Anda di halaman 1dari 18

AQIDAH ISLAM

TUGAS MAKALAH BERJUDUL


“PERBANDINGAN TIGA AGAMA BESAR”

Oleh :

NURUL QOLBY HUMAERAH R ( 09220190062)

TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan
anugerah dan kemudahan penulis utuk menyelesaikan makalah ini dengan maksimal.
Makalah ini berjudul “Perbandingan Tiga Agama Besar” yang merupakan tugas mata
kuliah Aqidah Islam.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih
terdapat kesalahan di dalamnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun akan penulis terima demi penyempurnaannya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan diaplikasikan bagi penulis secara khusus dan pembaca secara umum.

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR…………...................................................................... ... i
DAFTAR ISI………………………………………………………………….. .. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Agama .............................................................................. 2
2.2. Perbandingan antara Agama Islam, Nasrani, dan Yahudi .................. 3
A. Agama Islam .................................................................................. 3
B. Agama Nasrani ............................................................................... 7
C. Agama Yahudi ................................................................................ 9
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan......................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manusia sebagai makhluk yang tercipta sempurna dengan akal, hati, dan
perasaan dituntut untuk menjadi seorang khalifah di bumi. Kehidupan di dunia
yang dinamis membuat manusia berlalu lalang di dalamnya untuk menjaga
keeksisannya di dunia agar bisa survive dan terus mendayagunakan akalnya
agar tercipta kesejahteraan bagi dirinya dan lingkungannya. Ilmu dan teknologi
memang mampu mencapai segalanya yang di dunia, namun ketika manusia
sudah mencapai di titik jenuh ada satu naluri yang harus dicermati dan dikaji
lagi yaitu naluri beragama.
Manusia menurut fitrahnya adalah makhluk agama. Sifat itu pada
dasarnya dari naluri alamiahnya untuk menyembah atau menghamba pada
suatu objek atau wujud yang dipandangnya lebih tinggi darinya atau
menguasainya. Naluri ini sebagaimana ditegaskan oleh al-Qur’an merupakan
penyaluran dari dorongan yang berada jauh di alam bawah sadarnya, yaitu
dorongan kembali kepada Tuhan.
Tidak bisa dipungkiri, agama berperan penting dalam kehidupan
manusia. Ia memberikan ketenangan, solusi, pencerahan maupun kemajuan
yang pesat dalam peradaban manusia. Berdasarkan jumlah pemeluknya, tiga
agama terbesar di dunia adalah Nasrani, Islam dan Yahudi. Agama-agama ini
memiliki sistem kepercayaan dan hukum atau aturan masing-masing.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari Agama?
2. Bagaimana perbandingan antara agama Islam, Nasrani, dan Yahudi?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Agama


Agama berasal dari bahasa Sansekerta yang bermakna haluan, peraturan,
jalan atau kebaktian kepada Tuhan. Pendapat lain, agama berasal dari dua kata
yaitu a dan Gama (bahasa sansakerta) yang berarti tidak kacau. Selanjutnya
ada pula yang mengatakan bahwa Gama berarti tuntunan. Bisa berarti agama
merupakan tuntutan hidup yang dapat menghindarkan manusia dari
kekacauan.
Ada beberapa istilah lain dari agama, antara lain religi, religion (Inggris),
religie (Belanda) religio/relegare (Latin) dan ad-din (Arab). Kata religion
(bahasa Inggris) dan religie (bahasa Belanda) adalah berasal dari bahasa induk
dari kedua bahasa tersebut, yaitu bahasa Latin “religio” dari akar kata
“relegare” yang berarti mengikat. Maknanya melakukan suatu perbuatan
dengan penuh penderitaan atau mati-matian yang berupa usaha atau sejenis
peribadatan yang dilakukan berulang-ulang. Sedangkan dari bahasa Arab, ad-
din mempunyai arti lebih dari satu yaitu hukum, perhitungan, kerajaan,
kekuasaan, tuntutan, keputusan, dan pembalasan. Dengan demikian, ad-din
merupakan pengabdian dan penyerahan mutlak dari seorang hamba kepada
Tuhan dengan upacara dan tingkah laku tertentu sebagai manifestasi ketaatan
tersebut.
Menurut Emile Durkheim, Agama diartikan sebagai suatu kumpulan
keyakinan warisan nenek moyang dan perasaan-perasaan pribadi juga sebagai
pola kepercayaan-kepercayaan, sikap-sikap emosional dan praktik-praktik
yang dipakai oleh sekelompok orang untuk mencoba memecahkan masalah
dalam kehidupan, agama juga diartikan sebagai pengalaman dunia dalam diri
seseorang tentang ketuhanan disertai keimanan dan peribadatan. E.B Tylor

2
3

menambahkan bahwa Religion is belief in spiritual being (agama adalah


kepercayaan terhadap kekuatan gaib).
Dalam pengertian ilmu sosial dan sejarah agama, agama adalah gejala
sosial umum yang memiliki dua segi yaitu segi kejiwaan (psychological state)
dan segi objektif (objective state). Segi kejiwaan disini ialah kondisi subjektif
yang ada dalam jiwa manusia berupa perasaan yang dirasakan oleh penganut
agama. Kondisi ini disebut juga kondisi agama yaitu kondisi patuh kepada
Yang disembah. Sedangkan kondisi objektif merupakan segi luar atau
kejadian objektif yang dapat dipelajari dengan dilihat dari luar menggunakan
metode ilmu sosial. Segi ini mencakup adat-istiadat, upacara keagamaan,
bangunan, tempat-tempat peribadatan, kepercayaan, cerita maupun prinsip
yang dianut oleh suatu masyarakat.
Dengan demikian bisa dikatakan bahwa agama adalah suatu kepercayaan,
keyakinan, a way of life, ajaran, doktrin, ritual, sikap-sikap emosional yang
memposisikan dirinya sebagai rambu-rambu dalam kehidupan manusia serta
sebagai suatu fitrah atau naluri yang dimiliki manusia yang dalam hal ini
harus dipenuhi karena bisa memberikan solusi bagi permasalahan yang ada
pada manusia.

2.2. Perbandingan antara Agama Islam, Nasrani, dan Yahudi


Berdasarkan jumlah pemeluknya, tiga agama terbesar di dunia adalah
agama Islam, Nasrani, dan Yahudi. Dimana, ketiga agama ini memiliki sistem
kepercayaan dan aturan masing-masing.
A. Agama Islam
Islam (Arab: al-islām, “berserah diri kepada Tuhan”) adalah
agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Agama ini termasuk
agama samawi (agama-agama yang dipercaya oleh para pengikutnya
diturunkan dari langit) dan termasuk dalam golongan agama Ibrahim.
Dengan lebih dari satu seperempat milyar orang pengikut di seluruh
4

dunia, menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah


agama Nasrani. Dalam Islam ada sistem kepercayaan dan aturan yang
berlaku, yaitu:
1. Ketuhanan
Konsep Islam teologikal fundamental ialah tauhid-kepercayaan
bahwa hanya ada satu Tuhan. Istilah Arab untuk Tuhan ialah Allāh;
kebanyakan ilmuwan percaya kata Allah didapat dari penyingkatan
dari kata al- (si) dan ʾilāh (dewa, bentuk maskulin), bermaksud
"Tuhan" (al-ilāh ), tetapi yang lain menjejakkan asal usulnya dari
Arami Alāhā. Kata Allah juga adalah kata yang digunakan oleh
orang Kristen (Nasrani) dan Yahudi Arab sebagai terjemahan dari ho
theos dari Perjanjian Baru dan Septuaginta. Yang pertama dari Lima
Rukun Islam, tauhid dituangkan dalam syahadat (pengakuan), yaitu
bersaksi: “Tiada Tuhan Melainkan Allah dan Muhammad adalah
utusan Allah”. Konsep tauhid ini dituangkan dengan jelas dan
sederhana pada surah al-Ikhlas yang terjemahannya adalah:
Katakanlah: "Dia-lah Allah (Tuhan), Yang Maha Esa,
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu,
Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada
seorangpun yang setara dengan Dia".
Nama "Allah" tidak memiliki bentuk jamak dan tidak
diasosiasikan dengan jenis kelamin tertentu. Dalam Islam
sebagaimana disampaikan dalam al-Qur'an pada surah Asy-Syura
ayat 11, dikatakan: "(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia
menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan
dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula),
dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada
sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha
Mendengar dan Melihat".
5

Allah adalah Nama Tuhan (ilah) dan satu-satunya Tuhan


sebagaimana perkenalan-Nya kepada manusia melalui al-Quran pada
surah Ta-Ha ayat 14, dikatakan : "Sesungguhnya Aku ini adalah
Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku
dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku".
Dalam Islam, visualisasi atau penggambaran Tuhan tidak dapat
dibenarkan, hal ini dilarang karena dapat berujung pada
pemberhalaan dan justru penghinaan, karena Tuhan tidak serupa
dengan apapun (QS. Asy-Syuraa : 11). Sebagai gantinya, Islam
menggambarkan Tuhan dalam 99 nama/gelar/julukan Tuhan
(asma'ul husna) yang menggambarkan sifat ketuhanan-Nya.
2. Syahadat
Dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimat shahādatāin
("dua kalimat persaksian"), yaitu "Laa ilaha illallah, Muhammadur
Rasulullah" — yang berarti "Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad
adalah utusan Allah". Adapun bila seseorang meyakini dan
kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, berarti ia sudah
dapat dianggap sebagai seorang Muslim atau mualaf (orang yang
baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya).
3. Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kitab suci dan pedoman hidup Kaum Muslim.
Kaum Muslim percaya bahwa Allah mewahyukan al-Qur’an kepada
Nabi Muhammad, Penutup segala Nabi Allah (khataman-nabiyyin),
dan menganggap bahwa al-Qur'an dan Sunnah (kata dan amalan
Nabi Muhammad) sebagai sumber fundamental Islam. Mereka tidak
menganggap Nabi Muhammad sebagai pengasas agama baru,
melainkan sebagai pembaharu dari keimanan monoteistik dari Nabi
Ibrahim a.s., Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s., dan nabi lainnya. Islam
menegaskan bahwa agama Yahudi dan Nasrani telah membelokkan
6

wahyu yang Tuhan berikan kepada nabi-nabi ini dengan mengubah


teks atau memperkenalkan intepretasi palsu, ataupun kedua-duanya.
4. Lima Rukun Islam
Islam memberikan banyak amalan keagamaan. Para penganut
umumnya digalakkan untuk memegang Lima Rukun Islam, yaitu
lima pilar yang menyatukan Muslim sebagai sebuah komunitas.
Tambahan dari Lima Rukun, hukum Islam (syariah) telah
membangun tradisi perintah yang telah menyentuh semua aspek
kehidupan dan kemasyarakatan. Hal ini meliputi segalanya seperti
kehalalan, perbankan, jihad dan zakat. Isi dari Lima Rukun Islam ini,
yaitu:
1) Mengucap dua kalimah syahadat dan meyakini bahwa tidak ada
yang berhak ditaati dan disembah dengan benar kecuali Allah
saja dan meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW adalah
hamba dan rasul Allah.
2) Mendirikan shalat lima kali sehari.
3) Berpuasa pada bulan Ramadhan.
4) Membayar zakat.
5) Menunaikan ibadah haji bagi mereka yang mampu.
5. Enam Rukun Iman
Rukun Iman merupakan pilar-pilar keimanan dalam Islam yang
harus dimiliki seorang Muslim (penganut agama Islam), yaitu:
1) Beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
2) Beriman kepada malaikat-malaikat Allah
3) Beriman kepada kitab-kitab Allah
4) Beriman kepada Rasul-Rasul Allah
5) Beriman kepada hari kiamat
6) Beriman kepada Qada dan Qadar
7

B. Agama Nasrani
Ajaran Ketuhanan dalam agama Kristen, termasuk gereja Roma
Katolik adalah sebagaimana tercantum dalam kredo iman rasuli yaitu
Trituggal yang terdiri dari Allah Bapa, Allah Putera dan Roh Kudus.
Ketiga-tiganya adalah pribadi Allah dan pribadi tersebut adalah Allah.
Semuanya Mahakudus, Mahasempurna, Mahatahu, Mahakuasa dan
kekal. Secara ringkas, sistem kepercayaan umat Kristen yaitu:
1. Allah bapa
Allah bapa adalah pencipta langit dan bumi serta segala yang
terdapat didalamnya. Allah adalah Mahakasih terhadap segala
ciptaan-Nya terutama kepada manusia. Oleh karena itu Ia selalu
menampakan Diri-Nya kepada manusia, sebagaimana pernah
dilakukanya kepada Nabi Musa (kel.3:1-16). Tujuan Allah
menampakan Diri dan bersabda melalui para Nabi itu adalah untuk
menunjukan kepada manusia siapa Dia dan apa yang dilakukan-
Nya.
2. Yesus Kretus sebagai Penebus
Dalam kredo disebutkan : “ Dan akan Yesus Kretus putra-Nya
yang tunggal, Tuhan kita”. Umat Kristiani pada umumnya yakin
bahwa Yesus adalah Tuhan. Ia adalah Putra Allah yang di utus
kedunia menjadi seorang penebus, yang akan menebus dosa
asal manusia serta segala akibatnya. Penebus tersebut adalah Yesus
Krestus. Menurut perjanjian Lama, sang penebus ini akan diurapi
sehingga digelari dengan Messiah, al-Masih/ Kristus.
3. Roh Kudus
Roh kudus keluar dari Allah bapa dan Allah putra. Roh kudus
diutus oleh Yesus Kritus, dari bapa kepada manusia, karena Yesus
tidak menghendaki manusia itu sendirian. Roh kudus turun kedunia
yaitu kepada para rasul dan murid-murid Yesus dan selanjutnya pada
8

gereja dihari pantekosta, hari ke-50 sesudah Paskah atau hari ke-10
sesudah kenaikan Yesus ke surga. Dapat dikatakan bahwa yang
bekerja di dunia sekarang ini adalah roh Kudus.
4. Malaikat
Menurut ajaran Roma Katolik, malaikat adalah makhluk Allah
yang berwujud roh, mempunyai akal dan kehendak bebas. Kitab
suci menceritakan beberapa nama malaikat seperti Gabiel, Mikail,
Rofail, Kerubin dan Serafin.pemimpin para malaikat adalah Santo
Mikail yang selalu melawan roh jahat (syetan). Bagi setiap orang ada
malaikat yang melindungi dan menjaganya dari segala godaan setan
dan membimbing serta mendorongnya menuju segala kebaikan.
5. Maria Bunda Tuhan
Kedudukan Maria dalam keyakinan gereja Roma Katolik, adalah
jauh diatas para malaikat dan manusia, kerena sebagaimana
ditetapkan oleh gereja roma katolik pada 8 Desember 1854, ia luput
dari dosa perorangan. Dalam kehidupanya pun ia tetap suci dan tetap
perawan. Kemudian ia menerima kabar gembira yaitu
mengandungkan Yesus Sang Penebus dan ketika mengandung maria
memberi pengertian bahwa keinginan untuk berhubungan kelamin
merupakan inti dosa, sehingga sesudah Yesus lahir ia tidak pernah
mempunyai anak lagi.
6. Alam semesta
Gereja Roma Katolik juga mengajarkan bahwa alam semesta ini
adalah ciptaan Allah. Allah menciptaan dunia dengan tujuan utnuk
memberikan segala kebaikan-Nya yang tak terhingga. Jadi jagad
raya ini mencerminkan kemuliaan-Nya, dan karenanya segala
ciptaan-Nya menerima kebaikan-Nya.
9

7. Manusia
Tubuh dan jiwa manusia diciptakan oleh Tuhan. Dengan jiwa itu
manusia memperoleh kehidupan. Jiwa manusia itu berakal, dapat
mengetahui, berkehendak dan dapat memilih dengan bebas seperti
malaikat. Roh manusia menyerupai Tuhan. Itu berarti Tuhan
mengasihi manusia agar ia kelak hidup kekal, dan Tuhan
memberi bahagiaan kehidupan Tuhan yang disebut kehidupan
berahmat. Inilah yang disebut “anugrah”. Karena kehidupan
berahmat itu pulalah maka manusia pertama, yaitu Adam dan Hawa,
menjadi anak Allah dan serupa dengan Allah, akan tetapi dalam
masa percobaan Adam dan Hawa melanggar larangan yaitu makan
buah pengetahuan.
8. Dosa asal
Pelanggaran yang dilakukan oleh adam berakibat lebih lanjut
kepada keturunanya, yaitu beban yang disebut dosa asal. Karena
dosa Adam maka manusia tidak lagi memperoleh kehidupan yang
berahmat. Manusia akan terkena mati, suatu hal yang seharusnya
tidak akan terjadi jika Adam tidak melanggar larangan. Manusia
telah menentang Tuhan , dan ingin menyamai Tuhan. Akibatnya
manusia memiliki kecenderungan berbuat jahat dan suka kesenangan
duniawi dsb.
C. Agama Yahudi
Inti ajaran agama Yahudi dikenal dengan “Sepuluh Firman Tuhan”
(Ten Commandments atau Decalogue). Kesepuluh ajaran Tuhan tersebut
diterima oleh nabi Musa di bukit Sinai (Tursina) langsung dari Tuhan.
Menurut Louis Finkestein, editor buku The Jews, Trier Religion and
Culture, firman Tuhan itu oleh Musa langsung ditulis di atas sobekan
kulit-kulit binatang atau di atas batu. Sepuluh firman tersebut adalah
sebagai berikut:
10

1. Aku adalah Tuhanmu yang kamu sembah, yang telah membawa


kamu keluar dari tanah Mesir, keluar dari rumah belenggu, kamu
tidak mempunyai Tuhan lain kecuali aku.
2. Kamu tidak boleh membuat persamaan atau menyatakan segala
sesuatu yang ada di langit sebelah atas, atau di atas bumi, atau apa-
apa yang ada di dalam air, di bawah bumi, dengan Tuhanmu.
3. Kamu tidak boleh menyia-nyiakan nama Tuhanmu (menyebut
Tuhanmu dengan sia-sia).
4. Ingatlah hari Sabat, untuk disucikannya.
5. Hormatilah ayah dan ibumu.
6. Kamu dilarang membunuh.
7. Kamu dilarang mencuri.
8. Kamu dilarang bersaksi palsu.
9. Kamu dilarang berbuat zina.
10. Kamu dilarang bernafsu loba-tamak terhadap milik orang lain.
Dari keseluruhan Firman Tuhan diatas, didalamnya sudah
terkandung aspek akidah, ibadah, syari’ah, hukum, dan etika agama
Yahudi. Berikut uraian beberapa sistem kepercayaan agama Yahudi
berdasarkan kitab mereka:
1. Konsep Ketuhanan
Dalam sejarahnya, agama Yahudi merupakan agama pertama
yang mengajarkan bahwa Tuhan ialah Esa berdasarkan kitab Taurat
yang diwahyukan tuhan kepada Musa. Dan keesaan Tuhan ini
diyakini sudah diajarkan kepada nabi-nabi sebelumnya. Ketika
masyarakat Yahudi masih mempercayai dan menyembah roh-roh
nenek moyang mereka dan kemudian dalam tingkatan politeisme
menjadi dewa, kata Hebrew yang dipakai untuk Tuhan pada mulanya
Ilah, jamak dari kata Eloh, yaitu Elohim.
11

Meskipun dalam poin kedua dari sepuluh Firman Tuhan


mengandung pengertian bahwa Tuhan bangsa Yahudi tidak dibatasi,
dikurangi, atau disifati, tetapi dalam kitab-kitab Taurat, Tuhan tetap
disifati dalam satu gambaran yang menyerupai sifat-sifat manusia
(antropomofisme). Misalnya, Tuhan mempunyai bibir, lidah, tangan,
dan lain-lain. Selain itu, Tuhan juga disifati antropopatisme yaitu
menyamakan perasaan Tuhan dengan manusia (membenci,
menertawakan, menyesal, dan sejenisnya). Kepercayaan Bani Israel
terhadap YeHoVah terbagi atas beberapa kategori:
a. Fase YeHoVah sebelum Haikal Sulaiman (menukar kepercayaan
dengan anak lembu dan ular ynag mereka anggap suci)
b. YeHoVah pada waktu Haikal (meyakini bahwa YeHoVah adalah
Tuhan YME, tetapi hanya untuk kalangan Bani Israel), yakni
ketika Sulaiman membangun Haikal sebagai tempat beribadah
Bani Israel.
c. YehoVah sesudah Haikal, sewaktu Haikal yang dibangun
Sulaiman dihancurkan oleh raja Babilonia, Nebukadnazer, dan
membuang orang-orang Yahudi ke Babilonia, mereka sempat
berpikir YeHoVah bersama mereka ataukah tetap di Palestina.
Kemudian, mereka meyakini bahwa YeHoVah selalu bersama
mereka dimanapun mereka berada.
2. Konsep tentang Penciptaan
Konsep penciptaan alam semesta beserta isinya menurut agama
Yahudi disebutkan dalam kitab kejadian (Genesis), yang merupakan
kitab pertama dari ajaran Yahudi. Dalam kitan ini dikisahkan bahwa
pada awalnya, Tuhan menciptakan langit dan bumi dengan berkata,
“Jadilah Terang”. Lalu terang itu jadi. Dalam masa 6 hari, Tuhan
menciptakan langit, darat, laut, tumbuhan, matahari, bulan, serta
binatang dan manusia. Kemudian, Tuhan kembali berkata,
12

“Beranakcuculah dan bertambah banyak”. Pada hari ketujuh, Tuhan


beristirahat dan menguduskannya sebagai hari Sabat.
3. Konsep tentang Manusia
Agama yahudi mempercayai bahwa kesempatan hidup di dunia
terbatas. ibarat rerumputan yang tumbuh pada pagi hari dan sore hari
dipotong habis dan lenyap tak berbekas. Namun meskipun manusia
sangat lemah, manusia memiliki derajat yang tinggi bahkan hampir
sejajar dengan malaikat apabila ia menaati perintah Tuhannya.
Manusia dalam pandangan agama Yahudi:
a. Manusia adalah makhluk yang memiliki dua sisi kelemahan dan
keistimewaan
b. Kehidupan manusia di dunia sangatlah hina jika dibandingkan
kehidupan surgawi
c. Manusia hidup di dunia sangat singkat
d. Asal-usul manusia sebenarnya sangat mulia, namun manusia
sering terperosok dalam jurang kehinaan.
e. Manusia adalah makhluk yang mempunyai kehendak bebas,
sehingga ia dapat menentukan apa yang ia inginkan melalui
usahanya.
Manusia menurut agama Yahudi adalah mereka yang
berdominan di Bumi dan manusia memiliki sifat bertindak sesuai
dengan inisiatfnya sendiri. Manusia memiliki kebebasan dalam gerak
ruang dan waktu namun manusia tidak mampu mengubah kekuasaan
Tuhan, artinya manusia memiliki kemampuan untuk memilih dan
mengadakan hubungan, cinta, dan kasih.
4. Konsep tentang Etika
Konsep etika dalam agama Yahudi banyak dijelaskan dalam
kitab suci mereka, dalam kitab para rabbi juga dijelaskan beberapa
konsep etika sebagaimana berikut:
13

a. Get the other guy before he gets you (pertahanan diri)


b. Don’t take apity on your enemies (jangan kasihan pada musuh-
musuhmu)
c. Only take care of your own folks (jagalah sanak keluargamu)
Ketiga prinsip tersebut merupakan prinsip yang masih dipegang
oleh sebagian besar penganut agama Yahudi. Jadi, secara umum
menurut kaum Yahudi, etika merupakan aspek kunci non-literatur
rabinik hukum, yang dikenal sebagai Aggadah.
5. Konsep tentang Eskatologi
Dalam Perjanjian Lama, konsep eskatologi terbentuk pada masa
pembuangan yang dipelopori oleh Deutero-Yesaya dengan
mengangkat topik utama berupa pengharapan akan datangnya zaman
baru yang berbeda dengan sekarang. Dikatakan bahwa zaman ini
adalah kegelapan dan dikuasai oleh dosa, sedangkan zaman yang
akan datang merupakan “zaman kemurahan” dan “hari keselamatan”.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Agama adalah suatu kepercayaan, keyakinan, ajaran, doktrin, ritual, sikap-
sikap emosional yang memposisikan dirinya sebagai rambu-rambu dalam
kehidupan manusia serta sebagai suatu fitrah atau naluri yang dimiliki
manusia yang dalam hal ini harus dipenuhi karena bisa memberikan solusi
bagi permasalahan yang ada pada manusia.
2. Agama Islam, Nasrani dan Yahudi merupakan agama samawi (agama-
agama yang dipercaya oleh para pengikutnya diturunkan dari langit).
3. Dalam agama Islam diyakini bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Allah
tidak serupa dengan apapun.
4. Ajaran Ketuhanan dalam agama Nasrani, terdiri dari Allah Bapa, Allah
Putera dan Roh Kudus. Ketiga-tiganya adalah pribadi Allah dan pribadi
tersebut adalah Allah..
5. Inti ajaran agama Yahudi adalah Sepuluh Firman Tuhan. Konsep
ketuhanan agama Yahudi, yaitu mengekspresikan kepercayaan kepada satu
Tuhan. Dalam agama Yahudi, Tuhan disifati dalam satu gambaran yang
menyerupai sifat-sifat manusia serta menyamakan perasaan Tuhan dengan
perasaan manusia.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://syanastudentarchi.blogspot.com/2009/04/kepercayaan-agama-islam.html
dikutip pada tanggal 11 Oktober 2019
https://mihwanuddin.wordpress.com/2011/09/13/agama-nasrani-asal-usul-agama-
nasrani-sistem-kepercayaan-sumber-sumber-pokok-pandangan-islam/
dikutip pada tanggal 11 Oktober 2019
http://agama-agamadunia2016iat3fkelompok5.blogspot.com/2016/12/makalah-
agama-yahudi.html
dikutip pada tanggal 11 Oktober 2019
http://dari-enol.blogspot.com/2015/04/konsep-tuhan-dalam-5-agama.html
dikutip pada tanggal 11 Oktober 2019
https://www.kompasiana.com/ninoy/5513f1398133113b4cbc64d2/yahudi-kristen-
islam-tiga-agama-samawi-berbagi-sejarah-dan-teologi?page=all
dikutip pada tanggal 11 Oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai