Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

LAPORAN HASIL WAWANCARA WIRAUSAHAWAN SUKSES

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 : Hamda Shoufi Nadiah (17034072)

Arni Sopinati (17034004)

Rizka Fauziah (17034056)

Fithratul Aini (17034042)

Inka Purmasari (18023056)

DOSEN : Elfizon

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2019
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Saat ini banyak orang yang memilih membuka bisnis usaha sebagai cara untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari, baik yang sudah memiliki pekerjaan utama ataupun bagi mereka
yang belum memiliki pekerjaan. Bidang bisnis yang bisa dikerjakan dapat menyesuaikan dengan
kebutuhan pasar saat itu ataupun dengan skill dan hobi yang dimiliki. Untuk membuka usaha,
sebenarnya tak perlu langsung membuka usaha yang besar dan dengan modal yang besar pula.
Berbisnis bisa dimulai dengan usaha berskala kecil.

Usaha dengan skala kecil yang dimaksudkan di sini adalah usaha yang dibangun dengan
investasi dana yang nilainya kecil. Tentunya, jumlah dana yang dimaksud di sini setiap orang
memiliki ukurannya masing-masing. Namun mungkin banyak orang yang sedikit meragukan,
bagaimana bisa membangun bisnis dengan modal yang kecil?

Peluang bisnis usaha sendiri dengan modal kecil yang sangat menguntungkan dan bisa
menjanjikan penghasilan besar, cocok untuk pemula yang ingin sukses merintis wirausaha,
tentunya tidak terlepas dari cara atau strategi anda dalam menentukan target konsumen yang
harus dibidik dengan tepat. Sehingga bentuk peluang bisnis dan usaha yang paling sesuai bagi
pemiliki modal kecil sebaiknya lebih mengedepankan kreatifitas, karena hal ini bertujuan agar
mereka tetap mampu bersaing pada era ekonomi global seperti sekarang ini bahkan sampai masa
yang akan datang.

Oleh karena itu, melalui makalah ini, penulis ingin sedikit membagikan pengalaman penulis
mewawancarai salah seorang pengusaha yang menurut penulis adalah seorang pengusaha kecil
yang telah berhasil. Kegiatan wawancara yang dilakukan juga merupakan salah satu tugas di
bidang mata mata kuliah kewirausahaan yang bertujuan untuk memperoleh informasi dan tips-
tips sukses dari narasumber, yamg mungkin akan sangat berguna bagi penulis dan pembaca di
kemudian hari.

II. Maksud dan Tujuan.

• Memperoleh informasi tentang kewirausahaan.

• Sebagai contoh inspiratif dalam memulai suatu usaha baru

• Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi generasi muda


III. Topik Wawancara

Berani mengubah usaha kecil menjadi usaha besar.

IV. Waktu dan Tempat Kegiatan

Wawancara ini dilaksanakan pada:

• Hari / Tanggal: Minggu/ 24 November 2019

• Pukul : 11.00 WIB

• Tempat : Tunggul Hitam

V. Tim Kerja dan Narasumber Kegiatan Wawancara

Narasumber : Hendri (Pemilik usaha kerupuk kulit)

Pewawancara : Hamda Shoufi Nadiah

Dokumentasi : Inka Purmasari

Penyusun naskah : Rizka Fauziah

Juru Tulis : Arni Sopianti dan Fithratul Aini


BAB II

LAPORAN HASIL WAWANCARA

I. Sejarah Pemilik dan Berdirinya Usaha

Nama pemilik usaha : Hendri

Umur : 46 Tahun

Alamat : Jln DPR D : NO. 6 Dadok Tunggul Hitam, Kota Padang

Usaha Bapak Hendri ini berdiri sejak tahun 2006, pada awalnya beliau bekerja di daerah
Pekanbaru, namun beliau memutuskan untuk kembali ke Padang dikarenakan keadaan fisiknya
yang sedang sakit. Di padang, beliau membantu usaha kedua orang tuanya yaitu usaha kerupuk
kulit.

Seiring berjalannya waktu, setelah belajar dan mengamati proses kerja orang tunya beliau
mencoba untuk membuka usaha kerupuk kulitnya sendiri. Berawal dari usaha kecil-kecilan
dengan memasukkan kerupuk kulitnya ke warung-warung dan supermarket. Semakin lama usaha
kerupuk pak Hendri berjalan lancar, oleh karena itu hingga saat ini beliau sudah dapat menambah
jenis usahanya yaitu kerupuk sanjai.

II. Modal dan Keuntungan

Menurut Bapak Hendri, modal awal usahanya adalah dari hasil kerjanya saat berkerja bersama
orang tuanya sebelum akhirnya beliau mendirikan usaha miliknya sendiri. Dari gajinya tersebut,
dia membeli bahan-bahan untuk membuat kerupuk kulit. Saat ini toko kerupuk kulit beliau sudah
sukses, pendapatannya bertambah banyak per bulannya, sehingga saat ini beliau sudah mampu
membuka toko cabangnya yang berlokasi di tabing. Sedangkan untuk toko utamanya terletak di
rumahnya sendiri sekaligus menjadi pabrik produksi usahanya yang berada di daerah tunggul
hitam.

Keuntungan yang beliau dapat dalam sehari bisa mencapai penjualan 700-800 pack yang dapat
menghasilkan kurang lebih 25 juta dari kedua cabang tersebut per bulannya.

Sejalan dengan usahanya memproduksi kerupuk kulit, saat ini toko Citra Mandiri juga
memproduksi oleh-oleh khas Minang Kabau yaitu Keripik Sanjai.
I. Daftar Pertanyaan :

1. Apa latar belakang Bapak memilih usaha ini?

“Sebelum saya memulai usaha ini, saya memang sudah bekerja di bidang ini untuk membantu
orang tua, sebelumnya saya kerja di Pekanbaru, namun karena kondisi saya yang tidak sehat
(sakit) saya kembali ke Padang dan membantu orang tua menjual kerupuk kulit. Mulai dari sana
lama-lama saya ingin mandiri dan akhirnya mencoba untuk memulai usaha milik saya pribadi”

2. Bagaimana sejarah perkembangan usaha ini hingga sekarang?

“Awalnya dulu pas tahun 2006, saya berniat membuka usaha milik saya sendiri. Setelah belajar
mengamati bagaimana proses orang tua saya memproduksi kerupuk kulit saya pun
memberanikan diri untuk menjual keeupuk kulit buatan saya sendiri. Saya memulainya dengan
langkah kecil, saya memasukkan kerupuk kulit ke warung-warung, setelah berhasil di warung-
warung saya juga memasukkannya ke super market. Mulai saat itu usaha saya lancar, dan
akhirnya bisa membuka toko milik saya pribadi yang berlokasi dirumah sendiri. Setelah usaha
kerupuk kulit lancar, saya melebarkan pilihan bagi pembeli dengan memproduksi makanan
lainnya yaitu keripik sanjai dan oleh-oleh khas Minang lainnya. Barulah setelah itu omset dari
bulan ke bulannya alhamdulillah bertambah dan saya dapat membuka toko cabang dan saat ini
toko cabang tersebut berlokasi di Tabing”

3. Apakah keuntungan menjadi wirausahawan menurut Bapak Hendri?

“ kalau keuntungannya seperti waktu untuk keluarga jadi lebih banyak karna jam kerja yang
tidak terikat. Selain itu kita dapat membuka kesempatan bekerja untuk orang lain, relasi semakin
meluas wawasanpun semakin bertambah dan tentunya hobi saya dapat tersalurkan dan
menghasilkan uang yang menjadi pendapatan bagi saya”

4. Apakah kerugian menjadi wirausahawan menurut Bapak Hendri?

“kerugian yang pasti dialami wirausahawan adalah memperoleh pendapatan yang tidak pasti,
memilki berbagai risiko, terkadang bekerja dalam waktu yang panjang serta tanggung jawab
yang sangat besar terutama jika memilki banyak karyawan dan persaingan yang ketat”

5. Berapa penghasilan perbulan/perharinya?

“Keuntungan yang saya dapat dalam sehari bisa mencapai penjualan 700-800 pack yang dapat
menghasilkan kurang lebih 25 juta, dan itu hasil pendapatan dari gabungan kedua cabang
tersebut per bulannya”

6. Apakah sebelumnya Bapak pernah berpikir/ berkeinginan untuk membuka usaha lain selain
usaha-usaha yang sudah Bapak tekuni?
“Saya belum berpikir untuk buka usaha lain. Mungkin karena ini keterampilan saya, jadi saya
hanya punya rencana untuk menjadikan toko ini lebih besar. Dan membuka cabang lebih
banyak”

7. Menurut Bapak, apa tips untuk menjadi pengusaha?

“Harus bekerja keras, Pantang menyerah, Rajin, tidak lupa untuk Bersyukur, Tabah menghadapi
cobaan, Tidak menipu/jujur, Ramah pada pelanggan dan karyawan kepada siapapun, amanah
atau dapat dipercaya, suka menolong dan terakhir berani untuk mengambil resiko”

II. Dokumentasi
BAB III

REVIEW WIRAUSAHAWAN SUKSES SETELAH RESIGN

Kesuksesan setelah berhenti dari pekerjaan kantoran Anda memang bukan jaminan.
Namun untuk beberapa orang bisa beruntung setelah mengatakan 'Saya berhenti". Dengan kerja
keras dan kebulatan tekad, mereka kini bisa berbalik mendulang sukses.

1. Shep dan Ian Murray, Vineyard Vines

Dua bersaudara, Shep dan Ian Murray ini merasa frustasi dengan pekerjaan mereka di
belakang meja pada sebuah perusahaan di Manhattan. Shep Murray sebelumnya adalah seorang
Account Executive di sebuah perusahaan periklanan, sementara Ian Murray bekerja di sebuah
perusahaan public relation kecil. Pada tahun 1998, Shep Murray mengundurkan diri, disusul
saudaranya 10 menit kemudian.

Mereka selanjutnya mengambil tunai dari kartu kredit untuk mulai mendirikan Vineyard
Vines, sebuah dasi yang berbasis di Martha's Vineyard. Ide mereka mengambil uang tunai dari
kartu kredit sempat dicemooh dan dinilai bodoh.

Pada awalnya, mereka menjual dasi-dasi itu di tas ransel, di pantai, di kapal dan di bar.
Mereka menjual habis 800 dasi dalam pekan pertama. Mereka dengan cepat memasannya lagi,
membayar utang dan pindah ke kantor pertamanya. Satu dekade kemudian, bisnis mereka kini
meliputi seluruh clothing line.

Saat ini ada 18 toko ritel Vineyard Vine di seluruh negara, dan jaringannya dapat
ditemukan di hampir 500 toko. Vineyard Vine diperkirakan mampu mencetak penjualan hingga
US$ 100 juta pada tahun 2011.

2. Rick Wetzel dan Bill Phelps, Wetzel's Pretzels

Rick Wetzel dan Bill Phelps dulunya sama-sama bekerja di Nestle ketika konsep Wetzel's
Pretzels terlahir. Keduanya sedang dalam perjalanan bisnis ketika Wetzel mengatakan kepada
Phelps tentang ide istrinya untuk membuat pretzel yang besar dan lembut dan dijual di mal.
Malam itu, mereka duduk di bar dan menggambarkan rencana bisnisnya pada sebuah kain serbet.

Wetzel kemudian menjual Harley Davidson miliknya untuk mendanai bisnis yang
dijalankannya di waktu senggang itu. Mereka menggandeng partner untuk menciptakan resep di
dapur Phelp. Dan ketika waktunya tiba untuk membuka toko, mereka mencoba meyakinkan
pemilik mal untuk datang ke rumah mereka dan mencoba kreasinya. Dan ternyata pemilik mal
itu menyukai rasanya, sehingga mau menyewakan tempat untuk toko pertama Wetzel's Pretzels.

Itu adalah tahun 1994. Setahun kemudian, Wetzel dan Phelps mendapatkan
keberuntungannya ketika mereka mendapatkan beberapa paket penawaran (untuk berhenti) dari
Nestle. Mereka membuka lagi beberapa toko sebelum memutuskan untuk mewaralabakannya
pada tahun 1995. Saat ini tercatat ada 250 toko Wetzel's Pretzel di seluruh AS, dengan lokasi di
Jepang dan India diharapkan dibuka pada tahun ini. Penjualan di seluruh wilayah diperkirakan
mencapai US$ 100 juta dengan pertumbuhan penjualan mencapai 9% pada tahun 2011.

3. Terry Finley, West Point Thoroughbreds

Terry Finley menyelesaikan tugas militernya pada tahun 1990 ketika dia dan istrinya,
Debbie kemudian membeli kuda seharga US$ 5.000. Kuda yang diberi nama Sunbelt itu
memenangkan pacuan pertamanya dan Finley pun tersangkut.

"Melakukan apa yang Anda cintai dan membuatnya profesional adalah jauh lebih baik ketimbang
hanya sekedar bekerja untuk hidup," jelas Finley.

West Point Thoroughbreds sekarang membeli 20-25 kuda setiap tahun, membentuk
kelompok investor yang dapat meraup laba ketika kuda-kudanya menang, mengembangbiakkan
dan menjual. Sejak tahun 2007, kuda-kuda mereka telah memenangkan lebih dari 20% pacuan,
sehingga membuat mereka bisa meraup US$ 16 juta. Penjualan tahunan mereka mencapai US$ 7
juta.

4. Dana Sinkler dan Alex Dzieduszycki, Terra Chips

Dana Sinkler dan Alex Dzieduszycki sebelumnya bekerja untuk chef bintang, Jean-
Georges Vongerichten di restoran bintang empatnya, Lafayette di New York. Mereka kemudian
memutuskan berhenti dan memulai bisnia ketering pertamanya. Mereka ingin menciptakan
sebuah sajian khusus untuk disajikan di bar, namun mereka ingin sesuatu yang berbeda dari
elaborasi satu piringan penuh sayuran atau crudité platters, yang populer pada saat itu. Jadi pada
tahun 1990, mereka bereksperimen dengan menggoreng sayur-sayuran di dapur apartemen kecil
Sinkler.

Dan ternyata keripik sayur-sayuran kreasi mereka 'Terra Chips' menjadi sangat populer
dan bisa dijual di toko. Sebuah perusahaan swasta membeli 51% saham mereka pada tahun 1995,
dan pada tahun 1998 Hain Celestial membeli Terra Chips sebagai bagian dari kesepakatan senilai
US$ 80 juta dengan 3 perusahaan lain. Pada saat itu, ujar Dzieduszycki , Terra Chips memiliki
penjualan hingga US$ 23 juta.

Sinkler dan Dzieduszycki telah bergerak ke perusahaan baru. Sinkler kini telah memulai bisnis
restoran baru yang disebut Hubee D's, sementara Dzieduszycki memulai Julian's Recipe, yang
menjual waffle beku.

5. Adam Lowry dan Eric Ryan, Method

Adam Lowry dulunya bekerja sebagai ilmuwan iklim, sementara Eric Ryan bekerja di
bidang periklanan. Keduanya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan
mengembangkan bisnis produk pembersih yang ramah lingkungan, Method. Pada saat itu tidak
banyak pilihan untuk produk kebersihan yang tidak mengandung unsur-unsur kimia berbahaya.
Sehingga dua orang yang berteman baik sejak anak-anak itu mulai melakukan riset dan Lowry
bahkan mencampur bahan kimia di bak cuci apartemen mereka.

Mereka juga menarik uang tunai dari kartu kredit, dan menggabungkan dana hingga US$
200.000 dari keluarga, teman dan memulai Method pada tahun 2000. Method telah menjadi
sebuah perusahaan swasta dengan pertumbuhan paling cepat di Amerika dengan produk sekitar
100 mulai dari sabun tangan hingga sabun cuci piring dan pembersih kamar mandi. Pendapatan
kotor perusahaan itu diperkirakan mencapai US$ 100 juta.

Sumber : Detik.com/finance
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Menjadi seorang pengusaha yang sukses seperti Bapak Hendri tidaklah mudah. Akan sangat
banyak rintangan untuk menjadi sukses seperti yang kita inginkan. Sukses bukanlah hal yang
instan. Dari pengalaman Bapak Hendri pelajaran penting yang dapat diteladani, yaitu sebagai
wirausahawan sejati adalah jeli melihat peluang, percaya diri, tekun, jujur, dan berani mengambil
risiko.

Mental dan semangat kewirausahaan harus ditumbuhkan sejak dini, wirausaha adalah penyokong
utama, kebangkitan ekonomi suatu negara, semakin banyak jumlah wirausaha dalam suatu
negara, semakin besar potensi negara tersebut untuk menjadi negara maju. Menjadi wirausaha
adalah hak setiap individu tanpa terkecuali. Hal yang paling dibutuhkan dalam kewirausahaan
adalah sikap dan mental wirausaha yang kokoh, penuh inovasi dan tidak takut gagal dalam
menghadapi rintangan, sehingga keberlanjutan usaha akan tetap terjaga.

Anda mungkin juga menyukai