Ringkasan Baja
Ringkasan Baja
baja
System sambungan untuk struktur baja relative istimewa dibandingkan struktur beton yang
tidak mengenal istilah sambungan
Komponen strultur baja tidak bias dibuat sekaligus melainkan dengan elemen lepas yang
dirakit dan disambung di lapangan
Adapun jenis sambungan yang dipilih akan mempengaruhi kekuatan, biaya, cara atau
metode kerja dalam pelaksanaan
Jenis sambungan yang berbeda akan mempengaruhi distribusi gaya-gaya sehingga dalam
perencanaan dan pelaksanaan memerlukan perhatian khusus
Jika digunakan jenis sambungan antara perencanaan dan pelaksanaan yang berbeda,
Kondisi seperti ini akan menimbulkan kinerja struktur secara local atau keseluruhan akan
berkurang
Bahkan bias memicu kegagalan total
Jenis-jenis sambungan
1. Las
2. Las busur listrik tipe smaw (shielded metal arc welding)
3. Paku keling
4. Baut mutu tinggi
Secara garis besar sambungan yang digunakan untuk pabrikasi adalah las yang relative
murah dan kekuatannya sangat baik bila dikerjakan dibawah control mutu yang tepat
Alternative alat sambung lainnya adalah baut mutu tinggi dan dari segi biaya, kepraktisan
dan kinerjanya sudah mengungguli alat sambung paku keling
Dalam segi pemilihan baut mutu tinggi sebagai penyambung struktur factor ekonomi
bukanlah menjadi factor yang terutama, jika menjadi factor utama baut mutu tinggi akan
kalah dengan system las, system baut dipilih karena relative mudah dari segi pengawasan
sehingga hasilnya menjadi terjamin
Dalam pasaran terdapat 2 jenis baut, baut biasa dan baut mutu tinggi
Pemilihan baut mutu tinggi atau a490 pada lingkungan korosif harus hati-hati, perlindungan
cara hot-deep galvanize tidak boleh digunakan beresiko hydrogen embrittlement
Alternative pelindung jenis lain, seperti dacromet produk pelapis inorganic zinc-alumunium
yang berbasis air.
Baut biasa disebut juga baut hitam atau baut mesin terbuat dari baja kadar karbon rendah
dengan kuat Tarik minimum 260 ksi/414mpa, dapat dipasang dengan kunci pas biasa tanpa
prategang untuk profil hotroll atau cold form dengan beban statis tanpa beban kejut atau
beban dinamik
Jika ada resiko vibrasi sebagai pencegahan lepasnya baut perlu dipasang mur ganda(double
-nut) tipe baut ini sebaiknya hanya digunakan untuk elemen non struktur dan jika terpaksa
hanya untuk struktur sekunder saja
Alasan baut mutu tinggi menggantikan paku keling adalah karena kuat material lebih tinggi
hamper 2 kali lipat dari paku keling
Perbandingan kuat geser kedua jenis alat sambung dapat dilihat dari kurva tegangan, geser
dan deformasi hasil penelitian munze 1967 ( hal 619)
Notes : detail pemasangan baut mutu tinggi terhadap plat sambung gambar 8.37
Kemiringan bidang permukaan pada sambungan baut mutu tinggi dibatasi max 1 :20 (munze
1967) jika lebih kekuatannya akan berkurang, sehingga perlu diberi tambahan beveled
washers
Jarak baut ke tepi sambungan (st) menurut AISC 2010, jarak titik pusat lubang ke tepi
sambungan yaitu st >1,25 d tapi tidak boleh lebih 12 kali tebal plat terkecil sambungan atau
150 mm.
2. persyaratan lubang baut
Lubang baut baik dari segi ukuran maupun bentuknya dibagi menjadi 4 kel besar yaitu
Standar, kebesaran, lubang oval dengan ruang bebas panjang (slot panjang) dan dengan
ruang bebas pendek (slot pendek), pengelompokan ini ditujukan untuk menentukan kinerja
sambungan tipe geser.
Terdapat 2 mekanisme kerja terjadinya slip yang diakibatkan dari besarnya lubang yang
lebih besar dibandingkan diameter baut yaitu slip kritis dan tumpu.
Lubang oversized tidak boleh digunakan pada sambungan tipe tumpu.
Tipe slot boleh digunakan selama gayanya tegak lurus arah.
Lubang tipe slot panjang penempatan hanya boleh pada satu sisi saja.
Untuk lubang standar pemasangan baut harus dilengkapi dengan ring atau washer.
5. pemasangan baut
Pemasangan baut mutu tinggi relative sederhana.
Pertama, setiap lubang baut harus dimasukan kepala baut, ring (washer), dan mur (nut)
Lalu dikencangkan secukupnya agar baut pada lubang dapat dipasang lengkap.
Tahap selanjutnya dilakukan pengencangan hingga kondisi snug-tight.
Perancangan baut harus dimulai dari bagian rigid menuju bagian flexibledan tidak boleh
sebaliknya (rcsc 2009)
Dua pengelompokan kondisi pengencangan baut menurut AISC, snug-tight dan prategang
Snug-tight
Pengencangan baut yang menyebabkan elemen sambungan-sambungan saling merapat dan
mengalami kontak langsung satu dengan yang lainnya.
Kondisi prategang
Disebut juga dengan sambungan slip kritis yang menghasilkan gaya prategang minimum
Kondisi snug-tight menjadi level termudah dalam pengencangan baut yang hanya dipilih jika
kondisi sambungan tipe geser mekanisme tumpu dan sambungannya tipe tarik atau
kombinasi tarik geser hanya untuk baut tipe a325, beban static relative konstan tanpa resiko
fatig atau vibrasi.
Selain kondisi diatas semua tipe baut harus dikencangkan hingga kondisi prategang
4 tahapan kerja control pemasangan baut mutu tinggi (do herty 1989)
1. Pemasangan baut hingga kondisi snug-tight dan ditandai
2. Ada inspeksi awal
3. Pengenvangan bat hingga kondisi prategang sesuai AISC
4. Inspeksi tahap akhir dan verifikasi