Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

MEKANISME PERDAGANGAN PADA PASAR


MODAL
Dosen Pengampu : Lulu Amalia Nusron, M.Ak

Disusun oleh :
Kelompok 2

1. Anisa Noviantari (18133100016)


2. Niken Ayu Trisna (18133100034)
3. Yanuatri Rohmatun (18133100036)
4. Novi Savitri Wulansari (18133100042)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
Hidayah-Nya, yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “MEKANISME PERDAGANGAN PADA PASAR
MODAL” dengan tidak melebihi batas waktu yang telah ditentukan. Penyusunan makalah ini
guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Pasar Modal Universitas PGRI Yogyakarta.
Kami berharap makalah yang kami buat dapat bermanfaat dan menambah wawasan
ataupun ilmu bagi pembaca. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu selama proses penyusunan makalah ini. Manusia tidak ada yang sempurnaa.
Begitu pula dengan makalah ini pastilah banyak kekurangan didalamnya, oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun kami harapkan dari pembaca demi mencapai sempurnanya makalah
ini.

Yogyakarta, 23 September 2019

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI
MAKALAH .................................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 2
C. Tujuan .............................................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 2
A. Pengertian Pasar Modal ................................................................................................................. 2
B. Mekanisme Pelanggan .................................................................................................................... 8
C. Perkembangan Pasar Modal Indonesia ...................................................................................... 14
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 17
A. Kesimpulan .................................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 18

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi yang pesat yang disertai dengan pertumbuhan pendapatan


masyarakat mendorong masyarakat untuk melakukan investasi. Investasi yang dilakukan
masyarakat kini pun tidak hanya berupa emas ataupun uang tetapi juga melalui efek.
Perkembangan inilah yang mendorong munculnya pasar modal. Pasar modal dapat
dikemukakan sebagai tempat yang menawarkan berbagai instrument keuangan dalam bentuk
surat berharga berupa saham, warrant, obligasi (surat hutang), reksa dana, dan efek lainnya.
Pasar modal menjadi salah satu tempat bertemunya para pencari modal dan investor.
Pasar modal secara umum merupakan suatu tempat bertemunya para penjula dan pembeli
untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal. Penjual dalam pasar modal
merupakan perusahaan yang membutuhkan modal, sehingga mereka berusaha untuk menjual
efek-efek dipasar modal, sedangkan pembeli (investor) adalah pihak yang ingin membeli
modal di perusahaan yang menurut mereka menguntungkan. Pasar modal dikenal dengan nama
bursa efek dan di Indonesia dewasa ini ada dua buah bursa efek, yaitu bursa efek Jakarta dan
bursa efek Surabaya.
Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat
terutama setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi di bidang keuangan dan
perbankkan termasuk pasar modal. Para pelaku di pasar modal telah menyadari bahwa
perdagangan efek dapat memberikan return yang cukup baik bagi mereka, dan sekaligus
memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan perekonomian negara kita
Aktivitas pasar modal yang merupakan salah satu potensi perekonomian nasional, memiliki
peranan yang penting dalam menumbuhkembangkan perekonomian nasional. Dukungan
sektor swasta menjadi kekuatan nasional sebagai dinamisator aktivitas perekonomian nasional.
Pun demikian, di Indonesia, ternyata pasar modal masih didominasi oleh pemodal asing.
Idealnya, dalam pasar modal perlu ada keseimbangan antara pemodal asing dengan pemodal
lokal.
Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk membiayai
kegiatan usahanya. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha penghimpunan dana
masyarakat secara langsung dengan cara menanamkan dana ke dalam perusahaan yang sehat
dan baik pengelolaannya. Fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana pembentukan
1
modal dan akumulasi dana bagi pembiayaan suatu perusahaan / emiten. Dengan demikian
pasar modal merupakan salah satu sumber dana bagi pembiayaan pembangunan nasional pada
umumnya dan emiten pada khususnya di luar sumber-sumber yang umum dikenal, seperti
tabungan pemerintah, tabungan masyarakat, kredit perbankan dan bantuan luar negeri.
Oleh karena itu, mengingat pentingnya peran pasar modal maka kami ingin mengkaji lebih
dalam lagi tentang bagaimana mekanisme dari pasar modal atau perdagangan bursa.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada makalah ini :
1. Bagaimana klasifikasi Pasar Modal di Indonesia?
2. Bagaimana klasifikasi struktur pasar modal di Indonesia?
3. Bagaimana Perkembangan Pasar modal di Indonesia ?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas dapat diambil tujuan dari makalh ini sebagai berikut :
1. Untuk menelusuri klasifikasi Pasar Modal di Indonesia
2. Untuk mengetahui klasifikasi struktur Pasar Modal di Indonesia
3. Untuk mengetahui Perkembangan Pasar modal di Indonesia

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pasar Modal


Pengertian pasar modal menurut Undang-Undang No 8 tahun 1995 tantang pasar modal:
“Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan
efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan efek.”

1. Struktur Pasar Modal di Indonesia


a. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (OJK) adalah lembaga yang independen yang
mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan
penyidikan. OJK dibentuk berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi
menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap
keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.OJK didirikan untuk
menggantikan peran Bapepam-LK dalam pengaturan dan pengawasan pasar modal dan
lembaga keuangan, serta menggantikan peran Bank Indonesia dalam pengaturan dan
pengawasan bank, serta untuk melindungi konsumen industri jasa keuangan.

Tugas dan wewenang

OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap:

1. Kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan serta non perbankan .


2. Kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal; dan
3. Kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga
pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya.

Untuk melaksanakan tugas pengaturan, OJK mempunyai wewenang:

1. Menetapkan peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini;


2. Menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
3. Menetapkan peraturan dan keputusan OJK;
4. Menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan;

2
5. Menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK;
6. Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis terhadap
Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu;
7. Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuter pada
Lembaga Jasa Keuangan;
8. Menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola, memelihara,
dan menatausahakan kekayaan dan kewajiban; dan
9. Menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.

Untuk melaksanakan tugas pengawasan, OJK mempunyai wewenang:

1. Menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan;


2. Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh kepala
eksekutif;
3. Melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen, dan
tindakan lain terhadap lembaga jasa keuangan, pelaku, dan/atau penunjang
kegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-
undangan di sektor jasa keuangan;
4. Memberikan perintah tertulis kepada lembaga jasa keuangan dan/atau pihak
tertentu;
5. Melakukan penunjukan pengelola statuter;
6. Menetapkan penggunaan pengelola statuter;
7. Menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan pelanggaran
terhadap peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan; dan
8. Memberikan dan/atau mencabut:
1. Izin usaha;
2. Izin orang perseorangan;
3. Efektifnya pernyataan pendaftaran;
4. Surat tanda terdaftar;
5. Persetujuan melakukan kegiatan usaha;
6. Pengesahan;
7. Persetujuan atau penetapan pembubaran; dan
3
8. Penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan
di sektor jasa keuangan.

b. Emiten
Emiten adalah Pihak yang melakukan Penawaran Umum, yaitu penawaran Efek
yang dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata
cara yang diatur dalam peraturan Undang-undang yang berlaku. Emiten dapat
berbentuk orang perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok
yang terorganisasi.
Emiten dapat menawarkan Efek yang berupa surat pengakuan utang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi
kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek.
Jenis Efek yang lain adalah Sukuk, yang merupakan Efek Syariah, yakni akad dan
cara penerbitannya sesuai dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal. Pada umumnya,
Emiten melakukan penawaran Efek melalui Pasar Modal untuk saham, obligasi, dan
sukuk.

c. Emisi Saham

Pengeluaran saham atau emisi ialah suatu penawaran saham kepada khalayak
ramai. Pada waktu pendirian perseroan sebagian dari saham-saham telah diambil oleh
para pendiri. Saham-saham lainnya ditawarkan kepada umum, baik secara di bawah
tangan maupun dengan memasukkan dalam pasar modal di bursa. Perseroan-perseroan
yang sifatnya lokal yang tidak banyak membutuhkan modal lazimnya menjual saham-
sahamnya pada lingkungan yang terbatas, sedangkan maskapai-maskapai yang besar
dan banyak membutuhkan modal biasanya mengeluarkan saham-sahamnya di pasar
modal.bantuan dari bank-bank atau badan-badan yang mengusahakan pengeluaran
macam-macam saham atas risiko sendiri. Saham dapat dikeluarkan pari, artinya harga
tidak kurang dan tidak lebih dari harga nominal seperti disebut pada saham itu.
Mungkin juga dikeluarkan saham di atas pari, artinya dijual dengan harga lebih tinggi
dari harga nominalnya. Hal ini disebabkan karena perseroan dalam tahun-tahun yang
sudah, mendapatkan keuntungan dari usahanya.

4
Saham dapat juga dikeluarkan di bawah pari, artinya dijual dengan harga yang lebih
rendah daripada harga nominal saham. Yang menyebabkan saham itu mempunyai
harga di bawah pari, ialah kerugian-kerugian yang diderita oleh perseroan dalam tahun-
tahun yang sudah.

d. Emisi Obligasi
Proses yang umum dikenal dalam penerbitan suatu obligasi adalah melalui
penjamin emisi atau juga dikenal dengan istilah "underwriting". Dalam penjaminan
emisi, satu atau lebih perusahaan sekuritas akan membentuk suatu sindikasi guna
membeli seluruh obligasi yang diterbitkan oleh penerbit dan menjualnya kembali
kepada para investor. Pada penjualan obligasi pemerintah biasanya melalui proses
lelang

e. Bursa Efek

Bursa efek atau bursa saham (Stock exchange) adalah sebuah pasar yang
berhubungan dengan pembelian dan penjualan efek perusahaan yang sudah terdaftar di
bursa itu. Bursa efek tersebut, bersama-sama dengan pasar uang merupakan sumber
utama permodalan eksternal bagi perusahaan dan pemerintah. Biasanya terdapat suatu
lokasi pusat, setidaknya untuk catatan, namun perdagangan kini semakin sedikit
dikaitkan dengan tempat seperti itu, karena bursa saham modern kini adalah jaringan
elektronik, yang memberikan keuntungan dari segi kecepatan dan biaya transaksi.
Karena pihak pihak yang bertransaksi tidak perlu saling tahu lawan transaksinya,
perdagangan dalam bursa hanya dapat dilakukan oleh seorang anggota, sang pialang
saham. Permintaan dan penawaran dalam pasar-pasar saham didukung faktor-faktor
yang, seperti halnya dalam setiap pasar bebas, memengaruhi harga saham (lihat
penilaian saham).

2. Self Regulatory Organization (SRO)


BEI merupakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan order jual dan order beli
anggota bursa atas efek yang tercatat di bursa. Anggota bursa efek adalah perusahaan efek
yang telah memiliki izin usaha dari sebagai perantara pedagang efek dan telah memperoleh

5
persetujuan keanggotaan bursa untuk melakukan kegiatan perdagangan efek di bursa.
Sekuritas yang diperdagangkan di BEI adalah saham biasa, saham preferen bukti right, waran,
obligasi perusahaan, obligasi konversi, kontrak opsi saham (KOS), obligasi negara, serta
kontrak berjangka.
Self Regulatory Organizations (SRO) adalah organisasi yang mempunyai kewenangan
untuk membuat peraturan yang berhubungan dengan kegiatan usahanya. Saat in SRO terdiri
atas tiga pihak,yaitu bursa efek (BEI), Lembaga Kliring dan Penjamin (LKP), dan Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP).
Lembaga Kliring Penjamin (LKP) adalah pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan
penjamin transaksi bursa agar terlaksana secara teratur, wajar, dan efisien. Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) adalah pihak yang menyelenggarakan kegiatan
kustodian sentral bagi bank kustodian, perusahaan efek, dan pihak lain.

3. Perusahaan Efek
a. Perusahaan efek atau disebut perusahaan sekuritas (securities companies) adalah
perusahaan yang memiliki satu atau gabungan tiga kegiatan berikut :
b. Penjamin emisi efek (underwriter) adalah salah satu aktivitas pada perusahaan efek
yang melakukan kontrak dengan emiten untuk melaksanakan penawaran umum dengan
atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual. Contohnya adalah PT
Indonesian Investments International (Indovest), PT Aseam Indonesia, dan sebagainya.
c. Perantara pedagang efek (broker dealer) atau perusahaan pialang, adalah salah satu
aktivitas pada perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk
kepentingan sendiri atau pihak lain. Contohnya adalah Bahana Securities, Bhakti
Investama, dan sebagainya.
d. Manajer investasi (investment manager) adalah pihak yang kegiatan usahanya
mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola Portofolio Investasi
Kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pension, dan
sebagainya.

4. Lembaga Penunjang Pasar Modal

6
a. Biro Administrasi Efek (Securities Administration Bureau) adalah pihak yang
berdasarkan kontrak dengan emiten melaksanakan pencatatan pemilikan efek dan
pembagian hak yang berkaitan dengan efek.
b. Custodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain berkaitan
dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden, Bungan, dan hak lain,
menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi
nasabahnya.
c. Wali Amanat (trustee) adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek
bersifat utang.
d. Penasihat Investasi (investment advisor) adalah pihak yang memberi nasihat kepada
pihak lain mengenai penjualan atau pembelian efek
e. Pemeringkat Efek (rating agencies) adalah lembaga yang dapat menjembatani
kesenjangan informasi antara emiten dan investor dengan menyediakan informasi
standar atas tingkat risiko kredit suatu perusahaan.

5. Profesi Penunjang Pasar Modal


a. Akuntan public membantu emiten dalam menyusun prospectus dan laporan tahunan
sehingga tersaji memenuhi ketentuan yang ditetapkam oleh Bapepam dan bursa efek.
b. Notaris berperan ketika emiten, perusahaan sekuritas, dan pihak-pihak lainnya
menyusun anggaran dasar dan kontrak-kontrak kegiatan.
c. Konsultan hokum membantu dalam melakukan kegiatannta agar sesuai dan tidak
melanggar ketentuan yang berlaku dan aspek hokum lainnya.
d. Perusahaan penilai berperan dalam penentuan nilai wajar atas suatu aktiva perusahaan
dalam proses emisi.

6. Investor
Investor atau pemodal adalah yang menginvestasikan dana pada sekuritas. Investor
dapat dibedakan ke dalam investor perorangan (individual investor) dan investor institusi
(institutional investor). Investor perorangan mewakili dirinya sendiri dan berbagai profesi
seperti karyawan, pengusaha, ibu rumah tangga, dan sebagainya. Investor institusi adalah
asuransi, reksa dana, dana pensiun, dan sebagainya.

7
B. Mekanisme Pelanggan
1. Mekanisme Perdagangan di Pasar Perdana
Sebelum memutuskan investasinya, investor dapat memulai dengan mempelajari
prospektur, yang berisikan berikut ini :
a. Jenis usaha dan juga riwayat emiten
b. Jumlah saham atau obligasi yang ditawarkan ke public, serta harga penawaran
c. Tujuan dari penawaran perdana
d. Prospek usaha emiten beserta resiko-resiko usaha yang mungkin terjadi di masa depan
e. Kebijakan pembayaran bunga surat utang dan juga kebijakan pembagian dividen
f. Kinerja keuangan secara historis
g. Agen penjualan yang berpartisipasi dalam proses penawaran perdana
h. Jadwal pelaksanaan penawaran perdana
Laporan keuangan ada di dalam prospectus, dan sebagai tambahan, emiten diharuskan
untuk mempublikasikan laporan keuangannya secara regular, baik itu kuartalan, setengah
tahunan dan tahunan di surat kabar. Laporan keuangan juga bisa diperoleh di perusahaan
efek. Laporan keuangan terdiri dari :
a. Laporan laba rugi, yaitu laporan yang menyajikan hasil operasional emiten selama
periode tertntu, baik itu penjualan yang dicapai , biaya-biaya yang dikeluarkan dan
juga keuntungan atau kerugian yang dihasilkan.
b. Neraca, yaitu laporan yang menyajikan posisi keuangan emiten pada saat tertentu yang
berisi informasi tentang aktiva yang dimiliki, kewajiban dan ekuitas.
c. Laporan arus kas, yaitu laporan yang menyajikan arus kas emiten selama periode
tertentu.
2. Mekanisme Perdagangan di Pasar Sekunder
Pasar Sekunder merupakan pasar yang difasilitasi oleh Bursa Efek untuk jual beli
saham yang telah diperoleh di pasar perdana. Dengan kata lain pasar sekunder merupakan
pasar dimana investor dapat melakukan jual beli saham setelah saham tersebut dicatatkan
di Bursa. Jadi Pasar Sekunder merupakan kelanjutan dari Pasar Perdana. Hubungan yang
terjadi di pasar sekunder adalah antarinvestor yang tidak melibatkan emiten. Hingga saat
ini, sekuritas yang diperdagangkan di BEI adalah saham biasa, saham preferen, bukti
right, waran, obligasi perusahaan, obligasi konversi, kontrak opsi saham (KOS), obligasi
negara, reksa dana serta kontrak berjangka.

8
Pelaksanaan perdagangan efek di Bursa dilakukan dengan menggunakan fasilitas
Jakarta Automated Trading System (JATS). Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat
dilakukan oleh Anggota Kliring KPEI. Sistem perdagangan di BEI adalah sistem lelang
secara terbuka yang berlangsung terus-menerus selama jam bursa. Seluruh order dari
perusahaan pialang harus dimasukan ke dalam sistem melalui terminal yang ada di lantai
bursa. BEI sudah menerapkan akses jarak jauh atau remote access untuk JATS sehingga
seluruh perusahaan pialang bisa langsung melakukan perdagangan dari luar lantai bursa,
bahakan dari luar Jakarta.
Transaksi obligasi perusahaan dan obligasi negara di BEI menggunakan sistem
perdagangan yang di sebut FITS (Fixed Income Trading System) dan OTC-FIS (Over-
the-Counter Fixed Income Service) yang memungkinkan semua kuotasi yang masuk ke
dalam sistem dapat dilihat secara langsung (real time) oleh pelaku pasar lainnya. Sistem
OTC-FIS bisa digunakan oleh partisipan maupun non partisipan. Obligasi yang
ditransaksikan melalui FITS adalah obligasi ritel,yaitu obligasi yang memiliki satuan
nominal kecil.
Perdagangan saham di BEI harus menggunakan satuan perdagangan (round lot)
efek atau kelipatannya, yaitu 100 (seratus) Efek,kecuali pada perdagangan di pasar
negoisasi tidak menggunakan satuan perdagangan (tidak round lot).
Pesanan jual atau beli para investor dari berbagai perusahann sekuritas akan
bertemu di lantai bursa. Setelah terjadi pertemuan antarorder tersebut, maka proses
selanjutnya adalah proses terjadinya transaksi. Mekanisme matching umumnya
berdasarkan kriteria prioritas harga pada waktu berikutnya. Prioritas harga (price priority)
berarti permintaan beli pada harga beli (bid price) yang lebih tinggi memiliki prioritas
terhadap permintaan beli pada harga yang lebi rendah. Sedangkan penawaran jual pada
harga jual (ask price atau offer price) yang lebih rendah memiliki prioritas terhadap
penawaran jual pada harga yang lebih tinggi. Prioritas waktu (time priority) berlaku dalam
hal penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada harga yang sama. Prioritas
diberikan kepada permintaan beli atau penawaran jual yang diajukan terlebih dahulu.

Perubahan Fraksi Saham, HMETD, dan Waran

Kelompok Harga Efek Fraksi Harga Maksimum Jenjang


(dalam rupiah) (dalam rupiah) Perubahan

9
1 <200 1 10
2 200 s/d <500 2 20
3 500 s/d <2000 5 50
4 2000 s/d 5000 10 100
5 >=5000 25 500

3. Hubungan Investor Dan Pialang (Broker)


Salah satu cara berinvestasi adalah calon investor membuka sebuah rekening atau
akun (account) pada suatu perantara pedagang efek (pialang atau broker). rekening ini
disebut brokerage account atau trading account. Calon investor akan diminta untuk
memberikan informasi seputar dirinya dan mendatangani suatu perjanjian yang berisi hak
dan kewajiban calon investor dan perusahaan efeknya. Kemudian calon investor
memberikan uang tunai dan perintah bagaimana uang tersebut diinvestasikan.
Para pialang dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Full-service brokers
Pialang ini menyediakan saran investasi dan strategi inveatasi yang sekiranya tepat
bagi investor, bahkan dapat mengelola rekening jika diinginkan investor.
2. Deep-discount brokers
Pialang ini menyediakan layanan pada pemeliharaan rekening dan eksekusi
pesanan membeli atau menjual.
3. Discount brokers
Pialang ini menyediakan layanan diantara layanan yang disediakan oleh kedua jenis
pialang lainnya. Discount Brokers meawarkan bimbingan investasi yang lebih banyak di
banding Deep-doscount brokers dan biaya komisi yang lebih rendah di banding Full-
service brokers.

4. Margin
Dengan menggunakan margin account, investor dapat membeli sekuritas secara
kredit dengan meminjam uang kepada pialangnya. Pembelian pialang seperti ini di sebut
pembelian margin (margin purchase). Investor meminjam dana dari pialang dengan
dibebani suatu tingkat bunga tertentu. Dalam pembelian margin, ada margin minimal

10
yang harus disediakan oleh investor dan persentasenya ditetapkan oleh pihak yang
berwenang. Persentase margin minimal ini disebut margin awal. Besarnya margin awal
dapat berbeda-beda antara saham, kontrak berjangka, dan jenis sekuritas lainnya.
Pengaruh margin pada investasi adalah memperbesar baik keuntungan maupun kerugian.

5. Short Sales
Dalam short sale, investor menjual sekuritas yang tidak dimilikinya. Secara
definisi, short sale adalah penjualan yang penjualnya sebenarnya tidak memiliki sekuritas
yang dijualnya. Setelah short sale, investor dikatakan mempunyai short position dalam
sekuritas tersebut. Cara investor melakukan short sale adalah dengan meminjam saham
dari pialangnya dan kemudian investor tersebut akan membeli saham dalam jumlah
lembar yang sama dipinjamnya untuk mengembalikannya. Seorang investor dengan short
position akan memperoleh keuntungan apabila nilai sekuritas mengalami penurunan.

6. Indeks Pasar Saham


Indeks pasar saham merupakan indikator yang mencerminkan kinerja saham-saham
di pasar, karena merupakan indikator yang menggambarkan pergererakan saham-saham,
maka indeks pasar saham juga disebut indeks harga saham (stock price index).

1. Indeks Harga Saham Gabungan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau composite stock price index
menggunakan seluruh saham tercatat sebagai komponen penghitungan indeks. Masing-
masing pasar modal memiliki indeks yang dibentuk berdasarkan saham-saham yang
dipakai sebagai dasar dalam perhitungan indeks harga.

Perkembangan Indeks Beberapa Negara di Dunia

Panel A : Perkembangan beberapa indeks 2014-2015

Negara/Wilayah Indeks 31 Desember 2014 31 Desember 2015 %


Indonesia IHSG 5.266,95 4.593,01 -12,13
Thailand SETI 1.497,67 1.290,11 -13,86
Filipina PSEI 7.230,42 6.952,08 -3,85
India BSE 27.499,42 25.953,61 -5,62

11
Inggris FTSE 6.566,09 6.277,80 -4,39
Amerika Serikat Dow Jones 17.983,07 17,720,98 -1,46
Korea Selatan KOSPI 1.915,59 1.961,31 2,39
Hongkong HIS 23.605,04 21.882,15 -7,30
Malaysia KLSE 1.761,25 1.693,14 -3,87
Singapura STI 3.365,15 2.885,51 -14,25
Jepang Nikei 225 17.450,77 19.033,71 9,07
Tiongkok SHCOMP 3.234,68 3.572,88 10,46

Panel B : Perkembangan beberapa Indeks 2015-2016

Negara/Wilayah Indeks 31 Desember 2015 4 November 2016 %


Indonesia IHSG 4.593,01 5.362,66 16,76
Thailand SETI 1.290,11 1.486,66 15,24
Filipina PSEI 6.952,08 7.227,37 3,96
India BSE 25.953,61 27.213,21 4,85
Inggris FTSE 6.277,80 6.715,96 6,98
Amerika Serikat Dow Jones 17.720,98 17.930,67 1,18
Korea Selatan KOSPI 1.961,31 1.982,02 1,06
Hongkong HIS 21.882,15 22.642,62 3,48
Malaysia KLSE 1.693,14 1.648,24 -2,65
Singapura STI 2.885,51 2.788,80 -3,35
Jepang Nikei 225 19.033,71 16.905,36 -11,18
Tiongkok SHCOMP 3.572,88 3.125,32 -12,53

2. Indeks LQ45
Indeks LQ45 pertama kali diluncurkan pada tanggal 24 Februari 1997. Indeks
LQ45 terdiri atas 45 saham di BEI dengan likuiditas yang tinggi dan kapitalisasi pasar
yang besar serta lolos seleksi menurut kriteria berikut ini :
a. Masuk dalam urutan 60 terbesar dari total transaksi saham di pasar reguler (rata-rata
nilai transaksi selama 12 bulan terakhir).
12
b. Urutan berdasarkan kapitalisasi pasar ( rata-rata nilai kapitalisasi pasar selama 12
bulan terakhir).
c. Telah tercatat di BEI selama paling sedikit 3 bulan.
d. Kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan, frekuensi dan jumlah hari
transaksi di pasar itu.

3. Indeks Harga Saham Lainnya


BEI juga mengeluarkan beberapa indeks harga saham lainnya yang meliputi :
a. Indeks Kompas 100
Indeks kompas 100 prinsipnya sama dengan Indeks LQ45, yaitu terkait
dengan isu likuiditas saham. Yang di pakai sebagai dasar perhitungan indeks
kompas 100 adalah 100 saham teraktif. Proses pemilihan 100 saham
mempertimbangkan frekuenti transaksi, nilai transaksi dan kapitalisasi pasar
serta kinerja fundamental dari saham-saham tersebut. Indeks Kompas100
secara resmi diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerjasama
dengan koran Kompas pada hari Jumat tanggal 10 Agustus 2007.
b. Indeks Sektoral
Indeks sektoral menggunakan saham yang termasuk dalam masing-masing
sektor. Indeks sektoral diperkenalkan pada tanggal 2 januari 1996 dengan nilai
awal indeks 100 untuk setiap sektor dan menggunakan hari dasar tanggal 28
Desember 1995.

Semua saham yang tercatat di BEI diklasifikasikan ke dalam 9 sektor menurut


klasifikasi industri yang ditetapkan BEJ yang diberi nama JASICA (Jakarta Stock
Exchange Industrial Classification). BEI juga menghitung indeks industri manufaktur
(industri pengolahan) yang merupakan indeks gabungan dari tiga sektor industri. Hasilnya
adalah 10 indeks sektoral,yakni :

a. Pertanian (agri)
b. Pertambangan (mining)
c. Industri dasar dan kimia (basic-ind)
d. Aneka industri (misc-ind)
e. Industri barang konsumsi (consumer)
f. Properti dan estat real (property)
13
g. Transportasi dan infrastruktur (infrastructure)
h. Keuangan (finance)
i. Perdagangan, jasa dan investasi (trade)
j. Manufaktur (manufacture)

C. Perkembangan Pasar Modal Indonesia

Dalam sejarah pasar modal Indonesia , kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad
ke 19.
Berikut Tabel Perkembangan Bursa Efek Di Indonesia dimulai pada Tahun 1912

Kronologi Perkembangan Bursa Efek di Indonesia

14 Desember Bursa Efek Pertama di bentuk di Batavia Oleh Pemerintah Hindia Belanda
1912

1912 -1918 Bursa Efek Di Batavia di tutup selama Perang Dunia 1

1925-1942 Bursa Efek di Jakarta di buka kembali Bersama Dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya

Awal tahun Karena isu Politik (Perang Dunia II) Bursa efek di semarang dan Surabaya ditutup
1939

1941-1952 Bursa Efek Di Jakarta Ditutup kembali selama Perang Dunia II

1952 Bursa Efek Di Jakarta Di aktifkan Dengan UU Darurat Pasar Modal 1952,yang dikeluarkan oleh
menteri kehakiman dan menteri keuangan . Instrumen yang diperdagangkan Obligasi Pemerintah
RI (1950)

1956 Program Nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek Semakin Tidak Aktif

1956-1977 Perdagangan di Bursa Efek Vakum

14
10 Agustus Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ Dijalankan di bawah BAPEDAM
1997 (Badan Pelaksanaan Pasar Modal).Tanggal 10 Agustus Diperingati HUT Pasar Modal. Pengaktifan
Kembali Pasar Modal ini ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten Pertama

1977-1987 Perdagangan di bursa Efek sangat Lesu. Jumlah emiten hingga 1987 baru mencapai 24.
Masyarakat lebioh memilih instrument perbankan di bandingkan inbstrumen pasar modal

1987 Ditandai Dengan hadirnya Paket Desember 1987(PAKDES 87) yang memberikan kemudahan bagi
perusahaan untuk melakukan penawaran umum dan investor asing menanamkan modal di
Indonesia.

1988-1990 Peket deregulasi di bidang Perbankan dan Pasar Modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk
asing. Aktifitas Bursa terlihat meningkat

2 juni 1988 Bursa Paralel Indonesia (BPI) Mulkai Beroperasi dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang
Dan Efek (PPUE), Sedangkan organisasinya terdiri atas broker dan dealer

Desember Pemerintah Mengeluarkan Paket Desember 1988 (PAKDES 88) yang memberikan kemudahan
1988 perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar
modal

16 juni 1989 Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta
yaitu PT. Bursa Efek Surabaya

13 juli 1992 Swastanisasi BEJ. BAPEDAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini
diperingati sebagai HUT BEJ

22 Mei 1995 Sistem Otonomi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistim computer JATS (Jakarta
Automated Trading systems)

10 November Pemerintah Mengeluarkan Undang-Undang No 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal . Undang-
1995 Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996

22 Juli 1995 Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Rfek Surabaya.

2000 Sistem Perdagangan tanpa Warkat (scripless trading) mulai dipublikasikan di pasar modal
Indonesia

2002 BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote trading)

30 November Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama
2007 menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 Maret 2009 Peluncuran perdana sistem perdagangan baru PT BEI dengan menggunakan JATS-NextG

2010 Indonesia Capital Market Institute (TICMI) dibentuk

15
2011 Indonesia Capital Market and electronic Library dibentuk ; Dewan Syariah Nasioanal Majelis
Ulama Indonesia (DSN MUI) mengeluarkan fatwa mengenai prinsip-prinsip perdagangan syariah
.

2012 Otoritas Jasa Keuangan dibentuk ; Securities Investor Fund dibentuk

2013 Jam Perdagangan baru diimplementasikan

2014 Penyesuaian baru mengenai peraturan lot size dan Tick size

2015 IDX Chanel Dibentuk

2016 Soft relaunching Indeks berjangka LQ45; Penyesuaian Kembali Mengenai peraturan Tick size

16
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,
serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Ada banyak struktur pasar modal di
Indonesia ,seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Emiten, Emisi Saham, Emisi Obligasi,
dan Bursa Efek.
Perkembangan Bursa Efek di indonesia juga sangat pesat dengan dimulainya pada
tahun 1912 hingga saat ini yang menunjukkan bahwa pentingnya kesadaran pelaku bisnis
tentang arti penting pasar modal dalam mendukung pendanaan dan investasi di Indonesia.

17
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Eduardus Tandelilin, 2017, Pasar Modal, PT KANISIUS Yogyakarta

18

Anda mungkin juga menyukai