Anda di halaman 1dari 6

PELAYANAN PRIMA PROGRAM SAGASIH (SAPA KELUARGA DENGAN KASIH) DI

PUSKESMAS KANOR KECAMATAN KANOR KABUPATEN BOJONEGORO

Dina Sri Anita

S1 Ilmu Administrasi Negara, Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya
dinadinong1@gmail.com

Indah Prabawati, S.Sos., M.Si

S1 Ilmu Administrasi Negara, Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya
prabawatiindah@yahoo.co.id

Abstrak

Program Sagasih (sapa keluarga dengan kasih) merupakan program dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Bojonegoro berupa gerakan kasih sayang yang dilakukan dengan kunjungan rumah/keluarga dengan
masalah kesehatan tertentu dan tidak memiliki biaya untuk berobat. Program ini memiliki tujuan yaitu
menyelesaikan masalah kesehatan untuk mewujudkan kemandirian individu, keluarga, masyarakat
sehingga mencapai derajat kesehatan yang optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan Pelayanan Prima Program Sagasih di Puskesmas Kanor Kecamatan Kanor
Kabupaten Bojonegoro. Pelaksana Program Sagasih adalah seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten
Bojonegoro, Tim Sagasih desa dan Lintas sektor (Dinas Sosial, Tentara, dan Polisi).Penelitian ini
merupakan penelitian Deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah Staf
(Pegawai) Dinas Kabupaten Bojonegoro selaku pembuat dan penanggung jawab Program Sagasih,
Tenaga Medis (Dokter, Perawat, danBidan) Puskesmas Kanor selaku penyedia pelayanan program
Sagasih dan masyarakat penerima pelayanan program Sagasih. Dengan menggunakan empat variabel
yaitu Sikap (Attitude), Perhatian (Attention), Tindakan(Action), Antisipasi(Anticipation). Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa Pelayanan Prima Program Sagasih di Puskesmas Kanor, pada
proses pelayanannya sudah berjalan baik , meskipun masih terdapat kendala. Hal tersebut diketahui
melalui konsep Sikap dalam pelayanan Program Sagasih sudah memberikan pelayanan yang baik,
ramah, sopan, dan santun. Konsep Perhatian, pegawai Puskemas Kanor bersikap sigap dan cekatan
dalam menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat. Tindakan berupa pembuatan rujukan, Kartu
Jaminan Kesehatan Nasional untuk masyarakat tidak mampu, tetapi menemui masalah yaitu
pembuatan kartu rujukan membutuhkan waktu berhari-hari bahkan mingguan, sehingga masyarakat
tidak dapat ditangani secara langsung. Konsep Antisipasi berupa penyediaan ambulance ketika
penyuluhan dan koordinasi terhadap lintas sektor (Kepolisian dan Tentara). Saran dari pelaksanaan
Program Sagasih adalah pembuatan Kartu jaminan Kesehatan Nasional lebih cepat dilaksanakan agar
masyarakat dapat ditangani secara langsung.

Kata kunci: Pelayanan Prima, Program, Sagasih

Abstract

The Sagasih (say hello to the family with love) is a program of The Health Department in Bojonegoro.
It is an affection movement through visiting a family which has a health problem and has no cost for
the treatment. The purpose of this program is to solve the health issue and to achieve the individual,
family and community independence, so the optimal health care can be reached. The goal of this
research is to describe the prime services of The Sagasih program at Kanor Health Center,
Bojonegoro. The program executors are all of Health Center in Bojonegoro, village team and the cross
sector such as The Social Department, the police, and The National Army of Indonesia.This study is a
descriptive research which is use a qualitative approach as the analysis method. The subjects of this
research areBojonegoro Health Department staff as the maker and the controller, the medical workers
(doctors, nurses, and midwives) from Kanor Health Center as the providers, and the peoples as the
beneficiaries of the program. The variables that used in this study are the attitude, the attention, the
action, and the anticipation.The result shows us that basically the implementation of The Sagasih
Program was good, although there remains obstacles. In terms of the attitude, the services of the
Sagasih Program were given well, polite, friendly, and mannered. In terms of the second aspect, the
attention, the medical workers in Kanor Health Center always sprightly and skillful in dealing with the
public’s health problems. Whereas in terms of the action, the referral and the making of the national
health insurance card take a long time so the peoples are indirectly cured. And the last aspect is the
anticipation such as providing ambulance when they doing counseling, and as coordinating with the
cross sector like the police and the national army. The recommendation of the Sagasih Program is to
speed up the making of the national health insurance card so the peoples can be cured directly.

Keywords: Prime services, Program, Sagasih

PENDAHULUAN triliun. Jumlah ini melebihi Kabupaten Tuban dan


Kesehatan berdasarkan Undang-Undang Republik Lamongan, dengan jumlah investasinya Rp 1,8 tiliun dan
Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Rp 1,4 triliun. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten
adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual Bojonegoro didukung oleh sektor Pertambangan berpa
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk gas bumi yaitu 30%, pertanian, peternakan, dan sektor
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Setiap orang jasa maupun perdagangan.
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, http://www.bojonegorokab.go.id
mendapatkan lingkungan hidup yang sehat dan Dengan pertumbuhan ekonomi tersebut diharapkan
memperoleh pelayanan kesehatan yang baik. Terkait Pemerintah Kabupaten Bojonegoro yang berupaya
dengan pengertian kesehatan menurut Undang-Undang meningkatkan kesejahteraan masyarakat berupa
tersebut, pelayanan kesehatan tidaklah berjalan dengan pemabangunan sarana, prasarana, infrasuktur
mulus, seperti fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan pendidikan, pemerintahan, jalan dan kesehatan. Sesuai
(Dokter/Perawat) yang kurang, Pelayanan yang diberikan dengan program kerja bupati Kabupaten Bojonegoro
tidak memuaskan pelanggan, untuk itu perlu adanya yaitu membangun. Salah satu pembangunan yang pesat
pembangunaan dalam bidang kesehatan. Sesuai dengan dan gencar dilaksanakan yaitu pembangunan kesehatan.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun Pembanguanan kesehatan di Kabupaten Bojonegoro
2016 Tentang Upaya Pembangunan Pelayanan Kesehatan tersebut meliputi tenaga kesehatan, peralatan medis
menjelaskan bahwa: “Pembangunan kesehatan dengan standar internasional, akses, kualitas kesehatan
diselenggarakan dengan berasaskan peri kemanusiaan, untuk masyarakat dengan memberikan pelayanan yang
keseimbangan, manfaat, pelindungan, penghormatan maksimal dan terbaik untuk masyarakat.
terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender dan norma- Masalah kesehatan yang muncul di tengah masyarakat
norma agama. Pembangunan kesehatan berupa seperti gizi buruk, penyakit menular maupun non
serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, menular, dan angka kematian bayi maupun angka
terintregasi dan berkesinambungan untuk memelihara kematian ibu melahirkan tergolong masih sangat tinggi di
atau meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam Kabupaten Bojonegoro. Hal ini dapat dibuktikan dengan
bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, data Dinas Kesehatan kabupaten Bojonegoro.“Terhitung
pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh dari bulan Januari sampai dengan September tahun 2015
pemerintah. Pemerintah daerah bertanggung jawab terdapat 192 bayi meninggal saat proses kelahiran.
merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina, Jumlah ini dikatakan tinggi karena target dari Dinas
dan mengawasi upaya pembangunan pelayanan kesehatan Kesehatan Kabupaten Bojonegoro sendiri yaitu 102
yang merata dan terjangkau oleh masyarakat”. kematian bayi setiap 1000 kelahiran. Kasus ini
Berdasarkan Peraturan Daerah di atas setiap berbanding terbalik dengan kenyataan sesungguhnya
kabupaten atau kota yang ada di seluruh Provinsi Jawa angka kematian bayi justru masih tinggi yaitu 192 dari
Timur melakukan pembangunan kesehatan terhadap target 102 anak. (Bapak Suprihadi bidang Yankes Dinas
kabupaten masing-masing. Salah satunya kabupaten kesehatan kabupaten Bojonegoro pada tanggal 22
dengan pertumbuhan ekonomi tertingggi di Jawa Timur November 2017)”.
yaitu Kabupaten Bojonegoro. “Pertumbuhan Ekonomi Masalah kesehatan berupa angka kematian anak saat
Kabupaten Bojonegoro menduduki peringkat tertinggi di dilahirkan pernah terjadi di Desa Kedungprimpen
Jawa Timur dengan persentase pertumbuhannya sebesar Kecamatan Kanor saat proses kelahiran bidan desa sudah
12 persen. Bahkan pertumbuhan ekonomi Bojonegoro melakukan penanganan sesuai prosedur namun bayi
melebihi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dengan ternyata dalam keadaan lemah (kurang gizi) dan akhirnya
jumlah pertumbuhan 6,5 persen”. meninggal setelah beberapa menit keluar dari rahim ibu
http://kominfo.jatimprov.go.id hal ini sesuai dengan uraian Bapak Suprihadi bidang
Sehubungan dengan Pertumbuhan ekonomi Yankes Dinas kesehatan kabupaten Bojonegoro pada
Kabupaten Bojonegoro juga telah diperkuat dengan: tanggal 22 November 2017.
“Hasil survey Bank Indonesia (BI) menunjukkan, Selain kematian bayi terdapat juga kejadian yaitu di
pertumbuhan investasi di Bojonegoro mencapai Rp 2,8 Desa Temu Kecamatan Kanor Ibu Kartipah menderita
sakit menular (HIV AIDS) yang tidak memiliki biaya Tabel 1.3
untuk berobat dan memerlukan penyuluhan tentang Akreditasi Puskesmas di kabupaten Bojonegoro
masalah kesehatan harus meninggal tragis sesuai dengan No Nama Puskesmas Akre
uraian Bapak Suprihadi bidang Yankes Dinas kesehatan ditasi
kabupaten Bojonegoro pada tanggal 22 November 2017. 1 Puskesmas Kanor A
Bermula dari berbagai masalah yang diuraikan 2 Puskesmas Baureno B
Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro melalui Surat 3 Puskesmas Ngraho A
Keputusan (SK) Bupati Bojonegoro Nomor: 4 Puskesmas Kalitidu B
188/247/KEP/412.11/2016 membuat terobosan baru 5 Puskesmas Balen B
dalam bidang kesehatan yaitu Sagasih (Sapa Keluarga 6 Puskesmas Kedungadem B
Dengan Kasih). Program Sagasih adalah gerakan kasih 7 Puskesmas Sugiwaras B
sayang untuk menyapa keluarga yang dilakukan dengan 8 Puskesmas Sekar B
kunjungan rumah/ kunjungan keluarga dengan masalah
9 Puskesmas Bubulan B
kesehatan tertentu dan tidak memiliki biaya untuk
10 Puskesmas Margomulyo B
berobat. Tujuan program Sagasih yaitu menyelesaikan
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro tahun
masalah keehatan untuk mewujudkan kemandirian
2016
individu, keluarga, masyarakat (rawan kesehatan) dalam
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa terdapat
mengatasi masalah kesehatan sehingga mencapai derajat
10 Puskesmas di Kabupaten Bojonegoro yang
kesehatan masyarakat yang optimal.
mendapatkan status Akreditasi A yaitu Puskesmas Kanor
Program Sagasih telah dilaksanakan sejak tahun 2016
dan Puskesmas Ngraho. Dari dua puskemas diatas
dimana program ini memiliki fokus kinerja meningkatkan
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro memilih Puskesmas
kualitas layanan kepada masyarakat. Selain itu juga
Kanor menjadi wakil dari Kabupaten Bojonegoro di
diharapkan agar pelayanan program Sagasih senantiasa
tingkat Provinsi untuk bersaing dengan puskesmas yang
diintensifkan untuk kunjungan ke rumah warga yang
ada diseluruh Provinsi Jawa Timur. Hasilnya tidak sia-sia
sakit parah, Pendampingan dan penanganan terhadap
Puskesmas Kanor mendapat penghargaan Juara Satu dari
keluarga yang menjadi sasaran Program Sagasih.
Gubernur Jawa Timur sebagai Puskesmas berprestasi
Kegiatan Program Sagasih seperti yang diuraikan oleh
Jawa Timur tahun 2017 dengan kategori Puskesmas
Bapak Suprihadi Bidang Yankes Dinas Kesehatan
Perdesaan. Hal ini dapat diperkuat dari hasil wawancara
Kabupaten Bojonegoro pada tanggal 22 November 2017,
dengan (Bapak Suprihadi Yankes Dinas Kesehatan
adalah:
Kabupaten Bojonegoro pada tanggal 22 November
“Kunjungan kerumah warga yang sakit parah dan
2017):“Puskesmas Kanor merupakan salah satu
tidak mempunyai biaya, Pendampingan pembuatan
Puskesmas terbaik yang dimiliki kabupaten Bojonegoro.
rujukan ke puskesmas atau rumah sakit, Bantuan biaya
Meskipun terletak di Pelosok dan dekat dengan Sungai
pengobatan berupa Jamkesmas atau Jamkesda, Kerja
bengawan Solo namun memiliki prestasi dan mampu
sama program Sagasih diberbagai lintas sektor
membawa nama baik Dinas Kabupaten Bojonogoro.
(Disnakertransos, Kepolisian, Kepala Desa, Hansip)”
Puskesmas Kanor tidak hanya berprestasi dalam tingkat
Program Sagasih melibatkan semua komponen mulai kabupaten saja, tetapi mendapat penghargaan dari
dari Pemerintah Kabupaten yang didalamnya juga provinsi Jawa Timur pada bulan Agustus 2017 dari
menggandeng Dinas Kesehatan, Disnakertransos, Gubernur Jawa Timur sebagai Puskesmas yang
Kepolisian, Lurah, dan Keluarga. Program Sagasih tidak berakreditasi A dengan pelayanan kesehatan yang tegas,
hanya di lintas sektor Kabupaten atau kota saja tanggap, disiplin dalam bidang pelayanan”.
melainkan langsung terjun ke Kecamatan yaitu di Puskesmas Kanor terletak di Kecamatan Kanor yaitu
Puskesmas (pusat kesehatan masyarakat). Pusat di Pelosok desa dan berjarak dua Kilometer dengan
Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu sarana Sungai bengawan Solo. Meskipun terletak di pelosok
kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada tidak lantas membuat Puskesmas Kanor tidak berprestasi,
masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam hal ini berbanding terbalik dengan prestasi yang
mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. diperoleh Puskesmas Kanor. Puskesmas Kanor juga telah
Oleh karena itu Puskesmas dituntut untuk memberikan melaksanakan program Sagasih.
pelayanan yang bermutu yang memuaskan bagi Contoh kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh
pasiennya sesuai dengan standar yang ditetapkan dan Puskesmas Kanor ke Desa Tambahrejo dimana gambar 1
dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. yaitu anak usia 12 tahun yang bernama Sri Wahyuni
Pelaksanaan program Sagasih diberikan oleh seluruh menderita sakit lumpuh sejak kecil namun tidak memiliki
puskesmas yang ada di Kabupaten Bojonegoro. Jumlah biaya untuk berobat untuk itu dilakukan penyuluhan dan
puskesmas yang ada di Kabupaten Bojonegoro yaitu 36 pendampingan pengbatan oleh Perawat maupun Bidan
unit. Dari jumlah keseluruhan puskesmas yang ada di yang ada di Puskesmas Kanor dan gambar 2 yaitu Mbah
Kabupaten Bojonegoro terdapat 10 puskesmas yang Satiyem dari Desa Tambahrejo mengalami sakit diabetes
sudah dinyatakan memiliki akreditasi. Hal ini dapat yang tidak bisa berjalan seperti layaknya orang normal
dibuktikan dengan tabel daftar Akreditasi Puskesmas di lainnya hal ini dilakukan penyuluhan, pendampingan
Kabupaten Bojonegoro, sebagai berikut: rujukan dan perawatan oleh pihak tenaga medis
(Perawat/Bidan) Puskesmas Kanor.
Dari penjelasan kendala di atas, peneliti melakukan sebagai pelanggan terbaik. Terkait dengan konteks
penelitian pelayanan pada program Sagasih di Puskesmas penelitian tentang pelayanan prima program Sagasih
Kanor dimana peneliti ingin mengetahui tentang di Puskesmas Kanor Kecamatan Kanor Kabupaten
Pelayanan Prima Program Sagasih di Puskesmas Kanor Bojonegoro, susuai dengan Surat Keputusan (SK)
dengan kondisi puskesmas yang terletak dipelosok Bupati Bojonegoro Nomor:
namun Puskesmas Kanor mampu menjadi Puskesmas 188/247/KEP/412.11/2016 membuat terobosan baru
terbaik di Provinsi Jawa Timur dengan Kategori dalam bidang kesehatan yaitu Sagasih (Sapa Keluarga
Puskesmas Perdesaan dan telah mendapat Akreditasi A. Dengan Kasih).
Terkait dengan Pelayanan Prima Program Sagasih di Dalam pemberian pelayanan prima di Puskesmas
Puskesmas Kanor, peneliti menggunakan konsep Kanor Kecamatan Kanor ini, sikap pegawai atau
Daryanto dan Setyobudi (2014) dengan 4 variabel yaitu perawat dalam pemberian pelayanan prima program
Faktor-faktor Sikap (Attitude), Perhatian (Attention), Sagasih sudah baik, ramah, sopan dan santun. Selain
Tindakan (Action), Antisipasi (Anticipation) dalam itu sikap tersebut telah diterapkan sejak berdirinya
melakukan penelitian. Puskesmas Kanor, hal ini dikarenakan agar
Berdasarkan latar belakang yang telah masyarakat merasa puas dan senang pelayanan yang
dikemukakan maka peneliti mengambil judul “Pelayanan diberikan oleh pegawai atau perawat yang ada di
Prima Program Sagasih (sapa keluarga dengan kasih) di Puskesmas Kanor. Selain pegawai atau pun perawat
Puskesmas Kanor Kecamatan Kanor Kabupaten di Puskesmas Kanor, peran Lintas sektor dan kepala
Bojonegoro”. desa sangat baik dan membantu dalam menyelesaikan
METODE masalah sakit dan keadaan sosial masyarakat tidak
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mampu di Kecamatan Kanor. Semua tim Saagasih
adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. mampu menanggapi dan menangani keluhan
Sedangkan fokus penelitiannya menggunakan konsep masayarakat penerima program Sagasih. Di
Daryanto dan Setyobudi (2014) dengan 4 variabel yaitu Puskesmas Kanor sendiri juga menerapkan motto
Faktor-faktor Sikap (Attitude), Perhatian (Attention), yaitu 3S (senyum, sapa, salam) diharapkan dengam
Tindakan (Action), Antisipasi (Anticipation) dalam adanya motto tersebut dapat membuat masayarakat
melakukan penelitian. Dengan menggunakan teknik senanag ketika berkunjung dan datang memeriksakan
Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data yang sakit di Puskesmas Kanor dapat dilayani dengan
digunakan dalam penelitian Pelayanan Prima Program maksimal.
Sagasih (sapa keluarga dengan kasih) di Puskesmas b. Konsep Perhatian (Attention)
Kanor Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro dengan Attention atau perhatian merupakan sikap yang
wawancara, dan studi dokumentasi. Sedangkan teknik menunjukkan kepedulian terhadap sesuatu atau minat
analisis datanya menggunakan model interaktif menurut seseorang terhadap tertentu. Kepedulian ini muncul
Miles dan Huberman (dalam Sugiyono 2013: 91) yang biasanya karena ada rasa ketertarikan atau kebutuhan
terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan yang terjadi karena ada dorongan dari hati atau
kesimpulan/ verifikasi. pengaruh dari situasi yang dihadapi. Perhatian
HASIL DAN PEMBAHASAN tersebut dapat diwujudkan dengan berbagai cara,
Berdasarkan rumusan masalah yang membahas tentang misalnya dengan memberikan motivasi tentang
Pelayanan Prima Program Sagasih di Puskesmas Kanor masalah kesehatan, memberikan arahan tentang hidup
Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro, maka perlu sehat dan melakukan penyuluhan maupun pemberian
adanya pembahasan yang menggunakan hasil analisis obat kepada masyarakat yang menerima sasaran
yang sesuai dengan indikator menurut Daryanto dan program Sagasih.
Setyobudi (2014:117) tentang A4 konsep pelayanan Selain itu juga bentuk perhatian yang diberikan
prima yaitu konsep Faktor-faktor Sikap (Attitude), konsep berupa arahan, motivasi untuk sembuh dan pemberian
Perhatian (Attention), konsep Tindakan (Action), dan obat bahkan dari lintas sektor memberikan bantuan
konsep Antisipasi (Anticipation) dalam melakukan untuk masyarakat miskin dengan program bedah
penelitian. Berikut merupakan uraian indikator-indikator rumah, selain kegiatan Sagasih berupa penyuluhan ke
tersebut dalam pembahasan: rumah masyarakat kurang mampu program ini juga
a. Konsep Faktor-faktor Sikap (Attitude) sangat mengutamakan keselamatan masayarakat
Konsep attitude (sikap) adalah pelayanan prima penerima program Sagasih. Dalam memberikan
kepada masyarakat, sikap yang ramah dan sabar bentuk perhatiannya pegawai atau perawat puskemas
dalam melakuakan pelayanaan kepada konsumen Kanor juga selalu bersikap sigap dan cekatan dalam
sikap atau attitude merupakan poin yang utama. Sikap memberikan atau menyelesaikan masalah kesehatan
yang ramah dan sabar dalam melakukan pelayanaan masyarakat. Pemberian fasilitas yang baik nyaman
kepada masyarakat, baik itu masyarakat kelas atas, dan optimal supaya para penerima program Sagasih
menengah maupun masyarakat kecil harus diterapkan merasa senang dengan pelayanan yang telah diberikan
secara seimbang. Untuk menciptakan kesan attitude oleh pegawai atau perawat Puskesmas Kanor.
yang baik dimata masyarakat maka pegawai yang Diharapkan masyarakat merasa puas terhadap
berinteraksi langsung dengan masayarakat wajib pelayanan yang diberikan oleh pegawai puskesmas
menggunakan bahasa yang sopan, cekatan dalam Kanor.
menangani keluhan dan menjadikan masyarakat c. Konsep Tindakan (Action)
Konsep tindakan (Action) yang dilakukan hendaknya dilaksanakan, hal ini diberikan untuk mengantisipasi
memiliki prinsip cepat, hemat, tepat dan selamat. kemungkinan hal terburuk terjadi.
Pelaksanaan pelayanan prima yang didasarkan pada Selain itu asntisipasi yang dilakukan saat
konsep tindakan dapat didefinisikan sebagai penyuluhan yaitu ketika ada masyarakat yang masalah
rangkaian perbuatan nyata yang dilakukan untuk sakitnya perlu penanganan khusus kami langsung
mewujudkan pemberian layanan terbaik bagi membawa ke Puskesmas dan merujuknya secara
masyarakat. Adapun tindakan atau upaya yang langsung untuk tindakan yang dilakukan oleh Tim
dilakukan pegawai, perawat maupun bidan Puskesmas Sagasih. Upaya yang dilakukan pegawai atau perawat
Kanor dalam memberikan pelayanan secara maksimal Puskesmas Kanor sudah sangat maksimal dan baik
dan terbaik. Selain itu Tim Sagasih Kecamatan Tim dalam menangani kepuasan masyarakat atau dalam
Sagasih Desa dan Lintas sektor juga ikut serta dalam setiap mengolah dari keluhan masyarakat penerima
mensukseskan program Sagasih, oleh karena itu sasaran program Sagasih. Dikarenakan pegawai atau
pegawai atau perawat Puskesmas Kanor di tuntun perawat sangat sabar dalam menghadapi setiap
untuk tanggung jawab adanya program Sagasih. keluhan yang yang dialami masyarakat penerima
Diharapkan supaya masyarakat penerima program program Sagasih. Selain itu penanganannya juga
Sagasih masalah kesehatannya dapat disembuhkan. cepat dan baik di Puskemas Kanor Kecamatan Kanor
Tindakan yang diberikan berupa menyelesaikan Kabupaten Bojonegoro.
keluhan masalah kesehatan masyarakat penerima PENUTUP
program Sagasih dan memberikan obat. Simpulan
Berkaitan dengan tindakan tentang bagimana Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam
pegawai atau perawat Puskesmas Kanor dalam pembahasan mengenai pelayanan prima program Sagasih
memperhatikan kualitas sarana dan prasarana yang di Puskemas Kanor Kecamatan Kanor Kabupaten
ada dalam puskesmas. Adapun peningkatan kualitas Bojonegoro dilihat dengan Konsep dengan 4 variabel
sarana dan prasarana di Puskesmas kanor, sudah yaitu Faktor-faktor Sikap (Attitude), Perhatian
memadai dengan adanya Labolatorium kesehatan (Attention), Tindakan (Action), Antisipasi (Anticipation),
ruang rawat inap dan fasilitas lain yang memadai adapun uraiannya sebagai berikut:
yang digunakan untuk melayani masyarakat. Attitude (Sikap) adalah sikap yang ramah dan
Demikian juga terdapat beberapa pendapat yang sabar dalam melakukan pelayanaan kepada
menyampaikan bahwa belum adanya peningkatan konsumen. Sikap dalam pelayanan prima meliputi
sarana dan prasarana di puskesmas Kanor, namun penampilan yang serasi, melayani dengan pemikiran
dengan ada atau tidaknya peningkatan kualitas sarana positif, dan sikap menghargai kepada pelanggan.
dan prasarana di Puskesmas Kanor ini yang terpenting Sikap pada pelayanan prima di Puskesmas Kanor
adalah, pegawai atau perawat selalu berusaha untuk Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro ini sudah
selalu memberikan atau memfasilitasi dan baik, sopan, santun dan menggunakan motto
memebrikan pelayanan yang terbaik kepada Puskesmas Kanor yaitu 3S (senyum, sapa, salam)
masyarakat penerima Program Sagasih. Selain dalam melaksanakan pelayanan prima kepada
fasililitas sarana dan prasarana yang terdapat di masyarakat yang berobat maupun sasaran program
Puskesmas Kanor yang terpenting adalah Pegawai, Sagasih.
Perawat Tim Sagasih Kecamatan, Tim Sagasih Desa, Attention atau perhatianadalah tindakan untuk
Lintas sektor bekerja sama dalam memberikan memperhatikan keinginan pelanggan serta fokus
pelayanan prima yang semakin maju dan menjadi dalam menciptakan kepuasan konsumen. Kepedulian
program yang berhasil. ini muncul biasanya karena ada rasa ketertarikan atau
d. Konsep Antisipasi (Anticipation) kebutuhan yang terjadi karena ada dorongan dari hati
Sebagai back up terakhir dari usaha yang melakukan atau pengaruh dari situasi yang dihadapi. Dalam
pelayanan prima kepada para konsumen adalah memberikan bentuk perhatiannya pegawai atau
penyiapkan solusi dari segala kemungkinan yang perawat puskemas Kanor juga selalu bersikap sigap
terjadi dalam pelayanan. Dimana dalam pelayanan dan cekatan dalam memberikan atau menyelesaikan
prima pada Puskesmas Kanor ini juga terdapat masalah kesehatan masyarakat. Pemberian fasilitas
antisipasi yang mana nanti apabila terdapat hal-hal yang baik nyaman dan optimal supaya para penerima
yang tidak diinginkan, sehingga pegawai atau perawat program Sagasih merasa senang dengan pelayanan
Puskesmas Kanor tidak dapat memberikan pelayanan yang telah diberikan oleh pegawai atau perawat
yang maksimal. Antisipasi tersebut berupa apabila Puskesmas Kanor. Diharapkan masyarakat merasa
keluhan dalam pada Program Sasaran Sagasih dapat puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh pegawai
memberikan kritik dan saran kepada petugas agar puskesmas Kanor.
dapat dikoreksi. Dengan adanaya antisipasi dalam Tindakan (Action), pelaksanaan pelayanan prima
pelayanan prima di Puskesmas Kanor ini, diharapkan didasarkan pada konsep tindakan dapat dideinisikan
nantinya dapat menjadi pencegahan dari hal yang sebagai rangkaian perbuatan nyata yang dilakukan
tidak diinginkan apabila terjadi suatu kejadian buruk. untuk mewujudkan pelayanan terbaik bagi
Pegawai atau perawat Puskesmas dapat memberikan masyarakat. Bentuk tindakan atau upaya yang
pelayanan yang maksimal. Antisipasi ini berupa dilakukan pegawai, perawat maupun bidan Puskesmas
penyediaan ambulance ketika penyuluhan
Kanor dalam memberikan pelayanan secara maksimal b. Indah Prabawati, S.Sos., M.AP. selaku dosen
dan terbaik berupa menyelesaikan keluhan masalah pembimbing
kesehatan masyarakat penerima program Sagasih dan c. Dra. Meirinawati M.AP. dan Eva Hany Vanida,
memberikan obat. Tindakan lain berupa pembuatan S.AP., M.AP. Selaku dosen penguji
kartu rujukan ke puskesmas atau rumah sakit, kartu d. M. Farid Ma’ruf S.Sos, M.AP. yang telah
jaminan kesehatan nasional (JKN), Jamkesmas membimbing dan menelaah jurnal yang ditulis
(jaminan kesehatan masyarakat), dan kartu Jamkesda peneliti.
(jaminan kesehatan daerah) untuk mayarakat tidak e. Dan pihak-pihak lainnya yang memberi dukungan
mampu. Dalam proses pembuatan kartu tersebut moral maupun material kepada peneliti sehingga
masih belum efektif, dibuktikan dengan pembuatan penulisan jurnal ini dapat terselesaikan.
kartu yang memakan waktu sampai tiga hari bahkan DAFTAR PUSTAKA
lebih, sehingga masyarakat tidak dapat ditangani Akbar, Sendy. 2016. Pelayanan Prima Di KTP Smart
secara langsung dan cepat. Office Royal Plaza Surabaya (Studi kasus pada
Antisipasi (Anticipation) dalam pelayanan prima Pelayanan Prima KTP Smart Office).
di Puskesmas Kanor ini juga terdapat antisipasi yang Surabaya:Universitas Negeri Surabaya
mana nanti apabila terdapat hal-hal yang tidak Al Eisawi, Dima. 2012. Innovation as a Determinant for
diinginkan, sehingga pegawai atau perawat Service Excellence inBanking.
Puskesmas Kanor tidak dapat memberikan pelayanan Inggris:International Journal e-Management
yang maksimal. Antisipasi ini berupa penyediaan Ali, Lukman. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
ambulance ketika penyuluhan dilaksanakan, hal ini Bandung :Balai Pustaka
diberikan untuk mengantisipasi kemungkinan hal Arikunto, Suharsimi. Produser Penelitian Pendekatan
terburuk terjadi. Selain penyediaan ambulance dalam Praktik,PT. Rineka Cipta,Jakarta,2006
melakukan penyuluhan juga melibatkan lintas sektor, Barata, Atep Adya. 2004. Dasar-dasar pelayanan prima.
yakni Bapak Kepolisian, TNI, maupun Dinas Sosial. Jakarta :PT Elex media komputinda,cetakan
Peran lintas sektor sangat berarti untuk kedua.
mengantisipasi pada saat penyuluhan terhadap Bungin, Burhan. 2009. Penelitian Kualitatif :
masyarakat yang memiliki masalah kesehatan Komunikasi, Ekonomi,Kebijakan.
gangguan jiwa. Dalam kenyataan dilapangan Daryanto dan setyobudi,Ismanto. 2014. Konsumen dan
koordinasi yang kurang dari Tim Sagasih dengan pelayanan prima. Yogyakarta:Gava Media
lintas sektor saat penyuluhan, yang datang tidak tepat Jannah, Miftakul. 2016. Pelayanan Prima pada
waktu (terlambat), hal ini terjadi karena kurang Posyandu Lansia Di Pondok Kesehatan Desa
adanya komunikasi antara Tim Sagasih dan Lintas (PONKESDES), Desa Karangdinoyo, Kecamatan
sektor. Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro.
Saran Surabaya:Universitas Negeri Surabaya.
Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti memberikan MENPAN Nomer 63 Tahun 2003 Tentang pedoman
saran yang diharapkan dapat menjadi alternative untuk umum dan penyelenggaraan pelayana umum.
meningkatkan pelayanan prima Program Sagasih di Perdana,Ramadhan Cahyandika. 2017. Pelayanan Prima
Puskesmas Kanor Kecamatan Kanor Kabupaten Di Polisi Resort Kota Besar (POLRESTABES)
Bojonegoro, yaitu: SAMSAT COLOMBO Kota Surabaya (Studi
Tentang Program Pelayanan SIM Online).
1. Proses pembuatan surat rujukan ke puskesmas dan Surabaya:Universitas Negeri Surabaya
rumah sakit agar lebih cepat, sehingga masyarakat https://beritabojonegoro.com/read/6017-tim-sagasih-beri-
dengan masalah kesehatan tertentu dapat ditangani perhatian-azizah-bocah-penderita-kelainan-jantung.html
dengan cepat aman dan selamat. Di akses pada 25September 2017
2. Proses pembuatan kartu Jaminan Kesehatan https://beritabojonegoro.com/read/8617-program-sagasih-
Nasional (JKN), Jamkesmas dan Jamkesda agar diharapkan-mampu-kurangi-angka-kematian-ibu-
dipercepat, sehingga tidak memakan waktu dan-bayi.html
berhari-hari bahkan mingguan. Di akses pada 25 September 2017
3. Koordinasi antara Pegawai, perawat serta Tim Menurut keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Sagasih Kecamatan maupun Tim Sagasih dari Negara Nomor 63 Tahun 2003 tentang pelayanan
Desa dengan Lintas sektor dalam melakukan publik
penyuluhan, diharapkan lebih maksimal lagi, Surat Keputusan (SK) Bupati Bojonegoro Nomor:
seperti lebih ditingkatkan lagi komunikasi, 188/247/KEP/412.11/2016 tentang Program
kerjasamanya, koordinasi dan kekompakan tim Sagasih
dalam melaksanakan Program Sagasih. Undang-Undang No 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Ucapan Terima Kasih Publik
Peneliti mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
kepada pihak-pihak yang berkontribusi dalam penulisan Kesehatan
jurnal ini diantaranya :
a. Para dosen S1 Ilmu Administrasi Negara FISH
UNESA,

Anda mungkin juga menyukai