusia, karya dan dampak karyanya terhadap dirinya sendiri,masyarakat
dan lingkungan hidupnya.

Para ahli telah mengkaji manusia menurut bidang studinya masing-masing, tetapi sampai
sekarang para ahli belum mencapai kata sepakat tentang manusia. Ini terbukti dari banyaknya
penamaan manusia, misalnya homo sapien ( manusia berakal ), homo economicus ( manusia ekonomi
), yang kadang kala disebut economic animal ( binatang ekonomi ), dan sebagainya.

Al-Quran tidak menggolongkan manusia kedalam kelompok binatan (animal ) selama manusia
mempergunakan akal dan karunia Tuhan lainnya. Namun, kalau manusia tidak mempergunakan akal
dan berbagai potensi pemberian Tuhan yang sangat tinggi nilainya yakni pemikiran
(rasio),kalbu,jiwa,raga, serta panca indra secara baik dan benar, ia akan menurunkan derajatnya
sendiri seperti hewan.

Manusia dalam pandangan Islam terdiri atas dua unsur, yakni jasmani dan rohani. Jasmani
manusia bersifat materi yang berasal dari unsur unsur saripati tanah. Sedangkan roh manusia
merupakan substansi immateri berupa ruh. Ruh yang bersifat immateri itu ada dua daya, yaitu daya
pikir (akal) yang bersifat di otak, serta daya rasa (kalbu). Keduanya merupakan substansi dari roh
manusia.

3
seperti yang dinyatakan Allah didalamAl-Quran :

Artinya :

“ Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan
manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan
mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan
Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Meraka itulah orang-
orang yang lalai. ” (QS.Al-A’raf 7:179)

Sesunguhnya manusia itu diciptakan oleh Allah dalam bentuk yang sempurna dan bagus, dan
manusia diciptakan sebagai kholifah Allah di Bumi, dan telah dijadikan Bumi seisinya untuk tunduk
kepada manusia.
Allah Befirman :

Artinya :

"Sungguh Kami telah ciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna" (Q.S At-Tiin :5)

Ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa benar adanya jika manusia itu sebenarnya dari tanah.
Tanpa adanya tanah tidak mungkin manusia bisa tumbuh. semua makanan yang ada, pada awalnya
adalah dari tanah.

4
1.2 Tujuan

1. Mengetahui pengertian manusia.

2. Mengetahui kelebihan manusia dari makhluk lainnya, fungsi dan tanggung jawab manusia dalam
Islam.

3. Mengetahui fase-fase proses penciptaan manusia dalam islam.

4. Mengetahui Hakekat manusia.

1.3 Manfaat Penulisan


Manfaat yang bisa kita ambil dari penulisan makalah yang berjudul manusia dalam perspektif
islam ini yaitu pembaca diharapkan bisa mengetahui dan mempelajari tentang bagaimana manusia
diciptakan oleh Allah SWT mulai dari sari pati tanah hingga menjadi wujud manusia sempurna
daripada makhluk ciptaan-NYA yang lain.

5
BAB II
2.2 STUDI PUSTAKA
Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWT yang memiliki peranan penting dalam
kehidupan di muka bumi. Manusia juga dipandang sebagai makhluk yang paling tinggi derajatnya
dibandingkan makhluk Allah SWT bahkan Allah menyuruh para malaikat untuk bersujud kepada
Adam Alaihi salam. Masyarakat barat memiliki pandangan bahwa manusia adalah makhluk yang
memiliki jiwa dan raga serta dibekali dengan akal dan pikiran. Lalu bagaimanakah hakikat manusia
dalam pandangan islam? Simak penjelasan berikut ini.

Asal Kejadian Manusia


Asal usul manusia dalam Islam dapat dijelaskan dalam proses penciptaan manusia pertama yakni nabi
Adam As. Nabi Adam AS adalah manusia pertama yang diciptakan Allah SWT dan diberikan ilmu
pengetahuan dan kesempurnaan dengan segala karakternya. Allah mengangkat Adam dan manusia
sebagai khalifah dimuka bumi sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut ini

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat “Sesungguhya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah dimuka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di
muka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal
kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan engkau?” Tuhan
berfirman:”sesungguhnya aku mengetahui apa yan tidak kamu ketahui”.(QS.Al-Baqarah : 30)

Proses penciptaan manusia dijelaskan dalam al-Qur’an dan bahkan penjelasan dalam Alqur’an ini
kemudian terbukti dalam ilmu pengetahuan yang ditemukan setelah turunnya Alqur’an. Ada lima
tahap dalam penciptaan manusia yakni al-nutfah, al-‘alaqah, al-mudhgah, al-‘idham, dan al-lahm
sebagaimana yang disebutkan dalam ayat berikut ini

”Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, dan segumpal darah itu kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu kami jadikan segumpal daging. Kemudian kami jadikan dia
makhluk yang(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, pencipta yang paling baik”. (QS. Al-
Mu’minun ayat 12-14)

Tujuan Penciptaan Manusia


Adapun tujuan utama allah SWT menciptakan manusia adalah agar manusia dapat menjadi khalifah
atau pemimpin di muka bumi. Tugas utama manusia adalah beribadah dan menyembah Allah SWt,
menjalani perintahnya serta menjauhi larangannya. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT
berikut ini

“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah Aku.” (QS Adz
Zariyat :56).

Sebagai khalifah dimuka bumi manusia hendaknya juga dapat menjaga amanatnya dalam menjaga
alam dan isinya. Manusia sememstinya memiliki akhlak dan perilaku yang baik kepada sesama
maupun makhluk hidup yang lain.

6
BAB III
PEMBAHASAN
Pengertian Manusia
Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai segi. Secara bahasa manusia berasal dari
kata “manu”(Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk
yang mampu menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep
atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang
individu. Secara biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesies primata dari
golongan mamaliayang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.

Hakikat Manusia Menurut Pandangan Islam


Dalam agama islam, ada enam peranan yang merupakan hakikat diciptakannnya manusia. Berikut ini
adalah dimensi hakikat manusia berdasarkan pandangan agama islam

1. Sebagai Hamba Allah


Hakikat manusia yang utama adalah sebagai hamba atau abdi Allah SWT. Sebagai seorang hamba
maka manusia wajib mengabdi kepada Allah SWT dengan cara menjalani segala perintahnya dan
menjauhi segala larangannya. Sebagai seorang hamba, seorang manusia juga wajib menjalankan
ibadah seperti shalat wajib, puasa ramadhan penerima zakat, haji dan melakukan ibadah lainnya
dengan penuh keikhlasan dan segenap hati sebagaimana yang disebutkan dalam ayat berikut ini

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus …,” (QS:98:5).

2. Sebagai al- Nas


Dalam al- Qur’an manusia juga disebut dengan al- nas. Kata al nas dalam Alquran cenderung
mengacu pada hakikat manusia dalam hubungannya dengan manusia lain atau dalam masyarakat.
Manusia sebagaimana disebutkan dalam ilmu pengetahuan, adalah makhluk sosial yang tidak dapat
hidup tanpa keberadaan manusia lainnya. Sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah SWT
berikut

“Hai sekalian manusia, bertaqwalaha kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang
diri, dan dari padanya Allah menciptakan istirinya, dan dari pada keduanya Alah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah
dengan (mempergunakan) namanya kamu saling meminta satu sama lain dan peliharalah hubungan
silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS: An Nisa:1).

“Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu disisi Allah adalah yang paling taqwa di antara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”(QS: Al Hujurat :13).

3. Sebagai khalifah Allah


Telah disebutkan dalam tujuan penciptaan manusia bahwa pada hakikatnya, manusia diciptakan oleh
Allah SWt sebagai khlaifah atau pemimpin di muka bumi.

“Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (peguasa) di muka bumi, maka berilah
keputusan di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu. Karena ia akan
menyesatkan kamu dari jalan Allah. …”(QS Shad:26).

7
Sebagai seorang khalifah maka masing-masing manusia akan dimintai pertanggung jawabannya kelak
di hari akhir.

4. Sebagai Bani Adam


Manusia disebut sebagai bani Adam atau keturunan Adam agar tidak terjadi kesalahpahaman bahwa
manusia merupakan hasil evolusi kera sebagaimana yang disebutkan oleh Charles Darwin. Islam
memandang manusia sebagai bani Adam untuk menghormati nilai-nilai pengetahuan dan
hubungannya dalam masyarakat. Dalam Alqur’an Allah SWT berfirman

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu
dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu
adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, semoga mereka selalu ingat. Hai anak Adam
janganlah kamu ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari
surga, …” (QS : Al araf 26-27).

5. Sebagai al- Insan


Tidak hanya disebut sebagai al nas, dalam Alqur’an manusia juga disebut sebagai Al insan merujuk
pada kemampuannya dalam menguasai ilmu dan pengetahuan serta kemampuannya untuk berbicara
dan melakukan hal lainnya. Sebagaimana disebutkan dalam surat Al hud berikut ini

“Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat, kemudian rahmat itu kami cabut dari
padanya, pastilah ia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih.” (QS: Al Hud:9).

6. Sebagai Makhluk Biologis (al- Basyar)


Manusia juga disebut sebagai mahluk biologis atau al basyar karena mereka memiliki raga atau fisik
yang dapat melakukan aktifitas fisik,tumbuh,memerlukan makanan,berkembang biak dan lain
sebagainya ciri ciri mahluk hidup pada umumnya.

Pengertian manusia menurut para ahli


OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY

Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk
yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan
dan lingkungan.

ERBE SENTANU

Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dikatakan bahwa manusia adalah ciptaan
Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.

NICOLAUS D. & A. SUDIARJA

Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena
jasmani dan rohani merupakan satu barang.

Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah, antara lain al-insaan, al-naas, al-
abd, dan bani adam dan sebagainya. Al-insaan berarti suka, senang, jinak, ramah, atau makhluk yang
sering lupa. Al-naas berarti manusia (jama’). Al-abd berarti manusia sebagai hamba Allah. Bani adam
berarti anak-anak Adam karena berasal dari keturunan nabi Adam.

8
Namun dalam Al-Quran dan Al-Sunnah disebutkan bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia
dan memiliki berbagai potensi serta memperoleh petunjuk kebenaran dalam menjalani kehidupan di dunia dan
akhirat.

Menurut Islam manusia itu terdiri dari dua bagian yang membuatnya menjadi manusia
sempurna, yaitu terdiri dari Jasmani dan rohani, disamping itu manusia juga telah dikaruniai fitrah.
Kita hidup di dunia ini bisa menyaksikan sendiri ada persamaan-persamaan yang dimiliki manusia.
Seperti Cinta keadilan, kasih sayang, dan lainnya, itulah menurut kami yang disebut fitrah.

Manusia merupakan makhluk yang paling mulia di sisi Allah SWT. Manusia memiliki keunikan yang
menyebabkannya berbeda dengan makhluk lain. Manusia memiliki jiwa yang bersifat rohaniah, gaib, tidak
dapat ditangkap dengan panca indera yang berbeda dengan makhluk lain karena pada manusia
terdapat akal,pikir,qolbu dan lainnya.

.A.Jasmani
Sungguh beruntunglah kita yang dikaruniai jasmani yang sempurna. kaki, tangan, lidah, mata,
hidung, telinga, perut dan faraj adalah pemberian Allah yang harus kita syukuri dengan
mempergunakannya untuk melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Dengan jasmani
kita bisa merasakan kenikmatan hidup di dunia ini.

B.Rohani
1. Akal = dengannya manusia yang lemah bisa mengendalikan kehidupannya di dunia. Berkat akal
pula kehidupan manusia bisa jadi lebih mudah. Apa yang ada dihadapan anda sekarang ini adalah
bukti kemampuan yang dikaruniakan Allah hanya kepada manusia, yaitu akal. Dengan Akal pulalah
perbedaan antara hewan dan manusia sangat mencolok.

2. Nafsu = adalah suatu bagian rohani yang dimiliki manusia untuk berkehendak atau berkeinginan.
Tanpa nafsu barangkali takkan ada kemajuan dalam hidup manusia. Akan tetapi seringkali nafsu
mengalahkan hati dan akal sehingga yang terjadi adalah kerusakan .

3. Qolbu(hati) = Dari hatilah segala kepribadian manusia muncul. Apabila hati selalu dibina secara
baik sesuai Syari'at maka manusia akan berakhak mulia. Akan tetapi seringkali kekuasaan hati
tertutupi oleh kekuasaan nafsu, apalagi dengan ditambah bisikan-bisikan syetan, sehingga yang
muncul bukanlah cahaya Ilahi akan tetapi bisikan syetan. Oleh karenanya hati harus selalu disirami
tuntunan Islam dengan selalu berzdikir kepada Allah. Dalam menjaga hatinya seorang muslim harus
selalu waspada terhadap terjangkit nya penyakit hati. Penyakit hati sungguh berbahaya
bagi kehidupannya

4. Roh = Seorang mukmin percaya bahwa manusia hidup karena roh yang ada dalam jasadnya. Akan
tetapi bagaimana bentuk atau wujudnya itu bukanlah urusan manusia, karena Allah telah berfirman :

9
Artinya : “Dan mereka bertanya kepadamu (Muhamad) tentang roh; katakanlah : Roh itu urusan
Rabb ku dan kamu tidak diberi ilmu melainkan sedikit." (Q.S Al Isra :85)

2.b proses penciptaan manusia


Proses penciptaan manusia dijelaskan Allah SWT dalam beberapa firman-Nya melalui
berbagai fase atau tahapan. Salah satunya pada QS. Al-Mu’minun : 12-14 :

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah.” (QS.al-
mu’minun : 12 )

“Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).”
(QS.al-mu’minun : 13 )

“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan diamakhluk yang (berbentuk)
lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.”(QS.al-mu’minun : 14 )

10
2.c Fase-fase Proses penciptaan manusia
Adapun fase-fase proses penciptaan manusia diantaranya sebagai berikut :

A. ‘Sulalah min thin’ (saripati tanah).


Saripati tanah yang dimaksud – sebagaimana pendapat Thahir Ibn ‘Asyur – adalah zat yang
diproduksi oleh alat pencernaan yang berasal dari bahan makanan (baik tumbuhan maupun hewan)
yang bersumber dari tanah, yang selanjutnya menjadi darah, kemudian berproses hingga akhirnya
menjadi sperma ketika terjadi hubungan sex.

B. ‘Nuthfah’ (air mani).


Makna asal kata ‘nuthfah’ dalam bahasa Arab berarti setetes yang dapat membasahi.
Penggunaan kata ini sejalan dengan penemuan ilmiah yang menginformasikan bahwa pancaran mani
yang menyembur dari alat kelamin pria yang mengandung sekitar dua ratus juta benih manusia, tetapi
yang berhasil bertemu dengan ovum wanita hanya satu. Itulah yang dimaksud dengannuthfah.

C. ‘Alaqah’ (segumpal darah).


Segumpal darah adalah salah satu arti kata ‘alaqah dari dua arti lainnya yaitu ‘sesuatu yang
melayang’ dan ‘lintah’. Seorang ilmuwan terkenal dalam bidang anatomi dan embriologi Prof. Keith
Moore menyatakan bahwa ‘alaqah sebagai ‘sesuatu yang melayang’ sesuai dengan apa yang bisa
dilihat pada pengikatan embrio - selama fase ini - pada rahim ibu. Dan ‘alaqah diartikan ‘segumpal
darah’ atau ‘gumpalan darah yang membeku’ karena embrio selama fase ini berkembang melalui saat-
saat internal yang diketahui seperti pembentukan darah di pembuluh tertutup sampai dengan putaran
metabolis lengkap melaluiplasenta (ari-ari). Selama fase ini darah ditangkap di dalam pembuluh
tertutup sehingga embrio memperoleh penampakan sebagai gumpalan darah beku.
Sedang ‘alaqah diartikan ‘lintah’ oleh karena embrio selama fase ‘alaqah memperoleh penampakan
yang sangat mirip dengan lintah. Prof. Keith Moore menguji dengan membandingkan lintah air yang
masih segar dengan embrio pada fase ini dan beliau menemukan kesamaan diantara keduanya.

D. ‘Mudghah’ (segumpal daging).


Mudhghah berasal dari kata madhagha yang berarti mengunyah. Pada fase ini embrio disebut
mudhghah karena bentuknya masih dalam kadar yang kecil seukuran dengan sesuatu yang dikunyah.

E. ‘Idzam (tulang atau kerangka).


Pada fase ini embrio mengalami perkembangan dari bentuk sebelumnya yang hanya berupa
segumpal daging hingga berbalut kerangka atau tulang.

F. Kisa al-‘idzam bil-lahm (penutupan tulang dengan daging atau otot).


Pengungkapan fase ini dengan kisa yang berarti membungkus, dan lahm (daging) diibaratkan
pakaian yang membungkus tulang, selaras dengan kemajuan yang dicapai embriologi yang
menyatakan bahwa sel-sel tulang tercipta sebelum sel-sel daging, dan bahwa tidak terdeteksi adanya
satu sel daging sebelum terlihat sel tulang.

11
G. Insya (mewujudkan makhluk lain).
Fase ini mengisyaratkan bahwa ada sesuatu yang dianugerahkan kepada manusia yang
menjadikannya berbeda dengan makhluk-makhluk lain. Sesuatu itu adalah ruh ciptaannya yang
menjadikan manusia memiliki potensi yang sangat besar sehingga dapat melanjutkan evolusinya
hingga mencapai kesempurnaan makhluk.

Dari pembahasan diatas, terdasarlah kita bahwa kita tak patut untuk menyombongkan diri
karena kita ini adalah ciptaan yang Maha Kuasa. Ciptaan yang diciptakan dengan sebaik-
baiknya. Patutlah kita mensyukurinya dan beribadah kepada-Nya.

12
2.e Hakekat Manusia
Menurut bahasa hakikat berarti kebenaran atau seesuatu yang sebenar-benarnya atau asal
segala sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu atau yang menjadi jiwa
sesuatu. Karena itu dapat dikatakan hakikat syariat adalah inti dan jiwa dari suatu syariat itu sendiri.
Dikalangan tasauf orang mencari hakikat diri manusia yang sebenarnya karena itu muncul kata-kata
diri mencari sebenar-benar diri. Sama dengan pengertian itu mencari hakikat jasad, hati, roh, nyawa,
dan rahasia.

Hakekat manusia adalah sebagai berikut :

a. Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya.

b. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan
sosial.

c. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya
dan mampu menentukan nasibnya.

d. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai
(tuntas) selama hidupnya.

e. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya
sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.

f. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi
yang tak terbatas.

g. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.

h. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa
berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.

Dibanding makhluk lainnya manusia mempunyai kelebihan-kelebihan. Kelebihan-kelebihan


itu membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Kelebihan manusia adalah kemampuan untuk
bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik didarat, dilaut, maupun diudara. Sedangkan binatang
bergerak diruang yang terbatas. Walaupun ada binatang yang bergerak didarat dan dilaut, namun tetap
saja mempunyai keterbatasan dan tidak bisa melampaui manusia. Disamping itu, manusia diberi akal
dan hati, sehingga dapat memahami ilmu yang diturunkan Allah, berupa al-Quran menurut sunah
rasul. Dengan ilmu manusia mampu berbudaya. Allah menciptakan manusia dalam keadaan sebaik-
baiknya,Namun demikian, manusia akan tetap bermartabat mulia kalau mereka sebagai khalifah ( wali
Allah ) tetap hidup dengan ajaran Allah. Karena ilmunya itulah manusia dilebihkan ( bisa dibedakan )
dengan makhluk lainnya.

13
Penobatan manusia sebagai khalifah di Bumi, adalah suatu kehormatan besar dari Allah
sebagai penciptanya, sehingga Dia memerintahkan para Malaikat untuk bersujud kepada manusia.
Yang lebih besar dari peristiwa inidan merupakan keistimewaan bagi manusia adalah ditiupkan Nya
roh (ciptaan) Allah kedalam dirinya. Ini sebagai sinyalemen bahwa asal usul manusia itu suci, tercipta
dari bahan yang berkualitas tinggi dan memiliki fitrah yang murni.
Kehormatan inilah yang merupakan harta yang tak ternilai harganya bagi manusia yang diperoleh
secara langsung dari Allah yang Maha Agung.

Jika manusia hidup dengn ilmu selain ilmu Allah, manusia tidak bermartabat lagi. Dalam
keadaan demikian manusia disamakan dengan binatang, “mereka itu seperti binatang ( ulaaika kal
an’aam ),bahkan lebih buruk dari binatang ( bal hum adhal). Dalam keadaan demikian manusia
bermartabat rendah. manusia-manusia itu seperti hewan. Manusia yang manakah? Yaitu mereka yang
punya mata tapi tak dapat melihat kebenaran dengan mata itu, mereka punya telinga tapi tak bisa
mendengar kebenaran dengan telinga itu, dan mereka punya hati tapi tak mampu memahami
kebenaran dengan hati itu. Dengan arti kata akal mereka belum berfungsi dengan benar.

Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT.
Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka
sebagai khalifah dimuka bumi ini. Dengan demikian, manusia adalah makhluk hidup. Di dalam diri
manusia terdapat apa-apa yang terdapat di dalam makhluk hidup lainnya yang bersifat khsusus. Dia
berkembang, bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga dan dapat
membela dirinya, merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya untuk
memenuhinya. Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta.

14
Kelebihan Manusia dari MakhIuk Lainnya, Fungsi dan
2.e
Tanggung Jawab Manusia dalam Islam

1. Mahluk yang paling unik, dijadikan dalam bentuk yang paling baik, ciptaan Tuhan yang paling
sempurna. Firman Allah :

Artinya : "sesungguhnya Kami telah menjadikan manusia dalam bentukyang sebaik-baikya, (QS.At-
Tin:4).

2. Manusia memiliki potensi (daya atau kemampuan yang mungkin dikembangkan) beriman kepada
Allah. Sebab sebelum ruh (ciptaan) Allah dipertemukan dengan jasad di rahim ibunya, ruh yang
berada di alam ghaib itu ditanyai Allah, sebagaimana tertera dalam Al-Qur'an:

Artinya:" apakah kalian mengakui Aku sebagai Tuhan kalian? (para ruh itu menjawab) "ya, kami akui
(kami saksikan) Engkau adalah Tuhan kami"). (Q.S. Al-A 'raf: 172).

Dengan pengakuan itu, sesungguhnya sejak awal dari tempat asalnya manusia telah mengakui
Tuhan, telah ber-Tuhan, berke-Tuhanan. Pengakuan dan penyaksian bahwa Allah adalah Tuhan ruh
yang ditiupkan kedalam rahim wanita yang sedang mengandung manusia itu berarti bahwa manusia
mengakui (pula) kekuasaan Tuhan, termasuk kekuasaan Tuhan menciptakan agama untuk pedoman
hidup manusia di dunia ini.

3. Manusia diciptakan Allah untuk mengabdi kepada-Nya dalam Al-Qur'an surat az-Zariyat :

Artinya: "Tidaklah Akujadikanjin dan manusia, kecuali untuk mengabdi kepada-Ku. " (QS. Az-
Zariyat: 56)

Mengabdi kepada Allah dapat dilakukan manusia melalui dua jalur, jalur khusus dan jalur
umum. Pengabdian melaluijalur khusus dilaksanakan dengan melakukan ibadah khusus yaitu segala
upacara pengabdian langsung kepada Allah yang syarat-syaratnya, cara-caranya (mungkin waktu dan
tempatnya) telah ditentukan oleh Allah sendiri sedang rinciannya dijelaskan oleh RasulNya, seperti
ibadah salat, zakat, saum dan haji. Pengabdian melaluijalur umum dapat diwujudkan dengan
melakukan perbuatan-perbuatan baik yang disebut amal saleh yaitu segala perbuatan positip yang
bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat, dilandasi dengan niat ikhlas dan bertujuan utuk mencari
keridaan Allah.

4. Manusia diciptakan Tuhan untuk menjadi khalifah-Nya di bumi. Hal itu dinyatakan Allah dalam
firrnan-Nya. Di dalam surat al-Baqarah: 30 dinyatakan bahwa Allah menciptakan manusia untuk
menjadi khalifah-Nya di bumi. Perkataan "menjadi khalifah" dalam ayat tersebut mengandung makna
bahwa Allah menjadikan manusia wakil atau pemegang kekuasaan-Nya mengurus dunia denganjalan
melaksanakan segala yang diridhai-Nya di muka bumi ini (H.M. Rasjidi, 1972 :7 1

5. Disamping akal, manusia dilengkapi Allah dengan perasaan dan kemauan atau kehendak. Dengan
akal dan kehendaknya manusia akan tunduk dan patuh kepada Allah, menjadi muslim. Tetapi dengan
akal dan kehendaknyajuga manusia dapat tidak percaya, tidak tunduk dan tidak patuh kepada
kehendak Allah, bahkan mengingkari-Nya, menjadi kafir.

15
6. Secara individual manusia bertanggungjawab atas segala perbuatannya. Hal ini dinyatakan oleh Allah
dalam Al-Qur'an :

Artinya: "Setiap orang terikat (bertanggungjawab atas apa yang dilakukannya."(QS. At-Thur : 21)

7. Berakhlaq. Berakhlaq adalah ciri utama manusia dibandingkan makhluk lain. Artinya manusia adalah
makhluk yang diberikan Allah kemampuan untuk membedakan yang baik dengan yang buruk. Dalam
Islam kedudukan akhlak sangat penting, ia menjadi komponen ketiga dalam Islam. Kedudukan ini
dapat dilihat di dalam sunnah Nabi yang mengatakan bahwa beliau diutus hanyalah untuk
menyempumakan akhlak manusia yang mulia.

Tanggung jawab Manusia dalam Islam :

1. Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri

Manusia dalam hidupnya mempunyai “harga”, sebagai mana kehidupan manusia mempunyai
beban dan tanggung jawab masing-masing.

2. Tanggung jawab terhadap keluarga

Keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga.
Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya.

3. Tanggung jawab terhadap masyarakat

Pada hakikatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, sesuai dengan
kedudukanya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus
berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia di sini merupakan
anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain
agar dapat melangsunggkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.

4. Tanggung jawab terhadap Bangsa / Negara

Suatu kenyataan bahwa setiap manusia, setiap individu adalah warga negara suatu negara.
Dalam berfikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-
ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak bisa berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan
manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kan kepada negara.

5. Tanggung jawab terhadap Tuhan

Manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan. Sehingga tindakan manusia
tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui
berbagai macam agama.

16
BAB IV
KESIMPULAN

Manusia dibekali dengan berbagai kelebihan dari makhluk lain, salah satu buktinya
adalah kepatuhan manusia pada Allah SWT melalui perjuangan yang berat melawan hawa
nafsu dan godaan syetan.Dan sudah sepatutnya manusia mensyukuri anugrah tersebut dengan
berbagai cara, diantaranya dengan memaksimalkan semua potensi tersebut dalam rangka
mewujudkan tugas dan tanggung jawab sebagai manusia karena fungsi utama manusia adalah
sebagai khalifah di muka bumi ini dan perannya sebegai khalifah sebagaimana yang
ditetapkan Allah SWT mencakup tiga poin yaitu belajar, mengajarkan ilmu, dan
membudayakan ilmu. Tenggung jawab manusia sebagai khalifah yang berarti wakil Allah
adalah mewujudkan kemakmuran di muka bumi, mengelola dan memelihara bumi. Dan
tidaklah kita sebagai manusia untuk menyombongkan diri.
Sebenarnya Al Quran sudah membahas semua hal mengenai fungsi, peran dan tanggung
jawab manusia. Oleh karena itu manusia wajib membaca dan memahami Al Quran agar dapat
memahami apa fungsi, peran dan tanggung jawabnya sebagai manusia, sehingga dapat
menjalani kehidupan dengan penuh makna.

17
PENUTUP

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Kami
mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan
lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan
saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat
diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

18
DAFTAR PUSTAKA

Ilmu Dari Islamwiki (2009,29 januari ) makalah manusia dalam pandangan islam. Diperoleh 18 oktober 2013,
darihttp://islamwiki.blogspot.com/2009/01/manusia-dalam-pandangan-islam.html

Al-Quran dan terjemahan ( 2010,5 agustus ) Al-Quran dan terjemahan surah al-muminun’. Diperolah 18
Oktober 2013,darihttp://alqurandanterjemahan.wordpress.com/2010/08/24/surah-al-mukminun-dan-
terjemahan/

Ilmu dari Jafar Musaddad ( 2013,12 februari ) makalah manusia dalam perspektif Al-Quran.Diperoleh 18
oktober 2013,darihttp://jafarmusaddad.blogspot.com/2013/02/makalah-manusia-dalam-perspektif-al.html

Dari Retmi_arti Blog ( 2011,16 April ) manusia menurut pandangan islam. Diperoleh 18
oktober2013,darihttp://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/retmi_arti/2011/04/16/manusia-menurut-
pandangan-islam/

Ilmu dari UG open Courseware ( 2009,4 April ) manusia dalam perspektif. Diperoleh 18 oktober
2013,darihttp://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/pendidikan-agama-
islam/manusia dalam perspektif

Al-Quran dan terjemahan ( 2010,5 agustus ) Al-Quran dan terjemahan surah Al-Isra. Diperolah
18Oktober2013,darihttp://alqurandanterjemahan.wordpress.com/2010/08/24/surah-al-isra-dan-terjemahan/

Ilmu dari Tugasku4u ( 2011,11 oktober ) Contoh Makalah Hakekat Manusia. Diperoleh 18 oktober
2013,dari http://www.tugasku4u.com/2013/05/makalah-hakikat-manusia-menurut-islam.html

http://nugraharian49.blogspot.com/2013/10/manusia-dalam-perspektif-islam.html

http://bunyaminblekok.blogspot.com/2013/02/makalah-manusia-dalam-perspektif-islam.html

19

Anda mungkin juga menyukai