Anda di halaman 1dari 27

Perekonomian Indonesia pasca Pemilu 2019

Dr. Aviliani 25 Juli 2019


Perekonomian Global

• Perang dagang membuat volume perdagangan dunia kembali melambat pasca 2017.
• Pertumbuhan ekonomi Amerika, Tiongkok, Jepang, Eropa, dan emerging market and developing countries (EMDE) melambat.
• Kondisi ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi global ikut melambat.

Pertumbuhan Ekonomi Dunia (%) “Proyeksi pertumbuhan Ekonomi dunia dan EMDE diturunkan
sebesar 0,3% dan Eropa diturunkan hingga 0,4% pada 2019 .”
2018 3,0
2019 2,6
2020 2,7 Eropa
2021 2,8 2018 0,8 Tiongkok
Amerika 2019 0,8 2018 6,6
2018 2,9 2019 6,2
Melambatnya laju volume Perdagangan dunia 2019 2,5
2020 0,7
2020 6,1 Japan
2021 0,6
Mempengaruhi ekonomi global. Perdagangan 2020 1,7 2021 6,0 2019 0,8
dunia diprediksi membaik pasca 2019. 2021 1,6 2020 0,7
2021 0,6
EMDE
6.0 5.5%
2017 4,5
5.0 2018 4,3
4.1%
4.0 3.1% 3.2% 2019 4,0
2.8%
3.0 2.9%
2.0
1.0
World Trade GDP
0.0 Sumber: Global Economic Prospects June 2019, World Bank
2015 2016 2017 2018 2 0 1 9* 2 0 2 0* 2 0 2 1*

* Proyeksi
Volume Perdagangan Dunia

• Menurut hasil rilis World Trade Organization (WTO)


April 2019, memprediksi volume perdagangan dunia
2019 hanya tumbuh 2,6%. Lebih lambat dari 2017
(4,6%) dan 2018 (3%).

• Ekspor negara maju dan berkembang tumbuh lambat


masing-masing 2,1% dan3,4%.

• Impor negara maju dan berkembang hanya naik


masing – masing 1,9% dan 3,6%.

Sumber: WTO (Publised 2 April 2019)


Penyebab Perang Dagang Amerika dan Mitra Dagang

• Defisit perdagangan AS yang semakin membengkak (Januari 2017 sebesar US$ -46,4 Milyar, sedangkan pada Desember 2018 mencapai
titik tertinggi sebesar US$ -50,9 Milyar).
• AS menuduh China berdagang tidak adil, transfer teknologi paksa hingga pencurian kekayaan intelektual.
• AS menerapkan tarif dan non tarif terhadap negara mitra yang menjadi penyebab defisit bagi AS.
• AS mengancam menghapus Generalized System of Preference (GSP) ,yang menyebabkan perdagangan Indonesia ke AS terancam.
• GSP merupakan fasilitas keringanan bea masuk dari negara maju (seperti AS) untuk produk-produk ekspor negara berkembang dan miskin.

70 US$ 50,9 milyar


60

50

40

30

20

10

https://www.census.gov/foreign-trade/Press-Release/current_press_release/exh1.pdf
Aliran Dana Negara Berkembang
Penurunan Suku Bunga dan Pergerakan Rupiah

• Suku Bunga the Fed diproyeksi turun ke level 2%. Suku bunga
Bank Indonesia telah turun sebesar 25bps menjadi 5,75%.
• Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika stabil dikisaran
Rp14.000/USD

15,500.00

15,000.00

14,500.00

14,000.00

13,500.00

13,000.00

Sumber: UOB Global Economics & Markets Research Sumber: Bank Indonesia
Nilai Tukar

Dollar Amerika sudah tidak menunjukan penguatan yang signifikan di banyak negara di 2019.

2019 Januari Februari Maret April Mei Juni Perubahan


SDRs 0,71 0,72 0,72 0,72 0,73 0,72 1,4%
IDR 13.973 14.069 14.243 14.257 14.269 14.126 1,1%
MYR 4,1 4,07 4,08 4,13 4,19 4,13 0,7%
SGD 1,35 1,35 1,36 1,36 1,37 1,35 0,0%
THB 31,23 31,58 31,74 31,91 31,53 30,68 -1,8%
CNY 6,7 6,69 6,71 6,73 6,9 6,87 2,5%
KRW 1.112,72 1.124,44 1.135,18 1.168,15 1.190,91 1154,80 3,8%
Sumber: Bank Indonesia
Harga Komoditas Dunia

KOMODITAS 2016 2017 2018 2019f 2020f

Tembaga -10,5 27,1 6,7 -2,4 1,0

Batu Bara 6,8 48,2 2,5 -9,8 -2,0

CPO 21,3 5,7 -19,2 -0,7 3,0

Karet -2,2 28,1 -16,8 6,6 -0,5

Nikel -15,4 8,9 27,8 -1,7 2,4

Timah 13,1 13,1 0,5 2,4 -0,9

Aluminium -3,5 22,9 7,4 -9,6 0,6

Kopi 4,3 -2,9 -15,4 -15,5 5,5

Lainnya 1,0 6,8 1,2 -0,3 -0,3

IHKEI* 5,4 21,7 -2,8 -3,1 0,1

Harga komoditas dunia diprediksi akan menurun di Harga minyak dunia (Brent Price) sempat naik diatas
2019. Sehingga, mempengaruhi kinerja ekspor US$ 70 per barel (melebihi target APBN 2019).
Indonesia.

Sumber: Bloomberg dan Proyeksi Bank Indonesia


Asumsi Makroekonomi APBN 2020

5,2 - 5,5% 5,3 - 5,6% 5 - 5,3%

2 - 4% 60 - 70 659 – 840

14.000 – 14.500

Sumber: Hasil Kesepakatan Pemerintah dan DPR terkait asumsi makro 2020
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

PDB Perkapita Indonesia 2018 sebesar US$ 3.927


Pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukan peningkatan
sejak kuartal-2 2015 dimana rata-rata pertumbuhan Tahun Nilai (Juta Rupiah) Nilai (US$)
ekonomi Indonesia berada sebesar 5 persen.
2016 47,9 3.603,6
5.4 2017 51,9 3.876,3
5.3 2018 56 3.927
5.2
PDB perkapita Indonesia 2018 meningkat menjadi Rp 56 juta.
5.1
5
64,567 PDB Perkapita ASEAN (US$)
4.9
4.8
4.7
30,666
4.6
4.5 10,941
7,605
4.4 3,927
2014 q1
2014 q2
2014 q3
2014 q4
2015 q1
2015 q2
2015 q3
2015 q4
2016 q1
2016 q2
2016 q3
2016 q4
2017 q1
2017 q2
2017 q3
2017 q4
2018 q1
2018 q2
2018 q3
2018 q4
2019 q1
Singapore Brunei Malaysia Thailand Indonesia

Pertumbuhan ekonomi Indonesia harus signifikan untuk


mengejar PDB perkapita negara-negara tetangga.
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)
Pertumbuhan Sektoral dalam PDB Indonesia

Pertumbuhan beberapa sektor mengalami


perlambatan di Triwulan-1 2019 seperti:

• Sektor pertanian, kehutanan,


perikanan
• Sektor pengolahan (manufaktur),
sektor konstruksi
• Sektor transportasi dan pergudangan

Padahal seluruh sektor ini memiliki


kontribusi sebesar 48% terhadap PDB.
Pergeseran Pola Konsumsi Masyarakat

Sejak 2015, pertumbuhan konsumsi transportasi dan komunikasi meningkat lebih cepat dibandingkan
konsumsi makanan dan pakaian. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumsi masyarakat Indonesia telah
berubah menjadi leisure ekonomi.

6,14%

4,81%

4,26%

2015 2015 2015 2016 2016 2016 2016 2017 2017 2017 2017 2018 2018 2018 2018
Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
Makanan Pakaian Transportasi dan Komunikasi

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)


Kebijakan Pemerintah Sektor Properti

Peningkatan batasan nilai hunian mewah yang dikenakan PPh (Pajak Penghasilan) dan
PPnBM (Pajak Penjualan Barang Mewah) dari Rp5-10 miliar menjadi Rp30 miliar

Penurunan tarif PPh Pasal 22 atas hunian mewah dari 5% menjadi 1%

Simplifikasi prosedur validasi PPh penjualan tanah/bangunan dari 15 hari menjadi 3


hari kerja
Kebijakan Pemerintah Sektor Properti Bebas PPN

Sumber: PMK 81/2019, Infografis: ortax.org


Kebijakan Pemerintah “Super Deduction Tax”

Pembebasan atau Pengurangan PPh Badan dalam jumlah dan waktu tertentu

Wajib Pajak melakukan penanaman modal baru di industri pionir (Industri yang memiliki keterikatan luas,
memiliki nilai tambah tinggi, memperkenalkan teknologi baru, dan memiliki nilai strategis ekonomi).

Pengurangan penghasilan neto sebesar 60% dari jumlah penanaman modal

WP Badan Dalam Negeri yang melakukan penanaman modal baru atau perluasan industri padat karya.

Pengurangan penghasilan bruto maksimal 200% dari jumlah biaya praktik kerja

WP Badan Dalam Negeri yang menyelengarakan kegiatan praktik kerja, pemagangan, dan pembelajaran
pengembangan SDM.

Pengurangan penghasilan bruto maksimal 300% dari jumlah biaya R&D

WP Badan Dalam Negeri yang menyelengarakan kegiatan riset dan pengembangan (R&D) tertentu di Indonesia.

Sumber: PP 45/2019
Jumlah Penjualan Sepeda Motor

Penjualan sepeda motor mengalami penurunan sejak 2011. Namun, semenjak 2017 mulai mengalami kenaikan.
Pada semester 1 2019, penjualan sepeda motor meningkat 6,6% (y-o-y).

9,000,000
8,012,540
8,000,000 3,226,619
7,000,000 6,383,108
6,000,000
5,000,000
4,000,000
3,002,753
3,000,000
2,000,000
1,000,000
Semester 1 2018 Semester 1 2019
-
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Sumber: www.aisi.or.id
Kebijakan Relaksasi Multifinance

Pembiayaan Tunai

Perusahaan Pembiayaan bisa melakukan pembiayaan tunai kepada debitur dengan jumlah maksimal 25%
dibandingkan total piutang.

Uang Muka 0%

Perusahaan Pembiayaan dengan nilai rasio NPF Neto lebih rendah dari 1% dapat menerapkan ketentuan uang
muka kendaraan bermotor 0%.

Kerjasama dengan pihak lain termasuk Fintech

Bentuk kerjasama antara Perusahaan Pembiayaan dan Pihak lain termasuk Fintech melalui penerusan
(channeling) dan pembiayaan bersama (joint financing).

Relaksasi RIM dan GWM Bank Indonesia

Relaksasi Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) menjadi 84-94% dan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar
6% (bank konvesional) dan 4,5% (bank syariah) akan mendongkrak likuiditas dan mendorong kredit bank.

Sumber: POJK 35/2018 dan Bank Indonesia


Fintech P2P Lending
P2P Lending menguasai 40% industri Fintech Indonesia
Strategi Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan harus fokus pada investasi pengembangan


teknologi dan beradaptasi dengan kebutuhan konsumen (PwC).

Digital channel akan menggantikan peran kantor cabang.


Ekonomi Indonesia-Sekarang dan Nanti

Sekarang: ekonomi terbesar urutan ke 16 di dunia.


Nanti: ekonomi terbesar urutan ke 7 di dunia 2030.

Di Tahun 2030-2040 Indonesia mengalami bonus demografi dimana 64% dari total penduduknya
merupakan usia produktif.

Sekarang: Hanya 55 juta pekerja yang memiliki skill.


Nanti: Sekitar 113 juta pekerja memiliki skill di 2030.

Sumber: McKinsey & Company dan Bappenas


Potential Market of Fintech in Indonesia
Terimakasih
Aset Industri Keuangan Non Bank (IKNB)

Total aset dari Industri Keuangan Non Bank (IKNB) sebesar Rp 2.438,53 Triliun dimana 25% dikuasai oleh lembaga
pembiayaan. Total aset dari Lembaga Pembiayaan sebesar Rp 605 Triliun rupiah, dimana Rp 514,4 Triliun (85%)
merupakan aset perusahaan pembiayaan.

Rp 2.438,53 Triliun total aset IKNB Total aset Lembaga Pembiayaan

14.57 T 76.48 T
10%
12% Asuransi
Lembaga Pembiayaan
53% Dana Pensiun

25% LKK
514.43 T

Perusahaan Pembiayaan Modal Ventura PP Infrastruktur

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK)


Pertumbuhan Piutang Lembaga Pembiayaan

• Piutang lembaga pembiayaan pada Mei 2019 mencapai Rp 466,2 Triliun rupiah atau tumbuh sebesar 5,2% (y-o-y).
• Penyaluran piutang terbesar berada di sektor perdagangan besar dan eceran serta reparasi dan perawatan
otomotif, mencapai Rp 83,8 triliun.

466,2 Sektor Piutang

Perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan


83,8
mobil dan sepeda motor
Jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi,
442,9 ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha 44,2
lainnya
Industri pengolahan 38,3

Transportasi dan pergudangan 32,9

Pertambangan dan penggalian 29,3


* Dalam triliun rupiah * Dalam triliun rupiah

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK)


Pembiayaan/penyertaan Modal Ventura

• Pembiayaan/penyertaan modal ventura pada Mei 2019 mencapai Rp 10,1 triliun, tumbuh sebesar
25% (y-o-y)
• Mayoritas pembiayaan/penyertaan modal ventura berada di Pulau Jawa (Rp 9,3 triliun). Sedangkan
di luar Pulau Jawa pembiayaan/penyertaan sebesar Rp 850 milyar

10,1 T
0,85 T
8,2 T

9,3 T

P. Jawa P. Lainnya
* Dalam triliun rupiah * Dalam triliun rupiah

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK)


Non-Performing Loan Sektoral (Data Perbankan)

• NPL sektor perikanan menjadi yang tertinggi mencapai 7%. NPL sektor ini melonjak tajam di tahun 2019.
Sektor penyedia akomodasi dan makan minum berada di urutan kedua dengan NPL mencapai 6%.
• Beberapa sektor menunjukan perbaikan seperti sektor konstruksi dan perdagangan besar & eceran yang
NPL turun di bawah 4%

8.00%
Pertambangan dan Penggalian
7.00%
Industri Pengolahan
6.00%

5.00% Konstruksi
4.00%
Perdagangan Besar dan Eceran
3.00%

2.00% Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan


minum
1.00% Real Estate, Usaha Persewaan,
dan Jasa Perusahaan
0.00%
Perikanan

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK)


Non-Performing Loan Rumah Tangga (Data Perbankan)

• NPL untuk kepemilikan ruko atau rukan berada di atas 5% dan meningkat sejak mei 2018
• NPL untuk kepemilikan flat/apartemen menunjukan perbaikan dibawah 2%
• NPL untuk kepemilikan rumah tinggal juga menunjukan tren perbaikan

6.00%

Untuk Pemilikan Rumah Tinggal


5.00%

4.00% Untuk Pemilikan Flat atau Apartemen

3.00%
Untuk Pemilikan Ruko atau Rukan

2.00%
Untuk Pemilikan Kendaraan Bermotor
1.00%
Untuk Pemilikan Peralatan Rumah
0.00% Tangga Lainnya (termasuk pinjaman
Jun-18

Sep-18
Aug-18

Feb-19
Oct-18

Dec-18
May-18

Jul-18

Jan-19

Mar-19

May-19
Nov-18

Apr-19
multiguna)

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Anda mungkin juga menyukai