PENGETAHUAN LINGKUNGAN
ELANJATI WORLDAILMI
Kejadian tersebut terjadi pada pukul 14.00 WIB. PT DCI bertempat di Kawasan
Industri, Jalan Raya Industri Tegalgede, Lemahabang, Jawa Barat. Sementara warga
yang terkena dampak adalah warga Bangkongreang, Kecamatan Cikarang Utara,
Kabupaten Bekasi. Mereka dirawat di dua rumah sakit berbeda.
"Saat ini korban dirawat di rumah sakit yang berbeda, yang satu di RS Medirosa sekitar
26 (korban) dengan rincian 9 balita, sisanya orang dewasa. Di RS Mitra Keluarga ada
21, saya tidak mengetahui secara pasti tapi sampai saat ini korban terus bertambah, kata
Rangga.
"Dibawanya ada yang naik ojek, ada yang naik mobil," kata Rangga.
"Iya betul, tapi saya sedang tidak ada waktu, saya lagi mengurus orang sakit," jawabnya
singkat.
"Betul. Ada 51 orang yang dirawat. Intinya lagi ada trial dari pabrik yang nyoba
alatnya, dia mengetes mesinnya karena dua minggu lalu mesinnya rusak yang
seharusnya pembuangan asapnya ke atas tapi ini berputar-putar di bawah ruangan
sehingga terjadi keracunan," terangnya.g terkena dampak limbah udara mengeluhkan
mual dan pusing dan harus dirawat di rumah sakit.
Kejadian tersebut terjadi pada pukul 14.00 WIB. PT DCI bertempat di Kawasan
Industri, Jalan Raya Industri Tegalgede, Lemahabang, Jawa Barat. Sementara warga
yang terkena dampak adalah warga Bangkongreang, Kecamatan Cikarang Utara,
Kabupaten Bekasi. Mereka dirawat di dua rumah sakit berbeda.
"Saat ini korban dirawat di rumah sakit yang berbeda, yang satu di RS Medirosa sekitar
26 (korban) dengan rincian 9 balita, sisanya orang dewasa. Di RS Mitra Keluarga ada
21, saya tidak mengetahui secara pasti tapi sampai saat ini korban terus bertambah, kata
Rangga.
Menurut Rangga, korban yang paling parah merupakan balita perempuan berusia 3
tahun yang saat ini masih berada di ruang ICU. Korban dibawa ke rumah sakit dengan
beragam transportasi.
"Dibawanya ada yang naik ojek, ada yang naik mobil," kata Rangga.
"Iya betul, tapi saya sedang tidak ada waktu, saya lagi mengurus orang sakit," jawabnya
singkat.
"Betul. Ada 51 orang yang dirawat. Intinya lagi ada trial dari pabrik yang nyoba
alatnya, dia mengetes mesinnya karena dua minggu lalu mesinnya rusak yang
seharusnya pembuangan asapnya ke atas tapi ini berputar-putar di bawah ruangan
sehingga terjadi keracunan," terangnya.
b) Merdeka.com
"Kejadian keracunan itu diduga akibat bocornya gas caustic soda PT Pindo Deli 2,"
kata Kapolres Karawang AKBP Ade Ary Syam di Karawang, Rabu kemarin. Dikutip
dari Antara.
Dia menyatakan atas kejadian itu pihak kepolisian segera mendatangi lokasi kejadian,
mencari keterangan saksi dan melakukan pendataan korban. Polisi setempat juga
mengecek kondisi korban di rumah sakit dan klinik. Sesuai dengan keterangan saksi,
peristiwa keracunan itu diduga akibat kebocoran gas caustic soda yang berasal dari PT
Pindo Deli 2 Karawang.
Gas yang bocor itu kemudian menyebar ke kawasan pemukiman warga. Saat itulah,
sejumlah warga yang tinggal di sekitar pabrik secara tak sengaja menghirup gas yang
bocor itu.
"Korban ada yang dibawa ke Rumah Sakit Rosella dan ada pula yang dibawa ke klinik
PT Pindo Deli, untuk mendapat perawatan dan pengobatan" kata Ade Ary.
Para korban yang dirawat di poliklinik milik perusahaan di antaranya Rosadi (57)
warga Desa Kutamekar, Asep Rudiana (21) warga Desa Kutapohaci, Jumad (56) warga
Desa Kutamekar dan Lastri (30) warga Desa Kutamekar.
Sedangkan korban yang dirawat di Rumah Sakit Rosella ialah Yusup (40), Siti Haryati
(30), Acih (40), Sapti (30), Heni (30), Suryani (32) serta Windayanti (30).
c) Beritasatu.com
Din yang keluarganya ikut jadi korban keracunan menjelaskan peristiwa keracunan
massal yang menimpa warga Kutamekar ini merupakan kali ketiga dialami mereka.
"Kalau memang pemerintah lebih mencintai rakyatnya maka dia harus berani menutup
pabrik PT Pindo Deli 2," katanya.
Akhir tahun 2017 silam, warga Kutamekar mengalami penderitaan yang sama akibat
bocornya cerobong asap milik Pindo Deli 2 tersebut. Saat itu warga menghirup gas
caustik soda bocoran dari pabrik Pindo Deli 2.
Hasil audit nantinya akan dijadikan acuan Pemkab Karawang dalam memgambil sikap
terhadap pabrik yang telah beberapa kali menimbulkan keracunan tersebut.
2. Ulasan
a) Penyebab
Dilansir dari berita detik.com dan merdeka.com diketahui bahwa penyebab dari insiden
ini adalah karena kebocoran gas kimia beracun pada saat salah satu mesin di pabrik
kertas PT Pindo Deli 2 Karawang diperbaiki. Gas yang bocor berjenis gas caustic soda.
Gas caustic soda berbentuk cair yang bila kontak dengan metal akan menghasilkan gas
hyifrogen yang mudah terbakar. Umumnya cairan ini dipakai untuk menghilangkan
material asam di mesin pabrik. Insiden ini masuk ke kategori disebabkan oleh human
error, karena gas tersebut muncul saat perbaikan mesin. Namun, kejadian gas beracun
yang menyerang pemukiman warga akibat pabrik tersebut tidak hanya sekali, pada
akhir tahun 2017 silam musibah ini juga terjadi akibat gas beracun dari pabrik PT Pindo
Deli 2 Karawang. Diduga bahwa pabrik ini mempunyai perencanaan pembangunan
yang kurang matang sehingga gas beracun bocor acapkali terjadi.
b) Dampak
Gas beracun yang bocor dari pabrik PT Pindo Deli 2 Karawang menyerang pemukiman
warga yang berada di sekitar lokasi pabrik. Akibatnya puluhan orang dirawat inap di
rumah sakit. Lebih parahnya, seorang balita harus mendekam di ICU akibat menghirup
gas beracun tersebut. Protes warga yang mendesak pemerintah untuk menutup pabrik
tersebut pun muncul. Keresahan masyarakat akan insiden ini terjadi di masa yang akan
datang semakin menguat lantaran sudah tiga kali kejadian ini menimpa mereka dan
sumber musibah tersebut dari pabrik yang sama. Penyakit akibat keracunan gas ini juga
tak menjamin tidak akan akut di tubuh masyarakat.
c) Penanggulangan