Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KETUA PANITIA PENYELENGGARA RAPAT KERJA

PADA ACARA PEMBUKAAN


RAPAT KERJA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN TAHUN 2008
JAKARTA, 12 MARET 2008

Yth. Bapak Menteri Perindustrian


Yth. Gubernur Jawa Timur
Yth. Para Undangan dan Peserta Rapat Kerja Departemen
Perindustrian yang kami hormati

Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh


Salam sejahtera untuk kita semua
Bapak Menteri Perindustrian yang terhormat

Pertama-tama perkenankanlah kami sampaikan terima kasih yang


sebesar-besarnya atas perkenan Bapak untuk membuka sekaligus
memberikan pengarahan dalam Rapat Kerja Departemen Perindustrian
Tahun 2008 ini. Arahan Bapak tentunya akan memberi pembekalan
yang lebih luas bagi kami khususnya terhadap perkembangan dan
kebijakan-kebijakan yang perlu diantisipasi dan mendapat perhatian
oleh seluruh jajaran Departemen Perindustrian dan Dinas
Perindustrian Kabupaten/Kota di Kawasan Barat Indonesia dalam
melaksanakan tugas yang cukup berat dalam menyelenggarakan
pengembangan industri nasional yang penuh tantangan dan
permasalahan. Selanjutnya perkenankan kami melaporkan secara
ringkas mengenai penyelenggaraan Rapat Kerja Departemen
Perindustrian tahun 2008 sebagai berikut.

Rapat kerja ini diselenggarakan dari tanggal 11 sampai 14 Maret 2008


dan diikuti oleh kurang lebih 285 peserta yang terdiri dari sebagian

1
Pejabat Eselon I dan Pejabat Eselon II di lingkungan Departemen
Perindustrian, Kepala Balai Besar Industri, para Kepala Bagian Program
Dinas Perindustrian Provinsi Kawasan Barat Indonesia dan Kepala
Dinas Pemerintah Kabupaten/Kota yang membidangi sektor Industri
Kawasan Barat Indonesia.

Adapun hasil yang diharapkan dari Rapat Kerja Departemen


Perindustrian tahun 2008, adalah:

1. Terwujudnya pelaksanaan pembangunan industri secara


terintegrasi dan tersinergi diantara Pemerintah Pusat dan Daerah
serta dunia usaha dalam membangun daya saing industri;

2. Terwujudnya persamaan persepsi/cara pandang dalam


mengimplementasikan Kebijakan Pengembangan Industri;

3. Terbangunnya mekanisme kerjasama antara Pemerintah Pusat dan


Pemerintah Daerah untuk mengembangkan industri yang berbasis
keunggulan dan kompetensi inti daerah;

4. Terwujudnya rencana kerja sektor industri tahun 2009 yang


sinergis antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

Bapak Menteri Perindustrian yang kami hormati,

Rapat Kerja Departemen Perindustrian Tahun 2008 kali ini bertemakan


“Peningkatan Daya Saing Industri Nasional melalui Konsolidasi
Pelaksanaan Pengembangan Klaster dan Kompetensi Inti Industri
Daerah”. Hal ini didasari oleh pemikiran bahwa selama 3 (tiga) tahun
terakhir ini pertumbuhan sektor industri yang mencapai 5,9% pada
tahun 2005, 5,3% pada tahun 2006 dan hanya 5,1% pada tahun 2007,
masih di bawah target-target yang telah ditetapkan, baik pada Renstra
maupun pada RPJMN.

Penurunan capaian target tersebut tentu tidak terlepas dari


permasalahan dan tantangan yang dialami sektor industri utamanya
seperti keterbatasan infrastruktur, birokrasi yang tidak pro-bisnis,

2
penyelundupan, perburuhan, kepastian hukum, insentif fiskal yang
tidak bersaing, dan masih tingginya tingkat suku bunga. Walaupun
sektor industri dalam pengembangannya masih diliputi berbagai
kendala, kami percaya bahwa sektor ini masih memiliki potensi yang
sangat besar untuk terus dikembangkan. Indonesia masih memiliki
keunggulan komparatif yang jarang dimiliki oleh bangsa lain utamanya
besarnya pasar, tenaga kerja dan sumber daya alam yang tersebar di
berbagai pulau di Indonesia, yang saat ini keunggulan-keunggulan
tersebut belum dapat didayagunakan secara optimal. Oleh karena itu,
Departemen Perindustrian bersama-sama Kepala Dinas
Provinsi/Kabupaten/Kota telah memulai dan akan terus membangun
daya saing industri yang berlandaskan pada kompetensi inti industri
daerah berupa sumber daya alam yang dimiliki oleh daerah-daerah
serta keunggulan dan keunikan daerah-daerah tersebut.

Bapak Menteri Perindustrian dan para hadirin yang terhormat,

Peningkatan daya saing industri dengan pendekatan pembangunan


kompetensi inti industri daerah membutuhkan adanya kesepahaman
dan koordinasi yang terus menerus antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah dalam rangka menyusun perencanaan terintegrasi
dan tersinergi. Selain itu, untuk mempercepat pembangunan dan
menarik investasi untuk datang dan memproses komoditi unggulan
yang menjadi kompetensi inti dibutuhkan pemberian fasilitas dan
insentif dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Tentunya
Kebijakan Industri Nasional yang akan segera lahir dan telah
mengakomodasikan konsep kompetensi inti industri daerah akan terus
dilakukan monitoring dan evaluasi sebagai feed back koreksinya. Dapat
kami laporkan bahwa selain kompetensi inti, Raker ini akan
memberikan fokus pada beberapa hal lain yaitu:

1. Pemikiran tentang Arah Kebijakan Industri Nasional tahun 2010-


2015 yang sudah menjadi kewajiban saat ini untuk menyiapkan

3
konsep-konsep sebagaimana dimaksud untuk disampaikan pada
pemerintah yang akan datang;
2. Rencana kerja Departemen Perindustrian dan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten/Kota Bidang Industri tahun
2009.

Mekanisme penyelenggaraan Rapat Kerja dilakukan secara pleno dan


dilanjutkan dengan diskusi kelompok yang antara lain membahas peta
panduan pengembangan kompetensi inti industri kabupaten/kota,
khususnya untuk bahan penyusunan rencana kerja Departemen
Perindustrian dan SKPD Kabupaten/Kota Bidang Industri tahun 2009.

Bapak Menteri Perindustrian yang kami hormati,

Demikian laporan yang dapat kami sampaikan, dengan harapan Rapat


Kerja ini dapat digunakan sebagai salah satu sarana untuk
meningkatkan koordinasi serta mensinergikan kegiatan pembangunan
sektor industri antara pusat dan daerah dalam mendukung
peningkatan kinerja di sektor industri.

Selanjutnya, kami mohon perkenan Bapak Menteri untuk dapat


memberikan pengarahan dan membuka secara resmi Rapat Kerja
Departemen Perindustrian Tahun 2008 ini.

Wassalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Surabaya, 12 Maret 2008

Ketua Panitia Penyelenggara Rapat Kerja

AGUS TJAHAJANA

Anda mungkin juga menyukai