Anda di halaman 1dari 7

MANUSIA DAN PENDIDIKAN

CHINTYA SITUMORANG/16504010
AYU LESTARI/16504001
RIBKA TAIRAS/16504127
STEFFILY MALANGKADING/16504110

Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNIMA

Teori Pendidikan

ABSTRAK

Masih banyak manusia yang kurang menyadari bahwa pentingnya pendidikan bagi
kualitas hidup. Karena banyak hal yang bisa manusia dapat dari mengikuti pendidikan, misalkan
meningkatkan sumber daya manusia yang lebih unggul. Untuk menciptakan pendidikan yang
baik dapat dimulai dari keluarga, masyarakat, dan disekolah atau perguruan tinggi. Selain itu
pendidikan dapat ditempuh melalui formal ataupun non-formal. Manusia yang terdidik akan
lebih menambah kualitas baik bagi kehidupannya. Untuk itu dalam artikel ini kelompok penulis
mencoba menjelaskan beberapa hal tentang fenomena pendidikan dalam hidup manusia, hakikat
manusia dan pentingnya pendidikan bagi manusia, landasan filosofis dan ilmiah
penyelenggaraan pendidikan sekolah, serta fungsi individual dan fungsi sosial pendidikan bagi
kehidupan manusia. Dengan demikian manusia dapat memaknai arti pendidikan itu secara benar
dan lebih menyadari akan fungsi dan pentingnya pendidikan.

Kata kunci : Pendidikan


 Fenomena Pendidikan Dalam Hidup Manusia
Didalam kehidupan, pastinya tidak akan terlepas dari yang namanya pendidikan. Karena
pendidikan merupakan gerbang menuju kehidupan yang lebih baik dengan memperjuangkan hal-
hal terkecil hingga hal-hal terbesar. Tujuan pendidikan yakni untuk mencerdaskan bangsa dan
memperbaiki kehidupan manusia ke depannya. Maka secara logika semua yang diimpikannya
akan menjadi sangat sulit untuk dapat diwujudkan jika tidak melalui pendidikan.
Manusia yang berpendidikan atau berilmu tentu berbeda dari manusia yang tidak berpendidikan
atau tidak berilmu. Kita dapat membedakannya dari cara bersikap, bertutur, cara berpikir dan
menjaga emosi. Dibawah ini adalah beberapa manfaat yang didapat dari pendidikan adalah :
1. Memberikan ilmu pengetahuan.
2. Membentuk pola pikir
3. Memberikan taraf kehidupan yang lebih baik.

Fenomena pendidikan dalam hidup manusia dapat kita temukan diberbagai lingkup kehidupan,
yaitu dimasyarakat, keluarga, dan sekolah. Pada dasarnya manusia memulai pendidikan dari
keluarga, karna pendidikan yang diterapkan dalam lingkup keluarga merupakan cerminan sikap,
karakter, sopan santun serta banyak lagi pelajaran-pelajaran penting yang tidak didapatkan dari
pendidikan formal. Norma-norma masyarakat yang berpengaruh merupakan aturan-aturan yang
ditularkan oleh generasi tua kepada generasi mudanya. Penularan-penularan yang dilakukan
dengan sadar dan bertujuan sudah merupakan proses pendidikan dalam masyarakat.

Asas-asas keharusan atau perlunya pendidikan bagi manusia:


1. Manusia sebagai makhluk yang belum selesai
Manusia tidak bisa menciptakan dirinya sendiri, beradanya manusia di dunia bukan juga
karena hasil evolusi tanpa pencipta sebagaimana diyakini penganut evolusionisme,
melainkan sebagai ciptaan Tuhan. Manusia bereksistensi di dunia artinya manusia secara
aktif “mengadakan” dirinya tetapi bukan dalam arti menciptakan dirinya sebagaimana
Tuhan menciptakan manusia, melainkan manusia harus bertanggung jawab menjadi apa
atau menjadi apa nantinya. Berinteraksi berarti menerencanakan, berbuat, dan menjadi
sehingga dengan demikian setiap manusia dapat menjadi lebih atau kurang dari
keadaanya. Dalam kalimat lain dapat dinyatakan bahwa manusia bersifat terbuka.
Manusia adalah makhluk yang belum selesai ’mengadakan’ dirinya.
2. Tugas dan tujuan manusia adalah menjadi manusia
Sejak kelahirannya manusia memang adalah manusia, tetapi tidak secara otomatis
menjadi manusia dalam arti dapat memenuhi dalam berbagai aspek hakikat manusia.
Sebagai individu atau pribadi, manusia bersifat otonom, ia bebas menentukan pilihannya
tetapi bahwa bebas itu selalu berarti terikat pada nilai-nilai tertentu yang menjadi
pilihannya dan dengan kebebasan itulah seseorang pribadi wajib bertanggung jawab serta
akan diminta pertanggungjawabannya.
Sebab itu, tiada makna lain bahwa berada sebagai manusia adalah mengemban tugas dan
mempunyai tujuan untuk menjadi manusia, atau bertugas mewujudkan berbagai aspek
hakikat manusia. Karl Jasper menyatakan dalam kalimat : “to be a man is to become a
man” ada sebagai manusia adalah menjadi manusia. Implikasinya jika seseorang tidak
selalu berupaya untuk menjadi manusia maka ia tidaklah berada sebagai manusia.
3. Perkembangan manusia bersifat terbuka
Manusia dilahirkan ke dunia dengan mengemban suatu keharusan untuk menjadi
manusia. Ia diciptakan dengan susunan yang baik dan berbagai potensial untuk menjadi
manusia. Namun demikian, dalam kenyataan hidupnya, perkembangan manusia bersifat
terbuka atau mengandung berbagai kemungkinan. Manusia mungkin berkembang
menjadi manusia yang sesuai kodrat dan martabat kemanusiaanya atau sebaliknya
mungkin pula ia berkembang kea rah yang kurang sesuai bahkan tidak sesuai dengan
kodrat dan martabat kemanusiaanya.
Anne Rollet mengemukakan bahwa sampai tahun1976 para etnolog telah mencatat kira-
kira 60 anak-anak buas di dunia. Tidak diketahu bagaimana asalnya anak-anak tersebut
hidupdan dipelihara oleh binatang. Ada yang hidup denagan serigala, kijang, kera. Anak-
anak tersebut berperilaku layaknya hewan tidak berpakaian, agresif untuk menyerang,
dan mengigit, tidak tertawa, ada yang tidak dapat berjalan tegak dan tidak berbahasa
layaknya manusia.
Jadi kemampuan berjalan dengan dua kaki, kemampuan berbicara, kemampuan
berperilaku lainnya yang lazim dilakukan manusia yang berkebudayaan tidak dibawa
manusia sejak lahir.

Seperti kata-kata dari Dr. GSSJ Ratulangi “Sitou Timou Tumou Tou” yang artinya manusia baru
dapat disebut sebagai manusia, jika sudah dapat memanusiakan manusia.
 Hakikat Manusia Dan Pentingnya Pendidikan Bagi Manusia
Hakikat manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap manusia.
Kata manusia berasal dari kata “manu” dari bahasa sansekerta atau “mens” dari bahasa latin yang
berarti berpikir, berakal budi atau bisa juga dikatakan “homo” yang juga berasal dari bahasa
latin. Hal yang paling penting dalam membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya
adalah dapat dikatakan bahwa manusia dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan, dan keyakinan
untuk mempertinggi kualitas hidupdi dunia. Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
dan memiliki derajat paling tinggi diantara ciptaan lainnya.

Pendidikan merupakan sistem untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek
kehidupan. Dalam sejarah umat manusia, hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak
menggunakan pendidikan sebagai alat pembudayaan dan peningkatan kualitasnya. Pendidikan
dibutuhkan untuk menyiapkan anak manusia demi menunjang perannya di masa datang. Upaya
pendidikan yang dilakukan oleh suatu bangsa tidak lain dan tidak bukan untuk “Mencerdaskan
kehidupan bangsa” lewat peranan para pemuda-pemudi yang mengenyam pendidikan di bangku
sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Sadar bahwa betapa pentingnya pendidikan bagi setiap
individu, keluarga, masyarakat dan bangsa Merupakan suatu tantangan tersendiri bagi kita
sebagai generasi muda untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya sehingga kita dapat
menjadi dampak bagi setiap orang karena pendidikan sebagai wahana transformasi nilai dan ilmu
pengetahuan guna mempersiapkan generasi muda untuk memegang peranan-peranan tertentu
pada masa mendatang. Pendidikan pada hakikatnya akan mencakup kegiatan mendidik,
mengajar, dan melatih. Kegiatan tersebut kita laksanakan sebagai suatu usaha untuk
mentransformasikan nilai-nilai. Maka dalam pelaksanaannya, kegiatan tadi harus berjalan secara
serempak dan terpadu, berkelanjutan, serta serasi dengan perkembangan anak didik serta
lingkungan hidup dan berlangsung seumur hidup.
Dibawah ini adalah beberapa manfaat yang didapat dari pendidikan:
1. Memberikan ilmu pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman adalah untuk memberikan
informasi, meningkatkan ilmu pengetahuan, membantu dan memahami ilmu pengetahuan
yang selalu berkembang dan memberikan pengalamn untuk bekal dalam menjalani
pekerjaan dengan baik.
2. Mengembangkan telanta adalah saran untuk mencari dan mengembangkan talenta yang
sudah Tuhan anugerahkan pada setiap individu
3. Membentuk dan memperbaiki pola pikir karena seiring bertambahnya informasi, ilmu
pengetahuan dan pengalaman tentunya akan berpengaruh dalam peningkatan cara
berpikir, kemampuan menganalisa dan imajinasi.
4. Memberikan taraf kehidupan yang baik dengan mengenyam pendidikan maka
kemampuan dalam bekerja pun di dapat dan terus berkembang hal ini akan memberikan
kesempatan kerja dan penghasilan yang baik.
5. Membangun bangsa karena individu yang mengenyam pendidikan mendapatkan
kepribadian yang terbentuk dengan baik. Kemampuan dan ilmu pengetahuan yang
bertambah, kesempatan kerja dan kesempatan mendapatkan penghasilan yang baik akan
membantu menciptakan generasi yang baik.
 Landasan Filosofis Dan Ilmiah Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah
Dalam dunia pendidikan terdapat landasan filosofis pendidikan. Landasan filosofis itu
perlu dikuasai oleh para pendidik karena merupakan asumsi-asumsi yang bersumber dari filsafat
yang menjadi titik tolak dalam pendidikan. Peranan landasan filosofis pendidikan memberikan
rambu-rambu apa dan bagaimana seharusnya pendidikan dilaksanakan. Rambu-rambu tersebut
bertolak pada kaidah metafisika, epistemology dan aksiologi pendidikan sebagaimana studi
dalam filsafat pendidikan.

Subdivisi Filsafat Hubungan terhadap pendidikan


Metafisika Pengetahuan paling berharga : kurikulum
Epistemologi Bagaimana belajar-mengajar : metode-metode
pembelajaran
Aksiologi Tingkah laku, karakter, kesopanan, apresiasi dan
ekspresi

Landasan filosofis ada beberapa aliran pemikiran:


 Landasan idealisme : para filosof ini mengklaim bahwa realitas pada hakikatnya bersifat
spiritual. Karena manusia itu adalah makhluk yang berpikir, yang memiliki tujuan hidup,
dan yang hidup dalam aturan moral yang jelas.
 Landasan Realisme : para filosof realisme memandang bahwa dunia ini adalah materi
yang hadir dengan sendirinya, yang tertata dalam hubungan-hubungan di luar campur
tangan manusia. Dan beranggapan bahwa pengetahuan itu diperoleh dari pengalaman dan
penggunaan akalnya.
 Landasan pragmatism : pada dasarnya pragmatism merupakan sikap hidup, suatu metode
dan suatu filsafat yang digunakan dalam mempertimbangkan nilai sesuatu ide dan
kebenaran sesuatu keyakinan secara praktis.

Bangsa Indonesia juga memiliki filsafat yang menjadi landasan sistem pendidikan nasional yaitu
pancasila.
 Fungsi Individual Dan Fungsi Sosial Pendidikan Bagi Kehidupan Manusia
Fungsi individual adalah untuk diri sendiri dan biasanya didapat dari keluarga,
pendidikan memiliki banyak manfaat bagi diri sendiri misalnya kita menambah ilmu
pengetahuan dibidang apapun yang kita mau.
Fungsi Sosial adalah fungsi pendidikan yang biasayna didapat disekolah cara kita bergaul
dengan teman, saling menghargai dengan orang lain. Dewey berkata bahwa anak mampu
mengembangkan penalaran dalam hubungan sosial, memupuk kebajikan sosial dan dengan
demikian menjadi agen sosial di masyarakat.

Fungsi individual dan fungsi sosial pendidikan adalah menyiapkan generasi muda untuk
memegang peranan tertentu dalam masyarakat pada masa yang akan datang, mentransfer ilmu
pengetahuan, memindahkan nilai-nilai yang bertujuan memelihara keutuhan dan kesatuan
masyarakat untuk memberantas kebodohan, memberi bimbingan dalam hidup

Anda mungkin juga menyukai