Anda di halaman 1dari 6

SIFAT MAMPU BENTUK LEMBARAN PLAT BAJA KARBON RENDAH

PADA PROSES TARIK DALAM


Sudjito
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. H. Sudarto, SH., Tembalang, Kotak Pos 6199, Semarang 50329
Telp. 7473417, 7499585, 7499586 (Hunting), Fax. 7472396
Abstrak
Proses pembentukan plat baja karbon rendah (sheet metal forming) dapat menempati kedudukan yang sangat
penting pada seluruh rangkaian produksi. Yang termasuk dalam proses pembentukan plat baja karbon
rendah adalah untuk membentuk badan mobil, rangka mobil dan bagian mobil yang lainnya, pada proses
pembentukan plat baja karbon diperlukan bahan yang cukup baik sifat mampu bentuknya. Tujuan dari proses
pembentukan lembaran plat baja karbon rendah yang paling utama adalah mengubah bentuk benda kerja
menjadi bentuk lain yang dikehendaki tanpa terjadi keriput atau pecah. Pada pengujian peregangan dengan
pemakaian pelumas dapat menambah kedalaman hasil produk, dan secara umum distribusi regangan dengan
kondisi pelumas polietilen lebih tinggi dari pada kondisi kering. Pada plat lembaran baja karbon rendah
mempunyai nilai koefisien pengerasan regangan yang tinggi bila dibandingkan dengan plat yang lain, ini
berarti juga mengalami regangan yang besar sebelum terjadi robek.
Kata kunci : “Proses tarik dalam”,“Proses peregangan”,“Limiting Drawing Ratio”.

1. Pendahuluan cara deformasi maupun besar deformasinya


Pada industri kendaraan bermotor, proses tidak sama dari titik ketitik yang lain pada
benda kerja.
pembentukan plat baja (sheet metal forming)
Secara makro deformasi plastis dapat dilihat
dapat menempati kedudukan yang sangat
sebagai perubahan bentuk dan ukuran,
penting dalam seluruh rangkaian produksinya.
sedangkan secara mikro deformasi plastis
Yang termasuk dalam proses pembentukan
disebabkan oleh bergesernya atom-atom dari
lembaran plat baja karbon rendah antara lain
tempat semula. Pada deformasi plastis dengan
adalah pembentukan badan mobil, kerangka
adanya tegangan, maka akan menggeser
mobil dan beberapa bagian dari mobil yang
kedudukan atom-atom tersebut dan tidak akan
lain. Disamping hal tersebut diatas masih
kembali ketempatnya semula, secara
banyak lagi produk lain yang pembuatannya
mikroskopis hal ini berarti pula bahwa
dengan proses sheet metal forming seperti,
pembuatan kaleng makanan, pembuatan perubahan bentuknya secara permanen. Dalam
tabung . Proses tersebut memerlukan bahan proses pembentukan plat baja karbon rendah
yang cukup baik mempu bentuknya, dan seperti telah dikemukakan diatas bahwa
bervariasi untuk setiap bahan serta dapat perubahan bentuk benda kerja dilakukan
dipengaruhi oleh beberapa faktor. dengan deformasi plastis, untuk itu diperlukan
gaya pembentukan yang akan mengubah
Pengertian mampu bentuk dari bahan adalah
bentuk benda kerja secara permanen.
kemampuan yang dimiliki oleh bahan untuk
Dalam pembentukan lembaran plat baja karbon
dibentuk dan dideformasi plastis tanpa
rendah ini diperlukan suatu perkakas yang
terjadinya retak atau penipisan setempat yang
fungsinya memberikan gaya terhadap benda
berlebihan. Dari pengertian diatas dapat
kerja dan mengarahkan perubahan bentuknya.
dikatakan bahwa ukuran mempu bentuk bahan
Tujuan dari proses pembentukan lembaran plat
adalah besarnya perubahan bentuk yang akan
baja karbon rendah ini adalah mengubah
dicapai. Deformasi yang diberikan pada proses
bentuk benda kerja menjadi bentuk lain yang
pembentukan lembaran plat baja karbon
dikehendaki.
rendah biasanya cukup komplek, dalam arti

17
Proses tarik dalam (deep drawing) adalah  R + 1
proses pengerjaan bahan yang digunakan untuk β = n 
 2 
membentuk lembaran plat menjadi benda kerja
n = Koefisien pengerasan regangan,
berbentuk mangkuk (cup) , salah satu contoh
R = Koefisien anisotropi normal,
hasil deep drawing adalah selongsong peluru,
η = Efisiensi kondisi proses yang
panci dll. Lembaran plat dengan ukuran
menyangkut tekanan bakalan.
tertentu (blank) yang dipegang oleh blank
holder ditekan oleh punch dengan gaya tekan Robek pada mangkuk yang dihasilkan dapat
Pz, tekanan dari blank holder (Pb) tidak boleh terjadi akibat tekanan penjepit yang diberikan
terlalu rendah karena akan menimbulkan terlalu besar (melebihi batas maksimum) .
pengkerutan pada pinggir lembaran plat Tekanan penjepit yang terlalu besar akan
(wrinkle), hal ini disebabkan karena aliran meningkatkan efek pengereman plat diantara
bahan terlalu banyak masuk sedangkan cetakan dan penjepit, sehingga mengalirnya
pinggirannya tidak cukup ditahan. Sedangkan lobang cetakan menjadi tertahan yang akan
bila Pb terlalu tinggi, maka akan menyebabkan mengakibatkan robeknya mangkuk yang
robek di daerah punch profil. Ada dua daerah dihasilkan.
yang penting pada lembaran plat selama proses Dimana besarnya tekanan penjepit bakalan
tarik dalam berlangsung yaitu, flane dan (Pb) ditentukan berdasarkan persamaan berikut
dinding mangkuk. Pada daerah flane adalah ini.
π
yang berdeformasi paling besar dan dinding
mangkuk adalah daerah yang harus
Pb =
4
( D 2 − d 2 ) . P ………. (3)
mendukung gaya yang dapat menyebabkan
P = 0,25 ( β o − 1 ) +
0,5 d
deformasi pada flane. Jika diameter bakalan .σ b
100 . S
terlalu besar, maka gaya yang harus
dimana :
dipindahkan oleh dinding akan berlebihan
βo = Perbandingan diameter benda kerja dan
maka hal inilah yang menyebabkan dinding
diameter penekan,
robek.
σb = Kekuatan tarik bahan ,
Kemampuan lembaran plat dari uji tarik dalam
d = Diameter alat tekan,
dapat dinyatakan dalam Limiting Drawung
S = Tebal plat lembaran.
Ratio (LDR) yang merupakan perbandingan
Besarnya tekanan penjepit yang diperoleh
antara diameter bakalan maksimum yang dapat
melalui perhitungan diatas merupakan harga
dibentuk menjadi sebuah mangkuk yang baik
terendah yang harus diberikan agar tidak
dengan diameter penekan.
terjadi kerutan pada mangkuk yang dihasilkan.
LDR = D …………..… (1) Efek kuping ( earing ) yang terjadi pada
d
dimana : produk tarik dalam tidak dikehendaki karena
D = Diameter benda kerja yang masih dapat memerlukan proses tambahan untuk
ditekan menjadi cup yang baik, memperbaiki dan menyebabkan timbulnya
d = Diameter alat tekan ( punch ). variasi penipisan pada dinding mangkuk.
Dengan peningkatan nilai koefisien anisotropi Proses streaching adalah pengubahan bentuk
(R) , maka akan meningkatkan LDR ini dapat yang terjadi akibat pertambahan panjang
dinyatakan secara empiris dengan persamaan berbagai arah, dari bagian plat yang tidak
berikut. berada dibawah penjepit karena adanya gaya
ln LDR = η ln β ………… (2) dorong alat penekan. Dalam pengujian
streatching, sistem tegangan yang terjadi
dimana : disetiap titik akan berbeda, daerah sekitar
β = Kemampuan alir bahan, puncak mengalami tegangan tarik biaksial

18
sedang pada bagian tepi mengalami tegangan benda uji tarik yang dimensi dan bentuknya
bidang. Akibatnya regangan pada arah tebal menurut standart ASTM E 517 – 74 , untuk
yang terjadi disekitar puncak lebih besar mendapatkan nilai R dalam hal ini benda uji
dibanding pada daerah lain. Kemampuan ditarik sampai mengalami deformasi 20 %.
lembaran plat baja karbon rendah untuk Pada lebar benda uji diberi tanda 8 titik dan
meregang dipengaruhi oleh nilai koefisien diukur sebelum dan sesudah deformasi,
pengerasan regangan (n) . Makin besar nilai n penarikan ini dilakukan pada ketiga sudut
plat makin mudah mengalami pengerasan orientasi arah pengerolan yaitu pada sudut 0o,
regangan, dengan demikian tegangan akan 45o dan 90o sehingga dapat diperoleh nilai R.
diteruskan kebagian lain. Hal ini berlangsung Pada pengujian deep drawing dilakukan
terus hingga gradient tegangan rendah, maka dengan Universal Set Testing Machine dengan
regangan yang terjadi disepanjang plat lebih penahanan penekan beralas datar berdiameter
merata bila nilai n besar. Pada proses 10 mm dengan cetakan berdiameter 43 mm.
peregangan gaya gesek selalu timbul karena Tekanan penjepit ( blank holder pressure )
adanya kontak antara benda kerja dengan diambil 1200 kg, sedangkan kecepatan
penekan selama berlangsungnya proses penekanan 5 mm/min, pengujian ini dilakukan
tersebut, gaya gesek ini akan menjadi pada beberapa bakalan (blank) berbentuk bulat
rintangan bagi penekan untuk meregang. dengan diameter berbeda-beda dengan tujuan
Dengan pemberian pelumas pada permukaan untuk mendapatkan nilai LDR (Limit Drawing
kontak akan mengurangi gesekan yang terjadi Ratio) .
sehingga dapat menghambat timbulnya Pengujian untuk diagram batas pembentukan
konsentrasi tegangan. dilakukan menurut cara yang dilakukan oleh
Suatu teknik yang sangat berguna untuk Hecker, yaitu dengan cara penekanan setengah
mengendalikan kegagalan pada pembentukan bulat , sedangkan pengaturan mesin dilakukan
lembaran plat baja karbon rendah adalah secara otomatis. Tekanan blank holder yang
Diagram Batas Pembentukan (Forming Limit digunakan adalah 4 ton dengan kecepatan
Diagram). Pada permukaan lembaran plat penekanan 5 mm/min, sampel yang digunakan
diberi kisi lingkaran dengan cara elektrokimia, lebarnya mulai dari 20 mm sampai 100 mm
bila lembaran mengalami deformasi maka dengan kenaikan setiap 10 mm. Pada sampel
lingkaran akan berubah menjadi elip. Sumbu tersebut telah diberi grid-grid berupa lingkaran
panjang dan sumbu pendek elip menyatakan dengan diameter 2,5 mm. Pengujian meliputi
dua buah regangan utama, regangan dalam dua proses penarikan rentang terhadap benda uji
arah ini diukur sebagai perubahan sumbu sampai mengalami penciutan (necking),
panjang dan sumbu pendek. Regangan ini pada kemudian diukur besarnya regangan yang
setiap titik permukaan kemudian dibandingkan terjadi dengan mengukur sumbu elip yang
dengan diagram Keeler Goodwin untuk bahan terbentuk akibat deformasi terhadap grid .
tersebut. Keadaan regangan diatas kurva Kriteria penciutan yang digunakan didasarkan
menyatakan kegagalan sedangkan regangan pada pengukuran terhadap elip yang letaknya
yang dibawahnya menyatakan keberhasilan. paling dekat dengan elip yang terpotong oleh
penciutan, dan besarnya regangan mayor (e1)
2. Metode penelitian dan regangan minor (e2) yang diperoleh
Pengujian tarik untuk mendapatkan nilai kemudian digambarkan sebagai diagram batas
koefisien anisotropi normal (R), lembaran plat pembentukan.
baja, yang digunakan dalam penelitian ini
adalah plat baja karbon rendah dengan
ketebalan 0,80 mm. Plat lembaran dibuat

19
3. Hasil dan pembahasan
Setelah pelaksanaan pengujian selesai dari
beberapa sample uji, maka hasilnya dapat
disajikan dalam bentuk tabel dan grafik seperti
diperlihatkan berikut ini :

Tabel 1.1. Hasil pengujian peregangan


Kondisi: Pelumas Polietilen Kondisi : Tanpa pelumas
Ukuran : 10 x 10 cm Ukuran : 10 x 10 cm
Jarak e1 E1 Jarak e1 E1
Gambar 2. Distribusi regangan FLD
6 60 0,47 6 12 0,11
5 60 0,47 5 45 0,37
4 30 0,26 4 66 0,51 Pada pengujian deep drawing pemakaian
3 26 0,23 3 25 0,22 pelumas dapat menaikkan harga LDR
2 25 0,22 2 15 0,14
1 20 0,18 1 12 0,11 (Limiting Drawing Ratio) bila dibandingkan
0 20 0,18 0 10 0,10 dengan pengujian tanpa pelumas (kondisi
-1 30 0,26 -1 13 0,12
-2 48 0,39 =2 15 0,14 kering) . Dengan pemakaian pelumas, maka
-3 46 0,38 -3 24 0,22 energi yang dipergunakan untuk mengatasi
-4 37 0,31 -4 55 0,44
-5 30 0,26 -5 25 0,22 gesekan akan berkurang, dan energi lebih
-6 20 0,18 -6 16 0,15 banyak digunakan untuk mendeformasi
lembaran plat . Dengan demikian maka
Tabel 1.2. Hasil pengujian FLD diameter bakalan maksimum yang terjadi tanpa
e1 E1 e2 E2
% % robek semakin besar. Nilai LDR yang didapat
Kondisi : PE 80,00 0,59 35,00 0,30 dari pengujian dengan nilai LDR dari
Ukuran : 10x10 cm 78,00 0,58 33,00 0,29
Pb : 4 ton 68,00 0,52 27,00 0,24
perhitungan tidak berbeda terlalu jauh, hal ini
Pz : 2,3 ton 70,00 0,53 30,00 0,26 tidak lepas dari nilai R yang didapat dari
Hmax : 25,25 mm 65,00 0,50 29,00 0,25
60,00 0,47 30,00 0,26
pengujian lembaran plat sebelumnya.
75,00 0,56 25,00 0,22 Terjadinya wrinkle (keriput) pada hasil proses
62,00 0,48 25,00 0,22
e1 E1 e2 E2
deep drawing disebabkan karena besarnya Pb
% % (tekanan penekan) yang terlalu rendah, dimana
Kondisi : Kering 45,00 0,37 5,50 0,05
Ukuran : 10x10 cm 40,00 0,34 3,00 0,03
plat terlalu banyak masuk sedangkan
Pb : 4 ton 30,00 0,26 5,00 0,05 pinggiran bakalan tidak cukup ditahan oleh
Pz : 1,85 ton 35,00 0,30 4,00 0,04
Hmax : 19,22 mm 38,00 0,33 3,00 0,03
penjepit dan penekan belum banyak turun.
41,00 0,33 3,50 0,03 Kegagalan pada proses deep drawing
47,00 0,39 8,00 0,08
52,00 0,42 9,00 0,09
umumnya terjadi pada daerah badan penekan,
robek pada daerah tersebut disebabkan karena
Pb yang terlalu besar dan terjadi jumlah
tegangan terbesar dan penipisan maksimum.
Pada pengujian peregangan (streaching)
pemakaian pelumas dapat menambah
kedalamam hasil produk, hal ini disebabkan
karena energi yang digunakan untuk mengatasi
gesekan berkurang dengan pemakaian pelumas
dan energi untuk mendeformasi plat lebih
banyak dari pada pengujian dengan kondisi
kering. Secara umum distribusi regangan
Gambar 1. Grafik ditribusi regangan
dengan kondisi pelumas polietilen lebih tinggi
stretching
dari pada kondisi kering. Dari grafik yang telah

20
dibuat dapat disimpulkan bahwa robek pada e. Robek pada hasil deep drawing terjadi pada
hasil streaching terjadi pada daerah tepi kepala daerah badan penekan, karena disebabkan
mangkuk, dimana regangan pada daerah oleh Pb yang terlalu besar.
tersebut paling besar (terjadi penipisan f. Pemakaian pelumas pada proses streaching
maksimum). Dari pengujian Forming Limit akan menambah kedalaman hasil proses,
Diagram (FLD) didapat distribusi regangan karena gaya untuk melawan gesekan dapat
yang diukur dari bagian lembaran plat yang diperkecil.
mengalami robek, Robek ini pada pengujian g. Dari grafik FLD dapat dilihat bahwa
FLD sama dengan robek pada pengujian mampu bentuk lembaran plat, daerah diatas
streaching karena proses yang dilakukan pada diagram menunjukkan kegagalan dan
kedua pengujian sama. Robek pada pengujian daerah dibawah diagram menunjukkan
FLD terjadi pada tepi kepala mangkuk dan keberhasilan yang baik.
regangan diukur pada daerah yang mengalami h. Ketidaksesuaian dari distribusi regangan
robek. pada pengujian dengan FLD refernsi
Bila dilihat pada grafik FLD dari referensi, disebabkan karena perbedaan komposisi
maka daerah yang mengalami robek tidak bahan pengujian, selain itu bisa juga
hanya berada diatas grafik FLD lembaran plat, disebabkan oleh ketidaktelitian pengukuran
hal ini disebabkan antara lain karena beban elip dan penempatan benda uji yang tidak
yang dipakai pada pengujian tersebut tepat pada alat uji.
komposisinya berbeda dengan pada referensi.
Pada lembaran plat baja karbon rendah yang 5. Daftar Pustaka
mempunyai nilai n tinggi, akan mengalami
• Annual Book of ASTM Standard, 1975,
peregangan yang terbesar, hal ini dapat dilihat
Designation , E 517-74, part 10,.
pada pengolahan data bahwa lembaran plat
baja karbon rendah mengalami regangan yang • Backopen.W.A. 1973.Deformation
Processing, Addison Wesley Publishing
besar sebelum terjadi robek.
Company,
4. Kesimpulan • Dieter.G.E, 1986. Mechanical Metallurgy,
Third Edition , Mc Graw Hill Book
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada Company, Singapore,
lembaran plat baja karbon rendah , maka dapat • Hosford.W.H and R.M. Caddell, 1983.
diambil kesimpulan sebagai berikut : Metal Forming Mechanics and
a. Bahwa terjadinya wrinkle pada hasil deep Metallurgy, Prentice Hall, Inc, London,
drawing disebabkan karena tekanan penjepit • Harris.J,N, 1983. Mechanical Working of
yang terlalu rendah sehingga plat lembaran Metals, Qxford Pergamon Press,
terlalu banyak mengalir. • Kurt Lange, 1985. Hand book of Metal
b. Nilai LDR dapat diperbesar dengan Forming, Mc Graw Hill , New York,
pemakaian pelumasan.
• Liu .Y.C, 1981A New Method in The
c. Earing yang terjadi pada hasil deep drawing
Determination of Forming Limit
disebabkan karena nilai R ( koefisien
Diagram, Sheet Metal Industries,
anisotropi normal ) pada setiap arah
April,.
pengerolan berbeda banyak, sehingga R
• Richard. A..K, 1981. Forming and
yang didapat menjadi besar.
Drawing of Sheet Steel, Sheet Metal
d. Terjadinya earing akan mengakibatkan
Industries, Oktober,
kerugian plat dan cacat bertambah untuk
pemotongan. • Siswosuwarno.M, 1981. Teknik
Pembentukan Logam, Jilid I Jurusan
Mesin Institut Teknologi Bandung

21
22

Anda mungkin juga menyukai