Resume Apoptosis Dan Nekrosis
Resume Apoptosis Dan Nekrosis
NIM : 1911102415113
KELAS :L
1. Hipertensi
Hipertrofi ventrikel kiri sering kali disebabkan oleh hipertensi. Lebih dari
sepertiga orang yang didiagnosis menderita hipertrofi ventrikel kiri juga
mengalami hipertensi.
2. Hipertrofi kardiomiopati
Hipertrofi kardiomiopati merupakan kelainan genetik yang terjadi saat
otot jantung menebal secara abnormal, namun tekanan darah tetap
normal. Akibatnya, jantung kesulitan memompa darah.
3. Stenosis katup aorta
4. Penyakit ini menyebabkan penyempitan pada katup aorta, yaitu katup
jantung yang terletak setelah ventrikel kiri. Katup aorta yang menyempit
membuat ventrikel atau bilik kiri jantung perlu bekerja lebih keras untuk
memompa darah.
5. Latihan fisik
Latihan kekuatan dan ketahanan fisik yang dilakukan secara intensif dan
berkelanjutan dapat membuat jantung bekerja lebih keras hingga
mengakibatkan hipertrofi ventrikel kiri. Kondisi ini sering terjadi pada
atlet atau tentara.
Selain itu, terdapat juga sejumlah faktor yang membuat seseorang makin
berisiko terkena hipertrofi ventrikel kiri, yaitu:
2. HYPERPLASIA
a. Hyperplasia Protast Jinak (BPH)
Benign prostatic hyperplasia (BPH), juga dikenal sebagai hipertrofi prostat
jinak, adalah penyakit degeneratif yang sangat umum di kalangan pria lanjut usia
di Hong Kong. Tingkat kejadian meningkat seiring bertambahnya usia. Sekitar
setengah dari semua pria di atas usia 50 mulai mengembangkan BPH. Hampir
90% pria berusia di atas 80 mendapatkan BPH, dan sekitar setengahnya memiliki
gejala obstruksi urin. BPH dapat menyebabkan penyempitan uretra, yang dapat
menyebabkan masalah kencing parah. Meskipun BPH bukanlah penyakit yang
mengancam jiwa, namun secara serius dapat mempengaruhi kualitas hidup.
Kelenjar prostat adalah organ pria seukuran kenari. Terletak di bawah
kandung kemih dan mengelilingi uretra. Fungsi utamanya adalah menghasilkan
cairan dalam air mani yang mengangkut sperma keluar dari tubuh. Ukuran
prostat dewasa umumnya tetap stabil sampai usia paruh baya, saat perubahan
hormonal bisa menyebabkan pembesaran prostat. Karena pembesarannya non-
kanker, itu disebut benign prostatic hyperplasia. Saat prostat membesar, ia
menekan ke bawah pada uretra. Tekanan ini bisa menyebabkan sulit buang air
kecil dan masalah kencing lainnya. Statistik klinis menunjukkan bahwa BPH
mempengaruhi sekitar 50% pria berusia antara 51 dan 60, 70% pria pada usia 70,
dan sampai 90% pria di atas usia 80 tahun.
Penyebab pasti dari kanker usus besar masih belum diketahui saat ini.
Namun studi klinis menunjukkan bahwa prostat kebanyakan pria pada usia 50
tahun akan meningkat secara bertahap karena perubahan hormonal yang
menyebabkan pertumbuhan berlebih dari jaringan prostat. Jaringan otot di
prostat juga akan berkontraksi dan menyempitkan uretra. Ini bisa menghalangi
aliran urine normal dan menyebabkan kesulitan buang air kecil.
Hyperplasia Adrenal Kongenital (HAK) dibagi menjadi dua tipe, tipe klasik
dan tipe nonklasik. Sebanyak 95 persen kasus HAK disebabkan defek enzim 21-hi
Drosilakse. Tipe klasik sendiri dibagi lagi menjadi tipe salt losing dan tipe klasik
danon salt losing. Non-klasik dapat dibedakan dengan penampakan kelamin
pada saat anak lahir. Pada tipe klasik, jenis kelamin anak perempuan dengan
Hyperplasia Adrenal Congenital umumnya masih ambigu. Hal ini terjadi karena
ada pembesaran klitoris sehingga anak tersebut terlihat seperti mempunyai
penis.
3. ATROPHY
a. Penyakit Atrophy Otak
Atrofi otak adalah kondisi hilangnya sel otak dan sambungan antar sel
otak secara berkelanjutan dan cenderung terjadi dalam waktu yang lama. Kondisi
ini juga umum mendahului atau hadir sebagai gejala berbagai penyakit pada otak
seiring waktu.
Hilangnya sel dan jaringan neuron otak menyebabkan ukuran otak meciut
dan jauh mengecil daripada ukuran aslinya. Hal tersebut dapat terjadi secara
menyeluruh (general) yang menyebabkan otak dapat tampak benar-benar
kempis menyusut, atau hanya terjadi pada area otak tertentu (focal) yang
menyebabkan seseorang dapat kehilangan fungsi organ tertentu yang terhubung
dengan area otak tertentu yang mengalami atrofi.
Penyebab Penyakti Arophy otak (general)
Atrofi otak general terjadi pada keseluruhan bagian otak. Ini dapat
disebabkan oleh:
Atrofi otak focal hanya terjadi pada area otak tertentu. Ini dapat
disebabkan oleh:
4. METAPLASIA
a. Penyakit Metaplasia
Metaplasia adalah perubahan satu jenis sel normal menjadi jenis sel
normal lainnya. Metaplasia sering terjadi sebagai suatu proses maturasi sel atau
sebagai mekanisme adaptasi terhadap stimulus dari luar tubuh. Contoh
metaplasia pada epitel bronkus terjadi akibat paparan terhadap asap rokok
menyebabkan metaplasia skuamosa pada epitelium bronkial. Proses ini dapat
berbalik sepenuhnya bila rangsangan seperti aktivitas merokok dihentikan.[1]
Pada wanita metaplasia juga terjadi pada sel epitel mulut rahim (serviks) akibat
perubahan pH vagina yang semakin asam. Metaplasia skuamosa yang terjadi
berguna untuk mempertahankan sel sel serviks dari bahaya infeksi.
Metaplasia perlu dibedakan dari Displasia, di mana sel normal berubah
menjadi sel tidak normal, yang menjadi awal terjadinya perubahan sel menjadi
kanker.
5. APOPTOSIS
Beberapa contoh penyakit yang ditimbulkan karena apoptosis yang
tidak sempurna antara lain:
a. Penyakit autoimun disebabkan karena sel T/B yang autoreaktif terus menerus.
b. Neurodegeneration, seperti pada penyakit Alzheimer dan Parkinson, akibat dari
apoptosis prematur yang berlebihan pada neuron di otak. Neuron yang tersisa
tidak mempunyai kemampuan untuk meregenerasi sel yang hilang.
c. Stroke iskemik, aliran darah ke bagian-bagian tertentu dari otak dibatasi
sehingga dapat menyebabkan kematian sel saraf melalui peningkatan apoptosis.
d. Kanker, sel tumor kehilangan kemampuannya untuk melaksanakan apoptosis
sehingga proliferasi sel meningkat
o Terjatuh
o Kecelakaan
o Trauma akibat benda tumpul pada kepala atau bagian tubuh lainnya
o Luka bakar
o Luka tusuk
DAFTAR PUSTAKA
Maxwell Myer Wintrobe, John P. Greer, John Foerster, John N. Lukens, George M Rodgers,
Frixos Paraskevas
Kamoun, et al. (2013). Congenital Adrenal Hyperplasia: Treatment and Outcomes. Indian
Journal of Endocrinology and Metabolism, 17(Suppl 1), pp. S14-S17.
DAMAYANTI, Vita. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Benigna Prostat Hyperplasia Post
Prostatectomy di Ruang Flamboyan RSUD Pandan Arang Boyolali. 2015. PhD Thesis.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.
Aronow, W.S. (2017). Hypertension and Left Ventricular Hypertrophy. Ann Transl Med., 5(15),
doi: 10.21037/atm.2017.06.14.
Katholi, R.E. & Daniel, C.M. (2011). Left Ventricular Hypertrophy: Major Risk Factor in Patients
with Hypertension: Update and Practical Clinical Applications. Int J Hypertens, doi:
10.4061/2011/495349.