PENANGGULANGAN MDRO
Disusun O leh:
MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat TUHAN YANG MAHA ESA karena atas
bimbingan dan penyertaan-NYA saja sehingga Buku Panduan Penanggulangan MDRO
Rumah Sakit dapat diselesaikan dengan baik. Buku ini disusun sebagai dasar
penyelenggaraan dalam ruang lingkup aktivitas Penanggulangan MDRO Rumah Sakit Stella
Maris.
Dalam menjalankan fungsi dan peran tim senantiasa berkoordinasi secara aktif baik
secara internal maupun lintas sektoral untuk meningkatkan pelayanan Penanggulangan
MDRO Rumah Sakit sehubungan dengan fokus pelayanan terhadap mutu dan keselamatan
pasien. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu bentuk pengelolaan organisasi dan penataan
sistem koordinasi yang jelas, khususnya Panduan Penanggulangan MDRO RS sebagaimana
termuat dalam Buku Pedoman ini.
Dalam proses penyusunannya, Buku ini tentunya masih memiliki berbagai
kekurangan yang membutuhkan banyak masukan dari berbagai pihak terkait untuk perbaikan
kedepannya. Akhirnya, penyusun berharap agar Buku ini dapat dimanfaatkan dengan baik
sebagai dasar penyelenggaraan Penanggulangan MDRO oleh seluruh pihak yang terlibat
dalam Panduan Penanggulangan MDRO RS Stella Maris Makassar.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
SK PEMBERLAKUAN PANDUAN RUMAH SAKIT SAYANG IBU DAN BAYI
RS. STELLA MARIS MAKASSAR.................................................................. iv
BAB I : DEFENISI.................................................................................... 1
BAB II : RUANG LINGKUP.................................................................... 2
BAB III : TATA LAKSANA...................................................................... 3
BAB IV : DOKUMENTASI ....................................................................... 7
Telp. 0411 - 854341,873346,871391
RS. STELLA MARIS Fax. 0 4 11-859545
JI. Soraba Opu No. 273 Makassar Website : www.rsstellamaris.com
90001 - Indonesia Email : info@rsstellamaris.com
RS. Stella Mans
Menetapkan
Ditetapkan di :Makassar
Pada Tanggal :12 Agustus 2018
D irektur,^
RS.
r. omas Soharto, M.Kes
BAB I
DEFENISI
A. Pendahuluan
Multidrug-resistant organisms (MDROs), termasuk di dalamnya MRSA
(methicillin-resistant Staphylococcus aureus), VRE (vancomycin-resistant
enterococci,dan beberapa GNB (gram negative bacilli) memiliki implikasi
penting dalam penanganan isolasi dan kendali infeksinya. Transmisi MDRO
paling banyak dicatat di fasilitas pelayanan akut, dan saat ini seluruh fasilitas
layanan kesehatan juga menghadapi transmisi serta kegawatan/masalah akibat
MDRO ini.
Tingkat keparahan infeksi MDRO ditentukan oleh besar populasi yang
terinfeksi dan jenis layanan perawatan seperti ICU, NICU, Burn Unit, dan pasien
dengan perawatan lama, sehingga penanganan juga spesifik sesuai dengan
kemampuan dan kondisi institusi.
Hal ini bertujuan untuk :
a) Sebagai panduan bagi klinisi dan tenaga kesehatan lain dalam penanganan
MDROs.
b) Untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
Epidemiologi MDRO
Prevalensi MDRO bervariasi tergantung pada kondisi geografis dan situasi
pusat perawatan kesehatan. Di USA dimana pencatatan MDRO sudah bagus dan
berlangsungbertahun-tahun, didapatkan data bahwa VRE hanya muncul di USA
bagian timur pada 1990 dan tidak muncul di bagian barat USA sampai dengan
beberapa tahun kemudian. RS Stella Maris adalah rumah sakit tipe B dan
pencatatan dengan baik terkait kendali MDRO baru dikerjakan tahun ini. MDRO
yang terdapat di RS Stella Maris dapat berasal dari RS Stella Maris sendiri atau
dari rumah sakit/fasilitas pelayanan kesehatan luar RS Stella Maris
BAB III
TATA LAKSANA
2. Pengendalian Infeksi
Tindakan pengendalian dan eradikasi MDRO dibagi menjadi 7 (i s/d vii)
langkah:
i. Dukungan administrative
Dukungan administratif di sini adalah dukungan manajer RS,
berupa:
• penyediaan sarana dan fasilitas fisik seperti hand rub dan
sabun cuci tangan memadai
• ketersediaan alat dan bahan cleaning (klorin, lap, sarung
tangan petugas untuk pelindung)
• propaganda intesif untuk cuci tangan tepat 6 langkah 5
moments terus menerus
• ketersediaan APD tepat dan memadai
pencatatan dan komunikasi efektif dengan satuan kerja
ii. Edukasi
Pendidikan dan pelatihan terus menerus terhadap petugas
kesehatan meliputi perawat, tenaga pembantu perawat, dokter,
DPJP, farmasi, gizi, dan semua komponen petugas RS serta
pasien dan keluarganya mengenai hand hygiene. Pelatihan
intensif mengenai pengendalian infeksi dan penggunaan
antibiotika/antimikroba bijak sehingga mencegah pengobatan
irrasional
terhadap kolonisasi.
5
diperlukan untuk mencegah kontaminasi MDRO pada lingkungan
pasien.
vii. Dekolonisasi
Dekolonisasi adalah mengobati atau eradikasi MDRO dari
tubuh pasien, pada umumnya MRSA.
Kolonisasi MRSA misalnya pada slang kateter urine atau
vena/arteri, luka operasi atau luka terbuka lainnya, dan di
permukaan kulit atau mukosa hidung dan faring TANPA disertai
gejala sistemik yang sesuai maka dilakukan cleaning dengan
cairan klorhexidin untuk luka, mandi dan cuci rambut pasien,
mengoleskan mupirocin pada mukosa hidung, dan minum
kotrimoksazol; seluruhnya dikerjakan selama 7 hari dan
setelahnya dilakukan pengambilan spesimen ulang.
Untuk kolonisasi pada slang alat medis maka dilakukan
penggantian total alat tersebut. Untuk kolonisasi luka operasi atau
luka terbuka lainnya dilakukan rawat luka dengan klorhexidin.
Antibiotika sistemik seperti vancomycin dan yang lain hanya
digunakan jika ada gejala sistemik terkait MRSA atau MDRO
tersebut.
Kolonisasi yang terdapat pada mukosa hidung dan faring
dinyatakan sebagai karier dan mendapatkan teknik dekolonisasi
standar seperti tsb di atas. Dekolonisasi kuman golongan ESBL
tidak menggunakan antibiotika sistemik melainkan mencegah
transmisi. Sehingga terhadap penderita dan petugas yang
mengalami kolonisasi kuman tersebut disarankan untuk
melakukan hand hygiene tepat dan APD tepat untuk mencegah
transmisi.
BAB IV
DOKUMENTASI