PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rocscience Slide adalah salah satu program di dalam paket perhitungan geoteknik
lereng pada suatu bidang dengan memperhitungkan sudut dan tinggi lereng
tersebut.
mempunyai perbadaan elevasi antara tempat yang satu dengan yang lainnya
sehingga membentuk suatu lereng (slope). Perbedaan elevasi tersebut pada kondisi
B. Tujuan Praktikum
mantap/stabil terhadap suatu bentuk dan dimensi lereng (Duncan, et al, 2004).
Desain geometri lereng dengan dimensi tertentu yang dilakukan dalam aktifitas
proses degradasi atau gerakan - gerakan lain mulai dari rayapan sampai longsoran.
mencapai suatu keadaan keseimbangan yang baru dalam bentuk dan dimensi yang
Kestabilan lereng tegantung pada gaya penggerak dan gaya penahan yang
bekerja pada bidang gelincir tersebut. Gaya penahan (resisting forces) adalah gaya
yang menahan agar tidak terjadi kelongsoran, sedangkan gaya penggerak (driving
disebut dengan faktor keamanan (FK) kereng, yang mana dapat diukur dengan
formula :
1. Geometri Lereng
Pada umumnya semakin besar kemiringan dan tinggi suatu lereng, maka
2. Kondisi Geologi
Pada dasarnya sifat fisik dan mekanikal batuan yang akan berpengaruh
nama geologi.
porositas dan kandungan air, dan bobot isi (density). Bobot isi batuan akan
mempengaruhi besarnya beban pada permukaan bidang longsor. Sehingga
semakin besar bobot isi batuan, maka gaya penggerak yang menyebabkan
tersebut semakin berkurang. Kuat tekan, kuat tarik, kuat geser, kohesi dan
sudut geser dalm merupakan sifat mekanik batuan yang juga mempengaruhi
(confined & unifed compressive strenght), kuat tarik (tensile strenght) dan
kuat geser (shear strenght). Batuan mempunyai kekuatan besar, akan lebih
stabil. ` Semakin besar kohesi dan sudut geser dalam, maka kekuatan geser
batuan akan semakin besar juga. Dengan demikian akan lebih stabil. Batuan
tanah, karena tinggi muka air tanah pada material longsor tidak dapat
kondisi kering :
τ = c + σ tg φ
τ = c + (σ - u) tg φ
c = kohesi (ton/m2)
Kuat geser tanah pada kondisi jenuh air akan berkurang karena tekanan
air pori air mereduksi tegangan normal. Tekanan air pori akan mereduksi
adalah tegangan normal yang direduksi oleh tekanan air pori. Tegangan
geoteknik. Konsep tegangan efektif ini ditemukan oleh Karl Terzaghi pada
tahun 1920.
Tegangan normal efektif tidak dapat diukur, hanya bisa dihitung apabila
tegangan normal total dan tekanan air pori diketahui. Hubungan antara
tegangan total,tegangan efektif dan tekanan air pori adalah sebagai berikut :
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
B. Langkah Kerja
1. Permodelan
Bentuk lereng diatas adalah lereng dengan tinggi 40m,sudut lereng 50°
BatauLempung
No. Karakteristik
Tabel diatas adalah contoh data sifat fisik dan mekanik, masukan
kesetimbangan gaya
tetapi gaya geser antar irisan diabaikanatau bernilai nol (XL -XR =
kesetimbangan horizontal.
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
A. Data Praktikum
MODUL 1
Suatu lereng dengan geometri seperti dibawah merupakan lereng batu lempung
Geometri lereng :
Karakteristik fisik dan mekanik material pembentuk lereng didapat dari data
Batau Lempung
No. Karakteristik
Minimum Maksimum
1. Kohesi (C) 70,47 kPa, 150,21 kPa
2. Sudut geser dalam (φ) 13,80o 16,50o
3. Bobot isi () 21,34 kN/m3 22,88 kN/m3
MODUL 2
Perhitungan factor keamanan suatu lereng homogen dan berlapis
lereng homogen yang dibentuk oleh 3 lapisan (berurutan dari atas ke bawah) yaitu
Geometri lereng :
b. Sudut lereng tetap dan tinggi lereng berubah menjadi 25m, 35m, 45m, 55 m
c. Tinggi lereng tetap dan sudut lereng berubah menjadi 35o, 45o, 55o, dan 65o
MODUL 3
Perhitungan factor keamanan suatu lereng homogen, berlapis dan isotrop
lereng homogen yang dibentuk oleh 3 lapisan (berurutan dari atas ke bawah) yaitu
Geometri lereng :
Karakteristik fisik dan mekanik material pembentuk lereng didapat dari data
Lereng mengalami mendapatkan gangguan gempa sebesar 0,05 g dan bersifat jenuh
B. Analisis Data
2 ɣ - 25% 1.595
3 ɣ - 50 % 2.195
4 ɣ + 25% 1.111
5 ɣ + 50 % 0.990
6 C - 25% 1.085
7 C - 50% 0.828
8 C + 25% 1.519
9 C+ 50% 1.747
10 ϕ - 25% 1.193
11 ϕ -50 % 1.093
12 ϕ + 25 % 1.396
13 ϕ + 50 % 1.505
a. data nilai tengah
no ket gambar fk
1 MEDIUM 1.041
2 ɣ - 25% 1.271
3 ɣ - 50 % 1.731
4 ɣ + 25% 0.903
5 ɣ + 50 % 0.806
6 C - 25% 0.867
7 C - 50% 0.684
8 C + 25% 1.213
9 C+ 50% 1.387
10 ϕ - 25% 0.950
11 ϕ -50 % 0.862
12 ϕ + 25 % 1.135
13 ϕ + 50 % 1.223
no ket gambar fk
1 MINIMUM 0.773
2 ɣ - 25% 0.927
3 ɣ - 50 % 1.232
4 ɣ + 25% 0.676
5 ɣ + 50 % 0.611
6 C - 25% 0.652
7 C - 50% 0.526
8 C + 25% 0.890
9 C+ 50% 1.003
10 ϕ - 25% 0.694
11 ϕ -50 % 0.614
12 ϕ + 25 % 0.848
13 ϕ + 50 % 0.925
1. Modul 2
Gambar FK
1.331
b. Sudut lereng tetap dan tinggi lereng berubah
Keterangan Gambar FK
keterangan Gambar FK
menentukan nilai faktor keamanan pada lereng. Metode yang digunakan pada
menggunakan cara potongan dimana gaya-gaya yang bekerja pada tiap potongan.
Metode bishop dipakai untuk menganalisis permukaan gelincir (slip surface) yang
berbentuk lingkaran. Pada metode ini diasumsikan bahwa gaya-gaya normal total
gaya-gaya pada potongan secara vertikal atau normal. Metode bishop menganggap
bahwa gaya-gaya yang bekerja pada irisan mempunyai resultan nol pada arah
vertikal.
Metode janbu Pada tahun 1954 Janbu membuat suatu metode analisa yang
dapat digunakan pad apermukaan longsor yang berbentuk circular dan non
menyelesaikan secara vertikal dan horizontal pada dasar tiap-tiap irisan dengan
metode yang mirip dengan metode bishop sederhana (simplified bishop method)
yang dikenal dengan metode janbu sederhana (simplified janbu method). Metode
ini memiliki asumsi sama dengan metode bishop yang mengasumsikan bahwagaya
normal antar irisan diperhitungakan tetapi gaya geser antar irisan diabaikanatau
terletak pada penurunan angka faktor keamanan. Bishop menurunkan angka faktor
A. Kesimpulan
tentukan material yang digunakan adalah batu lempung dengan dua kondisi
yaitu minimum dan maksimum. Pada kondisi minimum dan maksimum nilai
Modul 2 dengan kondisi lereng yang homogen serta berlapis dengan tiga
35
lereng di tentukan serta nilai kohesi () dan sudut geser dalam ( ) serta bobot isi
Nilai FK pada kondis berair yang sebelum diberi beban lebih besar
B. Saran
Aini, Qiratul,. 2018, Analisa Kestabilan Lereng Studi Kasus Kelongsoran Ruas
Jalan Sicincin-Malalak KM 27,6 Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam,
Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNP, Padang.
https://www.academia.edu/36317047/METODE_BISHOP_JANBU_DAN_SPENCER.pd
f, diakses pada 4:35 WIB
Syafar Jainul, Djamaluddin, Anshariah,. 2016, Analisa Kestabilan Lereng Dengan
Metode Bishop Pada Penambangan Nikel, Teknik Pertambangan UNHAS,
Teknik Pertambangan UMI, Makassar.