CHAPTER 9
Disusun Oleh :
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2019
MATERIALITAS
Materialitas dalah pertimbangan utama dalam menentukan ketepatan laporan audit yang
harus dikeluarkan. FASB Concept Statement 2 mendefinisikan meterialitas sebagai besarnya
penghapusan atau salah saji informasi akuntansi yang dengan memperhitungkan situasinya,
menyebabkan pertimbangan seseorang yang bijaksana yang mengandalkan informasi tersebut
mungkin akan berubah atau terpengaruh oleh penghapusan atau salah saji tersebut.
Auditor bertanggungjawab menentukan apakah laporan keuangan salah saji secara material,
berdasarkan temuan salah saji yang material, menyampaikan hal itu kepada klien sehingga bisa
dilakukan tindakan koreksi. Jika klien menolak untuk mengoreksi laporan keuangan itu, auditor
harus mengekuarkan pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar, tergantung
pada seberapa material salah saji tersebut.
Langkah-langkah dalam menerapkan materialitas
1. Menetapkan meterialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan
2. Menentukan materialitas kinerja
3. Mengestimasi total salah saji dalam segmen
4. Mengestimasi salah saji gabungan
5. Membandingkan estimasi salah saji gabungan dengan pertimbangan pendahuluan atau yang
direvisi tentang materialitas
IKHTISAR
Materialitas dan risiko merupakan konsep fundamental yang penting bagi perencanaan audit.
Kedua konsep ini membutuhkan pertimbangan auditor yang matang dan berdampak langsung
terhadap bukti audit yang direncanakan auditor. Materialitas memberikan kepastian kepada
pemakai laporan keuangan bahwa laporan itu bebas dari salah saji material. Oleh karena itu,
auditor harus mengembangkan pertimbangan pendahuluan tentang materialitas agar bisa
merancang rencana audit yang menjadi dasar bagi kepastian tersebut. Karena auditor mengakui
beberapa tingkat ketidakpastian dalam melaksanakan fungsi audit, pertimbangan risiko
berdasarkan model risiko audit diperlukan auditor untuk menangani secara efektif risiko itu
dengan cara yang paling tepat. Dengan menggunakan model risiko audit dan materialitas kinerja
pada setiap akun, auditor menentukan bukti audit yang diperlukan untuk mencapai tingkat risiko
audit yang dapat diterima bagi laporan keuangan secara keseluruhan.