Anda di halaman 1dari 14

RINGKASAN

Jagung (Zea mays ssp. mays) adalah salah satu tanaman pangan penghasil
karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Bagi penduduk
Amerika Tengah dan Selatan, bulir jagung adalah pangan pokok, sebagaimana
bagi sebagian penduduk Afrika dan beberapa daerah di Indonesia.Biji jagung kaya
akan karbohidrat.Adsorben merupakan zat padat yang dapat menyerap komponen
tertentu dari suatu fase fluida. Kebanyakan adsorben adalah bahan – bahan yang
sangat berpori dan adsorbsi berlangsung terutama pada dinding – dinding pori
atau pada letak – letak tertentu didalam partikel.Klorin atau chlorine atau yang
kita kenal dengan nama kaporit merupakan bahan utama yang digunakan dalam
proses khlorinasi. Sudah umum pula bahwa khlorinasi adalah proses utama dalam
proses penghilangan kuman penyakit air ledeng, air bersih atau air minum yang
akan kita gunakan.Namundariberbagai studi, ternyata orang yang meminum air
yang mengandung klorin memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena kanker
kandung kemih, dubur ataupun usus besar.Selain itu pada hasil studi efek klorin
pada binatang ditemukan pula kemungkinan kerusakan ginjal dan hati.Keadaan ini
menjadi motivasi untuk memproduksi bahan yang bernilai tambah dari limbah
batang jagung yaitu sebagai adsorben alternatif untuk mengurangi kadar klorin
pada air PDAM.

Kata kunci :Jagung, adsorben, klorin, air PDAM.

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berbagai hasil dari limbah pertanian yang memiliki kadar selulosa tinggi
dapat dimanfaatkan sebagai adsorben alternatif, salah satunya adalah adsorben
dari limbah batang jagung, dimana batang jagungbiasanya menjadi limbah dan
dibakar di halaman atau dibuang ditempat sampah setelah diambil buah jagungnya
yang tentunya mengakibatkan pencemaran lingkungan. Keadaan ini menjadi
motivasi untuk memproduksi bahan yang bernilai tambah dari limbah batang
jagung yaitu sebagai adsorben alternatif untuk mengurangi kadar klorin pada air
PDAM di Cilegon.
Melihat pentingnya pemakaian karbon aktif dalam industri sebagai
adsorben dan harganya cukup mahal, maka sebagai adsroben alternatif
dimanfaatkanlah limbah batang jagung. Penelitian ini adalah tentang pemanfaatan
limbah batang jagung sebagai adsorben alternatif pada pengurangan kadar klorin
dalam air PDAM di Cilegon.Digunakan sampel air PDAM karena air ini mudah
diperoleh dan banyak masyarakat yang menggunakan air ini untuk semua
kebutuhan sehari – hari. Walaupun kadar klorin pada air PDAM telah memenuhi
standar batas aman klorin yang telah ditetapkan oleh pemerintah akan tetapi klorin
yang masih ada sedikit (sisa klor) pada air PDAM dapat menimbulkan masalah
apabila digunakan secara tidak tepat seperti digunakan sebagai air shower dalam
keadaan panas, air untuk ikan hidup dan menyiram tumbuh –tumbuhan yang dapat
merusak lingkungan karena klor dapat bereaksi dengan senyawa – senyawa
organik. Metode pembuatan adsorben yang digunakan adalah metode aktivasi
kimiawi dengan aktivator asam klorida (HCL). Penelitian mengenai adsorben
alternatif sebelumnya telah banyak dilakukan, namun dengan bahan adsorben
yang berbeda. Apabila percobaan yang dilakukan ini berhasil diharapkan dapat
memberikan dampak positif terutama bagi masyarakat. Dengan adanya adsorben

2
alternatif yang diperoleh dari limbah rumah tangga yaitu batang jagung
diharapkan dapat membantu masyarakat untuk dapat hidup lebih sehat dengan
menggunakan air yang bebas dari klorin. Permasalahan pokok yang akan dijawab
dalam penelitian ini adalah mampukah adsorben dari batang jagung mengurangi
kadar klorin yang terdapat dalam air PDAM di Cilegon.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka perumusan masalah dalam makalah
ini adalah Apakah ada pengaruh pemberian limbah tongkol jagung sebagai
adsorben terhadap kadar klorin pada air PDAM di Cilegon

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui nilai kadar klorin pada air PDAM


2. Mengurangi kadar klorin pada air PDAM dengan pemberian limbah
tongkol jagung sebagai adsorben.

1.4 Urgensi Penelitian

1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang kegunaan ekstrak


tongkol jagung sebagai salah satu bahan alternatif untuk mengurangi kadar
klorin pada air PDAM.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa limbah tongkol jagung
dapat mengurangi kadar klorin dalam air PDAM.
3. Membantu masyarakat untuk membuat air dari PDAM yang bebas dari
klorin yang digunakan dalam keperluan tertentu.
4. Meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat tentang pembuatan
adsorben dari limbah tongkol jagung.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jagung

Jagung (Zea mays ssp. mays) adalah salah satu tanaman pangan penghasil
karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Bagi penduduk
Amerika Tengah dan Selatan, bulir jagung adalah pangan pokok, sebagaimana
bagi sebagian penduduk Afrika dan beberapa daerah di Indonesia. Di masa
kini, jagung juga sudah menjadi komponen penting pakan ternak. Penggunaan
lainnya adalah sebagai sumber minyak pangan dan bahan dasar tepung
maizena. Berbagai produk turunan hasil jagung menjadi bahan baku berbagai
produk industri. Beberapa di antaranya adalah bioenergi, industri kimia,
kosmetika, dan farmasi.

Gambar 2.1 Tongkol Jagung

Dari sisi botani dan agronomi, jagung merupakan tanaman model yang
menarik, khususnya di bidang genetika, fisiologi, dan pemupukan. Sejak awal
abad ke-20, tanaman ini menjadi objek penelitiangenetika yang intensif. Secara
fisiologi, tanaman ini tergolong tanaman C4 sehingga sangat efisien
memanfaatkan sinar matahari. Sebagian jagung juga merupakan tanaman hari

4
pendek yang pembungaannya terjadi jika mendapat penyinaran di bawah
panjang penyinaran matahari tertentu, biasanya 12,5 jam.

Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada


endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh
bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran
amilosa dan amilopektin.

Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan


amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi,
tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis
diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan
fitoglikogen dan sukrosa.

Tabel 2.1 Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:

No Unsur Kadar/

1 Kalori 355 Kalori

2 Protein 9,2 gram

3 Lemak 3,9 gram

4 Kabohidrat 73,7 gram

5 Kalsium 10 mg

6 Fosfor 256 mg

7 Ferrum 2,4 mg

8 Vitamin A 510 SI

9 Vitamin B1 0,38 mg

10 Air 12 gr

5
Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai kandungan
karbohidrat yang lebih rendah, namun mempunyai kandungan protein yang
lebih banyak.Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus
hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari.

2.2 Klorin

Dalam kimia organik, klorin adalah sebuah cincin aromatikheterosiklik


yang terdiri dari tiga pirola dan satu pirolina yang bergandengan melalui empat
tautan metina. Tidak seperti porfirin, klorin tidak bersifat aromatik pada
keseluruhan cincin walaupun memiliki komponen pirola yang aromatik.

Klorin yang berikatan dengan magnesium disebut klorofil dan merupakan


inti pigmen fotosensitif kloroplas. Senyawa terkait dengan dua pirola yang
tereduksi disebut bakterioklorin.

Oleh karena fotosensitivitasnya, klorin digunakan sebagai agen fotosensitif


pada terapi percobaan laserkanker.

Klorin atau chlorine atau yang kita kenal dengan nama kaporit merupakan
bahan utama yang digunakan dalam proses khlorinasi. Sudah umum pula
bahwa khlorinasi adalah proses utama dalam proses penghilangan kuman
penyakit air ledeng, air bersih atau air minum yang akan kita gunakan.
Sebenarnya proses khlorinasi tersebut sangat efektif untuk menghilangkan
kuman penyakit terutama bila kita menggunakan air ledeng. Tetapi dibalik
kefektifannya itu klorin juga bisa berbahaya bagi kesehatan kita.

6
Gambar 2.2 Klorin

Dari berbagai studi, ternyata orang yang meminum air yang mengandung
klorin memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena kanker kandung
kemih, dubur ataupun usus besar.

Sedangkan bagi wanita hamil dapat menyebabkan melahirkan bayi cacat


dengan kelainan otak atau urat saraf tulang belakang, berat bayi lahir rendah,
kelahiran prematur atau bahkan dapat mengalami keguguran kandungan.

Selain itu pada hasil studi efek klorin pada binatang ditemukan pula
kemungkinan kerusakan ginjal dan hati.

Fakta yang lebih mengejutkan adalah bahwa efek negatif kaporit terhadap
tubuh manusia sebanyak 70% bukan masuk melalui air yang diminum,
melainkan dari uap klor (kloroform) dalam kaporit yang terhirup saat mandi,
ditambah dengan penyerapan kaporit melalui kulit. Hal ini terutama saat mandi
dengan air hangat.

Klorin biasanya terkandung pada air ledeng (PAM). Klorin ini akan masuk
bersama air ledeng (PAM) yang digunakan pada saat penggantian air atau
penataan ulang akuarium secara keseluruhan (new setup). Tingkat klorin diatas
0.02 mg/l (ppm) akan menyebabkan membran sisi insang (mucous membranes)
ikan merasa terbakar dan berwarna merah. Klorin juga dapat mengganggu
kerja bakteri pengurai yang menguntungkan pada saat mengurai polutan pada
filter, bahkan dapat mematikan bakteri ini.

7
Air ledeng. Oleh PDAM pada saat “pembuatan” air ledeng umumnya
menggunakan air permukaan, yang umumnya akan lebih banyak mengandung
kuman atau mikroorganisme merugikan daripada bila dibandingkan dengan air
sumur. Campuran khlorin yang berlebihan tentunya akan dapat sampai ke kita
dan akan masuk ke dalam tubuh jika kita meminum air yang mengandung
khlorin tersebut.
Septik tank atau air pembuangan limbah rumah tangga. Ketika
menggunakan pembersih atau pencuci yang mengandung khlorin, bisa jadi air
pembuangan hasil cucian tersebut kemudian meresap ke dalam tanah dan
mencemari sumur yang merupakan sumber air bersih rumah tangga.

Pembuangan Air Kolam Renang. Kolam renang umumnya menggunakan


khlorin sebagai “penjernih” dari mikroorganisme yang ada dalam air. Air
buangan dari kolam renang ini juga bisa saja mencemari sumur air bersih
warga sekitarnya. Berdasarkan Permenkes RI No.416/MENKES/PER/IX/1990,
tentangbatas minimum diperbolehkan penggunaan klorin dalam air renang
yaitu sebanyak 0,2 mg/L dan batas maksimum 0,5 mg/L, sedangkan
persyaratan batas klorin untuk air minum menurut KepMenKes
No.907/MENKES/SK/VII/2002 yaitu maksimum 5 mg/L (ppm) serta
pengelola air minum dengan sistem perpipaan wajib mengadakanpengawasan
internal terhadap kualitas air yang diproduksinya, misalnya pemeriksaan sisa
klor yang dilakukan minimal satu kali sehari untuk memastikan efisiensi proses
klorinasi sebelum didistribusikan.

Zat klorin jika bereaksi dengan senyawa organik akan membentuk suatu
senyawa bersifat toksik seperti dioksin. Dioksin adalah senyawa organik yang
sukar terdegradasi dan konsentrasinya akan berlipat ganda jika masuk ke dalam
rantai makanan karena adanya proses biomagnifikasi sehingga akan
menyebabkan gangguan kesehatan seperti kanker. (Pudjianto,1984)

8
2.3 Adsorben

Adsorben merupakan zat padat yang dapat menyerap komponen tertentu


dari suatu fase fluida. Kebanyakan adsorben adalah bahan – bahan yang sangat
berpori dan adsorbsi berlangsung terutama pada dinding – dinding pori atau
pada letak – letak tertentu didalam partikel itu. Oleh karena pori – pori
biasanya sangat kecil maka luas permukaan dalam menjadi beberapa orde
besaran lebih besar daripada permukaan luar dan bisa mencapai 2000 m/g.
Adsorben yang digunakan secara komersial dikelompokkan menjadi dua yaitu
kelompok polar dan non polar

1. Adsorben polar disebut juga hydrophilic

2. Adsorben non polar disebut juga hydrophobic

Menurut IUPAC (Internationl Union of Pure and Applied Chemical) ada


beberapa klasifikasi pori yaitu :

a. Mikropori : diameter < 2 nm

b. Mesopori : diameter 2 – 50 nm

c. Makropori : diameter > 50 nm.

Bahan baku pembuatan karbon aktif diperoleh dari darah, daging dan
tulang hewan. Dari tumbuh – tumbuhan misalnya kayu, kayu lunak, batang
jagung, lumut laut, kulit buah kapas, jerami, biji buah – buahan, kulit buah
pala, limbah penyulingan tumbuh – tumbuhan dan lain sebagainya.

9
BAB III

METODE PENELITIAN

Pembuatan bahan adsorben batang jagung

Pemeriksaan karakterisasi arang aktif yang meliputi :


1. Uji kadar air.
2. Uji kadar abu.
3. Uji daya serap terhadap I2.
uji

Penentuan daya adsorbsi terhadap kadar klorin dalam


air PDAM.

3.1Alat dan Bahan Penelitian


Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Alat :
1. Blender
2. Kertassaring
3. Saringan 50 mesh
4. Oven
5. Batang pengaduk
6. Neraca analitik
7. Muffle furnace
8. Buret
9. Gelas kimia
10. Gelas ukur

10
11. Corong kaca
12. Erlenmeyer
13. SSA(Spektrofotometer Serapan Atom)

Bahan :
1. Air PDAM Cilegon
2. Tongkol jagung
3. Larutan Na2S2O3 0,1 N
4. Larutan HCl 15%
5. Aquadest
6. Larutan Iodium 0,1 N

3.2 Prosedur Kerja


Penelitian di lakukan melalui tiga tahapan, yaiu pembuatan arang aktif
(adsorben) dari batang jagung, karaktrisasi dari arang akif dari batang jagung
dan penentuan daya adsorbsi terhadap kadar klorin air PDAM di kota
Cilegon.
Pembuatan bahan adsorben batang jagung
1. Batang jagung dikeringkan kemudian di potong kecil – kecil (± 0.5
cm)
2. Blender batang jagung tadi kemudian dihaluskan hingga kehalusan 50
mesh, lalu di saringdengansaringan50 mesh dan untuk menghilangkan
kotorandandidapatkanserbuktongkoljagung
3. Diamkan dalam suhu ruang
4. Aktivasi dengan HCl 15% selama 24 jam
5. Selanjutnyaarangaktifdisaringdandicucidengan
aquadesthingganetraldandipanaskan ke dalam oven padasuhu 110
o
Cselama 2 jam

11
1. Pemeriksaan karakterisasi arang aktif yang meliputi kadar air, kadar
abu dan daya serap terhadap I2.
2.1 Uji kadar air.
 Sebanyak 1 gram arang aktif di oven pada suhu 100 oC selama 1
jam dan di timbang
 Ulangi hingga mendapatkan nilai berat konstan.
2.2 Uji kadar abu.
 Dilakukan dengan cara mengabukan 1 gram arang aktif di dalam
muffle furnace selama 1 jam padasuhu 900 oC.

2.3 Uji daya serap terhadap I2.


 Dilakukan dengan cara menimbang1,0 gram arang aktif.
 Tambahkan 50 mL larutan iodium 0,1 N dan diaduk selama 15
menit.
 Saring dan pipet 2 mL filtrat.
 Tambahkan 9 mL air sulingdan titrasi dengan larutan Na2S2O3 0,1

N.
2. Penentuan daya adsorbsit erhadap kadar klorin terhadap air PDAM.
1. Campurkan 100 mL air PDAM dengan variasi mass aadsorben,
yaitu0; 1,0; 2,0; 3,0; 4,0 dan5,0 gram lalu didiamkan selama 24 jam
pada pH 2.
2. Kadar klorin di ukur dengan menggunakan alat spektrofotometri
serapan atom.

12
BAB IV

BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1 Waktu danTempat Penelitian

Waktu penelitian : Tahun 2017

Tempat penelitian : LaboratoriumTeknik Kimia Universitas Serang Raya

4.2 Anggaran Biaya Penelitian

No. Jeniskebutuhan Biaya yang


dikeluarkan
1. Bahan Rp. 150.000
2. SewaAlat Rp. 800.000
3. Proposal Rp. 50.000
4. Laporan / Publikasidan Seminar / Alattulis Rp. 200.000
Jumlah Rp 1.200.000
Tabel. 1 Anggaran Biaya

4.3 Jadwal Penelitian

N Jenis Kegiatan Minggu ke- di semester 5


o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1
0 1 2 3 4
1 Pembuatan bahan adsorben
.
batang jagung

2 Pemeriksaan
.
karakterisasiarangaktif yang
meliputikadar air,
kadarabudandayaserapterhada
p I2 .

13
3 Penentuandayaadsorbsiterhada
. pkadarklorinterhadap air
PDAM
4 Penyusunan proposal
.
5 Seminar hasil penelitian.
.
6 Pembuatan Laporan akhir
.
Tabel. 2 Jadwal Penelitian

14

Anda mungkin juga menyukai