Anda di halaman 1dari 4

35.

Monitoring Ekstremitas Bawah - 3480

Definisi : mengumpulkan, menganalisis, dan menggunakan data pasien untuk [dapat]


mengkategorikan risiko dan mencegah cedera pada ekstremitas bawah.

Aktivitas-aktivitas:

 Inspeksi terhadap kebersihan kulit yang buruk


 Inspeksi adanya edema pada ekstremitas bawah
 Inspeksi perubahan pada kuku kaki (misalnya penebalan, infeksi jamur, kuku tumbuh ke
dalam dan hiasan yang tidak sesuai)
 Inspeksi warna, suhu, hidrasi, pertumbuhan rambut, tekstur, pecah-pecah atau luka pada
kulit
 Inspeksi adanya maserasi, pecah-pecah atau luka pada sela-sela jari
 Dapatkan data mengenai adanya perubahan pada kaki dan riwayat ulser kaki sebelumnya
maupun saat ini atau [riwayat] amputasi
 Tentukan status mobilisasi (misalnya mampu berjalan tanpa bantuan, berjalan dengan
bantuan alat bantu, atau tidak dapat berjalan-menggunakan kursi roda)
 Inspeksi kaki apakah ada deformitas termasuk jari-jari kaki yang terlalu melengkung, kepala
metatarsal menonjol, dan lengkungan yang tinggi atau rendah atau perubahan
CHarcot/pelunakan mendadak pada tulang di kaki
 Monitor kekuatan otot pada pergelangan kaki dan tumit kaki
 Inspeksi kaki apakah terdapat tekanan (misalnya adanya kemerahan yang terlokalisir,
peningkatan suhu, lepuh, katimumul atau pembentukan kalus)
 Kaji apalah terjadi parasthesias (misalnya baal, kesemutan atau terbakar)
 Palpasi ketebalan bantalan lemak di atas kepala metatarsal
 Palpasi nadi dorsalis pedis dan tibial posterior
 Tentukan indek tekanan pergelangan kaki, sesuai indikasi
 Kaji adanya klaudikasi yang berselang-seling, nyeri saat istirahat atau nyeri saat malam
 Tentukan waktu pengisian kapiler
 Monitor tingkat sensasi proteksi menggunakan Monofilament nylon Semmes-Weinstein
 Tentukan ambang batas persepsi vibrasi
 Tentukan respon propriosepsi
 Kajl refek tendon dalam (misalnya pergelangan kaki dan lutut), sesuai indikasi
 Monitor cara berjalan dan distribusi berat pada kaki (misalnya observasi [cara] berjalan dan
tentukan bagaimana kebiasaan pemakaian sepatu)
 Monitor kondisi sepatu dan kaos kali (misalnya kebersihan dan kondisi yang baik)
 Monitor penggunaan sepatu yang sesuai (misainya sepatu tanpa hak dengan bentuk separu
sesuai dengan bentuk kaki; tempat jari adekuat; sol sepatu terbuat dari bahan yang dapat
mengasorbsi kaos kaki, apakah sepatu cocok dengan tali atau renda: apakah terbuat dari
bahan yang lembut, mudah untuk sirkulasi udara dan fleksibel; cocok untuk gangguan cara
berjalan dan tungkai; dan apakah sepatu potensial untuk dimodifikasi, sesuai kebutuhan)
 Monitor penggunaan kaos kaki yang sesual (misalnya bahan yang mudah mengabsorbsi dan
tidak ketat)
 Monitor mobilisasi sendi (misalnya dorsofleksi pergelangan kaku dan gerakan sendi subtalar)
 Lakukan surveillans/pengecekan berkelanjutan pada ekstremitas bawah untuk menentukan
perlu tidaknya rujukan, paling tidak 4 kali setahun
 Gunakan level risiko cedera sebagai penuntun untuk menentukan rujukan yang sesual
 Identifikasi perawatan kaki khusus yang dibutuhkan (misalnya perawatan kaki atau orthotics,
pemotongan kalus, pemotongan kuku, evaluasi dan latihan mobilisasi, evaluasi dan
manajemen deformitas kaki, perawatan kulit atau deformintas/infeksi kuku, koreksi cara
berjalan yang abnormal atau beban yang abnormal, dan/atau evaluasi dan manajemen
gangguan sirkulasi arteri)
 Konsultasikan pada dokter terkait rekomendasi untuk [dilakukannya] evaluasi dan terapi
lebih lanjut (misalnya x-ray, sesuai kebutuhan
 Berikan pasien/keluarga informasi mengenai perawatan kaki khusus yang direkomendasikan
 Identifikasi keinginan pasien/keluarga untuk [memperoleh] rujukan petugas kesehatan atau
institusi, sesuai kebutuhan
 Tentukan sumber-sumber finansial pasien terkait dengan pelayanan perawatan kaki khusus
 Sediakan bantuan untuk mendapatkan sumber-sumber finansial (misalnya kontak layanan
sosial), sesuai kebutuhan
 Kontak petugas kesehatan/institusi sesuai kebutuhan dalam rangka menyusun pelayanan
perawatan kaki khusus (misalnya mengenai jadwal pertemuan)
 Lengkapi rujukan secara tertulis, sesuai kebutuhan

36. Pemberian Obat - 2300

Definisi : mempersiapkan, memberikan dan mengevaluasi efektifitas obat dengan resep dan tanpa
resep.

Aktivitas-aktivitas :

 Pertahankan aturan dan prosedur yang sesuai dengan keakuratan dan keamanan pemberian
obat-obatan
 Pertahankan lingkungan yang bisa memaksimalkan keamanan dan efektifitas pemberian
obat-obatan
 Hindari interupsi ketika menyiapkan, memverifikasi dan memberikan obat
 lkuti prosedur lima benar dalam pemberian obat
 Verifikasi resep obat-obatan sebelum pemberian obat
 Resepkan atau rekomendasikan obat berdasarkan kewenangan untuk meresepkan, dengan
tepat
 Monitor kemungkinan alergi terhadap obat, interaksi dan kontraindikasi, termasuk obat-
obatan diluar konter dan obat-obatan herbal
 Catat alergi yang dialami klien sebelum pemberian obat dan tahan obat-obatan jika
diperlukan
 Beritahukan klien mengenai jenis obat, alasan pemberian obat, hasil yang diharapkan dan
efek lanjutan yang akan terjadi sebelum pemberian obat
 Pastikan bahwa obat-obatan hipnotik, narkotik dan antibiotik sudah diberhentikan atau
diresepkan kembali dengan tanggal yang baru
 Catat tanggal kadaluwarsa obat yang tertera pada wadah obat
 Siapkan obat-obatan dengan menggunakan peralatan dan teknik yang sesuai selama
pemberian terapi obat-obatan
 Verifikasi perubahan bentuk obat sebelum pemberian obat (misalnya, tablet yang
dihaluskan, obat oral cair yang diberikan dari infus, paket obat yang tidak biasanya)
 Gunakan barkode untuk membantu pemberian obat jika memungkinkan

37. Peresepan Obat – 2390


Definisi : peresepan obat untuk masalah kesehatan.

Aktivitas-aktivitas :

 Evaluasi tanda dan gejala dari masalah kesehatan saat ini


 Kaji riwayat kesehatan dan penggunaan obat-obatan
 Identifikasi alergi yang diketahui
 Kaji kemampuan keluarga dalam memberikan obat-obatan
 Identifikasi obat-obatan yang memiliki indikasi untuk masalah kesehatan saat ini
 Resepkan obat-obatan sesuai dengan otoritas peresepan obat dan atau sesuai protokol
 Tuliskan resep, menggunakan nama termasuk dosis dan petunjuk pemberian obat
 Ucapkan dengan jelas singkatan yang sulit yang dapat dengan mudah menimbulkan
kesalahpahaman (seperti: micrograms, miligrams, units)
 Periksa bahwa angka desimal dalam dosis terlihat jelas dengan menggunakan awalan angka
nol (seperti: 0.2 vs.2)
 Hindari penggunaan angka nol dibelakang koma (seperti 2 vs.2.0)
 Gunakan metode peresepan elektronik jika tersedia
 Gunakan singkatan, akronim dan simbol yang terstandarisasi
 Periksa bahwa semua obat yang diresepkan telah ditulis dengan benar, lengkap dan sesuai
dengan keperluan dan tujuan penggunaannya
 Ikuti rekomendasi untuk penggunaan dosis awal dari obat (seperti miligram/kilogram berat
badan, luas permukaan tubuh, atau dosis efektif terendah)
 Konsultasikan dengan dokter atau petugas farmasi sesuai kebutuhan
 Konsultasikan pada referensi pemberian obat untuk dokter dan referensi lainnya jika
diperlukan
 Konsultasikan pada perwakilan dari perusahaan penyedia obat sesuai kebutuhan
 Ajarkan pasien dan/atau keluarga metode pemberian obat sesuai kebutuhan
 Ajarkan pasien dan keluarga terkait reaksi yang diharapkan dan efek samping dari obat
 Berikan alternatif waktu pemberian dan modalitas dalam pemberian obat secara mandiri
untuk meminimalkan perubahan gaya hidup
 Ajarkan pasien dan keluarga mengenai bagaimana cara menebus kembali obat yang
diresepkan, sesuai keperluan
 Ajarkan pasien/keluarga kapan waktu untuk mencari bantuan tambahan
 Monitor efek terapeutik dan efek samping dari obat yang diberikan, sesuai kebutuhan
 Pertahankan pengetahuan mengenai obat-obat yang digunakan dalam praktek
keperawatan, termasuk indikasi penggunaan, tindakan pencegahan, efek samping, efek
toksik dan informasi dosis seperti yang dipersyaratkan oleh otoritas peresepan obat dan
undang-undang

38. Rekonsiliasi Pengobatan - 2395

Definisi : Perbandingan obat rumahan pasien, yang dibandingkan dengan pada saat masuk, transfer,
dan/atau pada saat pulang untuk memastikan akurasi dari keselamatan pasien.

Aktivitas-aktivitas:

 Gunakan alat standar untuk memperoleh semua informasi obat, termasuk obat yang
diresepkan, obat yang bisa dibeli di apotek, dan suplemen makanan dan herbal
 Dapatkan sejarah pengobatan lengkap dengan memeriksa botol obat atau daftar, verifikasi
dengan pasien dan keluarga, dan/atau berkomunikasi dengan dokter dan farmasi
 Catat nama obat, dosis, frekuensi, dan rute dalam daftar obat
 Tentukan kapan obat terakhir diambil
 Bandingkan daftar obat untuk indikasi dan riwayat medis untuk memastikan daftar akurat
dan lengkap
 Rekonsiliasi obat di semua titik transisi termasuk pada saat masuk, transfer, dan pada saat
dipulangkan
 Rekonsiliasi obat dengan perubahan kondisi pasien atau dengan perubahan obat
 Sampaikan perbedaan untuk memesan dokter dengan tepat
 Anjurkan pasien dan keluarga untuk mempertahankan daftar obat yang diperbarui dan
bicarakan ke dokter pada setiap janji atau masuk rumah sakit
 Anjurkan pasien dan keluarga untuk memperoleh semua obat melalui satu apotek untuk
mengurangi risiko kesalahan
 Anjurkan pasien dan keluarga untuk mengambil peran aktif dalam pengelolaan obat

Anda mungkin juga menyukai