i
HUBUNGAN DEPRESI DENGAN KADAR GULA DARAH ACAK PADA
PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka memenuhi persyaratan
menyelesaikan Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang
ii
SURAT PERNYATAAN
NIM : 13.321.0049
Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Hubungan Depresi Dengan Kadar Gula
Darah Acak Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Studi di Ruang Dahlia RSUD
Jombang adalah bukan skripsi orang lain sebagian maupun keseluruhan, kecuali
dalam bentuk kutipan yang telah di sebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademis.
iii
PERSETUJUAN SKRIPSI
NIM : 13.321.0049
Mengetahui,
iv
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 13.321.0049
Telah berhasil dipertahankan dan diuji dihadapan dewan penguji dan diterima
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Studi S1
Ilmu Keperawatan.
Ditetapkan di : JOMBANG
v
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Madiun pada tanggal 15 Mei 1995 dari Bapak Simon
Tahun 2007 penulis lulus dari SDN Sidodadi 02 , tahun 2010 penulis lulus
dari MTsN, tahun 2013 penulis lulus dari SMAN 1 Saradan dan pada tahun 2013
penulis lulus seleksi masuk STIKES Insan Cendekia Medika Jombang melalui jalur
tes PMDK. Penulis memilih Program Studi S1 Keperawatan dari tiga pilihan
vi
MOTTO
PENELITI
vii
PERSEMBAHAN
Yang utama dari segalanya, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
1. Bapak dan ibu tercinta, yang selalu memberikan segala dukungan, cinta dan
kasih sayang yang tiada terhingga. Hanya dengan selembar kertas yang
bertuliskan kata persembahan semoga ini langkah awal untuk membuat bapak
dan ibu bahagia. Aku tahu banyak yang telah kalian korbankan demi
bapak dan ibu,hanya Allah SWT yang mampu membalas kemuliaan hati
kalian.
2. Untuk keluarga Suro Geden ku terimakasih untuk Do’a nya yang senantiasa
memberi ilmu dan pengalaman yang luar biasa sehingga saya dapat
viii
4. Teman-temanku seperjuangan terutama teman yang tinggal di Blue kost yang
satu atap selama 2 tahun ini dan seluruh teman di Sekolah Tinggi Ilmu
6. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesainya proposaal skripsi ini.
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Hubungan Depresi dengan
kadar gula darah acak pada penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 ini dengan sebaik-
baiknya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skirpsi ini tidak akan terselesaikan
tanpa bimbingan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
H. Bambang Tutuko, SH, S.Kep.Ns.,MH selaku ketua STIKes ICMe Jombang yang
memberikan izin untuk membuat skripsi sebagai tugas akhir program studi S1
Keperawatan, Inayatur Rosyidah,S.Kep.Ns.,M.Kep., selaku kaprodi S1 Keperawatan,
Dr.Hariyono,S.Kep.Ns,M.Kep selaku pembimbing utama yang memberikan
bimbingan kepada penulis selama proses
Penyusunan skripsi,Anin Wijayanti,S.kep.Ns.,M.Kes selaku pembimbing anggota
yang memberikan bimbingan penulisan dan pengarahan kepada penulis, Kepala
STIKES ICME Jombang beserta Bapak Ibu dosen dan teman-teman yang ikut serta
memberikan saran dan kritik sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca demi penyempurnaan skripsi dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan bagi pembaca bagi umumnya, Amin.
x
DAFTAR ISI
xi
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian ...................................................................................... 49
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 49
4.3 Populasi, Sampel dan Sampling ............................................................... 50
4.4 Kerangka Kerja (Frame Work) ................................................................. 52
4.5 Identifikasi Variabel ................................................................................. 53
4.6 Definisi Operasional ................................................................................. 53
4.7 Pengumpulan data dan analisa data ......................................................... 54
4.8 Etika Penelitian ......................................................................................... 60
BAB 5 PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
5.1 Hasil Penelitian ........................................................................................ 62
5.2 Pembahasan............................................................................................... 67
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN.
a. Kesimpulan ............................................................................................... 71
b. Saran ......................................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
DAFTAR LAMBANG
2. % : Prosentase
4. N : Jumlah populasi
5. n : Jumlah sampel
DAFTAR SINGKATAN
xvi
BAB 1
PENDAHULUAN
yang cukup besar. Oleh karenanya semua pihak, baik masyarakat maupun
dokter, perawat, ahli gizi, dan tenaga kesehatan lain. Pasien dan keluarga
kejadian Diabetes Mellitus di dunia pada tahun 2012 adalah 371 juta jiwa,
tahun 2013 meningkat menjadi 382 juta jiwa dan diperkirakan pada tahun
2035 penderita Diabetes Mellitus akan meningkat menjadi 592 juta jiwa
(Kemenkes RI, 2014). Berdasarkan data dari rumah sakit RSCM Jakarta
pada tahun 2011 komplikasi terbanyak adalah neuropati yang dialami oleh
1
2
jumlah penderita Diabetes Mellitus pada tahun 2014 sejumlah 21.992 (Dinas
Managed Care (2012), depresi pada penderita Diabetes Mellitus dua kali
lebih banyak di antara penduduk umumnya, dengan 15% sampai 30% dari
kelompok Diabetes Mellitus, dalam studi terbaru oleh Khuwaja et al, (2013)
Dahlia RSUD Jombang pada tahun 2016 sejumlah 549 orang (67%), pada
komplikasi oleh sebab itu harus dihadapi dengan sikap positif penderitanya
orang normal apabila dalam kondisi terkendali. Sikap paling tepat adalah
kejenuhan, bosan, dan akhirnya drop out, aktivitas membutuhkan biaya yang
banyak. Pada saat kebosanan terjadi dan muncul niat untuk melanggar
pantang minum gula, maka untuk tetap hidup sehat perlu kesadaran dan
Pengaturan gula darah ialah derajat kontrol gula darah dalam hal ini
adalah kontrol gula darah karena sampai sekarang ini tes kontrol gula darah
merupakan cara yang paling baik untuk mengetahui apakah gula darah
dalam batas kontrol yang baik atau buruk (Crooke, 2012). Salah satu
perubahan psikologis yang paling sering terjadi adalah kejadian depresi pada
dua kali lebih besar mengalami gejala depresi atau di diagnosa depresi
(Soegondo, 2009).
sendiri memiliki arti suatu keadaan dimana muncul gejala penyakit yang
sama seperti sebelumnya dan biasanya justru lebih parah. Depresi dapat
diatasi dengan cara mengubah cara kita bereaksi pada suatu keadaan.
pikiran yang positif dan mengurangi tingkat depresi yang di alami oleh
Apakah ada hubungan depresi dengan kadar gula darah acak pada
2017?
2017.
tahun 2017.
5
1.4.1 Teoritis
Hasil dari penelitian ini dapat memperkaya ilmu dan informasi tentang
1.4.2 Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi petugas
kesehatan atau perawat mengenai cara mencegah depresi agar kadar gula
darah bisa menurun dan menjadi referensi bahan ajar tentang tingkat
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Depresi
(reality testing ability / RTA masih baik), kepribadian tetap utuh (tidak ada
dengan gejala utama berupa kesedihan. Gejala ini ternyata cukup banyak
gangguan bertaraf ringan, sedang, atau berat. Ditinjau dari aspek klinis,
(Sudiyanto, 2010).
2.2.2 Epidemiologi
memperkirakan bahwa pada tahun 2020, depresi akan naik dari nomor
penyebab disabilitas.
6
7
prevalensi sepanjang umur sekitar 15% dan sekitar 25% pada wanita.
Insiden gangguan depresi berat sebesar 10% pada pasien rawat jalan dan
berkisar antara 20-50 tahun. Inseden meningkat pada usia < 20 tahun.
interpersonal dekat atau pada mereka yang tidak menikah atau yang cerai
berikut,
a. Dimensi Biologis
b. Dimensi Psikologis
dalam kehidupanya.
setempat.
Gejala depresi meliputi trias depresi, yang terdiri dari mood yang
f. Tidur terganngu
(2011):
9
a. Mood yang depresi hampir sepanjang hari dan hampir setiap hari. Dapat
aktivitasnya
dari berat tubuh dalam sebulan) atau suatu peningkatan atau penurunan
setiap hari.
keadaan jiwa dengan ciri sedih, merasa sendirian, putus asa, rendah diri,
mempunyai ciri-ciri:
5. Mudah mengalah
6. Enggan bicara
9. Keluhan psikosomatik
17. Lebih suka menyisih diri, tidak suka bergaul, pergaulan sosial amat
terbatas
Ini adalah depresi yang paling sering didiagnosis dan paling berat.
tidak berharga dan tidak pasti) dan fungsi fisik yang terganggu (seperti
perubahan pola tidur, perubahan pola makan, dan berat badan yang
b. Mania
c. Hypomanic Episode
perasaan
12
Keterangan
Skor
Pernyataan
0 1 2 3
1. Saya merasa rendah diri dan sedih
2. Saya mengalami kesulitan tidur pada malam hari
3. Saya menyadari jika saya kehilangan berat badan
4. Saya mengalami kelelahan tanpa sebab
5. Saya merasa gelisah dan tidak dapat menghindarinya
6. Saya penuh harapan untuk masa depan
7. Saa lebih cepat marah dari bias any
8. Saya merasa orang lain akan lebih baik jika saya mati
Sumber : Saryono (2010)
Ringan : 7-9
Sedang : 10-14
Berat : 15-19
Extrim : 20+
13
kepada anak-anaknya.
sitolitik dalam sel. Bisa juga, virus ini menyerang melalui reaksi
Diabetes Mellitus .
c. Bahan toksik atau beracun. Bahan beracun yang mampu merusak sel
strepzoctin (produk dari sejenis jamur). Bahan lain adalah sianida yang
Mellitus .
(Maulana, 2008).
untuk mengolah gula yang masuk. Jika suatu saat pankreas tidak
maka kelebihan gula tidak dapat terolah lagi dan akan masuk ke dalam
hormon insulin juga berkurang. Pada orang yang kurang gerak dan
jarang berolah raga, zat makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak
dibakar, tetapi hanya akan ditimbun dalam tubuh sebagai lemak dan
tubuh pada suatu individu secara spesifik menyerang dan merusak sel-
Diabetes Mellitus.
Diabetes Mellitus tipe ini terjadi saat kondisi gula darah menjadi tinggi
pada masa kehamilan dan terjadi pada orang yang tidak menderita
sang ibu.
adalah sebagai berikut : gejala diabetes tipe I muncul secara tiba-tiba pada
saat usia anak-anak sebagai akibat dari kelainan genetika, sehingga tubuh
adalah :
d. Kelelahan.
e. Penglihatan kabur.
lahan sampai menjadi gangguan yang jelas, dan pada tahap permulaannya
remaja.
keletihan akibat kerja. Jika glukosa darah sudah tumpah ke saluran urin
dan urin tersebut tidak disiram, makan akan dikerubuti oleh semut yang
merupakan tanda adanya gula. Gejala lain yang biasanya muncul adalah :
a. Penglihatan kabur.
(Maulana, 2008).
makan).
banyak kencing ini terutama menonjol pada waktu malam hari, yaitu
minum.
gula dalam tubuh meskipun kadar gula dalam darah tinggi. Sehingga
b. Timbulnya rasa kesemutan (mati rasa) atau sakit pada tangan atau kaki.
(Perkeni, 2015).
a. Diet yang baik dan terukur agar berat badan tidak berlebihan.
normal, atau bahkan berat badan ideal. Jangan makan dalam porsi yang
berlebihan, dan kurangi makan gula atau makanan yang manis serta
berlemak tinggi.
22
b. Olah raga secara teratur dan terukur, agar kelebihan gula dan lemak di
samping itu, dengan olah raga secara teratur, otot-otot tubuh akan
maka infeksi juga dapat terjadi pada gusi. Oleh sebab itu sangat
sensasi nyeri. Ini berarti dapat terjadi ruam dan memar tanpa
menyadarinya.
f. Jangan merokok
Sama seperti Diabetes Mellitus, tekanan darah yang tinggi juga dapat
merusak pembuluh darah. Bila kedua keadaan ini muncul, maka dapat
24
jiwa.
Mengatur kadar gula darah merupakan hal yang paling penting untuk
merasa lebih baik dan mencegah komplikasi lebih lanjut dari Diabetes
i. Penanganan stres
efek dari insulin, yang menyebabkan kadar gula darah meningkat. Bila
sedang terserang stres, maka akan sulit untuk merawat diri sendiri
susu, santan).
e. Kalau ada hipertensi : batasi garam, ikan asin, kacang asin dan stop
alkohol.
f. Stop rokok.
25
(Sutedjo, 2010).
mempertahankan kadar gula darah dalam kisaran yang normal. Kadar gula
Diabetes Mellitus meliputi pengendalian berat badan, olah raga dan diet.
setengah jam setelah disuntik insulin, diabetesi baru boleh makan. Kini
26
Diabetes Mellitus hal ini tdaik dapat dilakukan karena kerap terjadi
pembekuan darah. Hal inilah yang dicegah obat anti pembekuan darah.
f. Alat pemantau gula darah mandiri yang cara kerjanya makin sederhana
turunan fenilalanin).
hypergicermia).
a. Golongan sulfonilurea
pertama kali ditemukan. Sejak beberapa tahun yang lalu, hampir semua
sebelumnya.
perangsangan oleh glukosa. Hal ini karena pada saat glukosa gagal
antara lain:
1. Alkohol
2. Insulin
3. Fenformin.
4. Sulfonamida.
6. Fenilbutazon.
7. Oksifenbutazon.
8. Probenezida.
9. Probenezida.
10. Dikumarol.
11. Kloramfenikol.
13. Guanetidin.
b. Golongan biguanida
sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mg/hari dan tidak ada gangguan
c. Golongan Tizaolidindion
tubuh terhadap insulin dengan PPARy di otot, jaringan lemak, dan hati
(Santosa, 2014).
darah agar tetap normal dan digunakan pada Diabetes Mellitus tipe II.
jumlah cukup.
sebelum makan.
yaitu:
lain).
normal.
2. Sebaiknya dihindari obat OHO efek panjang pada orang tua karena
menyebabkan hipoglikemi.
adrenalin.
32
Virus dan bakteri juga sebagai salah satu faktor terjadinya Diabetes.
infeksi sitolik dalam sel beta, virus ini akan merusak sel. Selain itu,
4. Kurang tidur
Saat ini, gaya hidup manusia semakin jauh dari pola hidup sehat.
berangkat kerja, naik lift dan duduk terlalu lama di depan komputer,
Rokok mengandung zat nornikotin, yakni salah satu zat yang mudah
satu bungkus rokok perhari berisiko terkena Diabetes Mellitus tiga kali
Mellitus.
8. Depresi
9. Jumlah nutrisi
(Santosa, 2014).
2.4 Hubungan depresi dengan kadar gula darah acak pada penderita
Diabetes Mellitus.
perawatan diri yang kurang, selain itu menunjukkan bahwa depresi pada
pasien Diabetes Melitus tipe II lebih parah dengan beban gejala yang lebih
psikologis atau emosi (rasa cemas, ketakutan, kesedihan) dan sosial (konflik
dan kortisol yang juga menyebabkan pelepasan glukosa hati sebagai respon
simpanan protein dan lemak, berperan dalam adaptasi terhadap stres. Selain
sistem saraf simpatis, berperan dalam adaptasi terhadap stres dan pengaturan
Fisik Dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di
Kadar gula darah diperoleh dari rekam medis. Data dianalisis dengan
program SPSS 17.0 for Windows. Hasil uji korelasi pearson didapatkan nilai
p=0,001 dan nilai r=-0,433. Hal ini berarti terdapat hubungan negatif antara
aktivitas fisik dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 (
H0 ditolak )
Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi
memiliki siklus input, proses, output dan feedback sebagai suatu pola
keilmuan.
Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem
dan sebagai sistem terbuka maka klien selalu berupaya untuk memperoleh,
terhadap stressor bisa potensial atau aktual melalui respon dan gejala yang
dapat diidentifikasi.
1. Tekanan
3. Tingkat Ketahanan
batas normal
5. Gangguan Pertahanan
6. Tingkat Reaksi
7. Intervensi
8. Tingkat-Tingkat Pencegahan
Dibagi menjadi :
a. Pencegahan primer
b. Pencegahan sekunder
9. Penyesuain Kembali
1. Manusia
2. Lingkungan
3. Kesehatan
modelnya dari berbagai teori dan disiplin ilmu. Teori ini juga merupakan
fleksibel (flexible line of difense) adalah dinamis dan dapat secara cepat
berubah pada periode singkat waktu atau normal (normal line of difense)
dikembangkan atau dikelola tiap waktu dan dianggap normal oleh personal
tertentu. Penyebab stressor dapat berasal dari diri sendiri, dari luar
individu atau karena interaksi dengan orang lain. Pada hubungan individu
a. Pendidikan kesehatan
meningkatkan kesehatan.
klien. The overall goal of the care giver is to guide the client to
base yang komprehensif tentang klien dan teori yang sesuai dengan
perubahan yang telah terjadi. Immediate and long range goals are
jangka pendek.
terjadi jIf it is not met the goals are reformed.jika tidak mencapai
tujuan.
pengaruh terhadap respon klien akibat tekanan atau stress. Klien dalam
b. Psychological Psikologis;
d. Perkembangan;DevelopmentalpP
43
e. Spiritual Spiritual.
the central core, lines of resistance, lines of normal defense, and lines
ego, and what Neuman terms 'knowns and commonalities'. Struktur inti
resistance and two lines of defense protect this core. Garis resistensi
dan dua baris pertahanan melindungi inti ini. The person may in fact be
the basic core structures are lines of defense and resistance (shown
lebih dekat ke inti. Orang dilihat sebagai berada dalam keadaan yang
2. Lingkungan sekitarnya
affect the person's normal line of defense and so can affect the stability
keutuhan.
3. Kesehatan
tekanan yang mereka hadapi. The client system moves toward illness
and death when more energy is needed than is available. Sistem klien
dibutuhkan.
46
4. Pelayanan
Neuman states that, because the nurse's perception will influence the
diberikan kepada pasien. Peran perawat dilihat dari segi derajat reaksi
DIAGRAM Teorineuman
Reconstitution
logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah (Hidayat, 2015).
Ringan 7-9
Faktor-faktor yang Depresi
7
mempengaruhi depresi : Sedang 10-
1. Kesulitan tidur pada malam
1. Dimensi Biologis hari
2. Dimensi Psikologis 14
2. Kehilangan berat badan
3. Dimensi Sosial 3. Kelelahan tanpa sebab Berat15-19
Kultural 4. Gelisah dan tidak dapat
menghindarinya
5. cepat marah dari biasanya Ekstrim20+
Faktor yang mempengaruhi kadar 6. merasa orang lain akan lebih
gula darah baik jika saya mati
1. Faktor genetik atau keturunan 7. merasa rendah diri dan sedih
2. Virus dan bakteri 8. Saya penuh harapan untuk
3. Terlalu banyak masa depan
mengkonsumsi karbohidrat
atau gula
4. Kurang tidur
5. Malas beraktifitas fisik Normal
6. Rokok, soda, dan minuman
beralkohol kadar gula darah GDA < 200 mg/dl
7. Takut kulit hitam karena 9.
matahari 10.
8. Jumlah nutrisi Tinggi
9. Depresi GDA ≥ 200 mg/dl
Keterangan :
: Mempengaruhi
Gambar 3.1 Kerangka konseptual hubungan depresi dengan kadar gula darah
acak pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2 di Ruang Dahlia RSUD
Jombang
48
49
Keterangan :
psikologis, dimensi sosial kultural sedangkan regulasi gula darah terdiri dari
Faktor genetik atau keturunan, Virus dan bakteri, Terlalu banyak mengkonsumsi
karbohidrat atau gula, Kurang tidur, Malas beraktifitas fisik, Rokok, soda, dan
minuman beralkohol, Takut kulit hitam karena matahari , Jumlah nutrisi, Depresi.
Kadar gula darah pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2 terdiri dari normal dan
tinggi.
3.2 Hipotesis
(Arikunto, 2010).
H1 : Ada hubungan depresi dengan kadar gula darah acak pada penderita
H0 : Tidak ada hubungan depresi dengan kadar gula darah acak pada
METODE PENELITIAN
(Nursalam, 2013).
variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat (Hidayat,
2014).
50
51
4.3.1 Populasi
4.3.2 Sampel
N
n
1 N ( )2
Keterangan:
N = jumlah populasi
n = jumlah sampel
= tingkat kesalahan
72
n
1 72(0,1) 2
72
n
1 72(0,01)
72
n
1.72
= 41,86
= 42 orang (Slovin).
52
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria eksklusi
Diabetes Mellitus.
4.3.3 Sampling
Identifikasi masalah
Populasi
Semua penderita Diabetes Mellitus tipe 2 di Ruang Dahlia RSUD Jombang
sejumlah 72 orang
Sampling
purposive sampling
Sampel
Sebagian penderita Diabetes Mellitus tipe 2 di Ruang Dahlia RSUD Jombang
sejumlah 42 orang
Hasil Penelitian
Gambar 4.1 :Kerangka kerja hubungan depresi dengan kadar gula darah acak
pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2 di Ruang Dahlia RSUD
Jombang
54
dengan hajat untuk memperoleh data yang sesuai baik data kualitatif
diartikan sebagai daftar pernyataan yang sudah tersusun dengan baik dan
perubahan atau hal-hal yang akan diteliti. Dalam metode obsrevasi ini,
56
sebagai berikut:
informed consent.
5. Membagikan kuesioner.
penelitian.
1. Pengolahan Data
a. Editing
b. Coding
1. Responden
Responden 1 = R1
Responden 2 = R2
Responden 3 = R3
2. Umur
Umur < 20 = U1
Umur 21-35 = U2
Umur > 35 = U3
3. Tingkat Pendidikan
Pendidikan Menengah(SMA) = T2
4. Pekerjaan
Bekerja = P1
Tidak bekerja = P2
Pernah = I1
Tidak pernah = I2
Majalah = Si2
Radio/TV = Si3
Internet = Si4
7. Depresi
Ringan = S4
Sedang = S3
Berat = S2
Ekstrim = S1
Normal = Gd2
Tinggi = Gd1
c. Scoring
d. Tabulating
100 % = Seluruhnya
76 % - 99 % = Hampir seluruhnya
50 % = Setengah responden
(Arikunto, 2010).
2. Analisa Data
a. Analisis Univariate
Ringan : 7-9
Sedang : 10-14
Berat : 15-19
Extrim : 20+
(Saryono, 2010)
b. Analisis bivariate
Mellitus tipe 2.
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan.
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
Ruang Dahlia RSUD Jombang pada tanggal 17-27 April 2017 dengan
responden 42 orang. Hasil penelitian disajikan dalam dua bagian yaitu data
umum dan data khusus. Data umum dimuat karakteristik, umur pendidikan,
dari Depresi, kadar gula darah acak pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2
serta tabel silang yang menggambarkan ada hubungan Depresi dengan kadar
gula darah acak pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2 di Ruang Dahlia
RSUD Jombang.
03’ 46” sampai 112o 27’ 21” Bujur Timur dan 7o 20’ 48” sampai 7o 46’
62
63
resonden merasa kematian lebih baik bagi orang lain sejumlah 25 orang
(59,5%).
1. Depresi
Tabel 5.9 Tabulasi silang hubungan Depresi dengan kadar gula darah
acak pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2 di Ruang
Dahlia RSUD Jombang tanggal 17-27 April 2017
kadar gula darah acak pada
penderita Diabetes Mellitus tipe 2
Depresi Tinggi normal Total
% % %
Ekstrim 1 2,4 0 0 1 2,4
Berat 10 23,8 1 2,4 11 26,2
Sedang 11 26,2 6 14,3 17 40,5
Ringan 4 9,5 9 21,4 13 31
Total 26 61,9 16 38,1 42 100
= 0,001 = 0,05
Sumber : Data primer 2017
α = 0,005 atau ( < ), maka Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti
ada hubungan Depresi dengan kadar gula darah acak pada penderita
5.2 Pembahasan
5.2.1 Depresi
saya sering mengalami pada pernyataan saya merasa orang lain lebih baik
merasa orang lain lebih baik jika saya mati, hal ini menunjukkan seseorang
(reality testing ability / RTA masih baik), kepribadian tetap utuh (tidak ada
yang menurun, dengan gejala utama berupa kesedihan. Gejala ini ternyata
derajat gangguan bertaraf ringan, sedang, atau berat. Ditinjau dari aspek
klinis, Depresi dapat berdiri sendiri, merupakan gejala dari penyakit lain,
(Sudiyanto, 2010).
dideritanya. Dengan cara berfikir yang kurang baik maka responden ketika
berkisar antara 20-50 tahun. Inseden meningkat pada usia kurang dari 20
tahun. Serta penelitian yang dilakukan oleh Gangguan depresi berat terjadi
pada orang tanpa hubungan interpersonal dekat atau pada mereka yang
5.2.2 Kadar gula darah acak pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2
gula darah acak pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2 adalah tinggi
dalam umur pra manula. Usia ini berdampak pada kenaikan gula darah.
gula darah. Hasil ini sesuai dengan Soegondo (2010), bahwa penyakit
adalah suatu jenis diabetes mellitus dimana jumlah insulin tinggi atau
normal tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel
hal ini dapat mempengaruhi kadar gula darah pada penderita Diabetes
(Andri, 2009).
3. Hubungan Depresi dengan kadar gula darah acak pada penderita Diabetes
Mellitus tipe 2
Depresi sedang hampir dari setengah kadar glukosa darah acak pada pasien
Nilai GDS tertinggi di Ruang Dahlia yaitu sejumlah 500mm/dl dan nilai
Dari hasil uji statistik rank spearman diperoleh angka signifikan atau
nilai probabilitas (0,001) jauh lebih rendah standart signifikan dari 0,05
atau ( < ), maka data Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti ada
hubungan Depresi dengan kadar gula darah acak pada penderita Diabetes
kategori sedang bisa membuat kadar gula menjadi tinggi, hal ini
penderita diabetes mellitus adalah umur lebih dari 64 tahun, wanita, dan
Pada bab ini akan disajikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian
dalam penelitian yang berjudul Hubungan Depresi dengan kadar gula darah acak
6.1 Kesimpulan
2. Kadar gula darah acak pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2 di Ruang
3. Ada hubungan Depresi dengan kadar gula darah acak pada penderita
6.2 Saran
Dapat memperhatikan keadaan lansia baik secara fisik maupun psikis dan
menurunkan Depresi.
lain yang turut mempengaruhi kadar gula darah pasien Diabetes Mellitus
71
72
3. Bagi responden
Dapat memberikan edukasi dan informasi yang adekuat bagi pasien pasien
Hidayat, Alimul. 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta: Rineka Cipta.
Kaplan & Sadock, 2010. Depresi sebagai suatu diagnosa gangguan jiwa.
https://core.ac.uk/download/files.pdf. Diakses 23/02/2017
Soegondo S., 2008. Hidup secara mandiri dengan Diabetes Melitus, Kencing.
http://eprints.ums.ac.id/22446/14. Diakses 26/02/2017.
Kepada :
Dengan Hormat.
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi S1
Keperawatan STIKES Insan Cendekia Medika Jombang:
NIM :13.321.0049
Penelitian ini tidak berbahaya dan tidak merugikan anda sebagai responden
kerahasian semua informasi yang telah diberikan akan dijaga dan hanya digunakan
untuk kepentingan penelitian saja.
Jika anda tidak bersedia menjadi responden maka, diperbolehkan untuk tidak
berpatisipasi dalam penelitian ini dan apabila selama pengambilan data terdapat hal-
hal yang tidak diinginkan, maka anda berhak mengundurkan diri.
Hormat saya
Judul : Hubungan depresi dengan kadar gula darah acak pada penderita
oleh peneliti, saya diminta untuk bersedia diteliti. Saya mengerti, bahwa resiko yang
terjadi kecil. Apabila ada proses penelitian dapat menimbulkan respon emosional
yang tidak nyaman, maka peneliti akan menghentikan dan akan memberi dukungan.
Saya berhak mengundurkan diri dari penelitian tanpa adanya sanski atau kehilangan
hak.
Saya mengerti bahwa catatan ini akan dirahasiakan dan dijamin selegal
mungkin. Semua berkas yang mencantumkan semua identitas dan semua jawaban
yang saya berikan hanya digunakan untuk keperluan pengolahan data. Bila sudah
tidak digunakan akan dimusnahkan dan hanya peneliti yang mengetahui kerahasiaan
data.
Demikian secara sukarela dan tidak ada paksaan dari pihak manapun, saya
Responden
( )
LEMBAR KUESIONER
Nama :
Alamat :
Usia :
Berilah tanda ( ) pertanyaan di bawah ini.
A. Data Umum
1. Pendidikan
Pendidikan dasar (SD, SMP)
Pendidikan menengah (SMA)
Pendidikan Tinggi
2. Pekerjaan
Bekerja
Tidak bekerja
3. Pernah mendapatkan informasi tentang diabetes mellitus
Pernah
Tidak pernah
4. Sumber informasi tentang diabetes mellitus
1. Petugas kesehatan
2. Majalah
3. Radio/TV
4. Internet
B. Data Khusus
DEPRESI
Petunjuk pengisian angket
1. Beri tanda cek (√) jika terdapat gejala dibawah ini yang anda alami
2. Jawaban boleh diisi lebih dari satu atau semua
3. Jawaban diisi sendiri tidk boleh diwakilkan tetapi boleh dibantu
Instrumen Deperession Anxiety Stress Scale (DASS 42)
Keterangan
Skor
No. Pernyataan
0 1 2 3
1. Saya telah merasa mulut saya kekeringan
Saya mengalami kesulitan bernafas (nafas sangat
2. cepat, sesak nafas tanpa bantuan otot pernafasan
tambahan)
3. Saya menggigil (misalnya ditangan)
Saya kawatir terhadap situasi dimana mungkin saya
4.
panik dan membuat kebodohan sendiri
5. Saya merasa sering panik
Saya merasakan jantung berdebar tanpa ada
6. aktivitas fisik (misalnya merasakan peningkatan
denyut jantung, denyut jantung menghilang)
7. Saya merasa takut tanpa alasan yang jelas
Sumber : Saryono (2010)
No Pertanyaan 0 (%) 1 (%) 2 (%) 3 (%)
1 Saya merasa rendah diri dan sedih 0 0 1 20 2 16 3 6
2 Saya mengalami kesulitan tidur pada
0 0 1 17 3 9 3 9
malam hari
3 Saya menyadari jika saya kehilangan
0 0 20 47.6 17 40.5 5 11.9
berat badan
4 Saya mengalami kelelahan tanpa sebab 0 0 28 66.7 13 31.0 1 2.4
5 Saya merasa gelisah dan tidak dapat
0 0 24 57.1 14 33.3 4 9.5
menghindarinya
6 Saya penuh harapan untuk masa depan 0 0 19 45.2 18 42.9 5 11.9
7 Saya lebih cepat marah dari biasa 0 0 13 31.0 15 35.7 14 33.3
8 Saya merasa orang lain akan lebih baik
0 0 14 33.3 25 59.5 3 7.1
jika saya mati
Data umum
kode R UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN INFORMASI SUMBER
R1 3 2 1 1 1
R2 3 1 1 1 1
R3 3 2 2 1 4
R4 3 2 2 1 1
R5 3 1 1 1 2
R6 3 2 1 1 1
R7 3 1 1 1 1
R8 3 3 1 1 4
R9 3 1 2 1 1
R10 3 1 2 1 1
R11 3 1 1 1 1
R12 3 2 1 1 1
R13 3 3 1 1 1
R14 3 2 2 1 1
R15 3 2 2 1 1
R16 3 2 1 1 1
R17 3 3 1 1 4
R18 3 2 2 1 1
R19 3 2 2 1 1
R20 3 2 2 1 1
R21 3 2 2 1 1
R22 3 2 2 1 1
R23 3 2 2 1 1
R24 3 2 2 1 1
R25 3 1 1 1 1
R26 3 2 2 1 1
R27 3 1 2 1 1
R28 3 2 2 1 1
R29 3 1 2 1 1
R30 3 1 2 1 1
R31 3 1 2 1 1
R32 3 2 2 1 1
R33 3 2 1 1 1
R34 3 1 2 1 1
R35 3 2 1 1 1
R36 3 2 2 1 1
R37 3 2 2 1 1
R38 3 2 2 1 1
R39 3 2 2 1 1
R40 3 2 2 1 1
R41 3 2 2 1 1
R42 3 2 2 1 1
umur pekerjaan
kode 1 = < 20 tahun kode 1 = bekerja
kode 2 = 20-35 tahun kode 2 = tidak bekerja
kode 3 = > 35 tahun
pendidikan informasi
kode 1 = pendidikan dasar kode 1 = pernah
kode 2 = pendidikan menengah kode 2 = tidak pernah
kode 3 = pendidikan tinggi
sumber informasi
kode 1 = petugas kesehatan
kode 2= majalah
kode 3 = radio/TV
kode 4 = internet
TABULASI DEPRESI DAN KADAR GULA DARAH
kode R P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 JML Depresi GDA kode
R1 3 2 1 1 1 2 2 2 14 3 210 1
R2 1 1 1 1 1 1 2 1 9 4 243 1
R3 1 2 2 1 2 2 2 2 14 3 217 1
R4 1 1 1 1 1 1 1 2 9 4 195 2
R5 3 3 1 3 3 3 3 3 22 1 250 1
R6 1 1 1 1 2 1 1 1 9 4 195 2
R7 2 1 2 2 2 1 2 2 14 3 187 2
R8 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 192 2
R9 2 2 1 2 1 2 2 2 14 3 195 2
R10 2 3 3 1 1 3 3 1 17 2 250 1
R11 1 2 1 2 2 2 2 2 14 3 105 2
R12 2 3 2 2 3 3 2 2 19 2 195 2
R13 3 3 2 1 1 2 3 3 18 2 260 1
R14 1 1 1 1 2 1 1 1 9 4 198 2
R15 2 2 2 1 1 2 2 2 14 3 173 2
R16 2 1 2 1 2 2 2 2 14 3 222 1
R17 3 3 3 2 1 2 3 2 19 2 500 1
R18 2 3 3 2 1 2 3 2 18 2 270 1
R19 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 333 1
R20 2 2 2 1 2 1 1 1 12 3 260 1
R21 3 3 2 2 2 1 3 2 18 2 312 1
R22 1 2 2 1 2 2 1 1 12 3 300 1
R23 1 1 1 1 1 1 2 1 9 4 284 1
R24 1 1 1 1 1 2 1 1 9 4 135 2
R25 1 2 1 2 2 1 2 2 13 3 382 1
R26 2 2 2 2 3 2 3 2 18 2 350 1
R27 1 1 1 1 1 1 1 2 9 4 127 2
R28 2 2 3 1 2 2 3 3 18 2 223 1
R29 1 2 3 2 1 3 3 2 17 2 259 1
R30 1 2 2 1 2 2 2 2 14 3 122 2
R31 2 2 2 1 1 2 3 1 14 3 233 1
R32 1 1 1 1 1 1 1 2 9 4 269 1
R33 1 3 2 1 3 3 3 1 17 2 242 1
R34 2 2 2 2 2 1 1 2 14 3 315 1
R35 2 1 2 2 1 2 2 2 14 3 182 2
R36 3 3 1 2 2 2 3 2 18 2 275 1
R37 1 1 1 1 1 1 2 1 9 4 268 2
R38 2 1 2 1 1 1 3 2 13 3 255 1
R39 2 2 1 1 1 2 2 2 13 3 260 1
R40 1 1 1 1 1 1 1 2 9 4 190 2
R41 1 1 1 1 1 1 1 2 9 4 198 2
R42 2 2 2 1 1 1 3 1 13 3 255 1
JML 70 76 69 57 64 70 85 73
% 55.6 60 55 45 51 56 67 57.9
Ringan : 7-9 kode 4 = ringan kode 1= tinggi
Sedang : 10-14 kode 3 = sedang kode 2 = normal
Berat : 15-19 kode 2 = berat
Extrim : 20+ kode 1 = extrim
Frequencies
Statistics
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
N Valid 42 42 42 42 42 42 42 42
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0
Frequency Table
P1
P2
P3
P4
P6
P7
P8
Depresi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid ekstrim 1 2.4 2.4 2.4
berat 11 26.2 26.2 28.6
sedang 17 40.5 40.5 69.0
ringan 13 31.0 31.0 100.0
Total 42 100.0 100.0
umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid > 35 tahun 42 100.0 100.0 100.0
pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid pendidikan dasar (SD, SMP) 12 28.6 28.6 28.6
Pendidikan menengah (SMA) 27 64.3 64.3 92.9
Pendidikan tinggi 3 7.1 7.1 100.0
Total 42 100.0 100.0
pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid bekerja 14 33.3 33.3 33.3
tidak bekerja 28 66.7 66.7 100.0
Total 42 100.0 100.0
informasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid pernah 42 100.0 100.0 100.0
sumber informasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid petugas kesehatan 38 90.5 90.5 90.5
majalah 1 2.4 2.4 92.9
internet 3 7.1 7.1 100.0
Total 42 100.0 100.0
Crosstabs
Nonparametric Correlations
Correlations
Depresi kadar gula darah
Spearman's rho Depresi Correlation Coefficient 1.000 .485**
Sig. (2-tailed) . .001
N 42 42
**
kadar gula darah Correlation Coefficient .485 1.000
Sig. (2-tailed) .001 .
N 42 42
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).