METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
enelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses peneliti
an. Hal ini penting karena desain penelitian merupakan strategi untuk mendapatkan data yan
g dibutuhkan untuk keperluan pengujian hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan peneliti
dan sebagai alat untuk mengontrol variable yang berpengaruh dalam penelitian (Sugiono,
2010). Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus, studi kasus ini adalah studi untuk
mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan gerontik pada klien stroke dengan masalah
3.3 Partisipan
Partisipan yang digunakan dalam studi kasus ini adalah dua klien dengan usia 55-65
tahun dan keluarga klien, kemudian membandingkan dua klien dengan dengan masalah
1) Lokasi
2) Waktu Penelitian
dan selama minimal tiga hari dilakukan intervensi, jika dalam waktu kurang dari tiga
hari klien sudah keluar dari Puskesmas Mojopanggung intervensi dapat dilakukan
dengan cara home care yang dilakukan oleh perawat selama ±2-4 hari. Dalam
penelitian ini waktu penelitian dibagi menjadi dua tahap sebagai berikut :
1) Wawancara
informasi, proses yang menghasilkan tingkat pemahaman yang lebih tinggi dari pada
yang dicapai orang secara sendiri (Mayam, 2013). Wawancara keperawatan mempunyai
tujuan yang spesifik meliputi : pengumpulan dari satu set yang spesifik. Anamase
dilakukan secara langsung antara peneliti dengan pasien meliputi : identitas klien, keluhan
utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga,
dll. Sumber informasi dari keluarga, dan perawat lainnya. Alat yang dilakukan untuk
wawancara dalam pengumpulan data dapat berupa alat tulis, buku catatan, kamera
langsung kepada klien untuk mencari perubahan atau hal – hal yang akan diteliti dengan
pemeriksaan fisik meliputi : inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi pada sistem tubuh
klien yang dilakukan secara head to toe menggunakan nursing kit. Terutama pada data
yang mendukung asuhan asuhan keperawatan gerontik yang mengalami stroke dengan
Banyuwangi.
3) Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakuakan dengan cara mendokumentasikan hasil pemeriksaan
diagnostik, hasil evaluasi asuhan keperawatan, hasil data dari rekam medik, dan hasil data
Untuk mencapai kesimpulan yang valid, maka dilakukan uji keabsahan data terhadap
semua data yang terkumpul. Uji keabsahan data ini dilakukan dengan menggunakan teknik
cek teman sekelompok (Member Cheks). Proses pengecekan data yang diporelah peneliti
kepada pemberi data untuk mengetahui seberapa jauh data yang di peroleh sesuai dengan apa
yang diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi
Pelaksanaan member check dilakukan dalam forum diskusi kelompok dimana peneliti
menyampaikan temuannya kepada kelompok pemberi data, mungkin ada data yang ditambah,
dikurangi, disepakati, atau ditolak oleh sekelompok pemberi data tersebut. Setelah data
disepakati bersama, maka para pemberi diminta untuk menandatangani supaya otentik dan
Analisa data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah, karena
dengan analisislah, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam
memecahkan masalah penelitian (Maryam, 2013). Pengumpulan data dikumpulkan dari hasil
WOD (Wawancara, Observasi, Dokumentasi). Hasil ditulis dalam bentuk catatan lapangan,
Data hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan lapangan dijadikan
satu dalam bentuk transkip dan dikelompokkan menjadi dua subyektif dan obyektif,
normal.
2) Penyajian data
Penyajian data dapat dilakukan dengan table, gambar, bagan maupun teks naratif.
Kerahasian dari klien dijamin dengan jalan mengamburkan identitas dari klien.
3) Kesimpulan
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan hasil-
hasil penelitian terlebih dahulu dan secara teoritis dengan perilaku kesehatan.
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan metode induksi. Data yang terkumpul terkait
prinsip etika dalam penelitian karena penelitian yanng akan dilakukan menggunakan subyek
manusia, dimana setiap manusia mempunyai hak masing-masing yang tidak dapat dipaksa.
Penelitian ini telah mendapat surat-surat keterangan dan akan dilakukan uji etik dari Komisi
keterangan dan “consent” yang berarti persetujuan atau memberi izin, jadi pengertian
informed consent adalah suatu persetujuan atau sumber izin, yang diberikan setelah
sebagai pernyataan pasien atau yang sah mewakilinya yang isinya berupa persetujuan
atas rencana tindakan medis yang diajukan setelah menerima informasi yang cukup
untuk dapat penolakan atau persetujuan. Persetujuan yang akan dilakukan oleh dokter
kedokteran, meskipun keputusan pasien tersebut terkesan tidak logis. Kalau hal seperti
ini terjadi dan bila konsekuensi penolakan tersebut berakibat serius maka keputusan
tersebut harus didiskusikan dengan pasien, tidak dengan maksud untuk mengubah
pendapatnya tetapi untuk mengklarifikasi situasinya. Untuk itu perlu dicek kembali
apakah pasien telah mengerti informasi tentang keadaan pasien, tindakan atau
Anonimity adalah kiasan yang menggambarkan seseorang tanpa nama atau tanpa
lain untuk keperluan tertentu dan hanya diperbolehkan untuk keperluan tertentu
tersebut.Contoh: data – data yang sifatnya pribadi (seperti nama, tempat, tanggal lahir,
social security number, agama, status perkawinan, penyakit yang pernah diderita, dan
3.7.4 Respek
3.7.5 Otonomi
terutama terkait dengan situasi dan kondisi, latar belakang, individu, campur tangan
Beneficience berkaitan dengan kewajiban untuk melakukan hal yang baik dan
pada apa yang dipercayai oleh profesional kesehatan untuk kebaikan klien, kadang-
kesepakatan dan tanggung jawab yang telah dibuat perawatan harus memegang janji
Prinsip keadilan berkaitan dengan kewajiban perawata untuk berlaku adil pada