Disusun oleh :
Kelompok 2
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
Hidayah-Nya, yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “MEKANISME PERDAGANGAN PADA PASAR
MODAL” dengan tidak melebihi batas waktu yang telah ditentukan. Penyusunan makalah ini
guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Pasar Modal Universitas PGRI Yogyakarta.
Kami berharap makalah yang kami buat dapat bermanfaat dan menambah wawasan
ataupun ilmu bagi pembaca. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu selama proses penyusunan makalah ini. Manusia tidak ada yang sempurnaa.
Begitu pula dengan makalah ini pastilah banyak kekurangan didalamnya, oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun kami harapkan dari pembaca demi mencapai sempurnanya makalah
ini.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
MAKALAH .................................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 2
C. Tujuan .............................................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 2
A. Pengertian Pasar Modal ................................................................................................................. 2
B. Mekanisme Pelanggan .................................................................................................................... 8
C. Perkembangan Pasar Modal Indonesia ...................................................................................... 14
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 17
A. Kesimpulan .................................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 18
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada makalah ini :
1. Bagaimana klasifikasi Pasar Modal di Indonesia?
2. Bagaimana klasifikasi struktur pasar modal di Indonesia?
3. Bagaimana Perkembangan Pasar modal di Indonesia ?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas dapat diambil tujuan dari makalh ini sebagai berikut :
1. Untuk menelusuri klasifikasi Pasar Modal di Indonesia
2. Untuk mengetahui klasifikasi struktur Pasar Modal di Indonesia
3. Untuk mengetahui Perkembangan Pasar modal di Indonesia
2
BAB II PEMBAHASAN
2
5. Menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK;
6. Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis terhadap
Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu;
7. Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuter pada
Lembaga Jasa Keuangan;
8. Menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola, memelihara,
dan menatausahakan kekayaan dan kewajiban; dan
9. Menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
b. Emiten
Emiten adalah Pihak yang melakukan Penawaran Umum, yaitu penawaran Efek
yang dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata
cara yang diatur dalam peraturan Undang-undang yang berlaku. Emiten dapat
berbentuk orang perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok
yang terorganisasi.
Emiten dapat menawarkan Efek yang berupa surat pengakuan utang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi
kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek.
Jenis Efek yang lain adalah Sukuk, yang merupakan Efek Syariah, yakni akad dan
cara penerbitannya sesuai dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal. Pada umumnya,
Emiten melakukan penawaran Efek melalui Pasar Modal untuk saham, obligasi, dan
sukuk.
c. Emisi Saham
Pengeluaran saham atau emisi ialah suatu penawaran saham kepada khalayak
ramai. Pada waktu pendirian perseroan sebagian dari saham-saham telah diambil oleh
para pendiri. Saham-saham lainnya ditawarkan kepada umum, baik secara di bawah
tangan maupun dengan memasukkan dalam pasar modal di bursa. Perseroan-perseroan
yang sifatnya lokal yang tidak banyak membutuhkan modal lazimnya menjual saham-
sahamnya pada lingkungan yang terbatas, sedangkan maskapai-maskapai yang besar
dan banyak membutuhkan modal biasanya mengeluarkan saham-sahamnya di pasar
modal.bantuan dari bank-bank atau badan-badan yang mengusahakan pengeluaran
macam-macam saham atas risiko sendiri. Saham dapat dikeluarkan pari, artinya harga
tidak kurang dan tidak lebih dari harga nominal seperti disebut pada saham itu.
Mungkin juga dikeluarkan saham di atas pari, artinya dijual dengan harga lebih tinggi
dari harga nominalnya. Hal ini disebabkan karena perseroan dalam tahun-tahun yang
sudah, mendapatkan keuntungan dari usahanya.
4
Saham dapat juga dikeluarkan di bawah pari, artinya dijual dengan harga yang lebih
rendah daripada harga nominal saham. Yang menyebabkan saham itu mempunyai
harga di bawah pari, ialah kerugian-kerugian yang diderita oleh perseroan dalam tahun-
tahun yang sudah.
d. Emisi Obligasi
Proses yang umum dikenal dalam penerbitan suatu obligasi adalah melalui
penjamin emisi atau juga dikenal dengan istilah "underwriting". Dalam penjaminan
emisi, satu atau lebih perusahaan sekuritas akan membentuk suatu sindikasi guna
membeli seluruh obligasi yang diterbitkan oleh penerbit dan menjualnya kembali
kepada para investor. Pada penjualan obligasi pemerintah biasanya melalui proses
lelang
e. Bursa Efek
Bursa efek atau bursa saham (Stock exchange) adalah sebuah pasar yang
berhubungan dengan pembelian dan penjualan efek perusahaan yang sudah terdaftar di
bursa itu. Bursa efek tersebut, bersama-sama dengan pasar uang merupakan sumber
utama permodalan eksternal bagi perusahaan dan pemerintah. Biasanya terdapat suatu
lokasi pusat, setidaknya untuk catatan, namun perdagangan kini semakin sedikit
dikaitkan dengan tempat seperti itu, karena bursa saham modern kini adalah jaringan
elektronik, yang memberikan keuntungan dari segi kecepatan dan biaya transaksi.
Karena pihak pihak yang bertransaksi tidak perlu saling tahu lawan transaksinya,
perdagangan dalam bursa hanya dapat dilakukan oleh seorang anggota, sang pialang
saham. Permintaan dan penawaran dalam pasar-pasar saham didukung faktor-faktor
yang, seperti halnya dalam setiap pasar bebas, memengaruhi harga saham (lihat
penilaian saham).
5
persetujuan keanggotaan bursa untuk melakukan kegiatan perdagangan efek di bursa.
Sekuritas yang diperdagangkan di BEI adalah saham biasa, saham preferen bukti right, waran,
obligasi perusahaan, obligasi konversi, kontrak opsi saham (KOS), obligasi negara, serta
kontrak berjangka.
Self Regulatory Organizations (SRO) adalah organisasi yang mempunyai kewenangan
untuk membuat peraturan yang berhubungan dengan kegiatan usahanya. Saat in SRO terdiri
atas tiga pihak,yaitu bursa efek (BEI), Lembaga Kliring dan Penjamin (LKP), dan Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP).
Lembaga Kliring Penjamin (LKP) adalah pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan
penjamin transaksi bursa agar terlaksana secara teratur, wajar, dan efisien. Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) adalah pihak yang menyelenggarakan kegiatan
kustodian sentral bagi bank kustodian, perusahaan efek, dan pihak lain.
3. Perusahaan Efek
a. Perusahaan efek atau disebut perusahaan sekuritas (securities companies) adalah
perusahaan yang memiliki satu atau gabungan tiga kegiatan berikut :
b. Penjamin emisi efek (underwriter) adalah salah satu aktivitas pada perusahaan efek
yang melakukan kontrak dengan emiten untuk melaksanakan penawaran umum dengan
atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual. Contohnya adalah PT
Indonesian Investments International (Indovest), PT Aseam Indonesia, dan sebagainya.
c. Perantara pedagang efek (broker dealer) atau perusahaan pialang, adalah salah satu
aktivitas pada perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk
kepentingan sendiri atau pihak lain. Contohnya adalah Bahana Securities, Bhakti
Investama, dan sebagainya.
d. Manajer investasi (investment manager) adalah pihak yang kegiatan usahanya
mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola Portofolio Investasi
Kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pension, dan
sebagainya.
6
a. Biro Administrasi Efek (Securities Administration Bureau) adalah pihak yang
berdasarkan kontrak dengan emiten melaksanakan pencatatan pemilikan efek dan
pembagian hak yang berkaitan dengan efek.
b. Custodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain berkaitan
dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden, Bungan, dan hak lain,
menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi
nasabahnya.
c. Wali Amanat (trustee) adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek
bersifat utang.
d. Penasihat Investasi (investment advisor) adalah pihak yang memberi nasihat kepada
pihak lain mengenai penjualan atau pembelian efek
e. Pemeringkat Efek (rating agencies) adalah lembaga yang dapat menjembatani
kesenjangan informasi antara emiten dan investor dengan menyediakan informasi
standar atas tingkat risiko kredit suatu perusahaan.
6. Investor
Investor atau pemodal adalah yang menginvestasikan dana pada sekuritas. Investor
dapat dibedakan ke dalam investor perorangan (individual investor) dan investor institusi
(institutional investor). Investor perorangan mewakili dirinya sendiri dan berbagai profesi
seperti karyawan, pengusaha, ibu rumah tangga, dan sebagainya. Investor institusi adalah
asuransi, reksa dana, dana pensiun, dan sebagainya.
7
B. Mekanisme Pelanggan
1. Mekanisme Perdagangan di Pasar Perdana
Sebelum memutuskan investasinya, investor dapat memulai dengan mempelajari
prospektur, yang berisikan berikut ini :
a. Jenis usaha dan juga riwayat emiten
b. Jumlah saham atau obligasi yang ditawarkan ke public, serta harga penawaran
c. Tujuan dari penawaran perdana
d. Prospek usaha emiten beserta resiko-resiko usaha yang mungkin terjadi di masa depan
e. Kebijakan pembayaran bunga surat utang dan juga kebijakan pembagian dividen
f. Kinerja keuangan secara historis
g. Agen penjualan yang berpartisipasi dalam proses penawaran perdana
h. Jadwal pelaksanaan penawaran perdana
Laporan keuangan ada di dalam prospectus, dan sebagai tambahan, emiten diharuskan
untuk mempublikasikan laporan keuangannya secara regular, baik itu kuartalan, setengah
tahunan dan tahunan di surat kabar. Laporan keuangan juga bisa diperoleh di perusahaan
efek. Laporan keuangan terdiri dari :
a. Laporan laba rugi, yaitu laporan yang menyajikan hasil operasional emiten selama
periode tertntu, baik itu penjualan yang dicapai , biaya-biaya yang dikeluarkan dan
juga keuntungan atau kerugian yang dihasilkan.
b. Neraca, yaitu laporan yang menyajikan posisi keuangan emiten pada saat tertentu yang
berisi informasi tentang aktiva yang dimiliki, kewajiban dan ekuitas.
c. Laporan arus kas, yaitu laporan yang menyajikan arus kas emiten selama periode
tertentu.
2. Mekanisme Perdagangan di Pasar Sekunder
Pasar Sekunder merupakan pasar yang difasilitasi oleh Bursa Efek untuk jual beli
saham yang telah diperoleh di pasar perdana. Dengan kata lain pasar sekunder merupakan
pasar dimana investor dapat melakukan jual beli saham setelah saham tersebut dicatatkan
di Bursa. Jadi Pasar Sekunder merupakan kelanjutan dari Pasar Perdana. Hubungan yang
terjadi di pasar sekunder adalah antarinvestor yang tidak melibatkan emiten. Hingga saat
ini, sekuritas yang diperdagangkan di BEI adalah saham biasa, saham preferen, bukti
right, waran, obligasi perusahaan, obligasi konversi, kontrak opsi saham (KOS), obligasi
negara, reksa dana serta kontrak berjangka.
8
Pelaksanaan perdagangan efek di Bursa dilakukan dengan menggunakan fasilitas
Jakarta Automated Trading System (JATS). Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat
dilakukan oleh Anggota Kliring KPEI. Sistem perdagangan di BEI adalah sistem lelang
secara terbuka yang berlangsung terus-menerus selama jam bursa. Seluruh order dari
perusahaan pialang harus dimasukan ke dalam sistem melalui terminal yang ada di lantai
bursa. BEI sudah menerapkan akses jarak jauh atau remote access untuk JATS sehingga
seluruh perusahaan pialang bisa langsung melakukan perdagangan dari luar lantai bursa,
bahakan dari luar Jakarta.
Transaksi obligasi perusahaan dan obligasi negara di BEI menggunakan sistem
perdagangan yang di sebut FITS (Fixed Income Trading System) dan OTC-FIS (Over-
the-Counter Fixed Income Service) yang memungkinkan semua kuotasi yang masuk ke
dalam sistem dapat dilihat secara langsung (real time) oleh pelaku pasar lainnya. Sistem
OTC-FIS bisa digunakan oleh partisipan maupun non partisipan. Obligasi yang
ditransaksikan melalui FITS adalah obligasi ritel,yaitu obligasi yang memiliki satuan
nominal kecil.
Perdagangan saham di BEI harus menggunakan satuan perdagangan (round lot)
efek atau kelipatannya, yaitu 100 (seratus) Efek,kecuali pada perdagangan di pasar
negoisasi tidak menggunakan satuan perdagangan (tidak round lot).
Pesanan jual atau beli para investor dari berbagai perusahann sekuritas akan
bertemu di lantai bursa. Setelah terjadi pertemuan antarorder tersebut, maka proses
selanjutnya adalah proses terjadinya transaksi. Mekanisme matching umumnya
berdasarkan kriteria prioritas harga pada waktu berikutnya. Prioritas harga (price priority)
berarti permintaan beli pada harga beli (bid price) yang lebih tinggi memiliki prioritas
terhadap permintaan beli pada harga yang lebi rendah. Sedangkan penawaran jual pada
harga jual (ask price atau offer price) yang lebih rendah memiliki prioritas terhadap
penawaran jual pada harga yang lebih tinggi. Prioritas waktu (time priority) berlaku dalam
hal penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada harga yang sama. Prioritas
diberikan kepada permintaan beli atau penawaran jual yang diajukan terlebih dahulu.
9
1 <200 1 10
2 200 s/d <500 2 20
3 500 s/d <2000 5 50
4 2000 s/d 5000 10 100
5 >=5000 25 500
4. Margin
Dengan menggunakan margin account, investor dapat membeli sekuritas secara
kredit dengan meminjam uang kepada pialangnya. Pembelian pialang seperti ini di sebut
pembelian margin (margin purchase). Investor meminjam dana dari pialang dengan
dibebani suatu tingkat bunga tertentu. Dalam pembelian margin, ada margin minimal
10
yang harus disediakan oleh investor dan persentasenya ditetapkan oleh pihak yang
berwenang. Persentase margin minimal ini disebut margin awal. Besarnya margin awal
dapat berbeda-beda antara saham, kontrak berjangka, dan jenis sekuritas lainnya.
Pengaruh margin pada investasi adalah memperbesar baik keuntungan maupun kerugian.
5. Short Sales
Dalam short sale, investor menjual sekuritas yang tidak dimilikinya. Secara
definisi, short sale adalah penjualan yang penjualnya sebenarnya tidak memiliki sekuritas
yang dijualnya. Setelah short sale, investor dikatakan mempunyai short position dalam
sekuritas tersebut. Cara investor melakukan short sale adalah dengan meminjam saham
dari pialangnya dan kemudian investor tersebut akan membeli saham dalam jumlah
lembar yang sama dipinjamnya untuk mengembalikannya. Seorang investor dengan short
position akan memperoleh keuntungan apabila nilai sekuritas mengalami penurunan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau composite stock price index
menggunakan seluruh saham tercatat sebagai komponen penghitungan indeks. Masing-
masing pasar modal memiliki indeks yang dibentuk berdasarkan saham-saham yang
dipakai sebagai dasar dalam perhitungan indeks harga.
11
Inggris FTSE 6.566,09 6.277,80 -4,39
Amerika Serikat Dow Jones 17.983,07 17,720,98 -1,46
Korea Selatan KOSPI 1.915,59 1.961,31 2,39
Hongkong HIS 23.605,04 21.882,15 -7,30
Malaysia KLSE 1.761,25 1.693,14 -3,87
Singapura STI 3.365,15 2.885,51 -14,25
Jepang Nikei 225 17.450,77 19.033,71 9,07
Tiongkok SHCOMP 3.234,68 3.572,88 10,46
2. Indeks LQ45
Indeks LQ45 pertama kali diluncurkan pada tanggal 24 Februari 1997. Indeks
LQ45 terdiri atas 45 saham di BEI dengan likuiditas yang tinggi dan kapitalisasi pasar
yang besar serta lolos seleksi menurut kriteria berikut ini :
a. Masuk dalam urutan 60 terbesar dari total transaksi saham di pasar reguler (rata-rata
nilai transaksi selama 12 bulan terakhir).
12
b. Urutan berdasarkan kapitalisasi pasar ( rata-rata nilai kapitalisasi pasar selama 12
bulan terakhir).
c. Telah tercatat di BEI selama paling sedikit 3 bulan.
d. Kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan, frekuensi dan jumlah hari
transaksi di pasar itu.
a. Pertanian (agri)
b. Pertambangan (mining)
c. Industri dasar dan kimia (basic-ind)
d. Aneka industri (misc-ind)
e. Industri barang konsumsi (consumer)
f. Properti dan estat real (property)
13
g. Transportasi dan infrastruktur (infrastructure)
h. Keuangan (finance)
i. Perdagangan, jasa dan investasi (trade)
j. Manufaktur (manufacture)
Dalam sejarah pasar modal Indonesia , kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad
ke 19.
Berikut Tabel Perkembangan Bursa Efek Di Indonesia dimulai pada Tahun 1912
14 Desember Bursa Efek Pertama di bentuk di Batavia Oleh Pemerintah Hindia Belanda
1912
1925-1942 Bursa Efek di Jakarta di buka kembali Bersama Dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya
Awal tahun Karena isu Politik (Perang Dunia II) Bursa efek di semarang dan Surabaya ditutup
1939
1952 Bursa Efek Di Jakarta Di aktifkan Dengan UU Darurat Pasar Modal 1952,yang dikeluarkan oleh
menteri kehakiman dan menteri keuangan . Instrumen yang diperdagangkan Obligasi Pemerintah
RI (1950)
1956 Program Nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek Semakin Tidak Aktif
14
10 Agustus Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ Dijalankan di bawah BAPEDAM
1997 (Badan Pelaksanaan Pasar Modal).Tanggal 10 Agustus Diperingati HUT Pasar Modal. Pengaktifan
Kembali Pasar Modal ini ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten Pertama
1977-1987 Perdagangan di bursa Efek sangat Lesu. Jumlah emiten hingga 1987 baru mencapai 24.
Masyarakat lebioh memilih instrument perbankan di bandingkan inbstrumen pasar modal
1987 Ditandai Dengan hadirnya Paket Desember 1987(PAKDES 87) yang memberikan kemudahan bagi
perusahaan untuk melakukan penawaran umum dan investor asing menanamkan modal di
Indonesia.
1988-1990 Peket deregulasi di bidang Perbankan dan Pasar Modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk
asing. Aktifitas Bursa terlihat meningkat
2 juni 1988 Bursa Paralel Indonesia (BPI) Mulkai Beroperasi dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang
Dan Efek (PPUE), Sedangkan organisasinya terdiri atas broker dan dealer
Desember Pemerintah Mengeluarkan Paket Desember 1988 (PAKDES 88) yang memberikan kemudahan
1988 perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar
modal
16 juni 1989 Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta
yaitu PT. Bursa Efek Surabaya
13 juli 1992 Swastanisasi BEJ. BAPEDAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini
diperingati sebagai HUT BEJ
22 Mei 1995 Sistem Otonomi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistim computer JATS (Jakarta
Automated Trading systems)
10 November Pemerintah Mengeluarkan Undang-Undang No 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal . Undang-
1995 Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996
22 Juli 1995 Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Rfek Surabaya.
2000 Sistem Perdagangan tanpa Warkat (scripless trading) mulai dipublikasikan di pasar modal
Indonesia
2002 BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote trading)
30 November Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama
2007 menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI)
2 Maret 2009 Peluncuran perdana sistem perdagangan baru PT BEI dengan menggunakan JATS-NextG
15
2011 Indonesia Capital Market and electronic Library dibentuk ; Dewan Syariah Nasioanal Majelis
Ulama Indonesia (DSN MUI) mengeluarkan fatwa mengenai prinsip-prinsip perdagangan syariah
.
2014 Penyesuaian baru mengenai peraturan lot size dan Tick size
2016 Soft relaunching Indeks berjangka LQ45; Penyesuaian Kembali Mengenai peraturan Tick size
16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,
serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Ada banyak struktur pasar modal di
Indonesia ,seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Emiten, Emisi Saham, Emisi Obligasi,
dan Bursa Efek.
Perkembangan Bursa Efek di indonesia juga sangat pesat dengan dimulainya pada
tahun 1912 hingga saat ini yang menunjukkan bahwa pentingnya kesadaran pelaku bisnis
tentang arti penting pasar modal dalam mendukung pendanaan dan investasi di Indonesia.
17
DAFTAR PUSTAKA
18