Proposal Penelitian Fix Adsorben 2017-1
Proposal Penelitian Fix Adsorben 2017-1
Jagung (Zea mays ssp. mays) adalah salah satu tanaman pangan penghasil
karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Bagi penduduk
Amerika Tengah dan Selatan, bulir jagung adalah pangan pokok, sebagaimana
bagi sebagian penduduk Afrika dan beberapa daerah di Indonesia.Biji jagung kaya
akan karbohidrat.Adsorben merupakan zat padat yang dapat menyerap komponen
tertentu dari suatu fase fluida. Kebanyakan adsorben adalah bahan – bahan yang
sangat berpori dan adsorbsi berlangsung terutama pada dinding – dinding pori
atau pada letak – letak tertentu didalam partikel.Klorin atau chlorine atau yang
kita kenal dengan nama kaporit merupakan bahan utama yang digunakan dalam
proses khlorinasi. Sudah umum pula bahwa khlorinasi adalah proses utama dalam
proses penghilangan kuman penyakit air ledeng, air bersih atau air minum yang
akan kita gunakan.Namundariberbagai studi, ternyata orang yang meminum air
yang mengandung klorin memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena kanker
kandung kemih, dubur ataupun usus besar.Selain itu pada hasil studi efek klorin
pada binatang ditemukan pula kemungkinan kerusakan ginjal dan hati.Keadaan ini
menjadi motivasi untuk memproduksi bahan yang bernilai tambah dari limbah
batang jagung yaitu sebagai adsorben alternatif untuk mengurangi kadar klorin
pada air PDAM.
1
BAB I
PENDAHULUAN
Berbagai hasil dari limbah pertanian yang memiliki kadar selulosa tinggi
dapat dimanfaatkan sebagai adsorben alternatif, salah satunya adalah adsorben
dari limbah batang jagung, dimana batang jagungbiasanya menjadi limbah dan
dibakar di halaman atau dibuang ditempat sampah setelah diambil buah jagungnya
yang tentunya mengakibatkan pencemaran lingkungan. Keadaan ini menjadi
motivasi untuk memproduksi bahan yang bernilai tambah dari limbah batang
jagung yaitu sebagai adsorben alternatif untuk mengurangi kadar klorin pada air
PDAM di Cilegon.
Melihat pentingnya pemakaian karbon aktif dalam industri sebagai
adsorben dan harganya cukup mahal, maka sebagai adsroben alternatif
dimanfaatkanlah limbah batang jagung. Penelitian ini adalah tentang pemanfaatan
limbah batang jagung sebagai adsorben alternatif pada pengurangan kadar klorin
dalam air PDAM di Cilegon.Digunakan sampel air PDAM karena air ini mudah
diperoleh dan banyak masyarakat yang menggunakan air ini untuk semua
kebutuhan sehari – hari. Walaupun kadar klorin pada air PDAM telah memenuhi
standar batas aman klorin yang telah ditetapkan oleh pemerintah akan tetapi klorin
yang masih ada sedikit (sisa klor) pada air PDAM dapat menimbulkan masalah
apabila digunakan secara tidak tepat seperti digunakan sebagai air shower dalam
keadaan panas, air untuk ikan hidup dan menyiram tumbuh –tumbuhan yang dapat
merusak lingkungan karena klor dapat bereaksi dengan senyawa – senyawa
organik. Metode pembuatan adsorben yang digunakan adalah metode aktivasi
kimiawi dengan aktivator asam klorida (HCL). Penelitian mengenai adsorben
alternatif sebelumnya telah banyak dilakukan, namun dengan bahan adsorben
yang berbeda. Apabila percobaan yang dilakukan ini berhasil diharapkan dapat
memberikan dampak positif terutama bagi masyarakat. Dengan adanya adsorben
2
alternatif yang diperoleh dari limbah rumah tangga yaitu batang jagung
diharapkan dapat membantu masyarakat untuk dapat hidup lebih sehat dengan
menggunakan air yang bebas dari klorin. Permasalahan pokok yang akan dijawab
dalam penelitian ini adalah mampukah adsorben dari batang jagung mengurangi
kadar klorin yang terdapat dalam air PDAM di Cilegon.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jagung
Jagung (Zea mays ssp. mays) adalah salah satu tanaman pangan penghasil
karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Bagi penduduk
Amerika Tengah dan Selatan, bulir jagung adalah pangan pokok, sebagaimana
bagi sebagian penduduk Afrika dan beberapa daerah di Indonesia. Di masa
kini, jagung juga sudah menjadi komponen penting pakan ternak. Penggunaan
lainnya adalah sebagai sumber minyak pangan dan bahan dasar tepung
maizena. Berbagai produk turunan hasil jagung menjadi bahan baku berbagai
produk industri. Beberapa di antaranya adalah bioenergi, industri kimia,
kosmetika, dan farmasi.
Dari sisi botani dan agronomi, jagung merupakan tanaman model yang
menarik, khususnya di bidang genetika, fisiologi, dan pemupukan. Sejak awal
abad ke-20, tanaman ini menjadi objek penelitiangenetika yang intensif. Secara
fisiologi, tanaman ini tergolong tanaman C4 sehingga sangat efisien
memanfaatkan sinar matahari. Sebagian jagung juga merupakan tanaman hari
4
pendek yang pembungaannya terjadi jika mendapat penyinaran di bawah
panjang penyinaran matahari tertentu, biasanya 12,5 jam.
Tabel 2.1 Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:
No Unsur Kadar/
5 Kalsium 10 mg
6 Fosfor 256 mg
7 Ferrum 2,4 mg
8 Vitamin A 510 SI
9 Vitamin B1 0,38 mg
10 Air 12 gr
5
Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai kandungan
karbohidrat yang lebih rendah, namun mempunyai kandungan protein yang
lebih banyak.Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus
hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari.
2.2 Klorin
Klorin atau chlorine atau yang kita kenal dengan nama kaporit merupakan
bahan utama yang digunakan dalam proses khlorinasi. Sudah umum pula
bahwa khlorinasi adalah proses utama dalam proses penghilangan kuman
penyakit air ledeng, air bersih atau air minum yang akan kita gunakan.
Sebenarnya proses khlorinasi tersebut sangat efektif untuk menghilangkan
kuman penyakit terutama bila kita menggunakan air ledeng. Tetapi dibalik
kefektifannya itu klorin juga bisa berbahaya bagi kesehatan kita.
6
Gambar 2.2 Klorin
Dari berbagai studi, ternyata orang yang meminum air yang mengandung
klorin memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena kanker kandung
kemih, dubur ataupun usus besar.
Selain itu pada hasil studi efek klorin pada binatang ditemukan pula
kemungkinan kerusakan ginjal dan hati.
Fakta yang lebih mengejutkan adalah bahwa efek negatif kaporit terhadap
tubuh manusia sebanyak 70% bukan masuk melalui air yang diminum,
melainkan dari uap klor (kloroform) dalam kaporit yang terhirup saat mandi,
ditambah dengan penyerapan kaporit melalui kulit. Hal ini terutama saat mandi
dengan air hangat.
Klorin biasanya terkandung pada air ledeng (PAM). Klorin ini akan masuk
bersama air ledeng (PAM) yang digunakan pada saat penggantian air atau
penataan ulang akuarium secara keseluruhan (new setup). Tingkat klorin diatas
0.02 mg/l (ppm) akan menyebabkan membran sisi insang (mucous membranes)
ikan merasa terbakar dan berwarna merah. Klorin juga dapat mengganggu
kerja bakteri pengurai yang menguntungkan pada saat mengurai polutan pada
filter, bahkan dapat mematikan bakteri ini.
7
Air ledeng. Oleh PDAM pada saat “pembuatan” air ledeng umumnya
menggunakan air permukaan, yang umumnya akan lebih banyak mengandung
kuman atau mikroorganisme merugikan daripada bila dibandingkan dengan air
sumur. Campuran khlorin yang berlebihan tentunya akan dapat sampai ke kita
dan akan masuk ke dalam tubuh jika kita meminum air yang mengandung
khlorin tersebut.
Septik tank atau air pembuangan limbah rumah tangga. Ketika
menggunakan pembersih atau pencuci yang mengandung khlorin, bisa jadi air
pembuangan hasil cucian tersebut kemudian meresap ke dalam tanah dan
mencemari sumur yang merupakan sumber air bersih rumah tangga.
Zat klorin jika bereaksi dengan senyawa organik akan membentuk suatu
senyawa bersifat toksik seperti dioksin. Dioksin adalah senyawa organik yang
sukar terdegradasi dan konsentrasinya akan berlipat ganda jika masuk ke dalam
rantai makanan karena adanya proses biomagnifikasi sehingga akan
menyebabkan gangguan kesehatan seperti kanker. (Pudjianto,1984)
8
2.3 Adsorben
b. Mesopori : diameter 2 – 50 nm
Bahan baku pembuatan karbon aktif diperoleh dari darah, daging dan
tulang hewan. Dari tumbuh – tumbuhan misalnya kayu, kayu lunak, batang
jagung, lumut laut, kulit buah kapas, jerami, biji buah – buahan, kulit buah
pala, limbah penyulingan tumbuh – tumbuhan dan lain sebagainya.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
10
11. Corong kaca
12. Erlenmeyer
13. SSA(Spektrofotometer Serapan Atom)
Bahan :
1. Air PDAM Cilegon
2. Tongkol jagung
3. Larutan Na2S2O3 0,1 N
4. Larutan HCl 15%
5. Aquadest
6. Larutan Iodium 0,1 N
11
1. Pemeriksaan karakterisasi arang aktif yang meliputi kadar air, kadar
abu dan daya serap terhadap I2.
2.1 Uji kadar air.
Sebanyak 1 gram arang aktif di oven pada suhu 100 oC selama 1
jam dan di timbang
Ulangi hingga mendapatkan nilai berat konstan.
2.2 Uji kadar abu.
Dilakukan dengan cara mengabukan 1 gram arang aktif di dalam
muffle furnace selama 1 jam padasuhu 900 oC.
N.
2. Penentuan daya adsorbsit erhadap kadar klorin terhadap air PDAM.
1. Campurkan 100 mL air PDAM dengan variasi mass aadsorben,
yaitu0; 1,0; 2,0; 3,0; 4,0 dan5,0 gram lalu didiamkan selama 24 jam
pada pH 2.
2. Kadar klorin di ukur dengan menggunakan alat spektrofotometri
serapan atom.
12
BAB IV
2 Pemeriksaan
.
karakterisasiarangaktif yang
meliputikadar air,
kadarabudandayaserapterhada
p I2 .
13
3 Penentuandayaadsorbsiterhada
. pkadarklorinterhadap air
PDAM
4 Penyusunan proposal
.
5 Seminar hasil penelitian.
.
6 Pembuatan Laporan akhir
.
Tabel. 2 Jadwal Penelitian
14